Revisi 3 - Implementasi Differentiated Services Pada Jaringan VPN-MPLS Untuk Aplikasi Video Converence
Revisi 3 - Implementasi Differentiated Services Pada Jaringan VPN-MPLS Untuk Aplikasi Video Converence
09560222
Menyetujui,
Dosen I Dosen II
III. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Membangun jaringan backbone dengan teknologi MPLS
2. Mengimplementasikan protokol VPN pada jaringan MPLS
3. Mengintegerasikan layanan video conference pada jaringan VPN-MPLS
4. Menerapkan layanan Differentiated Services pada jaringan VPN-MPLS dengan
aplikasi video conference
1. Studi Literatur
Tahap ini dilakukan untuk mempelajari konsep dan teori - teori yang dapat
mendukung proses perancangan sistem. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan
dokumen-dokumen, referensi, buku, sumber dari internet maupun sumber-sumber
lainnya yang diperlukan untuk merancang dan menganalisa sistem.
A. MPLS
MPLS atau Multi Protocol Label Switching adalah teknologi
transmisi data pada jaringan backbone berkecepatan tinggi, dimana prinsip
kerjanya mengkombinasi beberapa kelebihan dari sistem komunikasi circuit-
switched dan packet-switched.
MPLSadalah arsitektur jaringan yang didefinisikan oleh IETF untuk
memadukan mekanisme label swapping di layer 2 dengan routing di layer 3
untuk mempercepat pengiriman paket, sehingga protokol ini sering disebut
protokol layer 2,5.
Paket-paket pada MPLS diteruskan dengan protokol routing seperti
OSPF, BGP atau EGP, Protokol routing pada layer 3 sistem OSI, sedangkan
MPLS berada diantara layer 2 dan 3.
B. VPN
Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang berada
pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum lainnya
untuk melakukan transmisi data paket secara pribadi, dengan pengamanan dan
penerapan teknologi tertentu karena menggunakan medium yang umum, agar
traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga
tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak
semestinya ke dalam remote-site.
C. Diffserv
Diffserv merupakan suatu singkatan dari differentiated services, yang
merupakan suatu sistem menajemen jaringan (network management system)
yang memungkinkan pengguna melakukan pengaturan kelas sistem dan
menandai informasi jaringan mereka berdasarkan pada konten. Router yang
menggunakan protokol diffserv kemudian mengatur paket-paket data tersebut
berdasarkan pada marking atau tanda yang telah dibuat. Beberapa paket
seperti transmisi suara (voice transmission), memiliki prioritas yang lebih
tinggi dan akan selalu dilewatkan dengan segera. Paket-paket data lainnya
ditahan untuk transmisi yang akan datang atau dijatuhkan (dropped) secara
keseluruhan.
D. Video Conference
Video Conference adalah seperangkat teknologi telekomunikasi
interaktif yang memungkinkankan dua pihak atau lebih di lokasi berbeda
dapat berinteraksi melalui pengiriman dua arah audio dan video secara
bersamaan. Perkembangan teknologi komunikasi membawa perubahan pada
proses penyampaian informasi. Bentuk informasi yang disampaikan tidak
hanya audio, tetapi juga visual.
Konferensi video menggunakan telekomunikasi audio dan video
untuk membawa orang-orang di berbagai tempat mengadakan rapat bersama.
Konsep konferensi video sama seperti percakapan antara dua orang (point-to-
point) atau melibatkan beberapa tempat (multi-point) dengan lebih dari satu
orang di ruangan besar pada tempat berbeda. Selain pengiriman audio dan
visual kegiatan pertemuan, konferensi video dapat digunakan untuk berbagi
dokumen, informasi yang diperlihatkan komputer, dan papan tulis.
Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hardware dan software yang akan
digunakan dalam perancangan sistem monitoring dan pengimplementasian sistem,
beserta analisa hardware dan software pendukung yang sesuai dengan kebutuhan
untuk optimalisasi sistem.
3. Arsitektur Sistem
Pada tahap ini merupakan tahap yang paling banyak memerlukan waktu
karena akan mengimplementasikan hasil dari studi literatur dan analisa kebutuhan
untuk membangun sebuah jaringan beserta analisanya.
Topologi awal sistem
4. Pengujian Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap semua fungsi dari sistem yang
telah dibangun. Pengujian koneksi VPN antara client ke webserver maupun
sebaliknya berupa tes PING yang dianalisa menggunakan aplikasi wireshark,
pengujian kualitas jaringan (QoS) konfigurasi Diffserv pada jaringan VPN-MPLS,
serta pengujian akses webserver antar client.
5. Pembuatan Laporan
Tahap Akhir dari proses pembuatan tugas akhir ini adalah penyusunan
laporan atau dokumentasi secara lengkap dan menyeluruh dari semua kegiatan
yang telah dilakukan.
VI. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
Mei Juni Juli Agustus
4. Pembuatan Laporan
VII. Daftar Pustaka
[2] Taufik, Andi. 2010. Implementasi dan Analisa Unjuk Kerja Secure VoIP pada
Jaringan VPN berbasis MPLS dengan menggunakan Tunneling IPSEC. Universitas
Indonesia. Jakarta.
[3] Taufiq, Rahmad, Afdhal. 2010. Aplikasi Pengaruh Quality of Service (QoS) Video
Conference pada Trafik H.323 dengan Menggunakan Metode Differentiated Service
(Diffserv). Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
[4] Ibrahim, Alsukayti. 2010. Performance Analisys of VoIP over BGP/MPLS VPN
Technology. School of Computer Science and Electronic Engginering University of
Essex. Colchester, UK.
[5] Afis, Ahmad. 2010. Rancang Bangun dan Analisa QoS Audio dan Video Streaming
pada Jaringan MPLS VPN. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
[6] Rijayana, Iwan. 2005. Teknologi Multi Protokol Label Switching (MPLS) untuk
Meningkatkan Performa Jaringan. Teknik Informatika Universitas Widyatama.
Bandung.
[7] Saputro, Joko. 2010. Praktikum CCNA di Komputer Sendiri Menggunakan GNS3.
Jakarta : Media Kita.