Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN KEUANGAN

1. Jelaskan dengan singkat dan berikan contoh :

a. Keputusan Pendanaan
Pengambilan keputusan mengenai komposisi hutang dan modal sendiri
sebagai sumber dana perusahan diukur menggunakan Debt to Equity
Ratio (DER).
Contoh :
Dalam proses pendanaan suatu proyek jalan, ada 3 tahap yang dilakukan
pemerintah dalam mengucurkan dana proyek tersebut, yaitu :
1. Termin 1. Pada tahap awal ini pemerintah mengucurkan dana sebesar
25% dari nilai proyek tersebut.
2. Termin 2. Pada tahap ini, pemerintah akan memberikan dana dari
tahap ke 2 sebesar 50%. Akan tetapi, dana ini akan di keluarkan jika
pembangunan jalan sudah mencapai sekitar 50% pengerjaan.
3. Termin 3. Pada tahap ini dana yang diberikan adalah 75%.
Akan tetapi, Ketika proyek telah selesai dilaksanakan, PT. Erlina Prima
Grup harus memberikan agunan sebesar 10% dari nilai proyek tersebut.
Dana tersebut adalah sebagai jaminan untuk biaya perawatan. Akan
tetapi, uang tersebut dapat diterima Kembali oleh PT. Erlina Prima Grup
jika dalam 1 tahun proyek tersebut tidak mengalami kerusakan.

b. Keputusan Investasi
Hal yang paling penting Ketika perusahaan ingin menciptakan nilai,
investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu
perusahan kedalam suatu asset dengan harapan memperoleh
pendapatan dimasa yang akan dating
Contoh :
Biaya pengerjaan proyek jalan di kab. manokwari
jumlah sat Uraian pekerjaan Harga satuan Upah kerja jumlah
Persiapan
1 Ls Administrasi dan Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00
dokumentasi
1 Ls Pembuatan Rp 7.500.000,00 Rp 7.500.000,00
Basecamp
1 bh Sewa Dump Truck Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
1 bh Peralatan Proyek Rp 22.500.000,00 Rp 22.500.000,00
Jumlah Rp 43.500.000,00
Biaya bahan baku
15 bh Asphalt Rp 700.000,00 Rp 10.500.000,00
30 sak Semen Rp 62.000,00 Rp 1.860.000,00
1540 m3 Sirtu Rp 175.000,00 Rp 269.500.000,00
10 truk Batu split Rp 1.250.000,00 Rp 12.500.000,00
520 m3 Pasir Rp 165.000,00 Rp 85.800.000,00
115 m3 Kayu Rp 125.000,00 Rp 14.375.000,00
1826 m3 Agregat kasar Rp 325.000,00 Rp 593.450.000,00
1817 m3 Agregat halus Rp 350.000,00 Rp 635.950.000,00
Jumlah Rp 1.623.935.000,00
Tenaga
30 hari Mandor 2 orang Rp270.000 Rp 8.100.000,00
30 hari Pekerja 25 orang Rp2.750.000 Rp 82.500.000,00
15 hari Sopir 2 orang Rp210.000 Rp 3.150.000,00
2 org Konsultan Rp1.000.000 Rp 2.000.000,00
Jumlah Rp 95.750.000,00

Total Keseluruhan Rp 1.763.185.000,00

Dari data diatas dapat dilihat bahwa biaya pengerjaan proyek lebih sedikit
dibandingkan dengan biaya yang diberikan oleh pemerintah. Selisih keuntungan
yang didapat oleh PT. Erlina Prima Grup adalah :
Laba = Rp 1.884.618.000,00 – Rp 1.763.185.000,00 = Rp 121.433.000,00
Ketika dalam pengerjaan proyek selesai dengan cepat, dan perusahan
mendapatkan keuntungan lebih dari 100 juta, maka PT. Erlina Prima Grup
memberikan bonus kepada para pekerja nya. Bonus tersebut senilai 2.5% dari
keuntungan yang didapat proyek tersebut. Bonus = 2.5% * Rp 121.433.000,00 =
Rp3.035.825,00,- . jadi bonus yang didapatkan oleh pekerja dan mandor adalah
sebesar Rp 3.035.825,00 Proporsi dalam pembagian bonus di serahkan oleh para
pekerja dan mandor yang mereka sepakati.

c. Keputusan manajemen aktivitas


Dalam pengambilan keputusan dividen, manajemen keuangan harus
mempertimbangkan proporsi yang tepat antara dividen dan laba ditahan
agar tidak merugikan perusahan.
Contoh :
Karena PT. Erlina Prima Grup dipegang oleh 1 orang pemegang saham,
maka pak parjo memiliki kuasa penuh terhadap pembagian tingkat
deviden tersebut. Besarnya pembagian deviden nya adalah 40% dari
keuntungan yang didapat oleh perusahan. Deviden = Rp121.433.000,00 *
40% = Rp36.429.000. jadi laba bersih yang didapatkan oleh PT Erlina
Prima Grup adalah laba bersih = Rp121.433.000 -
(Rp36.429.000+Rp3.035.825) = Rp 88.038.925,00

2. Tugas manajer keuangan :


a. Bekerja sama dengan manajer lainnya
Kemampuan bekerja sama dengan rekan lainnya tentu saja akan
membantu perusahan untuk berkembang dan meminimalisir kegagalan
kerja dan keuangan.
b. Membuat perencanaan umum keuangan perusahan
Manajer dan divisi ini harus memiliki kemampuan untuk Menyusun
perencanaan ini untuk kemudian dikembangkan atau dievaluasi Bersama
sebelum diterapkan.
c. Menjalankan roda perusahaan seefisien dan seefektif mungkin
Kemampuan ini diharuskan agar perusahan yang dipimpin ini tidak
bekerja berlebihan atau mengalami pembengkakan gaji karyawan.
d. Mengambil keputusan dalam investasi
Didalam menjalankan sebuah perusahan maka tentu saja ada kegiatan
Bersama investasi dengan rekan lainnya. Dalam pengambilan keputusan
investasi ini manajer harus mampu meng-handlenya dengan syarat
investasi itu menguntungkan.
e. Bertanggung jawab dalam berbagai keputusan pembiayaan yang ada
Keputusan pembiayaan yang diambil seorang manajer sendiri, harus
menguntungkan perusahan dalam operasionalnya.
f. Menghubungkan perusahan pada pasar keuangan
Seorang manajer dan divisi bidang keuangan ini wajib berinovasi dan
bekerja aktif dalam menghubungkan perusahan yang ada pada pasar.
g. Bertugas memajukan keuangan perusahan
Pengeluaran, pendapatan, laba hingga rugi harus dicatat dan menjadi
tanggung jawab manajer untuk dikelola.

Tanggung jawab manajer keuangan :


a. Mengkoodinasikan pengontrolan dana perusahaan
Kontrol keuangan wajib dilakukan oleh manajer keuangan dan divisinya.
b. Mengelola fungsi akuntasi yang ada
Pengawasan dan pengelolaan fungsi ini menjadi penting agar menjaga
keteraturan keuangan perusahan.
c. Merencanakan dan mengembangkan sistem keuangan perusahaan
Pengembangan sistem keuangan yang tepat juga akan mampu membuat
kemajuan dalam perusahan yang dikelola.
d. Memastikan jalannya efisiensi kerja perusahaan
Manajer divisi keuangan harus bisa menjaga kinerja perusahaan tetap
penuh kesuaian, efisien juga efektif.
e. Bertanggung jawab menjaga pengelolaan pajak perusahan
Jangan sampai pembengkakan bisa terjadi agar menjaukan perusahan
dari denda pajak yang dibebankan.
f. Menjaga arus kas, utang dan piutang
Harus menjaga arus utang perusahan agar tidak terlalu bengkak dan juga
keuangan perusahan agar tidak dihutang berlebihan.

3. a. maksimalisasi nilai perusahn memperhitungkan tingkat risiko dan arus


pendapatan, sedangkan maksimalisasi laba tidak.
b. Untuk memaksimalkan nilai perusahan kita harus memperhitungkan arus
laba jangka Panjang dan nilai waktu daripada uang, hanya saja maksimalisasi
laba dalam jangka Panjang merugikan perusahan.
c. maksimalisasi nilai menghindari masalah perbedaan kualitas pada arus
dana, angka lebih bervariasi yang bergantung kepada kebiasaan akuntasi
yang digunakan, dan mengutamakan pada arus kas atau dana bukan
tergantung pada bentuk pengukuran laba.

4. Memaksimumkan nilai perusahan


Jika perusahan lebih memilih untuk tidak memaksimumkan keuntungan
karena hal tersebut bersifat jangka pendek, maka alternatif
memaksimumkan nilai perusahan adalah tujuan yang tepat untuk jangka
menegah atau jangka Panjang. Nilai perusahan (value of firm) adalah nilai
dari laba yang diperoleh dan diharapkan pada masa yang akan datang, yang
dihitung pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat resiko dan
tingkat bunga yang tepat.

Memaksimumkan laba
Untuk memaksimumkan laba maka variable yang utama diperhatikan adalah
faktor-faktor yang berkaitan dengan penerimaan itu sendiri. Dalam hal ini,
maka jumlah dan harga output perusahan menjadi variable utama. Dilihat
dari aspek ini, maka tanggung jawab bagian pemasaran adalah sangat
dominan dalam mencapai tujuan perusahan dengan asumsi bahwa harga di
pasar adalah bersaing sempurna.

Anda mungkin juga menyukai