Anda di halaman 1dari 6

1.

Uraikan manfaat bagi perusahaaan dalam penyusunan anggaran :

a. Biaya Overhead Pabrik (Anggaran BOP)

Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai perencanaan,


pengkoordinasian, dan pengendaliaan kegiatan – kegiatan pabrikasi atau produksi
barang yang tentunya membantu pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan
perusahaan. Secara khusus, tujuan atau manfaat penyusunan anggaran biaya
overhead pabrik antara lain :

 Mengetahui penggunaan biaya overhead pabrik secara lebih efisien


 Menentukan harga pokok produksi secara lebih akurat
 Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik di setiap departemen
(baik produksi maupun pembantu) di mana BOP tersebut dibebankan.
 Sebagai alat pengendalian biaya overhead pabrik. Artinya, sejauh mana
perusahaan mampu mengelola biaya – biaya tersebut dan
merealisasikannya dalam periode tertentu yang telah dianggarkan.

b. Anggaran Biaya Umum dan Adm

Manfaat anggaran biaya penjualan serta administrasi dan umum ini


secara general adalah sebagai perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian
kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan penjualan sert administrasi dan
umum. Sedangkan manfaatnya secara khusus yaitu sebagai dasar bagi
penyusunan anggaran piutang dan kas.
c. Anggaran Biaya Persediaan
Secara umum, semua penganggaran termasuk penganggaran persediaan,
mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu :
 Sebagai pedoman kerja
 Sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja
 Sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi dan pengawasan kerja.
Sedangkan secara khusus, penganggaran persediaan berguna sebagai dasar untuk
menyusun anggaran unit yang akan diproduksikan (persediaan barang jadi), dan
anggaran pembelian bahan mentah (persediaan bahan mentah), serta menetapkan
persediaan agar tidak terlalu kecil dan terlalu besar.
Selain itu dengan adanya persediaan juga mempunyai keuntungan dan kerugian
sendiri pada perusahaan.Keuntungan meningkatkan persediaan perusahaan dapat
mempengaruhi ekonomi produksi, mempengaruhi pembelian dan dapat
memenuhi pesanan dengan lebih cepat.Sedangkan kerugian adanya persediaan
adalah adanya biaya penyimpanan, biaya pemindahan, dan pengembalian modal
yang tertanam dalam bentuk persediaan.
d. Anggaran Utang dan Modal
Manfaat Anggaran Utang dan Modal :
 Untuk kemajuan perusahaan bila utang dikelola dengan benar dan baik

 Menambah utang (jangka pendek dan panjang) dimaksudkan untuk


ekspansi

 Utang jangka pendek digunakan untuk modal kerja

 Utang jangka panjang dan modal sendiri digunakan untuk membiayai aset
tak lancar

 Utang jangka pendek, utang jangka panjang dan modal (anggaran utang)
meningkatkan volume barang yang dijual, meningkatkan laba dan
meningkatkan rentabilitas , pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, dan
alat pengawas dalam hal pembayaran utang.

2. Uraikan tahapan/langkah2 yang harus disusun pada penyusunan :

a. Biaya Overhead Pabrik (Anggaran BOP)

 Menyusun anggaran biaya overhead pabrik. Dalam menyusun anggaran


biaya overhead pabrik harus diperhatikan tingkat kegiatan (kapasitas)
yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran biaya overhead pabrik.
Macam-macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan
anggaran biaya overhead pabrik yaitu: Kapasitas teoritis, Kapasitas
normal, dan Kapasitas normal yang diharapkan.
 Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk. Ada
berbagai macam dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya
overhead pabrik kepada produk, yaitu: Satuan produk, Biaya bahan baku,
Biaya tenaga kerja langsung, Jam tenaga kerja langsung, dan Jam mesin.

b. Anggaran Biaya Umum dan Adm


c. Anggaran Biaya Persediaan
d. Anggaran Utang dan Modal

3. Sajikan contoh perhitungan anggaran/tampilan anggaran lengkap (pilihan


perusahaan bisa service company, trading company, atau manufaktur pilih salah
satunya saja). Berikut anggaran yang HARUS anda susun/sajikan :

a. Biaya Overhead Pabrik (Anggaran BOP)

perusahaan telah menetapkan tarif overhead dengan dasar jam kerja langsung Rp.
4.250 per jam kerja langsung, maka untuk menyusun anggaran overhead adalah
dengan mengalikan jumlah jam kerja total bulanan dengan tarif overhead per jam
kerja langsung.

Anggaran sebesar Rp. 510.000.000 adalah anggaran biaya overhead untuk


memproduksi meja A, B, C sebanyak 10.000 unit dalam 1 tahun. Dari total vol
tersebut dialokasikan 15% untuk okt, & Des. 10% untuk jan, feb, sept & nov dan
sisanya 5%

Diketahui jumlah jam kerja total satu tahun untuk A 30.000 jam.
dan 15% untuk okt, & Des. 10% untuk jan, feb, sept & nov dan sisanya 5% untuk
semua produk. Maka untuk meja A,

Okt & Des = 15% x 30.000 = 4.500


jan, feb, sept = 10% x 30.000 = 3.000
Mar s.d ags = 5% x 30.000 = 1.500
Jam kerja total A, B, C = 30.000 + 40.000 + 50.000 = 120.000

Okt & Des = 15% x 120.000 = 18.000


jan, feb, sept = 10% x 120.000 = 12.000
Mar s.d ags = 5% x 120.000 = 6.000

Tarif Rp. 4.250 tiap bulannya, sehingga untuk bulan januari


12.000 jam x Rp. 4.250 = Rp. 51.000.000

Untuk meja B dan C, lakukan perhitungan dengan metode yg sama, sehingga dapat
dibuat tabel seperti berikut ini:

Anggaran Biaya Overhead Bulanan


Jam Kerja Total Jam Kerja
Bulan Tarif Nilai
A B C Total
Januari 10% 3.000 4.000 5.000 12.000 4.250 51.000.000
Februari 10% 3.000 4.000 5.000 12.000 4.250 51.000.000
Maret 5% 1.500 2.000 2.500 6.000 4.250 25.500.000
April 5% 1.500 2.000 2.500 6.000 4.250 25.500.000
Mei 5% 1.500 2.000 2.500 6.000 4.250 25.500.000
Juni 5% 1.500 2.000 2.500 6.000 4.250 25.500.000
Juli 5% 1.500 2.000 2.500 6.000 4.250 25.500.000
Agustus 5% 1.500 2.000 2.500 6.000 4.250 25.500.000
Sep 10% 3.000 4.000 5.000 12.000 4.250 51.000.000
Oktober 15% 4.500 6.000 7.500 18.000 4.250 76.500.000
NoV10% 3.000 4.000 5.000 12.000 4.250 51.000.000
Des 15% 4.500 6.000 7.500 18.000 4.250 76.500.000
Total 30.000 40.000 50.000 120.000 4.250 510.000.000

b. Anggaran Biaya Umum dan Adm

c. Anggaran Biaya Persediaan

d. Anggaran Utang dan Modal

Anggaran Utang :

PT. “XYZ” membeli membeli mesin dan alat pabrik rencananya dibiayai dengan kredit
investasi bank sebesar Rp. 11.000.000,- dengan ketentuan :

Bunga 12% setahun dibayar setiap akhir tahun

Angsuran pinjaman beserta bunganya dihitung secara anuitas

Angsuran pokok pinjaman dibayar tiap akhir tahun

Jangka waktu pinjaman terhitung dari awal tahun selama 5 tahun dengan tenggang
waktu (grace period) 1 tahun, selama tenggang waktu bunga dibayar.

Rumus Perhitungan :

Keterangan :
A = angsuran
P = pinjaman = Rp. 11.000.000,-
I = tigkat bunga = 12%
t = tahun
Jangka waktu 5 tahun – tenggang waktu 1 tahun = 4 tahun
0,12 (1 = 0,12)4
A = 11.000.000 x
(1 = 0,12)4 - 1
0,1`2 x 1,57351936
= 11.000.000 x
1,57351936 – 1
= Rp. 3.621.579,-

Anggaran Utang Jangka Panjang sbb :

PT “XYZ”
Anggaran Utang Jangka Panjang

Tahun Angsuran Pembayaran Sisa Utang

Pokok Bunga Utang


Utang

1 Rp. - Rp. Rp.11.000.000


1.320.000 1.320.000

2 Rp. Rp. Rp. Rp. 8.698.421


3.621.579 2.301.579 1.320.000

3 Rp. Rp. Rp. Rp. 6.120.653


3.621.579 2.577.768 1.043.811

4 Rp. Rp. Rp. Rp. 3.233.552


3.621.579 2.887.101 734.478

5 Rp. Rp. Rp. Rp. 0


3.621.579 3.233.552 388.027

Anggaran Modal
CV Petro Buana memiliki data sbb : Tn. Charly sekutu aktif mempunyai modal awal
Januari 2015 sebesar Rp. 1.000.000,- Tn. Keith sekutu pasif mempunyai modal awal
Januari 2015 sebesar Rp. 800.000,- . Tn. Charly dan Tn, Keith berecana menambah
modal masing-masing Rp. 200.000,- dan. Rp. 100.000,- pada bulan Februari 2015 .
Tn. Charly akan menarik prive bulan November 2015 sebesar Rp. 150.000,- Laba
bersih dianggarkan tahun 2015 sebesar Rp. 300.000,- dan laba dibagi secara
proporsional dengan modal masing-masing.
CV Petro Buana
Anggaran perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2015
Modal Sekutu Aktif
Modal Tn. Charly awal Januari 2015 Rp. 1.000.000,-
Setoran modal Rp. 200.000,-
Rp. 1.200.000,-
Prive Charly Rp. 150.000,-
Rp. 1.050.000,-
Bagian Laba Tn. Charly = Rp. 1.050.000,- x Rp. 300.000,- = Rp. 161.540,-
Rp. 1.950.000,-
Modal Tn. Charly akhir Desember 2015 Rp. 1.211.540,-

Modal Sekutu Pasif


Modal Tn. Keith awal Januari 2015 Rp. 800.000,-
Setoran periode ini Rp. 100.000,-
Rp. 900.000,-
Laba Tn. Keith = Rp. 900.000,- x Rp. 300.000,- = Rp. 138.460,-
Rp.1.950.000,-

Modal Tn. Keith akhir Desember 2015 Rp.


1.038.460,-
Modal CV Petro Buana 31 Desember 2015 Rp. 2.250.000,-

Anda mungkin juga menyukai