Ebook - Askeb Komplementer Evidence Based Nifas & Menyusui
Ebook - Askeb Komplementer Evidence Based Nifas & Menyusui
KOMPLEMENTER DAN
EVIDENCE BASED
PADA MASA NIFAS DAN MENYUSUI
ISBN: 978-623-97216-8-8
Tebal: xi + 194 hlm., 21 x 15 cm
Penerbit
ECHA INSTITUTE
Jalan Kartika Chandra Kirana
Kompleks Tossore II Ascha 85 Sengkang
Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan
Email: echainstitute@gmail.com
Telp. 0485-2106832
HP/WA 0858 7776 6661
D
engan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat dan karunia-
Nya, sehingga buku kolaborasi ini dapat dipublikasikan
dan sampai dihadapan pembaca. Buku kolaborasi ini disusun oleh
sejumlah akademisi dan praktisi sesuai dengan kepakarannya
masing-masing dan ketertarikan terhadap Asuhan Kebidanan
Komplementer dan Evidence Based Pada Masa Nifas dan
Menyusui. Buku kolaborasi ini diharapkan dapat hadir
memberikan kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan
khususnya terkait dengan Asuhan Kebidanan Komplementer dan
Evidence Based Pada Masa Nifas dan Menyusui.
Buku kolaborasi ini membahas tentang beberapa konsep
Evidence Based pada Asuhan Kebidanan Komplementer Pada
Masa Nifas dan Menyusui di Indonesia, sehingga pembaca
khususnya mahasiswa kebidanan dapat memahami dan
mengaplikasikan Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa
Nifas dan Menyusui.
v
Tim penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah mendukung dalam proses
penyusunan dan penerbitan buku kolaborasi ini, secara khusus
kepada Penerbit Echa Progres sebagai inisiator buku kolaborasi
ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan
dengan limpahan karunia bagi kita semua.
Maret 2023
Tim Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
BIODATA PENULIS ........................................... 24
viii
C. Dasar Pelaksanaan Pijat Oketani ..................... 48
D. Karakteristik Pijat Oketani ............................... 49
E. Langkah-Langkah Pijat Oketani ...................... 49
F. Pengaruh Pijat Oketani .................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................... 54
BIODATA PENULIS ........................................... 56
x
BAB 11 PEMANFAATAN HYPNOTHERAPY PADA
MASA NIFAS DAN MENYUSUI ..................... 112
A. Hypnotherapy ................................................... 112
B. Gangguan Pada Masalah Masa Nifas ............... 114
C. Hypnotherapy Pada Masalah Masa Nifas ........ 116
DAFTAR PUSTAKA ........................................... 119
BIODATA PENULIS ........................................... 121
xiii
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
BAB 1
Astri Nurdiana | 1
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
Informasi
Keahlian
dalam kontek
Klinis praktis
2 | Astri Nurdiana
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
B. Langkah Implementasi EBP
Sebelum implementasi EBP dalam praktik, tentu terdapat
beberapa langkah yang terlebih dahulu dilakukan untuk
melakukan asesmen pengambilan keputusan klinis, langkah ini
yaitu langkah 5A yang terdiri dari:
1. Asking (Bertanya)
Pertanyaan harus dapat menghasilkan informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan pada kondisi yang
dialami oleh pasien, hal tersebut dapat mencakup berbagai
domain diantaranya: domain terapi, pencegahan, diagnosis,
prognosis dan etiologi. Oleh karenanya, agar langkah ini
dapat dilakukan secara terarah, maka penanya dapat
menggunakan PICO Framework yang terdiri dari patient/
population problem (masalah pasien/populasi), intervention
(intervensi), comparison/control (perbandingan/kontrol) dan
outcome (luaran) (Tabel 1.1) (Fineout-Overholt & Johnston,
2005).
Tabel 1.1 Kerangka Kerja Menggunakan PICO
Item Cakupan
Patient/population Data demografi pasien seperti: usia,
problem jenis kelamin, suku bangsa, dll, serta
permasalahan yang dimiliki oleh pasien
Intervention Mempertimbangkan jenis intervensi
yang dapat dilakukan dengan mengacu
pada data dan keadaan pasien
Comparison/control Apakah ada tatalaksana pembanding
untuk mengatasi keadaan pasien
Outcome Efek apa yang diinginkan dan tidak
diinginkan muncul setelah intervensi,
Astri Nurdiana | 3
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
Item Cakupan
serta apakah ada efek samping yang
muncul setelahnya
Sumber: (Fineout-Overholt & Johnston, 2005)
2. Acquiring (Memperoleh)
Setelah mendapatkan data dari berbagai pertanyaan yang
telah diajukan untuk menghasilkan EBP belum tentu
membutuhkan keseluruhan informasi tersebut, oleh karena
itu langkah selanjutnya adalah proses pelacakan, seorang
peneliti perlu kembali melihat data secara keseluruhan dan
melacak berbagai informasi, serta memilih hanya informasi
tertentu yang dapat mendukung implementasi EBP (Turner,
2022a).
3. Appraising (Menilai)
Menilai secara kritis dari berbagai hal, termasuk validitas
data, dampak serta segala kemungkinan untuk
diimplementasikan. Oleh karena itu, untuk menghasilkan
EBP yang jelas dibutuhkan kejelasan dalam mengenai kenapa
studi dilakukan, bagaimana studi dilakukan, bagaimana
karakteristik studi yang dilakukan, serta bagaimana
tatalaksana jika ditemukan data yang bias (Turner, 2022b).
4. Applying (Menerapkan)
Pada langkah ini merupakan tahapan mengintegrasikan
semua bukti yang telah didapat untuk dijadikan keputusan
klinis. Sebelum penerapannya pada pasien terdapat beberapa
pertanyaan petunjuk yang harus dapat dijawab yaitu: Apakah
pasien yang diteliti serupa dengan populasi? Apakah hasilnya
dapat diberlakukan pada seluruh pasien? Apakah semua hasil
yang diperoleh merupakan hal yang penting secara klinis?
4 | Astri Nurdiana
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
Apakah kemungkinan manfaat pengobatan sepadan dengan
potensi bahaya dan biayanya? Bisakah praktik ini diterapkan
dalam pengaturan perawatan kesehatan? Apa nilai dan
preferensi pasien yang diteliti? Bagaimana hasil penelitian
bisa membantu pasien untuk membuat keputusan? (Guyatt
et al., 2000).
5. Auditing (Audit)
Proses ini merupakan tahapan evaluasi langkah 1-4 dan
mempertimbangkan proses pengembangan selanjutnya.
Ceklis yang disusun oleh Straus et al. (2011) dapat dijadikan
acuan sebagai pedoman audit.
Tabel 1.2. Evaluate Your Performance Of EBP Steps 1-4
With These Self-Reflection Questions
Yes No
Self-evaluation checklist in asking answerable questions
(STEP 1 – ASK)
1. Am I asking any clinical questions at all?
2. Am I asking well formulated questions?
3. Do I have a way of identifying my knowledge
gaps?
4. Do I have a working method of saving my
questions for later answering
Sel-evaluation checklist in finding the best available
evidence (STEP 2 – ACQUIRED)
1. Am I searching at all?
2. Do I know the best sources of current
evidence for my clinical discipline?
3. Do I have easy acces to these sources?
4. Am I becoming more efficient in my
searching?
Astri Nurdiana | 5
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
Yes No
5. Am I using truncations, Booleans, MeSH
headings, limiters, thesaurus, and intelligent
free text when searching?
6. How well do my searches compare with those
of research librarians and colleagues?
Self-evaluation checklist in critically appraising external
evidence (STEP 3 – APPRAISE)
1. Am I critically appraising external evidence at
all?
2. Are the critical appraisal checklist/worksheets
becoming easier for me to apply?
3. Am I becoming more proficient in applying
critical appraisal measures (such as confidence
levels, ratios, etc.)?
4. Am I creating any appraisal summaries?
Self-evaluation in integrating the critical appraisal with
clinical expertise and applying the result in clinical
practice (STEP 4 – APPLY)
1. Am I integrating my critical appraisals into my
practice at all?
2. Can I adjust the critical appraisal measures to
fit my individual patient?
3. Am I proactively monitoring for newly
emerging evidence in my clinical discipline?
Self-evaluation of changing practice behaviour
(OPTIONAL EXTRA AUDIT STEP)
1. Have I carried out any check, such as audits of
my diagnostic, therapeutic, or other EBP
6 | Astri Nurdiana
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
Yes No
performance including evidence use and
impact on clinical outcomes?
2. Where the evidence suggests a change in
practice, do I have a strategy for implementing
change, including identifying barriers and
facilitators?
3. I am considering the sustainability of this
change?
Sumber: (Straus et al., 2011)
Astri Nurdiana | 7
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
8 | Astri Nurdiana
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
Afrika); sistem Barat yang tidak konvensional (mis.
Homeopati, kedokteran psionik, kedokteran orthomolecular,
kedokteran fungsional, kedokteran lingkungan), dan
naturopati (Pal, 2002).
3. Gaya Hidup Dan Pencegahan Penyakit
Kategori gaya hidup dan pencegahan penyakit
melibatkan teori dan praktik yang dirancang untuk mencegah
perkembangan penyakit, mengidentifikasi dan mengobati
faktor risiko, atau mendukung proses penyembuhan dan
pemulihan. Sistem ini berkaitan dengan pendekatan terpadu
untuk pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis pada
umumnya, atau determinan umum penyakit kronis. Ini dibagi
menjadi tiga subkategorisasi: praktik pencegahan klinis (mis.
diagnosis elektrodermal, intuisi medis, panchakarma, chirography);
terapi gaya hidup; dan promosi kesehatan (Pal, 2002).
4. Terapi Berbasis Biologis
Terapi berbasis biologis mencakup praktik, intervensi,
dan produk berbasis biologis dan alami. Kategori ini dibagi
menjadi empat subkategorisasi: fitoterapi atau jamu (preparat
yang berasal dari tumbuhan yang digunakan untuk tujuan
terapeutik dan pencegahan, mis. ginkgo biloba, bawang putih,
ginseng, kunyit, lidah buaya, echinacea, saw palmetto, capsicum, bee
pollen, mistletoe); terapi diet khusus (mis. vegetarian, serat
tinggi, pritikin, ornish, mediterania, kebersihan alami); obat
orthomolecular (produk yang digunakan sebagai nutrisi dan
suplemen makanan, ini biasanya digunakan dalam kombinasi
untuk tujuan pencegahan atau terapeutik, mis. asam askorbat,
karoten, asam folat, vitamin-A, riboflavin, lisin, besi, probiotik,
biotin); dan intervensi farmakologis, biologis dan instrumental
Astri Nurdiana | 9
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
10 | Astri Nurdiana
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
Metode penyembuhan tersebut telah melalui berbagai
langkah sesuai proses implementasi yang mengacu pada teori
evidence based practice, sehingga berbagai bukti penelitian
mendukung implementasi hal tersebut pada masa nifas dan
menyusui (Guyatt et al., 2000; Sackett et al., 1996).
Berbagai asuhan kebidanan komplementer saat ini jauh
mengalami perkembangan, sehingga berbagai penelitian telah
dilakukan untuk mendukung hal tersebut, diantara asuhan
kebidanan komplementer yang telah menjadi evidence based
sehingga dapat dilakukan pada masa nifas dan menyusui adalah
metode Woolwich Massage, Back Rolling Massage, Massage Effleurage,
Pijat Oketani, Teknik Marmet, Metode SPEOS, Accrupessure Point
for Lactation, Aroma Therapy, Hypno Therapy, Hypno Breastfeeding,
yoga, senam nifas, pemanfaatan obat herbal, metode double D,
dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Fineout-Overholt, E., & Johnston, L. (2005). UC Library Guides:
Evidence-Based Practice in Health: Types of Clinical Question.
Worldviews on Evidence-Based Nursing, 2(3), 157–160.
https://doi.org/10.1111/J.1741-6787.2005.00032.X
Guyatt, G. H., Haynes, R. B., Jaeschke, R. Z., Cook, D. J., Green, L.,
Naylor, C. D., Wilson, M. C., & Richardson, W. S. (2000). Users’
guides to the medical literature: XXV. Evidence-based
medicine: Principles for applying the users’ guides to patient
care. JAMA, 284(10), 1290–1296.
https://doi.org/10.1001/JAMA.284.10.1290
Pal, S. K. (2002). Complementary and alternative medicine: An
overview. Current Science, 82(5).
Astri Nurdiana | 11
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
https://www.researchgate.net/publication/256294614_Compl
ementary_and_alternative_medicine_An_overview
Sackett, D. L., Rosenberg, W. M. C., Gray, J. A. M., Haynes, R. B.,
& Richardson, W. S. (1996). Evidence based medicine: what it
is and what it isn’t. British Medical Journal, 312, 72.
Straus, S. E., Richardson, W. S., Glasziou, P., & Haynes, R. B. (2011).
Evidence Based Medicine: how to practice and teach it (4th ed.).
Churchill Livingstone.
Turner, M. (2022a). UC Library Guides: Evidence-Based Practice in Health:
Module 2: Acquire. University of Canberra.
https://canberra.libguides.com/c.php?g=599346&p=4149242
Turner, M. (2022b). UC Library Guides: Evidence-Based Practice in
Health: Module 3: Appraise. University of Canberra.
https://canberra.libguides.com/c.php?g=599346&p=4149244
12 | Astri Nurdiana
Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Masa Nifas Dan
Menyusui
BIODATA PENULIS
Astri Nurdiana | 13
Pemanfaatan Metode Woolwich Massage Pada Masa Nifas Dan Menyusui
BAB 2
A. Pendahuluan
Postpartum ialah masa dimana beberapa jam setelahnya
lahir placenta sampai dengan minggu ke enam selepas
melahirkan (Marmi, 2012). Di masa postpartum, ibu akan
mengalami perubahan, dimulai dengan perubahan jasmani atau
psikologis, karena ibu akan menghadapi sebuah keluarga yang
baru dengan adanya kelahiran sang buah hati yang memerlukan
perhatian serta kasih sayang yang lebih dalam masa menyusui.
Perubahan yang terjadi dalam masa nifas juga dapat dipengaruhi
oleh kesiapan ibu pada awal masa nifas, yang nantinya akan
memberikan dampak pada ibu dalam keberhasilan proses
14 | Miftahul Hakiki
Pemanfaatan Metode Woolwich Massage Pada Masa Nifas Dan Menyusui
Miftahul Hakiki | 15
Pemanfaatan Metode Woolwich Massage Pada Masa Nifas Dan Menyusui
merah, ASI tidak bisa keluar walau dihisap dan ibu akan
mengalami demam.
2. Abses payudara atau bisa disebut mastitis yaitu suatu
peradangan pada payudara. Gejala yang dialami ibu yaitu
payudara akan menjadi merah, bengkak, ibu akan merasakan
nyeri dan panas, suhu tubuh ibu akan meningkat.
3. Sindrom ASI berkurang, ibu yang menyusui akan merasa
bahwa ASInya telah berkurang, tapi sebenarnya pada
kenyataan ASI tidak berkurang.
Mengingat pentingnya ASI bagi bayi, maka keluarga harus
memberikan dukungan pada ibu agar dapat memberi ASI
eksklusif pada bayinya, dimana ibu yang memberi ASI eksklusif
maka pertumbuhan dan perkembangan bayi akan menjadi
optimal. Akan tetapi, terkadang ibu yang menyusui mempunyai
suatu masalah dalam proses menyusui, seperti: sedikit ASI yang
keluar atau bahkan ASI tidak keluar, maka ibu perlu sekali
melakukan perawatan payudara supaya ASI bisa keluar dengan
maksimal atau dapat melakukan terapi woolwich. Dimana hasil
penelitian dari (Sukriana, Dewi, & Utami, 2018) didapatkan hasil
bahwa dengan melakukan pijat woolwich itu menjadi efektif untuk
produksi ASI ibu postpartum.
C. Pijat Woolwich
Pijat Woolwich yaitu suatu pemijatan yang dilakukan di area
sinus laktiferus, atau tepatnya di 1-1,5 cm diatas areola mammae,
dengan sebuah tujuan untuk dapat mengeluarkan ASI yang telah
berada pada sinus laktiferus. Dengan dilakukannya sebuah
pemijatan, maka akan dapat merangsang sel-sel saraf yang ada
pada payudara yang akan membuat suatu rangsangan sehingga
16 | Miftahul Hakiki
Pemanfaatan Metode Woolwich Massage Pada Masa Nifas Dan Menyusui
Miftahul Hakiki | 17
Pemanfaatan Metode Woolwich Massage Pada Masa Nifas Dan Menyusui
18 | Miftahul Hakiki
Pemanfaatan Metode Woolwich Massage Pada Masa Nifas Dan Menyusui
Miftahul Hakiki | 19
Pemanfaatan Metode Woolwich Massage Pada Masa Nifas Dan Menyusui
20 | Miftahul Hakiki
Pemanfaatan Metode Woolwich Massage Pada Masa Nifas Dan Menyusui
DAFTAR PUSTAKA
Badrus, A. R. (2018). Perbedaan Massage Woolwich Dan Massage
Rolling (Punggung) Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada
Ibu Postpartum. Jurnal Ilmiah : J-HESTECH.
Dinengsih, S. (2020). Pengaruh Kombinasi Pijat Woolwich Dan Pijat
Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum. Journal
For Quality In Women's Health.
Farida, S., Setyorini, C., & Retno, Z. M. (2022). Pijat Woolwich
Untuk Meningkatkan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Tahun
Pertama. Prosiding Seminar Informasi Nasional.
Fatimah, S., Rosdiana, Nurayuda, & Anggraeni, S. (2022). Pengaruh
Metode Pijat Woolwich Dan Akupuntur Titik GB Terhadap
Produksi ASI. Journal Health And Science.
Miftahul Hakiki | 21
Pemanfaatan Metode Woolwich Massage Pada Masa Nifas Dan Menyusui
22 | Miftahul Hakiki
Pemanfaatan Metode Woolwich Massage Pada Masa Nifas Dan Menyusui
Miftahul Hakiki | 23
Pemanfaatan Metode Woolwich Massage Pada Masa Nifas Dan Menyusui
BIODATA PENULIS
24 | Miftahul Hakiki
Pemanfaatan Metode Back Rolling Massage Pada Masa Nifas dan Menyusui
BAB 3
Linda Puspita | 25
Pemanfaatan Metode Back Rolling Massage Pada Masa Nifas dan Menyusui
26 | Linda Puspita
Pemanfaatan Metode Back Rolling Massage Pada Masa Nifas dan Menyusui
Linda Puspita | 27
Pemanfaatan Metode Back Rolling Massage Pada Masa Nifas dan Menyusui
rusuk ibu (garis bra), tiga kali dalam jangka waktu lima menit
(Nasution & Harahap, 2021)
28 | Linda Puspita
Pemanfaatan Metode Back Rolling Massage Pada Masa Nifas dan Menyusui
Linda Puspita | 29
Pemanfaatan Metode Back Rolling Massage Pada Masa Nifas dan Menyusui
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, H., Yunola, S., & Kurnia, R. (2022). Efektivitas Back
Rolling Massage Terhadap Kecepatan Pengeluaran ASI Pada
Ibu Post Partum. Jurnal Kesehatan, Vol. 13, No. 2, DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v13i0.859, 088-092.
Gunawan, J. (2017). Buku Saku Metodologi Penelitian Kesehatan: Pedoman
Perumusan Masalah Penelitian Untuk Mahasiswa Keperawatan Dan
Kebidanan. Kendari: CV. Violet Indah Sejahtera.
Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mardiyaningsih, E., Setyowati, & Sabri, L. (2011). Efektifitas
Kombinasi Teknik Marmet Dan Pijat Oksitosin Terhadap
Produksi ASI Ibu Post Seksio di Rumah Sakit Wilayah Jawa
Tengah. JKS: Jurnal Keperawatan Soedirman, Vol. 06, No. 1, DOI:
http://dx.doi.org/10.20884/1.jks.2011.6.1.321, 31-38.
Mayangsari, D., & Hidayati, S. N. (2020). Manfaat Rolling Massage
Punggung Dan Endhorphin Massage Terhadap Produksi ASI.
Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, Vol. 11, No. 2, DOI:
http://dx.doi.org/10.26751/jikk.v11i2.829, 162-167.
Nasution, A. F., Herinawati, Triana, W., Ikhsaruddin, & Saputri, W.
N. (2021). Pengaruh Rolling Massage Punggung Terhadap
Kelancaran Pengeluaran ASI Ibu Nifas. Jurnal Doppler, Vol. 5,
No. 1, 68-71.
30 | Linda Puspita
Pemanfaatan Metode Back Rolling Massage Pada Masa Nifas dan Menyusui
Linda Puspita | 31
Pemanfaatan Metode Back Rolling Massage Pada Masa Nifas dan Menyusui
BIODATA PENULIS
32 | Linda Puspita
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
BAB 4
Iceu Mulyati | 33
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
maka akan timbul berbagai masalah baik pada ibu maupun pada
bayinya.
34 | Iceu Mulyati
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
Iceu Mulyati | 35
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
36 | Iceu Mulyati
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
Iceu Mulyati | 37
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
1. Pengertian Massage
Pijat atau massage adalah seni gerakan tangan yang
dirancang untuk mengembalikan kondisi tubuh menjadi
normal. Pijat atau massage adalah seni menggerakkan tangan
yang tujuannya untuk memperoleh kenikmatan dan menjaga
kesehatan tubuh. Secara teori, pijatan atau massage adalah
istilah yang digunakan untuk menggambarkan manipulasi
tertentu dari jaringan lunak tubuh kita. Pijat atau massage bisa
menjadi alternatif yang bermanfaat untuk menyembuhkan
luka, kebugaran, mengobati penyakit kronis. Menurut
pengertian lain, pijat atau massage adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan manipulasi tertentu pada
jaringan lunak tubuh kita.
Pijat atau massage memiliki efek terapeutik umum dan
fisiologis, yaitu dapat memperkuat otot melalui gerakan halus
dan berirama, merangsang peredaran cairan tubuh seperti
darah dan kelenjar getah bening, merangsang kelenturan
dengan memanipulasi jaringan tulang, mengatasi masalah
muskuloskeletal seperti sendi, yang dapat mengurangi sosial
otot meningkatkan keadaan, sistem saraf dapat bekerja lebih
harmonis melalui rangsangan dan relaksasi, organ dalam
dirangsang dan bekerja lebih baik sehingga mereka dapat
langsung merangsang keadaan otot. Kelenjar hormonal dan
penyebab kekakuan otot dapat dikurangi atau dihindari
2. Pengertian Effleurage
Effleurage adalah bagian dari teknik atau gerakan pijat
atau massage dengan telapak tangan atau bantalan jari.
Effleurage adalah pijatan yang dilakukan dengan cara gosokan
pada kulit tanpa gerakan menekan otot bagian internal atau
38 | Iceu Mulyati
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
Gambar 4.2. Teknik Effleurage Pada Pantat (Hanief, Y.N., et al., 2019)
Iceu Mulyati | 39
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
Gambar 4.4. Teknik Effleurage Pada Dada (Hanief, Y.N., et al., 2019)
e. Pada Daerah Lengan
Teknik effleurage bertujuan untuk membawa darah menuju
jantung, sehingga tekanan yang diberikan sangat kuat dan
gerakannya berkali-kali dari bawah menuju jantung. Lama
pengerjaan selama 30 detik.
40 | Iceu Mulyati
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
Gambar 4.5. Teknik Effleurage Pada Lengan (Hanief, Y.N., et al., 2019)
Iceu Mulyati | 41
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
42 | Iceu Mulyati
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, J., Ginting, D. Y., Daulay, S., & Sianipar, K. (2022).
Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Melalui Pijat
Effleurage Di Klinik LMT Siregar. Jomis (Journal Of Midwifery
Science), 6(2), 148-154.
Aryani, Y., Alyensi, F., & Fathunikmah, F. (2021). Buku Proses
Laktasi Dan Teknik Pijat Oksitosin.
Azizah, N., & Rosyidah, R. (2019). Buku Ajar Mata Kuliah Asuhan
Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Umsida Press, 1-209.
Desmawati, D., & Triananda, D. (2022). Intervensi Nonfarmakologi
Untuk Peningkatan Produksi Dan Ejeksi ASI: A Literature
Review. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan
Pengabdian Masyarakat, 6(1), 17-32.
Hanief, Y. N., Purnomo, A., Indra, M., Junaidi, S., Burstiando, R.,
Zawawi, M. A., & Warthadi, A. N. (2019). Cara Cepat Kuasai
Massage Kebugaran Berbasis Aplikasi Android
Mustika, D. N., Nurjanah, S., & Ulvie, Y. N. S. (2020). Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Nifas ASI Eksklusif.
Ningsih, D. A., Yunadi, F. D., & Retnowati, M. (2021). Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Penerbit NEM.
Nurhidayah, N. (2021). Fisiologi Laktasi. Manajemen Laktasi
Berbasis Evidence Based Terkini, 1-20.
Rinjani, M., & Apriyani, M. T. P. (2021). Efek Pemberian Massage
Effleurage Mampu Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu Pada
Ibu Nifas. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 14(2), 168-174.
Iceu Mulyati | 43
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
44 | Iceu Mulyati
Pemanfaatan Metode Massage Effleurage Pada Masa Nifas dan Menyusui
BIODATA PENULIS
Iceu Mulyati | 45
Pemanfaatan Pijat Oketani Pada Masa Nifas dan Menyusui
BAB 5
B. Anatomi Payudara
Dalam teknik pijat Oketani, payudara dibagi menjadi dua,
yaitu sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan. Pertama garis tegak
lurus ditarik dari puting kearah garis payudara. Menggunakan ini
sebagai garis dasar dengan luas area 105º diukur pada kedua sisi
dan diberi nama B dan C. A singkatan dari sisanya 150º di bagian
atas kedua payudara, B berdiri untuk bagian dalam sisi kanan
payudara dan sisi luar kiri payudara, sementara C berdiri di sisi
luar kanan payudara dan sisi dalam payudara kiri. Baik B dan C
adalah 105º di setiap sisinya. Kemudian masing-masing bagian
A, B dan C terbagi menjadi tiga bagian lagi. Di kedua payudara
kiri dan kanan. Bagian A dibagi menjadi tiga bagian yang sama
1, 2, dan 3 searah jarum jam, sedangkan bagian B dan C adalah
dibagi rata dari atas ke bawah (1), (2) dan (3). Yaitu, B (3) dan C
(3) saling berdekatan satu sama lain dan tentukan batas B dan C
di tengahnya. B (3) dan C (3) berada pada poros payudara yang
Gambar 5.1 Anatomi Payudara Pijat Oketani (Kabir & Tasnim, 2015)
DAFTAR PUSTAKA
Cho, J., Ahn, H. Y., Ahn, S., Lee, M. S., & Hur, M.-H. (2012). Effects
of Oketani Breast Massage on Breast Pain, the Breast Milk pH
BIODATA PENULIS
BAB 6
Siti Rohani | 57
Pemanfaatan Teknik Marmet Pada Masa Nifas dan Menyusui
B. Pijat Marmet
Pijat marmet adalah kombinasi cara memerah ASI dan
memijat payudara dengan menggunakan dua jari sehingga
refleks pengeluaran ASI bisa meningkat. Teknik memerah ASI
dengan cara marmet mempunyai tujuan untuk mengosongkan
58 | Siti Rohani
Pemanfaatan Teknik Marmet Pada Masa Nifas dan Menyusui
Siti Rohani | 59
Pemanfaatan Teknik Marmet Pada Masa Nifas dan Menyusui
60 | Siti Rohani
Pemanfaatan Teknik Marmet Pada Masa Nifas dan Menyusui
Siti Rohani | 61
Pemanfaatan Teknik Marmet Pada Masa Nifas dan Menyusui
62 | Siti Rohani
Pemanfaatan Teknik Marmet Pada Masa Nifas dan Menyusui
Siti Rohani | 63
Pemanfaatan Teknik Marmet Pada Masa Nifas dan Menyusui
DAFTAR PUSTAKA
Akhiriyanti Evi Nur. 2020. Mengenal Terapi Komplementer Dalam
Kebidanan Pada Ibu Nifas, Ibu Menyusui, Bayi Dan Balita. Jakarta:
Trans Info Media
Masruroh. 2019. Asuhan Kebidanan Komprehensif. Yogyakarta: Nuha
Medika
Sari, 2015. Pengaruh Teknik Marmet Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu
Post Partum Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Semarang.
https://repository.poltekkestjk.ac.id/id/eprint/194/6/BAB%
20II.pdf. Diakses pada hari Sabtu 14 Januari 2023 pukul 15.00.
Widaryanti Rahayu. 2019. Terapi Komplementer Pelayanan Kebidanan.
Yogyakarta: Deepublish (CV Budi Utama)
Yustianti, Dewi Dkk. 2020. Pijat Teknik Marmet Pada Post Partum Dan
Produksi ASI.
C:/Users/User/Dowloads/Pijat_teknik_marmet_pada_post_p
artum_dan_produksi_.pdf. Diakses pada hari Sabtu 14 Januari
2023 pukul 16.00.
64 | Siti Rohani
Pemanfaatan Teknik Marmet Pada Masa Nifas dan Menyusui
BIODATA PENULIS
Siti Rohani | 65
Pemanfaatan Metode SPEOS Pada Masa Nifas dan Menyusui
BAB 7
66 | Dyah Fajarsari
Pemanfaatan Metode SPEOS Pada Masa Nifas dan Menyusui
B. Pijat Endorphin
Endorphin massage pertama kali dikembangkan oleh
Constance Palinsky sebagai teknik sentuhan ringan yang
digunakan untuk mengelola rasa sakit dan relaksasi. Sentuhan
ringan ini bertujuan meningkatkan kadar endorphin (untuk
membiarkan tubuh menghasilkan endorphin).
Endorphin berasal dari kata endogenous dan morphine yang
merupakan molekul protein, yang diproduksi oleh sel dalam
sistem saraf yang terdapat di otak, saraf tulang belakang, dan
ujung saraf lainnya. Endorphin adalah polipeptida, yang mampu
mengikat ke reseptor saraf di otak untuk memberikan bantuan
dari rasa sakit yang di sekresi oleh kelenjar Hipofise. Tubuh
memproduksi secara alami terutama pada saat berhubungan
seksual, kehamilan, melahirkan, dan menyusui.
Sentuhan ringan mencakup pijatan sangat ringan yang bisa
membuat bulu-bulu halus berdiri, memicu perasaan nyaman,
menormalkan denyut jantung dan tekanan darah. Riset
membuktikan bahwa teknik ini meningkatkan pelepasan
oksitosin.
C. Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin merupakan teknik pemijatan yang dilakukan
sepanjang tulang belakang ibu untuk merangsang medulla
oblongata langsung mengirim pesan ke hypothalamus dan
diteruskan ke hypofise posterior untuk mengeluarkan oksitosin yang
menyebabkan payudara mengeluarkan ASI. Pemijatan yang
Dyah Fajarsari | 67
Pemanfaatan Metode SPEOS Pada Masa Nifas dan Menyusui
D. Sugestif
Pola pikir seseorang akan berpengaruh terhadap zat yang
terbentuk dalam tubuh yang dikenal dengan istilah hormon.
Hormon-hormon terpenting yang terkait dengan cara pandang
adalah adrenalin, noradrenalin, beta-endorphin, dan enkefalin.
Noradrenalin diproduksi di otak ketika kita cemas atau stres.
Ketika merasa takut, adrenalin yang akan muncul. Hormon
merupakan zat penyampai pesan pada tingkat sel; artinya, zat-
zat ini yang menyampaikan perintah dari otak kepada tiap-tiap
sel. Misalnya jika pesan “marah” yang disampaikan, tubuh akan
bereaksi melalui ketegangan dan aktivitas.
Keyakinan seorang ibu untuk dapat menyusui bayinya
merupakan faktor yang mendukung keberhasilan menyusui.
Apa yang dialami tubuh seseorang tergantung dari yang ada
dalam pikiran bawah sadarnya. Menurut para ahli, jiwa/pikiran
bawah sadar manusia berperan 82% terhadap fungsi dirinya,
68 | Dyah Fajarsari
Pemanfaatan Metode SPEOS Pada Masa Nifas dan Menyusui
Dyah Fajarsari | 69
Pemanfaatan Metode SPEOS Pada Masa Nifas dan Menyusui
70 | Dyah Fajarsari
Pemanfaatan Metode SPEOS Pada Masa Nifas dan Menyusui
Dyah Fajarsari | 71
Pemanfaatan Metode SPEOS Pada Masa Nifas dan Menyusui
DAFTAR PUSTAKA
Dea Prastika Hapsari - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/93/happy-mommy-
baby-happy.
Aprillia, Yesie. 2010. Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil
& Melahirkan. Jakarta: Gagas Media
Guyton dan Hall. 2018. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 13th edition.
Elsevier Health Sciences.
Sulaeman, dkk.2019. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran ASI
Pada Ibu Postpartum Primipara. Jurnal Kesehatan Prima
http://jkp.poltekkes-
mataram.ac.id/index.php/home/article/view/193
Utami, Furilianti. (2017). Efektivitas Metode Stimulasi Pijat
Endorphine, Oksitosin, dan Sugestif (SPEOS) dan Perawatan
72 | Dyah Fajarsari
Pemanfaatan Metode SPEOS Pada Masa Nifas dan Menyusui
Dyah Fajarsari | 73
Pemanfaatan Metode SPEOS Pada Masa Nifas dan Menyusui
BIODATA PENULIS
74 | Dyah Fajarsari
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
BAB 8
A. Definisi Acupressure
Acupressure yaitu salah satu bentuk terapi tradisional dengan
cara dipijat serta di stimulasi pada titik-titik tertentu/acupoint di
badan. Nama lain acupressure yaitu terapi totok/tusuk jari yaitu
pemijatan di titik-titik penyembuhan memakai jari dengan
bertahap menstimulasi kemampuan badan guna
menyembuhkan sendiri secara natural.
Tonasih | 75
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
B. Kegunaan Acupressure
Beberapa manfaat acupressure yang tercantum dalam
(Hanum, Sri Mukhodim. Widowati, Hesty & Arti, 2021), antara
lain:
1. Mencegah dan mengobati penyakit, merehabilitasi
(memulihkan) dan meningkatkan sistem kekebalan badan.
2. Mengurangi rasa sakit serta tanda gejala bermacam-macam
penyakit, misalnya mengurangi Low Back Pain (LBP)
3. Menurunkan jumlah denyut jantung (heart rate) pada klien
stroke
4. Mengurangi rasa nyeri yang bersifat umum atau nyeri akibat
penyakit gastritis.
5. Mengatasi rasa sakit sewaktu haid dan distress menstrual.
6. Meningkatkan stamina badan, memperlancar sirkulasi darah,
menurunkan perasaan sakit dan menurunkan kecemasan dan
membuat pikiran tenang
7. Memperbaiki kualitas tidur pada lanjut usia yang dirawat di
rumah di Negara Iran
76 | Tonasih
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
Tonasih | 77
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
78 | Tonasih
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
Tonasih | 79
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
80 | Tonasih
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
Tonasih | 81
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
82 | Tonasih
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
Tonasih | 83
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
84 | Tonasih
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
DAFTAR PUSTAKA
Fairus, M., Parwanti, L., Endang, P., Pujiarti, D., Annisa, W.,
Poltekkes, D., Prodi, T., Terapan, S., Metro, K., Poltekkes, M.,
Prodi, T., Terapan, S., Metro, K., & Kunci, K. (2021).
Pendampingan Akupresur Untuk Memperlancar Pengeluaran Air Susu
Ibu. 3, 758–761.
Fetrisia, W. & Y. (2019). Pengaruh Acupresure Point For Lactation
terhadap Produksi ASI Ibu Menyusui. Jurnal Kesehatan, 10(01),
41–46.
Hanum, Sri Mukhodim. Widowati, Hesty & Arti, W. (2021).
Akupresure untuk Ibu dan Anak (H. N. Wildanti (ed.)).
Parwati, D. M. W., Hartati, L. E., & Suheri, T. (2017). JMSCR Vol
|| 05 || Issue || 10 || Page 28756-28760 || October The Effect of
Breast Acupressure and Oxylosins Massage to Improve the Breast Milk
Production in Postpartum Mother Authors JMSCR Vol || 05 || Issue
|| 10 || Page 28756-28760 || October. 05(10), 28756–28760.
Rahayu, Dwi, Santoso, Budi & Yunitasari, E. (2015). Produksi ASI
Ibu dengan Intervensi Acupresure Point For Lactatiton dan
Pijat Oksitosin. Jurnal Ners, 10(1), 9–19.
Sajidah, A., & Ramie, A. (2021). Literature Review Pengaruh Akupresur
Pada Ibu Menyusui Terhadap Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin, Indonesia Email : ainunsajidah@gmail.com. November,
101–108.
Saputri, R. D. (2021). Efektivitas Akupresur terhadap Produksi ASI pada
Masa Nifas. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia
Medika Jombang.
Triana Indrayani*, Ismi Nurani, D. K. (2022). The Effect of
Acuoressure on Breast Milk Production in Post Partum Mother.
Jurnal Keperawatan, 14(2018), 1053–1058.
Tonasih | 85
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
86 | Tonasih
Pemanfaatan Acupressure Point For Lactation
BIODATA PENULIS
Tonasih | 87
Pemanfaatan Aromaterapi Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
BAB 9
88 | Novita Nurhidayati
Pemanfaatan Aromatherapy Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
Novita Nurhidayati | 89
Pemanfaatan Aromaterapi Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
90 | Novita Nurhidayati
Pemanfaatan Aromatherapy Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
Novita Nurhidayati | 91
Pemanfaatan Aromaterapi Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
92 | Novita Nurhidayati
Pemanfaatan Aromatherapy Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
Novita Nurhidayati | 93
Pemanfaatan Aromaterapi Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
94 | Novita Nurhidayati
Pemanfaatan Aromatherapy Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
Novita Nurhidayati | 95
Pemanfaatan Aromaterapi Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
DAFTAR PUSTAKA
Debora, 2022. 8 Manfaat Lavender Yang Tak Terduga, Bisa
Meningkatkan Kualitas Tidur Hingga Redakan Kecemasan!
Deni Maryani, Dara Himalaya, 2020. Efek Aroma Therapy Lavender
Mengurangi Nyeri Nifas. Journal Of Midwivery Vol 6 No 1 Tahun
2020.
Https://Jurnal.Unived.Ac.Id/Index.Php/Jm/Article/View/10
28#:~:Text=Hasil%3a%20penelitian%20yang%20didapat%20
menggunakan,Dengan%20ibu%20merasa%20rileks%2c%20ny
aman
Dina Rahmawati, 2022. 10 Manfaat Lavender Untuk Kesehatan Yang
Sayang Dilewatkan.
Https://Www.Sehatq.Com/Artikel/Manfaat-Lavender
96 | Novita Nurhidayati
Pemanfaatan Aromatherapy Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
Novita Nurhidayati | 97
Pemanfaatan Aromaterapi Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
98 | Novita Nurhidayati
Pemanfaatan Aromatherapy Lavender Pada Masa Nifas dan Menyusui
BIODATA PENULIS
Novita Nurhidayati | 99
Pemanfaatan Aromaterapi Chamomile Pada Masa Nifas dan Menyusui
BAB 10
DAFTAR PUSTAKA
Acimovic, M. (2021). Essential Oils : Inhalation Aromatheraphy - A
Comprehensive Review. Journal Of Agronomy, Technology and
Engineering Management, 1.
Azizah, N. R. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan
Menyusui. Sidoarjo: UMSIDA Press.
Dkk, W. (2022). Buku Ajar Terapi Komplementer Keperawatan. Kediri:
Chakra Brahmanda Lentera.
Hendrawati, S. D. (2021). Stres, Kecemasan dan Depresi Pada
Pengunjung Care Free Day di Kabupaten Garut. Jurnal Ilmu
Keperawatan, 29-42.
Kuswandi, L. (2014). Hypnobirthing : A Gentle Way To Give Birth.
Jakarta: Pustaka Bunda.
Michalak, M. (2018). Aromatheraphy and Methods of Applying
Essential Oils. Arch Physiother Glob Res, 25-31.
Nahira, S. (2019). Asuhan Kebidanan Ibu Postpartum. Sungguminasa:
CV. Cahaya Bintang Cemerlang.
Oktaviani, E. A., Rakhmawati, N., & Suryandari, D. (2022). Program
Studi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta 2022.
Pratiwi, F., & Subarnas, A. (T.T.). Review Artikel : Aromaterapi Sebagai
Media Relaksasi. 18.
Profil Kesehatan Indonesia. 2019
Putri, R. D., & Yantina, Y. (2018). Aroma Terapi Chamomile
Menurunkan Skala Nyeri Pada Ibu Yang Mengalami Luka Episiotomi
Di Praktik Mandiri Bidan Ponirah Margorejo Metro Selatan Kota
Metro. 6(2).
BIODATA PENULIS
BAB 11
A. Hypnotherapy
1. Pengertian Hypnotherapy
Dengan meningkatnya penerimaan di dunia medis,
hypnosis secara bertahap mengungkapkan keberadaannya
dalam bidang-bidang seperti kedokteran dan olahraga.
Hypnosis banyak digunakan untuk mengubah mekanisme otak
manusia dalam menginterpretasikan pengalaman dan
menghasilkan perubahan persepsi dan perilaku. Hypnosis ialah
keadaan sadar alami di mana seseorang mampu
menginternalisasi pemikiran dan sugesti tertentu untuk
mencapai perubahan psikologis, raga, serta spiritual yang
112 | Ayudita
Pemanfaatan Hypnotherapy Pada Masa Nifas dan Menyusui
Ayudita | 113
Pemanfaatan Hypnotherapy Pada Masa Nifas dan Menyusui
114 | Ayudita
Pemanfaatan Hypnotherapy Pada Masa Nifas dan Menyusui
Ayudita | 115
Pemanfaatan Hypnotherapy Pada Masa Nifas dan Menyusui
116 | Ayudita
Pemanfaatan Hypnotherapy Pada Masa Nifas dan Menyusui
Ayudita | 117
Pemanfaatan Hypnotherapy Pada Masa Nifas dan Menyusui
118 | Ayudita
Pemanfaatan Hypnotherapy Pada Masa Nifas dan Menyusui
DAFTAR PUSTAKA
Aksoy Derya, Y., & Pasinlioğlu, T. (2017). The effect of nursing care
based on comfort theory on women's postpartum comfort
levels after caesarean sections. International journal of nursing
knowledge, 28(3), 138-144.
Aprillia, Y. (2017). Bebas Takut Hamil dan Melahirkan. Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama.
Basri, A. H., Zulkifli, A., Abdullah, M. T., Basri, A. H., & Km, S.
(2014). Efektivitas psikoedukasi terhadap depresi postpartum di
rsia Sitti Fatimah dan rsia Pertiwi Makassar tahun 2014. Jurnal
Unhas, 1-12.
Beebe, K. R. (2014). Hypnotherapy for labor and birth. Nursing for
women's health, 18(1), 48-59.
Beevi, Z., Low, W. Y., & Hassan, J. (2019). The effectiveness of
hypnosis intervention in alleviating postpartum psychological
symptoms. American Journal of Clinical Hypnosis, 61(4), 409-425.
Fadilah, W. N., Megawati, M., & Astiriyani, E. (2018). Pengaruh
hypnosis terhadap tingkat kecemasan ibu post sectio caesarea.
Media Informasi, 14(2), 148-153.
Häuser, W., Hagl, M., Schmierer, A., & Hansen, E. (2016). The
efficacy, safety and applications of medical hypnosis: a
systematic review of meta-analyses. Deutsches Ärzteblatt
International, 113(17), 289.
Husen, K., Wardani, N. D., & Puspitasari, V. D. (2017). Pengaruh
pemberian konseling individu sebelum melahirkan terhadap
Ayudita | 119
Pemanfaatan Hypnotherapy Pada Masa Nifas dan Menyusui
120 | Ayudita
Pemanfaatan Hypnotherapy Pada Masa Nifas dan Menyusui
BIODATA PENULIS
Ayudita | 121
Pemanfaatan Hypnobreastfeeding Pada Masa Nifas dan Menyusui
BAB 12
PEMANFAATAN HYPNOBREASTFEEDING
PADA MASA NIFAS DAN MENYUSUI
Hanifatur Rosyidah, S.Si.T., MPH.
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
A. Pengertian Hypnobreastfeeding
Hypnobreastfeeding terdiri dari kata hypno atau hypnosis dan
breastfeeding. Hypno atau hypnosis adalah suatu prosedur di mana
seseorang mengalami perubahan yang disarankan dalam sensasi,
persepsi, pemikiran atau perilaku (Beebe, 2014).
Hypnosis itu sendiri bukanlah terapi, tetapi bisa menjadi alat
yang memfasilitasi pemberian terapi yang sering disebut dengan
Hypnotherapy. Hypnosis tidak membuat hal yang tidak mungkin
menjadi mungkin, tetapi dapat membantu pasien percaya dan
mengalami apa yang mungkin untuk mereka capai (Williamson,
2019).
Jenis hypnosis dibagi menjadi 3, yaitu guided hypnosis,
hypnotherapy, dan self hypnosis. Guided hypnosis adalah bentuk
“Ibu semakin tenang dan relaks, seluruh sel, organ, dan hormonal bekerja
secara seimbang, produksi ASI optimal untuk kebutuhan bayi, aliran
ASI lancar, bayi tumbuh dan berkembang secara sehat dan cerdas, baik
jasmani maupun rohani.”
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Y. (2020). Hypnobreastfeeding dan Motivasi Pemberian ASI.
BIODATA PENULIS
BAB 13
A. Pengertian
Yoga merupakan salah satu bentuk latihan (exercise) fisik
yang dilakukan dengan cara peregangan (stretching) yang
berfungsi untuk melenturkan tubuh. Yoga berasal dari India yang
dirancang untuk mendapatkan keseimbangan, kesehatan fisik,
mental, emosional dan spiritual. Yoga terdiri dari 8 aspek
meliputi: yama (etika universal), niyama (etika individu), asana
(postur tubuh), pranayama (kontrol nafas), prataya-hra (kontrol
indra), dhahara (konsentrasi), dyana (mediasi), dan samdhi
(kebahagian) (Bresnan PS, 2021). Menurut pendapat (Jyoti S,
Yamini S, 2020), (Restu Pertiwi M, Sari Rumakey R, Sholihah A,
B. Philosophy Yoga
Yoga mempunyai filosofi utama yaitu pikiran, tubuh dan
jiwa adalah satu dan tidak bisa dipisahkan. Untuk itu, dalam
melakukan yoga harus berdasarkan tahapan-tahapan secara
sistematis. Adapun tahapan berlatih yoga menurut (Aprilia Y,
2020), (Bussing A, Bretz SV, 2021), (Pasnsalp, 2017), (De A,
Mondal S, 2019), (Sindhu P., 2017), sebagai berikut:
1. Yama
Adalah akar dari pohon yoga, dimana yama ini
memberikan fondasi untuk latihan yoga. Yama mengajarkan
tentang bagaimana pemahaman tentang moral dan etika
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia Y. (2020). Prenatal Gentle Yoga. Gramedia Pustaka Utama.
Bailowitz Z, Gram R, Teeple D, H.-B. T. (2017). Exercise-
Associated Hyponatremia in a Lactating Female. Clinical Journal
Sport Medical. https://doi.org/10.1097/JSM.0000000000000344
Scholarly Commons.
https://commons.lib.jmu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=10
72&context=masters202029
Olga Viliar Alises, Patricia Martinez Miranda, J. M. C. (2023).
Prenatal Yoga-Based Interventions May Improve Mental Health
during Pregnancy: An Overview of Systematic Reviews with
Meta-Analysis. Res. Public Health.
https://doi.org/https://doi.org/10.3390/ijerph20021556
Pasnsalp, K. B. J. (2017). Yama and Niyama Mention in Yoga
Dharshana for Balance Lifa Style. Kelaniya Sri Lanka Journal.
https://doi.org/Doi:10.1542/peds.2013-1985
Restu Pertiwi M, Sari Rumakey R, Sholihah A, Arfan Adinata A, Y.
A. (2018). The Effect of Prenatal Yoga on Mental Health In
Pregnant Women: A Systematic Review. 9th International Nurse
Conference 2018.
https://doi.org/Doi:10.1017/S136898001700221X
Sindhu P. (2017). Hidup Sehat dan Seimbang Dengan Yoga. Qanita.
Sullivan MB, Erb M, Schmalzl L, Moonaz S, Taylor JN, P. S. (2018).
Yoga Therapy and Polyvagal Theory: The Convergence of
Traditional Wisdom and Contemporary Neuroscience for self
regulation and resilience. Front Humanity Neurosci.
https://doi.org/Doi:10.3389/fnhum.2018.00067
Wildan M, P. F. (2017). Benefits of Yoga in Increacing Lactating
Mother’s Breast Milk Production. Journal Holistic Nurse.
https://doi.org/10.9790/1959-04431418
BIODATA PENULIS
BAB 14
A. Senam Nifas
Senam nifas diartikan sebagai kegiatan jasmani atau latihan
olah tubuh dan dilaksanakan sesegera mungkin oleh ibu
pascapersalinan, dimana dimulai ketika kondisi ibu sudah
mampu dan dinyatakan normal guna membantu otot-otot tubuh
yang meregang semasa proses kehamilan dan persalinan
sehingga mampu pulih kembali pada keadaan semula (Yuliana
& Hakim, 2020).
Senam nifas tepat digunakan untuk memulihkan kondisi
fisiologis maupun psikologis tubuh ibu pascapersalinan. Ibu
pascapersalinan lebih sering mengungkapkan dan mengeluhkan
No Uraian Kegiatan
No Uraian Kegiatan
b. 6 jam pertama
1) Berbaringlah dengan posisi terlentang senyaman mungkin.
2) Tutup mata, ciptakanlah perasaaan nyaman dan serileks
mungkin di seluruh otot-otot tubuh.
3) Bayangkanlah sesuatu yang membuat bahagia,
menimbulkan perasaan senang dan memunculkan perasaan
tenang
4) Tariklah nafas perlahan dari hidung, ditahan untuk waktu 15
detik, selanjutnya hembuskan melalui mulut, dari gerakan
tersebut rasakan adanya perubahan yang muncul pada dada
dan sekujur tubuh. Ulang dan dilakukan untuk waktu 5
menit.
5) Selanjutnya duduk posisi bersila dengan menutup mata
serileks mungkin dilanjutkan menarik nafas perlahan (dalam
dan lambat) melalui rongga hidung, lalu keluarkan nafas
perlahan lewat mulut. Ulang dan dilakukan untuk waktu 5
menit.
c. 24 jam pertama
1) Berbaringlah dengan posisi terlentang senyaman mungkin.
2) Tutup mata, ciptakanlah perasaaan nyaman dan serileks
mungkin di seluruh otot-otot tubuh.
3) Bayangkanlah sesuatu yang membuat bahagia,
menimbulkan perasaan senang dan memunculkan perasaan
tenang.
4) Tariklah nafas perlahan dari hidung, ditahan untuk waktu 15
detik, selanjutnya hembuskan melalui mulut, dari gerakan
No Uraian Kegiatan
tersebut rasakan adanya perubahan yang muncul pada dada
dan sekujur tubuh. Ulang dan dilakukan untuk waktu 5
menit.
5) Selanjutnya duduk posisi bersila dengan menutup mata
serileks mungkin dilanjutkan menarik nafas perlahan (dalam
dan lambat) melalui rongga hidung, lalu keluarkan nafas
perlahan lewat mulut. Ulang dan dilakukan untuk waktu 10
menit
No Uraian Kegiatan
No Uraian Kegiatan
No Uraian Kegiatan
No Uraian Kegiatan
b. Kemudian berbaring terlentang dengan meluruskan kedua kaki
dan meletakkan kedua tangan di bawah kepala, lalu kedua kaki
diangkat sampai bagian lutut dan pinggul hampir mendekati
badan. Selanjutnya kedua kaki diluruskan dan diangkat secara
perlahan dan di turunkan kembali ke matras/lantai.
No Uraian Kegiatan
menuju batas betis, ke lutut, lalu paha. Gerakan tersebut
dilakukan 5 kali.
DAFTAR PUSTAKA
Fadli, W. M., & Indriani. (2022). Pengaruh Senam Nifas Terhadap
Involusi Uteri pada Ibu Postpartum Hari 1-3 dI RSUD
Kabelota, 5(Januari), 361–370.
Mindarsih, T., & Pattypeilohy, A. (2020). Pengaruh Senam Nifas
pada Ibu Postpartum terhadap Involusi Uteri di Wilayah Kerja
Puskesmas Alak. Jurnal Kesehatan Madani Medika, 11(02), 235–
246. Retrieved from
http://jurnalmadanimedika.ac.id/index.php/JMM/article/vie
w/129/87
Puspita, I. M., Ma’rifah, U., Nadhiroh, A. M., & Taufiqoh, S. (2022).
Asuhan Kebidanan Nifas (I). Malang: Rena Cipta Mandiri.
Rainti, E., Erlina, Mugiati, & Fratidhina, Y. (2018). Buku Panduan
BIODATA PENULIS
BAB 15
A. Pengertian Herbal
Herbal adalah jenis tanaman yang dimanfaatkan untuk
menyembuhkan penyakit, pencegahan penyakit serta perawatan
yang berguna untuk menjaga kebugaran serta kesehatan tubuh
seseorang (Purwanto, 2016). Sedangkan yang dimaksud dengan
obat herbal berdasarkan Permenkes RI No 246/Menkes/Per/
V/1990 adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik, atau campuran dari
bahan-bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan
untuk pengobatan. Obat herbal telah dimanfaatkan sebagai obat
tradisional sejak jaman nenek moyang berabad-abad yang lalu.
jawa (54.3g), jeruk purut (36.2g), daun sembung (5.4 g), salt (3.6
g), dan kayu kamper (5.4 g). Bola herbal itu kemudian dikukus
selama 20 menit, setelah itu dilapisi dengan kain dan digunakan
untuk mengompres payudara dengan cara digulirkan. Apabila
bola herbal mulai dingin, maka akan diganti dengan bola lain
yang masih hangat. Prosedur ini dilakukan selama 20 menit.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan derajat
pembengkakan payudara pada ibu post SC sebelum dan sesudah
diberikan terapi kompres herbal. Terapi kompres herbal dinilai
lebih efektif daripada kompres panas untuk mengurangi
pembengkakan payudara. Efek antiinflamasi dan analgesik
didapatkan dari herbal yang digunakan serta adanya efek
aromatherapy dari minyak atsiri pada daun jeruk purut (Ketsuwan,
2018).
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, R.,P., Zuhud, E.,A.,M., Hermawan, R., & Tumanggor, R.
(2017). Nilai Guna Spesies Tumbuhan Dalam Oukup (Mandi
Uap) Masyarakat Batak Karo.Konservasi Media,22(1): 79—86.
Cunningham, F. G. 2012. Obstetri Williams. Jakarta: EGC
De Sousa L, Haddad ML, Nakano AM, Gomes FA. Non
Pharmacologic Treatment To Relieve Breast Engorgement
During Lactation: An Integrative Literature Review. Rev Esc
Enferm USP. 2012 Apr;46(2):472-9.
Essa R, Mohamed N, Kandeel H. Effect Of Aloe Vera Gel Versus
Normal Saline On Pain Relief And Healing Process Of
Episiotomy. JHMN. 2020;70:66-81
Gusnimar, R. Veri, N. Mutiah, C. (2021). Pengaruh Air Rebusan
Binahong Dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum
Masa Nifas. SEL Jurnal Penelitian Kesehatan. 8(1). 14-21
Halid, E., & Novianti, H. (2017). Tahap Awal Menjelang
Pelaksanaan Prosesi Mome'ati Masyarakat Gorontalo. Jurnal
Puitika,13(2), 102—110.
Hermiati, et al. 2013. Ekstrak Daun Sirih Hijau Dan Merah Sebagai
Antioksidan Pada Minyak Kelapa. Jurnal Teknik Kimia USU,
2(1), pp. 37–43.
Istiqomah, S.B. Wulandari, DT. Azizah, N. (2015). Pengaruh Buah
Pepaya Terhadap Kelancaran Produksi ASI Pada Ibu Menyusui
Di Desa Wonokerto Wilayah Puskesmas Peterongan
Jombanmg Tahun 2014. Jurnal Edu Health. 5(2). 102-108
BIODATA PENULIS
BAB 16
A. Pendahuluan
Wanita pascapersalinan sering mengungkapkan rasa sakit
dan ketidaknyamanan, terutama pada minggu-minggu awal
setelah melahirkan, saat ibu sedang beradaptasi secara fisik dan
psikologis. Perlu digarisbawahi bahwa wanita pasca melahirkan
tidak boleh terlena dengan ketidaknyamanan ini, karena jika
mereka tidak bahagia dan tidak nyaman pada periode ini, maka
dapat menghambat proses pemulihan tubuhnya dan mencegah
produksi Air Susu Ibu (ASI). Untuk berhasil menjalani masa
nifas dan menyusui, penting untuk seorang ibu merasa bahagia,
karena hal itu akan menyebabkan hormon oksitosin dan endorfin
napas. Hati berfungsi sebagai titik temu penting bagi tiga bagian
tubuh yang membentuk tubuh fisik, tubuh pikiran, dan tubuh/
jiwa roh. Ketika seseorang bertindak dengan cara yang
bertentangan dengan dirinya dan agamanya, jantung (Al-qalbu,
atau hati nurani manusia) berfungsi sebagai mekanisme untuk
menahan perilaku tersebut. Dzakarin (orang yang berdzikir)
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang
yang akibat penderitaan jauh dari semangat ambivalen. Dzikir
berpotensi membawa spiritualitas seseorang ke dalam
keseimbangan (equilibriumi).
2. Dzikir
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ucapkanlah subhanallah
wal hamdulillah wallahu akbar, sampai tiga puluh tiga kali.” (HR.
Bukhari, Nomor 843).
Tasbih 33 kali:
( ﷲ س بحانx 33)
Subhanallah (x 33)
Tahmid 33 kali:
اﻟحم د (x 33)
Alhamdulillah (x 33)
Takbir 33 kali:
( أك بر ﷲx 33)
Allahu-akbar (x 33)
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, A. H. (2015). Risalah Do’a Dan Dzikir. Jakarta: Mitra
Utama.
Astuti, S., Judistiani, R. T. D., & Rahmiati, L., et al. (2015). Asuhan
Kebidanan & Menyusui. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hidayat, A. A. (2019). Khazanah Terapi Komplementer-Alternatif (Telusur
Intervensi Pengobatan Pelengkap Non-Medis). Bandung: Penerbit
Nuansa Cendekia.
Ismail, A. I. (2013). True Islam: Moral, Intelektual, Spriritual. Jakarta:
Penerbit Mitra Wacana Media.
Maryunani, A. (2015). Asuhan Ibu Nifas Dan Asuhan Ibu Menyusui.
Bogor: IN MEDIA.
Masruroh., & Sandhi, S. I. (2019). Bahan Ajar Asuhan Kebidanan
Komprehensif. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rini, S., & Kumala D, F. (2017). Panduan Asuhan Nifas & Evidence
Based Practice. Yogyakarta: Deepublish.
Sutanto, A. V. (2018). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui (Teori
dalam Praktik Kebidanan Profesional). Yogyakarta: PT. Pustaka
Baru.
Suwarno, R. W., & Aulassyahied, Q. (2021). Buku Saku Tuntunan Do’a
Dan Dzikir. Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Studi Islam
(LPSI) Universitas Ahmad Dahlan.
Udin, MS. (2021). Konsep Dzikir dalam Al-Quran dan Implikasinya
Terhadap Kesehatan. Mataram: Sanabil.
Walyani, E. S., & Purwoastuti, E. (2021). Asuhan Kebidanan Masa
Nifas Dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Wulandari, N. F. (2020). Happy Exclusive Breastfeeding. Yogyakarta:
Laksana.
BIODATA PENULIS