Anda di halaman 1dari 3

TATA RUANG DAN LINGKUNGAN

Hajrul Nurtami Dinata

Kecendrungan pemanfaatan sumber daya lahan Bersama (CPRs) yang


berlebihan (overuse) dan adanya free rider merupakan masalah yang sekaligus sebagai
penciri dari sumber daya (CPRs). Kondisi ini akan menimbulkan tragedy atas
kepemilikan sumber saya Bersama (tragedy of the commons). Diskusikan mengapa
penataan ruang penting bagi pengelolaan CPRs? Jelaskan!

Jawab:

Sumber daya bersama atau common-pool resources (CPRs) adalah sumber daya
yang bermanfaat bagi sekelompok orang, tetapi memberikan manfaat yang berkurang
bagi setiap orang jika setiap individu mengejar kepentingannya sendiri. Jenis sumber
daya ini bersifat non–excludable, artinya individu biasanya tidak dapat dicegah untuk
menggunakannya, bahkan jika mereka tidak membayarnya. Tetapi, barang ini juga
bersifat rivalry, yang berarti beberapa bagian dari penggunaannya membuat lebih sulit
bagi orang lain untuk menggunakannya.

Common-pool resources berkurang manfaatnya karena digunakan secara


berlebihan atau menjadi macet karena penggunaannya sudah terlalu banyak. Ada
sejumlah contoh sumber daya ini, termasuk sistem irigasi, ikan laut, hutan, dan bahan
tambah.

Dengan sumber daya yang sama, penggunaan berlebihan mengurangi bagian


yang digunakan oleh pihak lain. Misalnya, pertimbangkan padang rumput. Jika tanah
tersebut tidak harus dimiliki secara pribadi dan dibagi di antara banyak petani yang
menggembalakan ternak mereka, maka padang rumput adalah sumber daya bersama
karena tidak dapat secara eksklusif hanya untuk petani tertentu. Namun, saat ternak
terlalu banyak, sumber daya tersebut akan berkurang setidaknya sampai waktu tertentu.
Dari penjelasan ini bis akita ambil kesimpulan bahwa tata ruang penting bagi
pengelolaan Sumber Daya Bersama. Misalnya dalam contoh diatas, pentingnya menata
ruang-ruang petani tersebut untuk menentukan dimana mereka bisa mengembangbiakan
ternak mereka dengan sumber daya yang ada tanpa mengurangi sumber daya yang
tersedia bagi orang lain. Jadi pembagian itu harus ada dengan tata ruang.
Pentingnya Penataan Ruang, juga untuk meningkatkan sistem penyusunan
rencana tata ruang, memantapkan pengelolaan pemanfaatan ruang dan memantapkan
pengendalian pemanfaatan ruang terutama untuk mempertahankan pemanfaatan fungsi
lahan irigasi teknis dan kawasan-kawasan lindung (Dimana daerah-daerah ini bisa
dikatakan sebagai sumber daya Bersama); meningkatkan kapasitas kelembagaan dan
organisasi penataan ruang di daerah, baik aparat pemerintah daerah, lembaga legislatif,
dan yudikatif maupun lembaga-lembaga dalam masyarakat agar rencana tata ruang
ditaati oleh semua pihak secara konsisten.

Kemudian, tata ruang kota bisa meningkatkan asas manfaat berbagai


sumberdaya Bersama yang ada dalam lingkungan seperti meningkatkan fungsi
perlindungan terhadap tanah, hutan, air, flora, fungsi industri, fungsi pertanian, fungsi
pemukiman dan fungsi lain. Kesalahan tata ruang lingkungan dapat menimbulkan
dampak pada udara dan iklim, perairan, lahan dan lain-lain yang akan berakibat fatal
bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

Terakhir, sesuai dengan Undang Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan
Ruang di antaranya adalah untuk memperkokoh Ketahanan Nasional berdasarkan
Wawasan Nusantara dan sejalan dengan kebijakan otonomi daerah yang memberikan
kewenangan semakin besar kepada pemerintah daerah dalam penyelenggaraan penataan
ruang, maka kewenangan tersebut perlu diatur demi menjaga keserasian dan
keterpaduan antar daerah dan antara pusat dan daerah agar tidak menimbulkan
kesenjangan antar daerah, sehingga Tragedi CPRs dapat dihindari.

Referensi

Ferraro, P. J., & Agrawal, A. (2021). Synthesizing evidence in sustainability science


through harmonized experiments: Community monitoring in common pool
resources. Proceedings of the National Academy of Sciences, 118(29).

Lambert, J., Epstein, G., Joel, J., & Baggio, J. (2021). Identifying topics and trends in
the study of common-pool resources using natural language processing.
International Journal of the Commons, 15(1).
Ostrom, E. (2008). The challenge of common-pool resources. Environment: Science
and Policy for Sustainable Development, 50(4), 8-21.

Pudyatmoko, S., Budiman, A., & Kristiansen, S. (2018). Towards sustainable


coexistence: People and wild mammals in Baluran National Park, Indonesia.
Forest Policy and Economics, 90, 151-159.

Anda mungkin juga menyukai