BAHAYA KECELAKAAN

BERDASARKAN RISIKO DAN P3K

 Definisi Kecelakaan Kerja

• Sebuah kejadian tak terduga yang dapat menyebabkan

cedera atau kerusakan.
 Penyebab Kecelakaan Kerja

Teori Domino
• Suatu kecelakaan bukanlah suatu peristiwa tunggal, melainkan
merupakan hasil dari serangkaian penyebab yang saling berkaitan
(Ridley, 2008).
 Penyebab Kecelakaan Kerja

1. Situasi kerja

a. Pengendalian manajemen yang

kurang.
b. Standar kerja yang minim.
c. Tidak memenuhi standar.
d. Perlengkapan yang tidak aman.
e. Tempat kerja yang tidak
mendukung keamanan seperti
getaran, tekanan udara,
ventilasi, penerangan dan
kebisingan yang tidak aman.
f. Peralatan/bahan baku yang
tidak aman.
 Penyebab Kecelakaan Kerja

2. Kesalahan orang

a. Keterampilan dan pengetahuan

minim.
b. Masalah fisik atau mental.
c. Motivasi yang minim atau salah
penempatan.
d. Perhatian yang kurang
 Penyebab Kecelakaan Kerja

3. Tindakan tidak aman

a. Tidak mengikuti metode kerja

yang telah disetujui.
b. Mengambil jalan pintas.
c. Tidak menggunakan
perlengkapan keselamatan kerja
selama bekerja.
d. Bekerja dengan kecepatan
berbahaya.
 Penyebab Kecelakaan Kerja

4. Kecelakaan

a. Kejadian yang tidak terduga.

b. Akibat kontak dengan mesin
atau listrik yang berbahaya.
c. Terjatuh.
d. Terhantam mesin atau
material yang jatuh dan
sebagainya.
 Penyebab Kecelakaan Kerja

5. Cedera atau kerusakan

a. Sakit dan penderitaan

(pekerja).
b. Kehilangan pendapatan
(pekerja).
c. Kehilangan kualitas hidup
(pekerja).
d. Pabrik (perusahaan).
e. Pembayaran kompensasi
(perusahaan).
f. Kerugian produksi
(perusahaan).
g. Kemungkinan proses
pengadilan (perusahaan).
Pengendalian Bahaya Kecelakaan Kerja
 Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

P3K (First Aid) :

• Upaya pertolongan dan
perawatan sementara terhadap
korban kecelakaan sebelum
mendapat pertolongan yang
lebih sempurna dari dokter atau
paramedic
• Pertolongan sementara
• Perawatan darurat
 Tujuan P3K
1. Menyelamatkan nyawa korban.
2. Meringankan penderitaan korban.
3. Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah.
4. Mempertahankan daya tahan korban.
5. Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut prinsip dari P3K
- menolong secara tepat dengan memperhatikan tujuan P3K
- menolong secara cepat kepada penderita dengan cara-cara P3K yang
sesuai
- menolong korban yang bersifat sementara sebelum dibawa ke
dokter/instalasi gawat darurat (IGD).
 Pokok-pokok Tindakan P3K
1. Jangan Panik dan bertindak
cekatan.
2. Perhatikan nafas korban,
jika terhenti lakukan nafas
buatan.
3. Hentikan pendarahan.
- menekan luka menggunakan
kain sekuat-kuatnya dan
posisikan luka pada posisi
yang lebih tinggi.
4. Perhatikan tanda-tanda shock.
- Shock : terlentangkan dengan posisi
kepala lebih rendah.
- muntah-muntah dan setengah
sadar: letakkan posisi kepala lebih
bawah dengan kepala miring atau
telungkupkan.
- Sesak: letakkan dalam sikap
setengah duduk.
5. Jangan memindahkan korban
terburu-buru, pastikan luka yang
dialami korban.
 Alat-alat Tindakan P3K
1. Kapas
2. Perban/pembalut
3. Kasa steril
4. Plester gulung
5. Plester tunggal (band aid)
6. Kain pembalut lebar untuk
kecelakaan berat
7. Boor water
8. Wangi-wangian (Eau de cologne)
9. Mercucrhome/obat merah
10.Gelas pencuci mata
11.Gunting kecil/besar
12.Jepitan/pinset
13.Obat-obatan
 Macam-macam Kecelakaan dan Pertolongannya
1. Luka Bakar
a. Level I : luka bakar biasa, kulit tidak
melepuh.
- Penanganan: obat merah/salep.

a. Level II : kulit melepuh (ada

gelembung).
- Penanganan : mengolesi kulit yang
melepuh dengan mercuchrome/dilap
dengan alkohol 94% lalu tutup dengan
kain kasa steril.

a. Level III : luka bakar tingkat

parah/hangus (jaringan kulit sampai
rusak).
- Penanganan: menutupi luka dengan
perban steril dan meminta bantuan
dokter.
 Macam-macam Kecelakaan dan Pertolongannya
2. Luka Tersayat
• Penanganan:
- membersihkan luka dengan kain
tipis/perban yang steril,
- olesi dengan iodium tincture 3,5%
pada daerah sekeliling luka.
- Jika luka besar : dibalut diantara
bagian sisi dan tengah luka agar
darah tidak banyak keluar, lalu
tutup luka dengan perban steril.
- Jika sakit terus berlanjut : hubungi
dokter
 Macam-macam Kecelakaan dan Pertolongannya
3. Tersengat Arus Listrik/Shock

a. Listrik di bawah 220 volt

mengacaukan denyut jantung.
b. listrik di atas 1000 volt
menghentikan pernafasan.
c. listrik 220-1000 volt menimbulkan
gejala denyut jantung dan
menghentikan pernafasan.
d. Pingsan akibat listrik dapat
berlangsung lama.
e. Pernafasan terhenti namun denyut
jantung mungkin masih ada.
 Macam-macam Kecelakaan dan Pertolongannya
• Penanganan :
- matikan sumber arus listrik dan tolong
korban dengan cara mengisolasi diri dari
tanah.
- tarik korban dari pakaiannya.
- Bila tidak pingsan : beri minum larutan
NaHCO3 (1 sendok teh dalam 1 gelas air).
- Bila korban pingsan : lakukan langkah
penyadaran,
- Bila pernafasan terhenti : beri nafas
buatan.
- Jangan memberi minum saat korban
pingsan.
- Jika terjadi luka bakar, rawat luka bakar
korban.
- Bawa ke rumah sakit
 Macam-macam Kecelakaan dan Pertolongannya

4. Kecelakaan pada Mata

• Penanganan :
- meneteskan setetes minyak jarak pada
mata,
- tutup dengan kapas tebal,
- balut perlahan-lahan untuk mencegah
cahaya masuk.
• Sumber :
- zat padat
- pecahan kaca
- zat Korosif asam keras
- zat korosif basa keras
 Macam-macam Kecelakaan dan Pertolongannya

4. Keracunan
• Gejala :
- pusing,
- sesak nafas,
- muntah,
- sakit perut,
- diare,
- Kejang-kejang,
- kram perut,
- air liur berlebih,
- nyeri otot,
- koma, dan
- pingsan.
 Macam-macam Kecelakaan dan Pertolongannya
4. Keracunan
• Penanganan :
a. Jika korban tidak sadar, jangan disuruh muntah/minum.
b. Jika korban sadar, beri minum 24 gelas air/susu
c. korban disuruh muntah dengan cara memasukkan telunjuk jauh ke
dalam mulut (kecuali jika yang termakan bensin, pelumas,
asam/basa).
d. Korban disuruh muntah hingga muntahnya jernih.
e. Untuk menghindari kekurangan cairan, beri minum 1 gelas air garam
(1 sendok dalam 1 liter air).
f. Penawar racun : susu, putih telur yang sudah dikocok, penawar racun
universal, proses netralisasi dengan memberikan bahan kimia
tertentu, tergantung dari jenis racun.