Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIDIKAN BIOLOGI

“ DASAR-DASAR KLASIFIKASI PADA HEWAN DAN TUMBUHAN”

DosenPengampu :Raya Agni s.pd m.pd

Disusun oleh kelompok 4 :

Rahmadina A22123053

Fachriansyah mambura A22123080

Aulya Salsabilah A22123051

Muthia raehana A22123105

Risky Imel Riyana A22123029

Hanan azani A22123055

Siti Nuraima A22123127

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO
Kata pengatar

Puji syukur kchadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan kanurunia Nya sehinggan kami dapat
menyeksakkan makalah tentang "SEJARAH PERKEMBANGAN HAM." Sholawat dan salam
san senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita,nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada_kita semua jalan yang lurus benupa ajaran agama islam yang sempurna
dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah
BIOLOGI UMUM. Di samping itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini sehingga dapat tereliasasika.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Serta kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami
perbaiki lebih baik lagi.
Contents
Kata pengatar............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................6
2.1 Dasar – dasar klasifikasi pada tumbuhan ......................................................................................6
2.2 Dasar – dasar klasifikasi pada hewan ............................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................
3.2 Saran ............

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Sulistyorini (2009:30), klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokkan


makhluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam
keanekaragaman. Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satukelompok tertentu
memiliki persamaan-persamaan sifat atau ciri-ciri. Demikian pulasebaliknya, makhluk
hidup dalam takson yang berbeda akan memiliki perbedaan- perbedaan sifat atau ciri-ciri.
Semakin banyak perbedaan ciri makhluk hidup makasemakin jauh hubungan
kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri makhlukhidup maka semakin dekat
hubungan kekerabatannya. Oleh karena itu, manusiamengelompokkan makhluk hidup
agar dapat diatur dan mudah dipahami oleh oranglain dengan menggunakan penamaan
ilmiah dan pengklasifikasian makhluk hidup.Adapun latar belakang dalam pemilihan
materi klasifikasi makhkluk hidupselain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
kapita selekta yaitu untukmengetahui seberapa besarkah hubungan kekerabat makhluk
hidup jika dilihat dari persamaan dan perbedaan sifat maupun ciri-ciri morfologi lainnya.

1.2 Rumusan masalah


 Menyebutkan dan menjelaskan dasar- dasar klasifikasi pada tumbuhan
 Menyebutkan dan menjelaskan dasar- dasar klasifikasi pada hewan

1.3 Tujuan
 Mengetahui dan memahami dasar-dasar pengklasifikasian pada tumbuhan
maupun pada hewan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar – dasar klasifikasi tumbuhan


Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu.
Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan
ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur, kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun
hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang
memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang
berasal dari
Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani
berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan Carolus Linnaeus.Sistem
klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan
fleksibel sehingga suatu organisme baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan
mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa
Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan
resmi. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan perbedaan ciri dan manfaat yang
dimiliki makhluk hidup. Soepomo pada buku yang berjudul Morfologi Tumbuhan tahun 1987
menjelaskan
tentang dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup yaitu sebagai berikut.

1.Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan yang dimilikinya

persamaan dari beberapa makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri dan pola hidup yang sama sehingga
dapat digolongkan dalam jenis yang sama.

2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan perbedaan yang dimilikinya

selain dari beberapa makhluk hidup memiliki persamaan sehingga dapat digolongkan dalam jenis yang
sama, namun terdapat perbedaan antara makhluk hidup tersebut.

3. Klasifikasi Makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi dan ciri anatomi,

klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi dan anatomi maksudnya adalah mengelompokan
makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dilihat berdasarkan bentuknya dan susunan
tubuhnya.

4. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia, klasifikasi makhluk hidup


berdasarkan ciri biokimia contohnya adalah dapat dilihat dari jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein dan
jenis-jenis DNA yang menjadi penyusun tubuh makhluk hidup tersebut.

5. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat

dengan mengelompokan makhluk hidup berdasarkan manfaatnya, kita bisa menentukan langkah-
langkah yang tepat dalam memanfaatkan kelebihan tersebut secara lebih optimal.

 Tingkatan taksonomi

Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok


Besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-
kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih Kecil lagi sehingga pada
akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang Beranggotakan hanya satu jenis makhluk
hidup. Tingkatan-tingkatan Pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah
distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan
International Committee on Zoological Nomenclature.Urutan takson antara lain :

1. Kingdom.
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi
sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ini Dikelompokkan menjadi 5 kingdom
(diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain :
Monera, Protista, Fungi, Plantae, Dan Animalia.
2. Filum/Divisio (Keluarga Besar)
Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan Nama division digunakan pada tumbuhan.
Filum atau division terdiri atas Organisme-organisme yang memiliki satu atau dua
persamaan ciri. Nama filum Tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division
umumnya memiliki Akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3. Kelas (Classis)
Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau Division.
4. Ordo (Bangsa)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, Nama ordo umumnya
diberi akhiran ales.
5. Famili
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan biasanya
diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
6. Genus (Marga)
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada famili. Nama genus terdiri atas satu kata,
huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis
dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
7. Spesies (Jenis)
Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat melakukan perkawinan antar
sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur).

 Kingdom Plantae
Plantae adalah organisme multiseluler yang menghasilkan makanan dengan proses
fotosintesis. Kerajaan ini meliputi organisme yang berkisar dari lumut yang kecil
hingga pohon raksasa. Semua tumbuhan multiseluler dan eukariotik. Salah satu ciri
khas tumbuhan adalah adanya pigmen klorofil seperti a dan b dan karotenoid yang
membantu untuk mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dengan proses
fotosintesis (Soepomo,1987).

 Ciri-ciri kingdom plantae


Berikut adalah daftar ciri-ciri kingdom plantae. Ciri-ciri inilah yang membedakan
kingdom plantae dengan kingdom fungi dan beberapa jenis alga.
1. Multiseluler (memiliki banyak sel)
2. Terdapat dinding sel yang terbuat dari selulosa nama ordo umumnya diberi akhiran
ales
3. Eukariotik
4. Mendapatkan makanan dengan cara fotosintesis yang dibantu dengan cahaya
matahari
5. bereproduksi secara seksual (putik dan benang sari) maupun aseksual (cangkok,
tunas, setek, dll)
6. Hidup di daratan atau perairan
7. Autrotrof (dapat membuat makanan sendiri)
8. Selain itu, plantae memiliki organ dan sistem organ. Memiliki daun untuk
9. mengumpulkan sinar matahari yang digunakan untuk membuat glukosa. Memiliki
10. akar untuk memperkokoh tumbuhan dan menyerap air. Alat reproduksi seksualnya
11. adalah bunga (Soepomo,1987).

 Contoh klasifikasi tumbuhan kingdom plantae yaitu :


- Klasifikasi Tumbuhan Jahe
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
- Sub Kelas: Commelinidae
- Ordo: Zingiberales
- Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
- Genus: Zingiber
- Spesies: Zingiber officinale Rosc.
2.2 Dasar – dasar klasifikasi hewan
Jaringan Tubuh Klasifikasi hewan yang pertama dilihat berdasarkan jaringan tubuhnya, dimana
kingdom animalia dibagi ke dalam 2 subkingdom, yaitu Parazoa dan metazoa. Parazoa
merupakan kelompok hewan yang belum mempunyai jaringan sejati. Contoh filum Porifera.
Metazoa merupakan kelompok hewan yang telah mempunyai jaringan sejati. Contoh, filum
coelenterate, nematode, annelida dan chordata. Simetri Tubuh Klasifikasi hewan yang kedua
dilihat berdasarkan simetri tubuhnya. Simetri merupakan kesamaan bagian di berbagai daerah
dan arah tubuh, sehubungan dengan pemotonga oleh beberapa sumbu atau bidang. Berdasarkan
simetri tubuhnya, hewan dapat diklasifikasikan seperti berikut :

1. Hewan asimetri, tidak dapat dibagi menjadi bagian yang sama oleh bidang apapun.
Contoh, spons. Hewan simetri bilateral, tubuhnya dapat dibagi menjadi 2 bagian yang
sama jika dipotong oleh 1 bidang saja. Contohnya, filum Chordata.
2. Hewan simetri biradial, tubuhnya dapat dibagi menjadi 2 bagian yang sama jika dipotong
oleh 2 bidang. Misalnya, anemone laut. Hewan simetri radial, tubuhnya dapat dibagi
menjadi beberapa bagian yang sama jika dipotong dengan berbagai bidang. Contohnya,
hydra sp dan Echinodermata.
3. Lapisan Embrionik Sel dalam embrio disusun dalam lapisan yang disebut lapisan
embrionik atau lapisan lembaga. Dari lapisan ini, jaringan dan organ tubuh suatu
organisme berkembang. Berdasarkan lapisan embrioniknya, hewan dikelompokan
menjadi hewan diploblastik dan triploblastik.
 Diploblastik adalah hewan yang hanya memiliki 2 lapisan embrionik yaitu lapisan
ectoderm dan endoderm. Contohnya, spons dan coelenterate.
 Triploblastik merupakan hewan yang memiliki 3 lapisan embrionik yaitu lapisan
ektroderm, mesoderm dan endoderm. Contoh : Platyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan
Chordata.
4. Rongga Tubuh Klasifikasi hewan yang keempat adalah melihat berdasarkan rongga
tubuhnya (selom), dari klasifikasi hewan ini maka hewan dapat dikelompokkan menjadi 3
jenis, yaitu :

 Aselomata merupakan hewan yang tidak memiliki rongga tubuh. Seluruh ruangan
di antara lapisan endoderm dan ectoderm diisi oleh masa padat dari mesoderm.
Contoh, spons, Coelenterata.

 Pseudoselomata merupakan hewan dengan rongga tubuh semu karena hanya


sebagian ruangan di antara lapisan endoderm dan ectoderm yang dibatasi oleh
lapisan mesoderm. Contoh, Nemathelminthes.
 Selomata merupakan hewan yang telah memiliki rongga tubuh sejati. Seluruh
ruangan antara ectoderm dan endoderm dibatasi oleh lapisan mesoderm. Contoh,
Annelida, Mollusca, dan Arthropoda.
5. Segmentasi Tubuh Pengulangan dari beberapa organ dan jaringan secara seri sehingga
membagi tubuh menjadi segmen-segmen disebut metamerik. Metamerik merupakan
karakteristik khas dari filum Annelida, Arthropoda dan Chordata. Pengaturan Suhu Tubuh
Klasifikasi hewan yang keenam berdasarkan cara pengaturan tubuhnya, dimana dalam
klasifikasi ini maka hewan dapat dikelompokan menjadi 2 jenis antara lain :

 Poikiloterm, merupakan hewan yang suhu tubuhnya bervariasi dan dipengaruhi


oleh kondisi lingkungan. Contoh, Pisces, Amfibi dan Reptilia.

 Homoioterm, merupakan hewan yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya


secara konstan. Contoh, aves dan mamalia.
6. Notokord Notokord terdiri dari sel-sel yang berasal dari lapisan mesoderm yang
membentuk sumbu tubuh primer embrio. Notokord ditemukan pada semua hewan dari
filum Chordata. Berdasarkan karakteristik dari notokordnya, filum Chordata dibagi
menjadi 3 subfilum, yaitu :

 Urichordata, merupakan hewan yang notokordnya lenyap pada masa


perkembangannya. Contoh, Halochynthia.

 Cephalochordata, merupakan hewan yang notokord, saraf dorsal dan celah


faringnya berkembang dengan baik. Contoh : Branchiostoma dan Amphioxus.

 Vertebrata, merupakan hewan yang notokordnya berkembang menjadi vertebra


atau tulang belakang. Contoh : ikan, amfibi, reptile, burung, dan mamalia.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keanekaragaman spesies makhluk sangat bervariasi untuk mempelajari begitu banyak
dan begitu beragamnya makhluk hidup bukanlah hal yang mudah. Klasifikasi membantu
setiap orang dalam mengenal dan mempelajari organisme melalui dasar / kriteria dan
hubungan kekerabatan antar organisme. Setiap orang dapat melakukan klasifikasi pada
makhluk hidup tetapi untuk melakukan klarifikasi yang benar harus memenuhi dasar-
dasar klasifikasi yang sudah ada.

3.2 Saran
Kami sangat mengharapkan bimbingan, serta kritik tentang makalah ini, karena tanpa
kritikan dosen pengajar kami tidak dapat memperbaikinya.
DAFTAR PUSTAKA

Ejurnal.universitaskarimum.ac.id

Anda mungkin juga menyukai