Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

PRESENTASI
Oleh :
Kelompok 5
1.ZHATIL HANANI
2.LENUR HALIZA
3.DELIA ANGRAINI
4.ILHAM JULIANDA
0
RIBA DALAM PRESPEKTIF EKONOMI 1

Riba adalah tambahan atau kelebihan jumlah pelunasan utang yang telah melebihi pokok
pinjaman. Biasanya, hal ini terjadi akibat peminjam tidak dapat membayarnya dengan tepat
waktu sesuai perjanjian.
Ada beberapa syarat utama untuk dapat memahami bunga dan kaitannya dengan riba,
yaitu sebagai berikut.
1. Menghindarkan diri dari "kemalasan ilmiah" yang cenderung pragmatis dan
mengatakan bahwa praktik pembungaan uang seperti yang dilakukan lembaga-lembaga
keuangan ciptaan Yahudi sudah "sejalan" dengan ruh dan semangat Islam. Para ulama
serta cendekiawan tinggal membubuh kan stempel saja.
2. Tunduk dan patuh kepada aturan Allah dan Rasulullah dalam segala aspek, termasuk
dimensi ekonomi dan perbankan, seperti dalam firman Allah SWT,
0
2
Surat al azhab ayat 36

َ‫ أ ََﻣ ْْﺮاً أ ََن ﻳَﻜ َ ُُﻮن‬:ُُ‫و ََﻣ ََﺎ ﻛ ََﺎنَ ﻟ ِِﻤ ُُﺆ ْْﻣِﻦِ ِ وَﻟَ ََﺎ ﻣ ُُﺆ ْْﻣِ ِﻨ َ ٍَﺔ إ ِِذ ََا ﻗ ََﻀ ََﻰ اﻟﻠَّ ُّﻪ وَ َر ََﺳ ُُﻮﻟ ُُﻪ‬
ْ ِ ‫ﻟَﻬَ ُُﻢُ اﻟ ْْﺨ ِِﻴ َ ََﺮ َةُ نَ ﻫ ُُﻢُ اﻟ ْْﺨ ِِﻴ َ ََﺮ َةُ ﻣِﻦْ ِ أ ََﻣ ْْﺮ ِِﻫ‬
‫ِﻢ‬
Dan, tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan
yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan Jj
0
3
B. Pokok permasalahan

Ada beberapa pertanyaan mendasar yang harus diajukan dalam mem- bahas
bunga dan pembiayaan usaha. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi
apakah pembayaran bunga atas uang pinjaman merupakan hal yang wajar?
Banyak pendapat mengenai bunga. Para ahli pendukung doktrin bunga pun
berbeda pandangan soal alasan untuk apa bunga harus dibayarkan. Se-
bagian mengatakan bunga merupakan harga. Akan tetapi, harga untuk apa?
Benda berharga apakah yang dibayar oleh pemberi pinjaman (kreditor) se-
hingga ia menuntut imbalan uang setiap bulan ataupun setiap tahun? Para
pelopor institusi bunga tak dapat mencapai kata sepakat dalam masalah ini
0
4

C. Teori abstinance
Di antara alasan yang dikemukakan untuk pembenaran pengambilan bunga adalah
alasan abstinence.
Pelopor teori ini menegaskan bahwa ketika kreditor menahan diri (abstinence), ia
menangguhkan keinginannya memanfaatkan uangnya sendiri semata-mata untuk
memenuhi keinginan orang lain. Ia meminjamkan modal yang semestinya dapat
mendatangkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Jika peminjam menggunakan
uang itu untuk memenuhi keinginan pribadi, ia dianggap wajib membayar sewa
atas uang yang dipinjamnya
0
D. Bunga sebagai imbalan sewa 5

Uang memiliki karakter yang berbeda dengan barang dan komoditas lain, baik
menyangkut daya tukar yang dimiliki, kepercayaan masyarakat ter- hadapnya,
maupun posisi hukumnya. Sewa hanya dikenakan terhadap barang-barang seperti
rumah, perabotan,alat transportasi, dan sebagainya, yang bila digunakan akan habis,
rusak, dan kehilangan sebagian dari nilainya
Dalam disiplin ilmu ekonomi Barat, kita seringkali mendapatkan rumus
yang menempatkan posisi rent, wage, dan interest

((r) K; (w) L; (1) MI, di mana:


(r) K berarti rent untuk Kapital
(w) L berarti wage untuk Labour
(1) M berarti interest untuk Money
0 E. PRODUKTIF-KONSUMTIF
6
Untuk pinjaman produktif, terdapat dua kermingkinan memperoleh ke untungan atau
menderita kerugian Akan tetapi, mengapa ia mewajibkan keuntung an minimal kepada
orang lain, padahal dia sendiri pun tidak mampu melaksana kannya. Kreditor bisa saja
menginvestasikan modalnya pada usaha-usaha yang baik agar ia menuai keuntungan. Bila
itu yang menjadi tujuan, cara yang wajar dan praktis baginya adalah dengan kerja sama
usaha dan berbagi keuntungan.

Praktik yang dilarang oleh Islam adalah pematokan imbalan pada awal secara
tetap dan lagi harus pasti. Adapun return dan berbagi hasil, sangat di anjurkan.
Oleh karena itu, Islam membuka kesempatan yang sangat luas dalam bisnis
melalui bai' al-murabahah, bai as-salam, bai' al-istishna', al-jarah, al
mudharabah, al-musyarakah, al-hawalah, ar-rahn, al-kafalah, dan at-wakalah
0
F. OPPORTUNITY COST 7

Biaya peluang atau biaya kesempatan adalah biaya yang dikeluarkan seseorang atau
institusi ketika memilih suatu kegiatan. Dengan kata lain, biaya peluang berhubungan
dengan semua hal yang harus dikorbankan untuk memperoleh sesuatu

Dengan waktu itulah yang berutang memiliki kesempatan untuk menggunakan modal pinjamannya untuk memperoleh keuntungan.
Dengan demikian, waktu mempunyai harga yang meningkat seiring dengan berjalannya waktu.
Hal itu dijadikan alasan para penganut teori ini untuk menganggap bahwa kreditor berhak menikmati sebagian keuntungan peminjam.
Menurut mereka, besar-kecilnya keuntungan terkait langsung dengan besar-kecilnya waktu, padahal kreditor dianggap berhak
mengenakan harga sesuai dengan lamanya waktu pinjaman

Di samping itu, ada anggapan yang keliru bahwa jika dana diusahakan secara syariah berarti opportunity itu akan hilang sama sekali
0
G. TEORI KEMUTLAKAN PRODUKTIVITAS MODAL
8
modal adalah produktif dengan sendirinya. Modal dianggap mempunyai daya untuk menghasilkan
barang lebih banyak daripada yang dapat dihasilkan tanpa modal itu
Jika modal dianggap memiliki produktivitas, sebenarnya produktivitas tersebut bergantung pada
berbagai faktor lain. Penanaman modal yang dapat mendatangkan banyak keuntungan
bergantung pada bagian produksi, riset dan pengembangan, marketing, keuangan, inventori,
demikian juga kemampuan, visi, serta pengalaman orang yang menggunakannya. Belum lagi
faktor kestabilan ekonomi, sosial, dan politik suatu negara. Faktor-faktor ter- sebut merupakan
syarat bagi penanaman modal yang dapat mendatangkan keuntungan.

ٌ ْ ‫ِﺐ ﻏَﺪَ ًًا و ََﻣ ََﺎ ﺗَﺪَ ْْرِي ِ ﻧ ََﻔ‬


ُ‫ْﺲ ﺑ ِِﺄ ََي أَ َرضِ ﺗ ََﻤ ُُﻮن‬ ُ ِ ‫ْﺲ ﻣ ََﺎذ ََا ﺗَﻜ َ ْْﺴ‬
ٌ ْ ‫و ََﻣ ََﺎ ﺗَﺪَ ْْرِي ِ ﻧ ََﻔ‬
Dan, tiada seseorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa
yang akan diusahakannya besok. Dan, tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati...." (Luqman: 34)
0
H. TEORI NILAI UANG PADA MASA MENDATANG LEBIH RENDAH DIBANDING MASA SEKARANG
9
Beberapa ahli ekonomi berpendapat bahwa manusia pada dasarnya lebih mengutamakan
kehendaknya sekarang dibanding kehendaknya di masa depan. Manusia dianggap akan
mengedepankan kepuasan untuk masa sekarang.
Alasan-alasan tersebut meyakinkan mereka bahwa keuntungan pasti masa kini jelas
diutamakan daripada keuntungan pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
modal yang dipinjamkan kepada seseorang pada saat sekarang lebih bernilai
dibanding uang yang akan dikembalikan beberapa tahun kemudian. Bunga, menurut
penganut paham ini, merupakan nilai lebih yang ditambahkan pada modal yang
dipinjamkan agar nilai pembayarannya sama dengan nilai modal pinjaman semula.
Secara prinsip, Islam mengakui adanya nilai dan amat berharganya waktu. Oleh karena itu
1. banyak sekali sumpah Allah dalam Al-Qur'an dengan menggunakan)demi( ‫ واﻟﻔﺠﺮ‬, demi1 waltu
dhuha( ‫ واﻟﺼﺤﻰ‬, demi masa( ‫ واﻟﻌﺼﺮ‬waltu seperti waktu fajar(, J, )demi waktu malam(, dan0lain-
lain;
2. Rasulullah saw. pernah bersabda, "Waktu itu seperti pedang, jika kita tidak menggunakannya
dengan baik, ia akan memotong kita."

Sekali lagi, Islam sangat menghargai waktu, tetapi penghargaannya tidak diwujudkan dalam
rupiah tertentu atau persentase bunga tetap. Hal ini karena hasil yang nyata dari optimalisasi
waktu itu variabel, bergantung pada jenis usaha, sektor industri, lama usaha, keadaan pasar,
stabilitas politik, country risk, produk yang dijual, jaringan pemasaran, termasuk siapa
pengelolanya. Oleh karena itu, Islan merealisasikan penghargaan terhadap waktu dalam bentuk
kemitraan dan nisbah bagi hasil yang semua pihak sharing the risk and profit secara bersama.
I. INFLASI
Dalam surah at-Taubah ayat 34-35,
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan Allah menegaskan,
jasa secara umum dan terus menerus dalam
.. ِ‫َﺐَ و ََاﻟ ْْﻔ ِِﺾَ ﻓ ََﻮَﻟَ ََﺎ اﻧﻔ ِِﻘ ُُﻮﻧَﻬَ ََﺎ ﻓِﻲ‬ َ ‫و ََاﻟَّّﺬ ِِﻳﻦَ ﻳَﻜَْﺘْ ِِﺮ ُُونَ اﻟﺬَّّﻫ‬
jangka waktu tertentu
َ‫ ﻳ ََﻮ ْْمَ ﻳ ُُﺤ ْْﻤ ََﻰ ﻋَﻠَ ََﻴْﻬْ ََﺎ ﻓِﻲِ ﻧ ََﺎرِ ﺟَﻬَ َﻨَّّﻢ‬: ‫ﺳَ َﺒ ِِﻴﻞِ اﻟﻠَّ ِّﻪ ﻓَ َﺒ ََﺸِّّﺮ ْْﻫ ُُﻢ‬
Demikian juga, kita tidak boleh menutup ٍ‫ُﻢ ﺑ ِِﻌ ََﺬ ََابٍ أَﻟَ ِِﻴﻢ‬
ْ ُ ‫ﻓَﺘَ ُﻜُ ََﻮ ََى ﺑ ِِﻬ ََﺎ ﺟ ََﺎﻫ ُُﻬ‬
kemungkinan bahwa dalam transaksi
muamalah syariah seperti bai' al-murabahah,
‫ُﻢ ﻓ ََﺬ ُُوﻗ ُُﻮا ﻣ ََﺎ‬ ْ ُ ‫ُﻢ ﻫ ََﺬ ََا ﻣ ََﺎ ﻛَ َﻨ ََﺮْ ْﺗ‬
ْ ُ ‫ُﻢ ﻷَ َﻧﻔ ُُﺴ ِِﻜ‬ ْ ُ ‫ُﻢ و ََﻇ ُُﻬ ُُﻮر ُُﻫ‬
ْ ُ ‫و ََﺟُ ُﻨ ُُﻮﺑ ُُﻬ‬
bai' as-salam, musyara kah, dan mudharabah
erdapat keuntungan. Tidak jarang keuntungan َ‫ُﻢ ﺗَﻜ َ ْْﺮ ُُون‬ ْ ُ ‫ﻛُ ُﻨﺘ‬
"... Dan , oran g-oran g yan g men yimpan emas dan perak ( baik
yang dihasilkan dari transaksi-transaksi
sebagai)komoditi maupun mata uang) dan tidak menyalurkannya di
tersebut memiliki nilai return yang melebihi jalan Allah, makaberitahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan
mendapat) siksa yang pedih,
tingkat inflasi. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu
dikatakan) kepada mereka, 'Inilah harta benda kalian yang kalian
simpan untuk diri kalian sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat
dari) apa yang kalian simpan itu
J. BUNGA DAN EGOISME MORAL-SPIRITUAL
Maulana Maududi dalam bukunya, Seorang yang membungakan uangnya akan cen- derung
Riba, menjelaskan bahwa institusi bersikap tidak mengenal belas kasihan.
bunga merupakan sumberbahaya 1. Hal ini terbukti bila si peminjam dalam kesulitan, aset apa
dan kejahatan. Bunga akan pun yang ada harus diserahkan untuk melunasi akumulasi
bunga yang sudah berbunga lagi. Ia juga akan terdorong untuk
menyenguarakan dan
bersikap tamak, menjadi seorang pe- cemburu terhadap milik
menghancurkan masyarakat
orang lain, serta cenderung menjadi seorang yang kikir.
melalui pengaruhnya terhadap 2. Secara psikologis, praktik pembungaan uang juga dapat
karakter manusia.Bunga, disebut menjadikan seseorang malas untuk menginvestasikan dananya
Maududi, menumbuhkan sikapegois, dalam sektor usaha.
bakhil, berwawasan sempit, serta 3. Hidup dalam sistem ribawi
berhati batu.
0
K. BUNGA DAN KEPONGAHAN SOSIAL-BUDAYA
2
Secara sosial, institusi bunga merusak semangat berkhidmat kepada masyarakat. Orang akan
enggan berbuat apa pun kecuali yang memberi ke- untungan bagi diri sendiri. Keperluan
seseorang dianggap peluang bagi orang lain untuk meraup keuntungan. Kepentingan orang-orang
kaya dianggap ber- tentangan dengan kepentingan orang-orang miskin. Masyarakat demikian
tidak akan mencapai solidaritas dan kepentingan bersama untuk menggapai ke- berhasilan dan
kesejahteraan. Cepat atau lambat, masyarakat demikian akan mengalami perpecahan.
0 L. BUNGA DAN KEZALIMAN EKONOMI
4
Ada berbagai jenis pinjaman sesuai dengan sifat pinjaman dan keperluan si peminjam. Bunga
dibayarkan untuk berbagai jenis utang tersebut

1. Pinjaman Kaum Dhu'afa

2. Monopoli Sumber Dana

3. Pinjaman Pemerintah
0 M. PERINGATAN DARI IMAM AR-RAZI
4
Imam ar-Razi telah menjelaskan mengapa Islam melarang sistem bunga. Beberapa alasan
dikemukakannya untuk mendukung larangan terhadap bunga Beberapa di antaranya yaitu

1. Merampas Kekayaan Orang Lain

2. Merusak Moralitas

3. Melahirkan Benih Kebencian dan Permusuhan

4. Yang Kaya Semakin Kaya, yang Miskin Semakin Miskin


SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai