Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

POMPA HYDRAULIC MILL

PLTU 1x660
PT LESTARI BANTEN ENERGI

Disusun oleh :
SLAMET RIYANTO
Nik : A000238
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pompa
Hydraulic Mill ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk menambah
wawasan kita tentang pompa dan berbagi pengetahuan buat para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Meianton Togatorop selaku
pimpinan dan manager operation yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya agar semakin lancar dalam
pengoperasian peralatan pompa.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini

Salira,20 Desember 2021

Slamet Riyanto

2
Daftar isi

JUDUL………………………………………………………………………………………….. 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah…………………………………………………. 4
B. Tujuan ………….………………………………………………………………. 8
C. Rumusan Masalah …………………………………………………………. 13
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………. 18
B. Saran……………………………………………………………………………… 18

3
BAB I

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida dari
suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikan tekanan fluida tersebut.
Kesimpulanya pompa mengubah energy mekanik motor menjadi energy aliran
fluida dan dapat juga digunakan pada proses – proses yang menggunakan
tekanan hydraulic yang besar.
Fungsi pompa utamanya untuk:
Memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lainnya dan menaikan
tekanan hidraulik yang besar. Misalnya air dari suatu tangki ke tanki lainya, dari
tempat bawah ke tangki penyimpanan. mensirkulasikan cairan sekitar sistim.
Misalnya air pendingin atau pelumasan yang melewati peralatan.

Classifikasi pompa

4
POSITIVE DISPLACEMENT
Pompa yang memiliki cara kerja berupa memberikan gaya pada volume fliuda
tetap. Jenis pompa yang fluidanya ditekan oleh elemen – elemen didalam
pompa dengan volume tertentu sehingga akan menghasilkan kapasitas
intermitten untuk mengalirkan fluida. Cara kerjanya yaitu dengan
memindahkan fluida yang masuk kesisi buang. Memberikan perpindahan
fluida yang tetap dan stabil di setiap putarannya. Dapat
menghasilkan power density, tekanan lebih besar.
Jenis – jenis pompa positif displacement:
1. Reciprocating/pompa torak adalah gerakan fluida akan diatur oleh katup
masuk dan katup keluar yang bekerja secara otomatis. Pompa ini bekerja
dengan prinsip gerakan bolak - balik linier.

2. Rotary pump adalah pompa yang bekerja dengan prinsip rotasi. Jadi vakum
akan dibentuk oleh rotasidari pompa yang nantinya mampu menghisap fluida.
Rotary pump sendiri memiliki jenis – jenis pompa yaitu:
- Gear pump, jenis rotary pump yang menggunakan dua roda gigi untuk
menekan fluida.

5
- Screw pump, jenis pompa rotary yang menggerakan aliran fluida dengan
dua ulir yang saling bertemu dan berputar.

- Rotary vane pump, jenis rotary pump yang menggunakan prinsip


kompresor scroll yaitu menggunakan rotor silindris yang berputar untuk
menekan fluida.

DYNAMIC PUMP
Pompa yang beroperasi menghasilkan kecepatan fluida dan flow yang berubah
– ubah menurut kecepatan putaran, mengkonversi kecepatan menjadi tekanan
melalui perubahan flow aliran. Pompa mampu menaikan tekanan tanpa harus
menambah volume fluida.
 Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal memiliki desain yang tersusun dari rotor impeller dan
saluran inlet dibagian tengahnya. Ketika rotor impeller berputar fluida
akan mengalir ke bagian casing karena gaya sentrifugal. Casing berperan
untuk mengontrol kecepatan fluida. Jadi kecepatan aliran fluida akan
tetap rendah dan stabil sementara impeller berputar cepat.

6
 Pompa aksial
Pompa aksial merupakan pompa yang bekerja menghisap fluida sejajar
dengan arah keluarnya.
Disebut juga pompa propeller, pompa aksial menggunakan propeller dan
memanfaatkan gaya lifting antara sudut pompa dan fluida untuk
menghasilkan sebagian tekanan.

7
B. TUJUAN
Pompa hydraulic adalah aplikasi sederhana dari hukum pascal yaitu jika suatu
fluida di berikan tekanan pada suatu tempat maka tekanan itu akan diteruskan
kesegala arah sama besar.
Prinsip kerja dalam sisitim hidrolik, fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya.
Minyak mineral umum dipergunakan sebagai media. Dengan prinsip mekanika
fliuda yakni hidrostatik (mekanika fluida yang diam/statis,teori kesetimbangan
dalam cairan) hidrolik diterapkan.
Pompa hidrolik adalah alat yang sering di jumpai untuk mengangkat barang –
barang berat dengan memanfaatkan sebuah energi, yang mana mengubah
energy mekanik menjadi sebuah energy hidrolik.

Spek Pompa hydraulic pada mill

Model : PFG-32/D/RO ( gear pump)


Oil Pump Flow : 15 T/h
Motor : 7,5 KW
Pump outlet Pressure : 15 Mpa
Oil Tank Capacity : 680 L
Cooling water Flow : 7,2 T/h
Cooling water temp : ≤ 38 ® C
Rated Voltage : 380 Volt
Fungsi pompa hydraulic pada mill adalah berfungsi untuk memompa fluida
sehingga menjadi tekanan hydraulic digunakan untuk menaik turunkan grinding
roller untuk menggerus batu bara sehingga menjadi halus sesuai kebutuhan
untuk pembakara di boiler.
Komponen – komponen utama
1. pompa hidrolik
Pompa hidrolik berfungsi sebagai tenaga yang memulai mekanisme hidrolik
pada sistim hidrolik. Pompa ini akan mengubah gerak mekanik menjadi energi
8
hidrolik. Cara kerjanya pompa akan brgerak untuk memicu pergerakan fluida
hidrolik. Pergerakan fluida inilah yang menaikan tekanan hidrolik sehingga
actuator dapat bergerak sesuai tekanan pada fluida. Sebagai penggerak pompa
menggunakan motor listrik. Ada tiga jenis pompa hidrolik yang banyak di
gunakan antara lain:
 Tipe gear pump, tipe ini memanfaatkan pergerakan dua roda gigi untuk
menimbulkan aliran hidrolik.
 Tipe piston pump, tipe ini mirip kompresor dimana fluida akan terhisap
didalam silinder dan piston akan mendorongnya melalui katup outlet
sehingga aliran fluida bisa terbentuk.
 Tipe vane pump, tipe ini mirip pompa air pada rumah yang memanfaatkan
kipas pada sebuah rotor yang akan menghisap fluida saat berputar.
2. Directional control valve
Berfungsi layaknya pintu yang akan menutup dan membuka saluran untuk
mengarahkan satu arah aliran fluida ke output tertentu. Sehingga bisa dikatakan
control valve berfungsi sebagai pengatur arah tekanan fluida. Beberapa macam
valve:
 Relieve valve, mengalirkan fluida ke reservoir apabila tekanan fluida
berlebih.
 Regulating valve, menjaga tekanan hidrolik tetap stabil di titik tertentu.
 Check valve, memastikan arah aliran fluida searah.

Electromagnetic
Reversing Valve

9
3. Aktuator
Berfungsi mengubah energi yang terkandung dalam aliran fluida (dikatakan juga
tekanan fluida) menjadi gerakan mekanis. Dari komponen inilah perangkat
hidrolik dapat menggerakan benda. Selain itu sebagai penggerak atau
pengontrol sebuah system pada peralatan mekanis.

Acuator

4. Reservoir tank
Berfungsi sebagai tanki penyimpanan fluida. Didalam tanki tersimpan cadangan
fluida yang diperlukan saat proses hidrolik berlangsung. Pada tanki inilah untuk
memeriksa kondisi fluida dalam system hidrolis apakah masih bagus, atau perlu
di ganti/tambah.

Cooler A

Tank
Cooler B Oil

10
4. Oil cooler
Fungsi oil cooler untuk mendinginkan fluida, karena fluida yang telah digunakan
(diberi tekanan tinggi) suhunya akan meningkat. Fluida dengan temperature
tinggi ini akan mengalami penurunan kualitas, serta beresiko merusak
komponen lain sehingga perlu didinginkan
5. Filter
Berfungsi menyaring segala jenis kotoran yang ikut terbawa dalam aliran fluida
agar tidak masuk ke sistem hidrolik. Kotoran ini akan di halau filter, sehingga
system hidrolik akan lebih aman dan bersih dari kotoran.

Motor

Filter A Filter B

11
6. Akumulator
Berfungsi peredam/penyimpan tekanan dimana fluida hidrolik yang tidak dapat
di mampatkan ditahan di bawah tekanan yang diterapkan oleh sumber energy
mekanik eksternal. Sumber energi mekanik eksternal dapat berupa mesin,pegas
beban yang dinaikan, gas terkompresi

Akumulator

Akumulator

Cylinder

12
B. rumusan masalah
1. Mengapa pompa hydraulic tidak mampu mendorong saat perintahkan
tutup reversing valve secara sempurna?
2. Mengapa reversing valve sebelum menutup secara sempurna tidak mau
mengangkat grinding roller.
3. Piston reversing valve sering bocor?

Gambar sistim hidrolik

13
BAB II
PEMBAHASAN
Pada saat persiapan start mill di perlukan syarat/permit grinding roller naik. Cara
menaikan grinding roller dengan cara menutup reversing valve lalu di lanjut
perintah naik. Saat reversing udah di perintah tutup tidak mau menutup full
secara sempurna maka perintah untuk menaikan grinding roller tidak bisa.
Mengapa pompa hydraulic tidak mampu untuk perintahkan tutup reversing
valve secara sempurna.
Reversing valve tidak menutup sempurna di karenakan tekanan kurang untuk
mendorong piston reversing kearah tutup sempurna. Mengakibatkan aliran oil
hidrolik masih ada yang kembali ke tangki jadi perintah naik/lift tidak bisa
mengangkat grinding roller. Agar bisa menutup piston reversing valve sempurna
ada dua cara dengan menaikan tekanan di pompa hidrolik dan mengubah aliran
dari konstan ke variable lihat aliran pada gambar di bawah ini.

Arah aliran dari pompa ke filter - variable load opration – control valve - silinder
straight moving - kembali cooler - filter – tangka.
Constant pressure/fixed flow yaitu pengaturan aliran tetap tidak berubah.

14
Arah aliran dari pompa ke filter - variable load opration – proportional over flow
solenoid - kembali cooler – filter – tangka.

Variable pressure flow control yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah –
ubah sesuai dengan keperluan flow control yang dibutuhkan untuk
menyeimbangkan tekanan.

15
Arah aliran dari pompa – filter – lift mill – outlet flow control – bawah silinder
1,2,3 – keluar ke Electromagnetik Reversing valve – cooler – filter – tangki.

Setelah reversing valve menutup sempurna selanjutnya bisa di perintahkan


naik/lift karena arah aliran untuk menekan naik silinder grinding roller tidak
kembali ke tangki pada over flow dan reversing valve menutup sempurna.

16
Arah aliran dari pompa – filter – lift mill – atas silinder 1,2,3 – keluar ke – outlet
flow control valve - Electromagnetik Reversing valve – cooler – filter – tangki.
Pada reversing valve sering bocor pada sealnya penyebabnya karena pada area
piston sering menempel fly ash dan batu bara halus terakumulasi dan pada saat
piston gerak naik turun sehingga terbawa masuk dan menggesek seal sehingga
aus seal rusak dan bocor.

Piston

Fly Ash Batu


bara

BAB III

17
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pompa hidrolik mill sangat penting digunakan untuk menaikan dan turunkan
grinding roller sehingga dapat menghaluskan batu bara didalam table mill,
dengan pengoperasian sesuai SOP dan perawatan peralatan seluruh komponen
pompa hidrolik maka peralatan akan handal. Selalu jaga silinder stand dan piston
reversing dari kotoran debu dan batu bara. Di tambah desain penutup reversing
valve agar aman tidak ada kotoran menempel pada piston reversing.

B. SARAN
Dari pembahasan dan uraian di atas dapat mempermudah dalam pelaksanaan
pengoperasian sesuai langkah - langkah tersebut. Dan di buat standar
pengoperasian pompa hidrolik mill.
Untuk perawatan agar seal – seal di area mill yang bergerak sebaiknya di tambah
penutup sehingga piston reversing valve bersih dari batu bara halus dan fly ash,
dan akan lebih tahan lama dari kerusakan atau aus seal – sealnya.
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat di maafkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.

18

Anda mungkin juga menyukai