Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI DIFFERENTIATED SERVICES PADA

JARINGAN VPN-MPLS UNTUK APLIKASI VIDEO


CONFERENCE

Proposal Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Teknik Invormatika Universitas Muhammadiah Malang

Nandito Monliev Passa

09560222

JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
Lembar Persetujuan

IMPLEMENTASI DIFFERENTIATED SERVICES PADA


JARINGAN VPN-MPLS UNTUK APLIKASI VIDEO
CONFERENCE

Nandito Monliev Passa


09560222

Telah Direkomendasikan Untuk Diajukan Sebagai


Judul Tugas Akhir Di
Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, Juni 2013

Menyetujui,

Dosen I Dosen II

EKO BUDI CAHYONO, S.Kom,. MT SETIO BASUKI, ST


NIP. 108.9504.0330 NIP. 108.0907.0477
I. Latar Belakang
Perkembangan akan komunikasi video yang terintegerasi yang sudah
menjadi kebutuhan penting bagi individu, kelompok, institusi atau perusahaan.
Video conference merupakan salah satu cara berkomunikasi jarak jauh yang bisa
dilakukan secara bersama dalam waktu yang sama pula. Video Conference
merupakan salah satu layanan multimedia yang memerlukan prioritas paket karena
layanan ini bersifat real time dan sensitif terhadap delay. Hal ini berbeda dengan
kebutuhan trafik http, smtp maupun ftp. Dimana dengan aplikasi didalamnya yang
kian tergantung pada ketersediaan bandwidth yang besar, serta pengaturan QoS-
nya membutuhkan jaringan yang memberi dukungan penuh terhadap kelancaran
transfer paket data, keamanan data dan peningkatan kinerja jaringan. Maka
dibutuhkan teknologi pengiriman data yang tidak hanya memudahkan routing dan
discover lintasan terbaik, namun juga dapat memberikan keamanan dan jaminan
kualitas dalam melakukan komunikasi data.

Jaringan internet dimanfaatkan sebagai sarana pertukaran paket bersifat


public atau terbuka, ini merupakan sebuah kelemahan jika memanfaatkan jaringan
umum. Masalah keamanan data, ketertutupan transfer data dari akses illegal yang
tidak diharapkan serta skalabilitas jaringan menjadi standar utama sebuah private
network. Sebuah jaringan private haruslah berada dalam kondisi VIP dan top secret.
Solusi yang mungkin diterapkan adalah pembangunan jaringan private network
yang membutuhkan investasi yang besar karena dibutuhkannya penambahan
perangkat fisik, atau pembangunan Virtual Private Network yang dibangun secara
virtual di dalam jaringan publik yang sudah ada.

Munculnya keterbatasan kapasitas jaringan yang ada dengan pengguna yang


seiring berjalannya waktu terus meningkat, perlu dilakukan diferensiasi traffic
sehingga jaringan tetap dapat menjamin QoS untuk karakteristik traffic berbeda
yang mengalir didalamnya. Differentiated Services merupakan sebuah protokol
yang mengalokasikan sumber daya jaringan yang mampu memberikan jaminan
kualitas layanan yang lebih baik dengan mekanisme klasifikasi paket dan
pembedaan perlakuan serta alokasi sumber daya jaringan untuk trafik tertentu
seperti video conference, dan juga memiliki sifat yang fleksibel terhadap jenis-jenis
paket yang lainnya.
Dengan adanya beberepa masalah diatas maka penulis merancang sebuah
tugas akhir yang akan mengimplementasikan layanan Differentiated Services
(Diffserv) yang bisa menerapkan fungsi QoS guna menentukan paket-paket ke
dalam kelas tertentu yang diterapkan pada konfigurasi arsitektur jaringan VPN-
MPLS. Dalam pengaplikasiannya akan diterapkan pada aplikasi video conference,
dikarenakan video conference merupakan aplikasi real time yang sensitif terhadap
delay dan packet drop yang membutuhkan spesialisasi dalam pengklasifikasian
paket data.

II. Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan bahwa
permasalahan dalam tugas akhir ini meliputi:
1. Bagaimana membangun jaringan MPLS
2. Bagaimana penerapan VPN pada jaringan MPLS
3. Bagaimana cara integerasi layanan video conference pada jaringan VPN-MPLS
4. Bagaimana pengaplikasian layanan Differentiated Services pada jaringan VPN-
MPLS dengan aplikasi video conference

III. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Membangun jaringan backbone dengan teknologi MPLS
2. Mengimplementasikan protokol VPN pada jaringan MPLS
3. Mengintegerasikan layanan video conference pada jaringan VPN-MPLS
4. Menerapkan layanan Differentiated Services pada jaringan VPN-MPLS dengan
aplikasi video conference

IV. Batasan Masalah


Batasan masalah pada pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Membahas mengenai perancangan jaringan backbone yang menggunakan
teknologi VPN-MPLS dengan routing OSPF
2. Perancangan jaringan menggunakan aplikasi GNS3 pada sistem operasi Windows
3. Server video conference pada sistem operasi windows dengan openmeetings
4. Topologi jaringan yang dibangun tanpa menggunakan koneksi internet
5. Skenario VPN untuk komunikasi client ke webserver dan sebaliknya
6. Membahas performa jaringan layanan Diffserv pada aplikasi video conference
V. Metodologi
Penyelesaian dalam tugas akhir ini dengan menggunakan berbagai
metodologi, antara lain:

1. Studi Literatur
Tahap ini dilakukan untuk mempelajari konsep dan teori - teori yang dapat
mendukung proses perancangan sistem. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan
dokumen-dokumen, referensi, buku, sumber dari internet maupun sumber-sumber
lainnya yang diperlukan untuk merancang dan menganalisa sistem.

A. MPLS
MPLS atau Multi Protocol Label Switching adalah teknologi
transmisi data pada jaringan backbone berkecepatan tinggi, dimana prinsip
kerjanya mengkombinasi beberapa kelebihan dari sistem komunikasi circuit-
switched dan packet-switched.
MPLSadalah arsitektur jaringan yang didefinisikan oleh IETF untuk
memadukan mekanisme label swapping di layer 2 dengan routing di layer 3
untuk mempercepat pengiriman paket, sehingga protokol ini sering disebut
protokol layer 2,5.
Paket-paket pada MPLS diteruskan dengan protokol routing seperti
OSPF, BGP atau EGP, Protokol routing pada layer 3 sistem OSI, sedangkan
MPLS berada diantara layer 2 dan 3.

B. VPN
Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang berada
pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum lainnya
untuk melakukan transmisi data paket secara pribadi, dengan pengamanan dan
penerapan teknologi tertentu karena menggunakan medium yang umum, agar
traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga
tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak
semestinya ke dalam remote-site.

C. Diffserv
Diffserv merupakan suatu singkatan dari differentiated services, yang
merupakan suatu sistem menajemen jaringan (network management system)
yang memungkinkan pengguna melakukan pengaturan kelas sistem dan
menandai informasi jaringan mereka berdasarkan pada konten. Router yang
menggunakan protokol diffserv kemudian mengatur paket-paket data tersebut
berdasarkan pada marking atau tanda yang telah dibuat. Beberapa paket
seperti transmisi suara (voice transmission), memiliki prioritas yang lebih
tinggi dan akan selalu dilewatkan dengan segera. Paket-paket data lainnya
ditahan untuk transmisi yang akan datang atau dijatuhkan (dropped) secara
keseluruhan.
D. Video Conference
Video Conference adalah seperangkat teknologi telekomunikasi
interaktif yang memungkinkankan dua pihak atau lebih di lokasi berbeda
dapat berinteraksi melalui pengiriman dua arah audio dan video secara
bersamaan. Perkembangan teknologi komunikasi membawa perubahan pada
proses penyampaian informasi. Bentuk informasi yang disampaikan tidak
hanya audio, tetapi juga visual.
Konferensi video menggunakan telekomunikasi audio dan video
untuk membawa orang-orang di berbagai tempat mengadakan rapat bersama.
Konsep konferensi video sama seperti percakapan antara dua orang (point-to-
point) atau melibatkan beberapa tempat (multi-point) dengan lebih dari satu
orang di ruangan besar pada tempat berbeda. Selain pengiriman audio dan
visual kegiatan pertemuan, konferensi video dapat digunakan untuk berbagi
dokumen, informasi yang diperlihatkan komputer, dan papan tulis.

2. Analisa Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hardware dan software yang akan
digunakan dalam perancangan sistem monitoring dan pengimplementasian sistem,
beserta analisa hardware dan software pendukung yang sesuai dengan kebutuhan
untuk optimalisasi sistem.

3. Arsitektur Sistem

Pada tahap ini merupakan tahap yang paling banyak memerlukan waktu
karena akan mengimplementasikan hasil dari studi literatur dan analisa kebutuhan
untuk membangun sebuah jaringan beserta analisanya.
Topologi awal sistem

4. Pengujian Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap semua fungsi dari sistem yang
telah dibangun. Pengujian koneksi VPN antara client ke webserver maupun
sebaliknya berupa tes PING yang dianalisa menggunakan aplikasi wireshark,
pengujian kualitas jaringan (QoS) konfigurasi Diffserv pada jaringan VPN-MPLS,
serta pengujian akses webserver antar client.

5. Pembuatan Laporan

Tahap Akhir dari proses pembuatan tugas akhir ini adalah penyusunan
laporan atau dokumentasi secara lengkap dan menyeluruh dari semua kegiatan
yang telah dilakukan.
VI. Jadwal Kegiatan

Bulan
No Kegiatan
Mei Juni Juli Agustus

Studi Literaturdan Analisa


1.
Kebutuhan Sistem

2. Perancangan dan Pembangunan


Sistem
3. Pengujian dan Analisa Sistem

4. Pembuatan Laporan
VII. Daftar Pustaka

[1] Aditya, Reza. 2009. Implementasi Differentiated Services pada Jaringan


Multiprotocol Label Switching untuk Rural Next Generation Network. Institut
Teknologi Bandung. Bandung.

[2] Taufik, Andi. 2010. Implementasi dan Analisa Unjuk Kerja Secure VoIP pada
Jaringan VPN berbasis MPLS dengan menggunakan Tunneling IPSEC. Universitas
Indonesia. Jakarta.

[3] Taufiq, Rahmad, Afdhal. 2010. Aplikasi Pengaruh Quality of Service (QoS) Video
Conference pada Trafik H.323 dengan Menggunakan Metode Differentiated Service
(Diffserv). Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.

[4] Ibrahim, Alsukayti. 2010. Performance Analisys of VoIP over BGP/MPLS VPN
Technology. School of Computer Science and Electronic Engginering University of
Essex. Colchester, UK.

[5] Afis, Ahmad. 2010. Rancang Bangun dan Analisa QoS Audio dan Video Streaming
pada Jaringan MPLS VPN. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

[6] Rijayana, Iwan. 2005. Teknologi Multi Protokol Label Switching (MPLS) untuk
Meningkatkan Performa Jaringan. Teknik Informatika Universitas Widyatama.
Bandung.

[7] Saputro, Joko. 2010. Praktikum CCNA di Komputer Sendiri Menggunakan GNS3.
Jakarta : Media Kita.

Anda mungkin juga menyukai