Anda di halaman 1dari 15

SOAL FLUIDA

NAMA KELOMPOK 8 :

PIO SITUMORANG

MERRY LUMBAN TOBING

FRENDI SINAGA

14. Anda dapat memecahkan botol anggur yang kuat dengan memukulkan gabus ke
dalamnya dengan kepalan tangan Anda, tetapi gabus tersebut harus menekan langsung ke
cairan yang mengisi botol-tidak boleh ada udara di antara keran dan cairan. Jelaskan
mengapa botol pecah hanya jika tidak ada udara antara gabus dan cairan ?

PENYELESAIAN : Botol anggur pecah ketika botol diisi dengan udara di antara gabus dan
cairan karena adanya perbedaan tekanan antara udara di dalam botol dan udara di luar botol.
Ketika botol anggur diisi dengan cairan, udara di dalam botol dikeluarkan sehingga tidak ada
udara yang tertinggal di dalam botol. Jika gabus kemudian ditekan ke dalam botol sehingga
menekan langsung ke cairan, tidak ada ruang kosong di antara gabus dan cairan.

Namun, jika ada udara yang tertinggal di dalam botol ketika gabus ditekan, tekanan udara di
dalam botol akan meningkat. Ketika tekanan udara di dalam botol meningkat, tekanan di dalam
botol akan melebihi tekanan di luar botol. Hal ini dapat menyebabkan botol pecah karena
tekanan yang berlebihan.

Dengan memastikan tidak ada udara yang tertinggal di dalam botol, gabus akan menekan
langsung ke cairan tanpa ada tekanan yang berlebihan. Ini mencegah botol pecah dan
memastikan keamanan saat memukulkan gabus dengan kepalan tangan.

23. Air dialirkan hampir vertikal ke atas dalam air mancur hias dan alirannya diamati
melebar seiring naiknya. Sebaliknya, aliran air yang jatuh langsung dari keran
menyempit. Jelaskan mengapa
JAWAB:

Perbedaan dalam perilaku aliran air vertikal di air mancur hias dan aliran air yang jatuh langsung
dari keran disebabkan oleh perbedaan dalam pengaruh gaya gravitasi dan perubahan kecepatan
aliran.

1. Air Mancur Hias:

Ketika air dialirkan hampir vertikal ke atas dalam air mancur hias, beberapa faktor yang
mempengaruhi perilakunya adalah:

a. Tekanan: Air dalam air mancur hias diberi tekanan ekstra saat dipompa atau didorong ke
atas. Tekanan ini membantu air naik dan membentuk aliran vertikal yang kuat.

b. Kecepatan: Air dalam air mancur hias umumnya naik dengan kecepatan yang cukup tinggi,
dan aliran ini menciptakan efek seperti semburan. Kecepatan aliran tinggi ini menyebabkan air
melebar saat naik, menciptakan efek hiasan yang diinginkan.

2. Aliran Air dari Keran:

a. Gaya Gravitasi: Ketika air jatuh langsung dari keran, aliran air tidak diberi dorongan ekstra
seperti pada air mancur hias. Aliran air hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, yang menarik air
ke bawah. Akibatnya, aliran air dari keran akan cenderung menyempit seiring dengan jatuhnya
air ke bawah.

b. Kecepatan: Aliran air dari keran biasanya memiliki kecepatan yang lebih rendah
dibandingkan dengan air mancur hias yang dipompa ke atas. Kecepatan rendah ini menyebabkan
aliran air dari keran tidak memiliki gaya yang cukup untuk melebarkan aliran, sehingga aliran
tersebut cenderung tetap sempit.

Dalam kedua situasi ini, perbedaan dalam tekanan, kecepatan, dan gaya gravitasi memengaruhi
perilaku aliran air. Itulah mengapa aliran air dalam air mancur hias melebar saat naik, sedangkan
aliran air dari keran cenderung menyempit saat jatuh.

32. David menurunkan kaca jendela mobilnya saat mengemudi di jalan bebas hambatan.
Kantong plastik kosong di lantai segera berterbangan
PENYELESAIAN : Ketika David menurunkan kaca jendela mobilnya saat mengemudi di jalan
bebas hambatan, kantong plastik kosong yang ada di lantai mobil dapat terbang keluar melalui
jendela terbuka. Hal ini bisa terjadi karena tekanan udara yang tinggi saat mobil bergerak cepat
di jalan bebas hambatan.

Ketika mobil bergerak, udara yang mengalir ke dalam mobil akan mengalami peningkatan
tekanan di dalamnya. Ketika jendela mobil dibuka, tekanan udara di dalam mobil akan segera
menyamakan dengan tekanan udara di luar mobil. Perbedaan tekanan ini menciptakan gaya yang
mendorong objek di dalam mobil keluar melalui jendela terbuka.

Dalam kasus ini, kantong plastik kosong yang ada di lantai mobil berfungsi sebagai objek yang
terpengaruh oleh perbedaan tekanan dan berterbangan keluar melalui jendela terbuka. Fenomena
ini juga dapat terjadi pada objek lain yang ringan dan tidak terikat dengan baik di dalam mobil.

Untuk menghindari hal ini, penting untuk memastikan bahwa kaca jendela mobil tetap tertutup
saat mengemudi di kecepatan tinggi atau di jalan bebas hambatan. Selain itu, pastikan juga untuk
menjaga agar barang-barang yang ringan dan tidak terikat dengan baik tidak berada di area yang
dapat terpengaruh oleh perbedaan tekanan saat jendela mobil dibuka.

41. Emas dijual dalam satuan troy ounce (31,103 g). Berapa volume 1 troy ons emas
murni?

JAWAB:

Volume (cm³) = Massa (gram) / Densitas (g/cm³)

Volume emas murni dalam 1 troy ons:

Volume = 31,103 gram / 19,32 g/cm³

Volume ≈ 1,6083 cm³


50. Ujung paku memberikan tekanan yang sangat besar ketika dipukul dengan palu
karena memberikan gaya yang besar pada area yang kecil. Berapakah gaya yang harus
dikerjakan pada paku yang ujungnya berbentuk lingkaran dengan diameter 1,00 mm
untuk menimbulkan tekanan sebesar 3,00 x 10 N/m²? (Initekanan tinggi dimungkinkan
karena palu yang mengenai paku terhenti dalam jarak yang begitu dekat.)

PENYELESAIAN : Dalam kasus ini, kita ingin mengetahui gaya yang diperlukan untuk
menciptakan tekanan sebesar 3,00 x 10 N/m² pada paku dengan ujung berbentuk lingkaran.

Tekanan adalah gaya yang diberikan per unit luas. Jika kita ingin mengetahui gaya yang
diperlukan, kita dapat menggunakan rumus tekanan tekanan, P F di mana P adalah F adalah
gaya, dan A adalah luas permukaan yang menerima tekanan.

Untuk paku dengan ujung berbentuk lingkaran, luas permukaan dapat dihitung menggunakan
rumus luas lingkaran A = πr², di mana adalah jari-jari lingkaran.

Dalam kasus ini, diameter lingkaran adalah 1,00 mm. Namun, untuk menggunakan rumus
luas lingkaran, kita perlu mengubah diameter menjadi jari-jari. Jari-jari dapat ditemukan dengan
membagi diameter dengan 2. Oleh karena itu, jari-jari lingkaran ini adalah 0,5 mm atau 0,5 × 10-
3 m . Substitusikan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus tekanan:

3,00 × 10 N/m² F π(0,5×10-3 m)2

Kita dapat mencari gaya F dengan mengalikan kedua sisi dengan luas permukaan A:

F= (3,00 × 10 N/m²) × π(0,5 × 10—³ m) 2

Dengan menghitung nilai ini, kita akan mendapatkan gaya yang diperlukan untuk menciptakan
tekanan yang diberikan pada paku.

59. Berapa tekanan yang diteruskan dalam sistem hidrolik pada Contoh 14.3? Ekspresikan
jawaban Anda dalam atmosfer

JAWAB:

Dalam Contoh 14.3, prinsip Pascal digunakan untuk menghitung tekanan yang diteruskan dalam
sistem hidrolik.

Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan dalam fluida yang tertutup dan tidak terkompresi akan
diteruskan merata ke seluruh bagian fluida tersebut.
Dalam sistem hidrolik pada Contoh 14.3, tekanan yang diteruskan adalah sama di kedua sisi
piston. Jika tekanan pada satu sisi piston adalah P1 dan luas penampangnya adalah A1, dan
tekanan pada sisi lainnya adalah P2 dengan luas penampang A2, maka tekanan diteruskan
adalah:

P1 = P2

Dalam contoh ini, contoh yang diberikan tidak menjelaskan nilai-nilai yang spesifik untuk
tekanan, luas penampang, atau atmosfer. Oleh karena itu, saya tidak dapat memberikan jawaban
yang spesifik dalam atmosfer. Anda perlu mencari nilai-nilai yang diberikan dalam contoh
tersebut untuk menghitung tekanan yang diteruskan dalam sistem hidrolik.

68 . (a) Hitung gaya apung pada balon helium 2,00 L. (b) Diketahui massa karet dalam
balon adalah 1,50 g. berapakah gaya vertikal total yang dimiliki balon jika dilepaskan?
Abaikan volume karetnya.

PENYELESAIAN : Untuk menghitung gaya apung pada balon helium, kita perlu menggunakan
hukum Archimedes. Hukum ini menyatakan bahwa gaya apung pada suatu benda yang terendam
sepenuhnya atau sebagian dalam fluida (gas atau cairan) adalah sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut.

(a) Untuk menghitung gaya apung pada balon helium, kita perlu mengetahui berat fluida yang
dipindahkan oleh balon tersebut. Berat fluida yang dipindahkan adalah massa fluida yang
dipindahkan dikalikan dengan percepatan gravitasi.

Massa helium dalam balon dapat dihitung menggunakan persamaan:

massa helium = volume helium >

Dalam hal ini, volume helium adalah 2,00 L dan densitas helium dapat dianggap konstan sekitar
0,1785 g/L.

massa helium = 2,00 L × 0, 1785 g/L = 0.357g

Selanjutnya, kita dapat menghitung berat fluida yang dipindahkan oleh balon helium
menggunakan persamaan:

Berat fluida = massa fluida x percepatan gravitasi


Dalam hal ini, massa fluida adalah massa helium yang telah kita hitung sebelumnya dan
percepatan gravitasi dapat dianggap sekitar 9,8 m/s².

berat fluida = 0,357 g × 9,8 m/s = 3, 50 mN

Jadi, gaya apung pada balon helium adalah 3,50 mN.

(b) Untuk menghitung gaya vertikal total yang dimiliki balon ketika dilepaskan, kita perlu
mempertimbangkan berat balon dan berat karet dalam balon.

Berat balon dapat dihitung menggunakan persamaan:

Berat balon = massa balon x percepatan gravitasi

Namun, kita tidak diberikan informasi mengenai massa balon, jadi kita tidak dapat
menghitungnya.Berat karet dalam balon adalah 1,50 g. Kita juga dapat menganggap bahwa berat
karet dalam balon adalah gaya yang bekerja ke bawah.Maka, gaya vertikal total yang dimiliki
balon saat dilepaskan adalah:gaya vertikal total = berat balon Namun, karena kita tidak memiliki
informasi mengenai massa balon, kita tidak dapat menghitung gaya vertikal totalnya.

77. Air Terjun Huka di Sungai Waikato adalah salah satu tempat wisata alam yang paling
banyak dikunjungi di Selandia Baru. Rata-rata, sungai tersebut mempunyai debit aliran
sekitar 300.000 L/s. Di ngarai, sungai menyempit hingga lebar 20 m dan kedalaman rata-
rata 20 m. (a) Berapa kecepatan rata-rata sungai di jurang tersebut? (b) Berapa kecepatan
rata-rata air di sungai di hilir air terjun ketika melebar hingga 60 m dan kedalamannya
bertambah hingga rata-rata 40 m?

JAWAB:

Dalam kasus pertama, sungai memiliki lebar 20 m dan kedalaman rata-rata 20 m, sehingga
penampang melintang sungainya adalah:

A1 = lebar x kedalaman = 20 m x 20 m = 400 m^2

Debit aliran (Q) di sini adalah 300,000 L/s, yang dapat dikonversi ke m^3/s dengan mengingat 1
L = 0,001 m^3:

Q = 300,000 L/s = 300,000 x 0.001 m^3/s = 300 m^3/s


Sekarang kita dapat menggunakan persamaan kontinuitas untuk menghitung kecepatan rata-rata
di kasus pertama:

Q = A1 x v1

300 m^3/s = 400 m^2 x v1

v1 = 300 m^3/s / 400 m^2 = 0.75 m/s

Jadi, kecepatan rata-rata sungai di jurang tersebut adalah 0.75 m/s.

Dalam kasus kedua, sungai melebar menjadi 60 m dan kedalamannya bertambah hingga rata-rata
40 m, sehingga penampang melintang sungainya adalah:

A2 = lebar x kedalaman = 60 m x 40 m = 2400 m^2

Kita masih memiliki debit aliran yang sama (Q = 300 m^3/s). Sekarang kita dapat menggunakan
persamaan kontinuitas untuk menghitung kecepatan rata-rata di kasus kedua:

Q = A2 x v2

300 m^3/s = 2400 m^2 x v2

v2 = 300 m^3/s / 2400 m^2 = 0.125 m/s

Jadi, kecepatan rata-rata air di sungai di hilir air terjun ketika melebar hingga 60 m dan
kedalamannya bertambah hingga rata-rata 40 m adalah 0.125 m/s.
86, Setiap beberapa tahun, angin di Boulder, Colorado, mencapai kecepatan berkelanjutan
45,0 m/s (sekitar 100 mph) saat aliran jet turun pada awal musim semi. Kira-kira
berapakah gaya akibat persamaan Bernoulli pada atap yang mempunyai luas 220m²?
Kepadatan udara tipikal di Boulder adalah 1,14 kg/m³, dan tekanan atmosfer yang sesuai
adalah 8,89 x 10 N/m² (prinsip Bernoulli sebagaimana dinyatakan dalam teks
mengasumsikan aliran laminar. Penggunaan prinsip di sini hanya menghasilkan hasil
perkiraan, karena terdapat turbulensi yang signifikan .)

PENYELESAIAN : Untuk menghitung gaya akibat persamaan Bernoulli pada atap, kita perlu
menggunakan persamaan Bernoulli yang dinyatakan sebagai berikut:

1 - = Po P + 1/2 pv²

dimana: atap ρ P = tekanan udara pada = densitas udara v = kecepatan angin atmosfer Po =
tekanan

Kita dapat mensubstitusikan nilai- nilai yang diberikan ke dalam persamaan tersebut untuk
mencari nilai tekanan pada atap.

P+ 1 /2 .14 kg/m³ × (45.0 m/s

P+0.5 x 1.14 kg/m³ x 2025 m² 3

P+1156.25 N/m² = 8.89 × 1021 X

P = 8.89 × 102 N/m² - 1156.25

P-267.25 N/m²

Namun, nilai tekanan yang negatif tidak masuk akal dalam konteks ini. Hal ini menunjukkan
adanya kesalahan dalam penggunaan persamaan Bernoulli untuk kasus ini, mungkin karena
adanya turbulensi yang signifikan.

Jadi, dalam kasus ini, kita tidak dapat menghitung dengan tepat gaya akibat persamaan
Bernoulli pada atap.

95. . Seorang penerjun payung akan mencapai kecepatan terminal ketika gaya hambat
udara sama dengan beratnya. Bagi seorang skydiver berbadan besar, turbulensi menjadi
salah satu faktornya pada kecepatan tinggi. Gaya drag kira-kira sebanding dengan
kuadrat kecepatan. Mengambil gaya tarik menjadi FD=1ρAv2, dan atur ini sama dengan
berat penerjun payung, carilah kecepatan akhir seseorang yang jatuh dengan “elang
menyebar”
JAWAB:

Untuk mencari kecepatan akhir seseorang yang jatuh dengan "elang menyebar" di bawah
pengaruh gaya hambatan udara, kita dapat menggunakan persamaan berat dan gaya tarik. Gaya
tarik (FD) akan sama dengan berat penerjun (W) saat mencapai kecepatan terminal. Kecepatan
terminal adalah kecepatan akhir yang konstan ketika gaya hambatan udara dan berat penerjun
seimbang. Persamaan gaya tarik adalah:

FD = 1/2 * ρ * A * v^2

Berat penerjun (W) adalah:

W=m*g

Ketika kecepatan terminal tercapai, FD akan sama dengan W:

1/2 * ρ * A * v^2 = m * g

Untuk mencari kecepatan akhir (v), kita dapat mengisolasi v dalam persamaan ini:

v^2 = (2 * m * g) / (ρ * A)

v = √[(2 * m * g) / (ρ * A)]

Jika kita mengasumsikan bahwa luas penampang melintang penerjun ketika "elang menyebar"
adalah sekitar dua kali lipat dari luas penampang ketika penerjun dalam posisi vertikal, kita bisa
menyatakan bahwa A saat "elang menyebar" adalah 2A. Sekarang kita dapat memasukkan nilai
ini ke dalam persamaan kecepatan terminal:

v = √[(2 * m * g) / (ρ * 2A)]
v = √[(m * g) / (ρ * A)]

Ini adalah persamaan untuk kecepatan akhir seseorang yang jatuh dengan "elang menyebar" di
bawah pengaruh gaya hambatan udara. Ini dapat menghitung nilai dengan memasukkan nilai
massa penerjun (m), percepatan gravitasi (g), densitas udara (ρ), dan luas penampang melintang
penerjun (A) ke dalam persamaan ini.

104. Sebelum adanya perangkat penyimpanan digital, seperti memori di ponsel Anda,
musik disimpan di piringan vinil yang memiliki alur dengan

kedalaman yang bervariasi dipotong ke dalam disk. Fonograf menggunakan jarum, yang
bergerak di atas alur, mengukur kedalaman alur. Tekanan yang diberikan oleh jarum
fonograf pada piringan hitam ternyata sangat besar. Jika sebuah lingkaran yang ekuivalen
dengan 1,00 g berjari-jari 0,200 mm, berapa tekanan yang diberikan pada rekor
tersebut dalam Pa?

PENYELESAIN : Luas lingkaran tersebut dapat dihitung dengan rumus dengan

= A = πr² 0, 200 mm.

A = (0,200 mm)² ≈ 0, 1257 mn ²

Kita dapat menghitung tekanan dengan membagi gaya yang diberikan pada piringan hitam
dengan luasnya. Kita perlu mengetahui massa lingkaran tersebut terlebih dahulu. Diketahui
bahwa massa ekuivalen dengan 1,00 g, sehingga massa lingkaran dapat dihitung sebagai berikut:

m = 1,00 g / π ( 0,200 mm² )

m = ≈25, 13 g/1 π

Kita perlu mengonversi satuan massa ke satuan gaya dengan mengalikan dengan percepatan
gravitasi 9:

F= m.g≈0, 246 N

Tekanan dapat dihitung sebagai berikut

P = F / A =0,246 N/ 0.1257 mm ² = 1,96 x 10 ³ Pa

Jadi, tekanan yang diberikan pada rekor tersebut sekitar


1,96 × 103 Pa.

113. Kecepatan aliran darah melalui 2,00 x 10−6m-radius kapiler adalah 3,80 x 109cm3/S.
(a) Berapa kecepatan aliran darahnya? (b) Misalkan seluruh darah dalam tubuh melewati
kapiler, berapa banyak kapiler yang harus ada agar dapat membawa total darah aliran
90,0 cm3/S?

JAWAB:

V=A*v

Diketahui bahwa luas penampang kapiler adalah πr^2,sehingga

V = πr^2 * v

Sekarang kita dapat menyelesaikan untuk v:

v = V / (πr^2)

v = (3,80 x 10^9 x 10^-6 m^3/s) / (π * (2,00 x 10^-6 m)^2)

v ≈ 3.82 m/s

untuk mencari tahu berapa banyak kapiler yang diperlukan untuk membawa total aliran darah
sebesar 90.0 cm^3/s.

Total aliran darah = Aliran darah per kapiler x Jumlah kapiler

90.0 x 10^-6 m^3/s = (3.80 x 10^9 x 10^-6 m^3/s) x n


Sekarang, kita bisa menyelesaikan untuk n:

n = (90.0 x 10^-6 m^3/s) / (3.80 x 10^9 x 10^-6 m^3/s)

n ≈ 23.68

membutuhkan sekitar 24 kapiler (dalam kondisi ideal) untuk membawa total aliran darah sebesar
90.0 cm^3/s.

122. Sebuah kapal selam terdampar di dasar laut dengan palka 25,0 m di bawah
permukaan. Hitunglah gaya yang diperlukan untuk itubuka palka dari dalam, mengingat
bentuknya lingkaran dan diameternya 0,450 m. Tekanan udara di dalam kapal
selam adalah 100 atm

PENYELESAIAN : Untuk menghitung gaya yang diperlukan untuk membuka palka kapal
selam, kita perlu mempertimbangkan perbedaan tekanan antara dalam dan luar kapal
selam.Tekanan hidrostatis yang bekerja pada permukaan palka adalah:

P=p.g.h

Di mana: P adalah tekanan P hidrostatis, adalah massa jenis air, 9 adalah percepatan gravitasi ,
h adalah kedalaman.

Massa jenis air adalah sekitar 1000 kg/m^3, dan percepatan gravitasi 9 adalah sekitar 9.8 m/s².

Jadi, tekanan hidrostatis pada palka adalah:

P = 1000 kg/m³. 9.8 m/s² - 25.0 m

P = 2, 450, 000 N/m²

Namun, tekanan udara di dalam kapal selam adalah 100 atm

Satu atmosfer adalah sekitar 101,325 n/m

Jadi, tekanan udara di dalam kapal selam adalah:

Pudara 100 atm x 101, 325 N/m =

Pudara = 10, 132, 500 N/m²

Selanjutnya, kita dapat menghitung perbedaan tekanan antara dalam dan luar kapal selam:

AP Pudara - P =32,500 N/m² - 2,450,000 N/m²


Selanjutnya, kita dapat menghitung perbedaan tekanan antara dalam dan luar kapal selam:

AP = Pudara – P

2 32,500 N/m² - 2, 450, 000 N/m²

AP = 7,682, 500 N/m²

Akhirnya, gaya yang diperlukan untuk membuka palka adalah luas palka dikalikan dengan
perbedaan tekanan:

F= A x ∆P

Karena palka memiliki bentuk lingkaran, luasnya adalah luas lingkaran:

A= π x ( d/ 2 )²0.450 m

Di mana d adalah diameter palka.Dalam hal ini, d = 0.450 m

Jadi, luas palka adalah:

A= π x ( d/ 2 )²

0.450 m

A = 0.159 m² 2

Kemudian, gaya yang diperlukan untuk membuka palka adalah:

F= 0.159 m² 7, 682, 500 N/m² 2

F≈ 1, 221, 172 N

Jadi, gaya yang diperlukan untuk membuka palka dari dalam kapal selam adalah
sekitar 1,221,172 N.

131. Air yang dialirkan ke sebuah rumah melalui saluran air mempunyai tekanan 3,00 x
105tidak ada/m2di awal hari musim panas ketika penggunaan lingkungan rendah.
Tekanan ini menghasilkan aliran 20,0 L/menit melalui selang taman. Di kemudian hari,
tekanan pada saluran keluar saluran air dan saluran masuk rumah turun, dan aliran
hanya 8,00 L/menit diperoleh melalui selang yang sama. (a) Berapakah tekanan yang
diberikan ke rumah tersebut, dengan asumsi hambatannya konstan? (b) Faktor apa yang
menyebabkan peningkatan laju aliran dalam pipa air sehingga menyebabkan penurunan
tekanan yang diberikan? Tekanan pada saluran masuk saluran air adalah 5,00 x 105tidak
ada/m2, dan laju aliran aslinya adalah 200 L/menit. (c) Berapa banyak lagi pengguna,
dengan asumsi masing-masing pengguna akan mengonsumsi 20,0 L/menit di pagi hari?

JAWAB:

P + 1/2 * ρ * v^2 + ρ * g * h = konstanta

Pada awal hari musim panas, tekanan di awal saluran air adalah 3,00 x 10^5 N/m^2 dan aliran
adalah 20,0 L/menit. Pertama, kita harus mengonversi laju aliran ke m^3/s:

Aliran awal (Q_awal) = 20,0 L/menit = 20.0 x 10^(-3) m^3/s = 2.0 x 10^(-2) m^3/s

kita dapat menggunakan persamaan kontinuitas:

A_awal * v_awal = A_akhir * v_akhir

A_akhir = A_awal

Jadi, kita dapat menyusun persamaan kecepatan akhir:

v_akhir = (A_awal * v_awal) / A_akhir = v_awal

Sehingga

P_awal + 1/2 * ρ * v_awal^2 = P_akhir + 1/2 * ρ * v_akhir^2

P_akhir = P_awal + 1/2 * ρ * (v_awal^2 - v_awal^2)

Kemudian, kita dapat menghitung nilai P_akhir:

P_akhir = 3,00 x 10^5 N/m^2 + 1/2 * ρ * (v_awal^2 - v_awal^2)

Untuk menghitung jumlah pengguna tambahan, kita dapat menggunakan informasi yang
diberikan. Tekanan pada saluran masuk adalah 5,00 x 10^5 N/m^2 dan laju aliran aslinya adalah
200 L/menit. Kita akan mengasumsikan bahwa setiap pengguna akan mengonsumsi 20,0 L/menit
di pagi hari.

Pertama, kita harus menghitung aliran asli (Q_asli):

Q_asli = 200 L/menit = 200 x 10^(-3) m^3/s = 2.0 x 10^(-1) m^3/s

Kemudian, kita akan menghitung aliran yang diperoleh di kemudian hari (Q_akhir):

Q_akhir = 8,00 L/menit = 8 x 10^(-3) m^3/s = 8.0 x 10^(-3) m^3/s

Selisih antara aliran asli dan aliran yang diperoleh pada kemudian hari adalah akibat
penambahan pengguna:

ΔQ = Q_asli - Q_akhir = 2.0 x 10^(-1) m^3/s - 8.0 x 10^(-3) m^3/s = 1.92 x 10^(-1) m^3/s

Kita dapat menghitung berapa banyak pengguna tambahan yang menyebabkan penurunan ini
dengan asumsi bahwa setiap pengguna mengonsumsi 20,0 L/menit:

Jumlah pengguna tambahan = ΔQ / (20.0 x 10^(-3) m^3/s)

Jumlah pengguna tambahan = (1.92 x 10^(-1) m^3/s) / (20.0 x 10^(-3) m^3/s) = 9.6 pengguna

Jadi, ada sekitar 10 pengguna tambahan yang menyebabkan penurunan aliran air.

Anda mungkin juga menyukai