Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN


“Budget Persediaan, Budget Piutang, Budget Utang, dan Budget Kas”

Disusun Oleh :
Mufid Nur Hidayah (14030119130141)

Dosen Pengampu :
Dinalestari Purbawati, S.E., M.Si., Akt.

Tahun Ajaran 2019/2018


ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
BUDGET PERSEDIAAN

Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis dan lebih terperinci tentang
jumlah persediaan barang dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan
datang
a Anggaran Persediaan adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai
persediaan pada periode yang akan datang, yang didalamnya mencakup rencana tentang kualitas
barang, kuantitas barang, serta harga barang yang tersedia dari waktu ke waktu.
b Pentingnya anggaran persediaan adalah sistem persediaan yang lebih baik dapat meningkatkan
profitabilitas. Perencanaan dan pengendalian persediaan oleh manajemen dikarenakan adanya
kebutuhan untuk menyimpan dalam jumlah mencukupi barang-barang yang akan dijual serta
kebutuhan untuk menghindari biaya kelebihan persediaan.
Pada perusahaaan manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis,yaitu :
1. Persediaan Material
Metode penilaian kebutuhan persediaan dengan pendekatan EOQ, yaitu dengan rumus:
EOQ = √ ({2.A.O} / C )
Keterangan :
EOQ = Jumlah yang harus dibeli pada setiap pemesanan
A = Kebutuhan persediaan selama periode tertentu ( 1 tahun )
O = Biaya pemesanan rata-rata
C = Biaya penyimpanan per-tahun untuk menyimpan
Satuan unit persediaan dan persediaan misal = asuransi
c
Contoh perhitungan EOQ :
PT. SEJAHTERA menginginkan barang 10.000 unit per tahun dengan biaya pemesanan
Rp.2.000 per unit sedangkan biaya penyimpanan Rp.1.600 per unit. Hitung EOQ
Pembahasan :
EOQ = √ ({2.A.O} / C )
EOQ = √ ({ 2×10.000×2.000} / 1.600 )
EOQ = √(25.000)
EOQ = 158 unit / tahun

Metode Penilaian Biaya Pemakaian Persediaan Material, meliputi :


1. Metode FIFO
Yaitu bahwa adanya sebuah unit dalam penyimpanan pertama yang dapat memasuki suatu
gudang perusahaan yang akan dijual terlebih dahulu.
Contoh :
- Persediaan awal ( akhir Januari 2017 ) 200 unit = Rp. 5.000
- Pembelian 1 ( Februari 2017 ) 300 unit = Rp. 5.500
Pembelian 2 ( Februari 2017 ) 400 unit = Rp. 5.300
Pembelian 3 ( Februari 2017 ) 100 unit = Rp. 5.200
- Persediaan akhir 300 unit
Maka nilai persediaan akhir menurut metode FIFO sebesar
200 unit @ Rp. 5.300 = Rp. 1.060.000
100 unit @ Rp. 5.200 = Rp. 520.000
Total Rp. 1.580.000
Maka nilai persediaan akhirnya adalah Rp. 1.580.000

2. Metode LIFO
Yaitu LIFO berarti keluar terakhir yang masuk pertama. Dalam sebuah metode ini, yakni
dapat mengansumsikan bahwa adanya sebuah unit dalam inventaris pertama yang dapat dibeli
akan dihabiskan pada akhirnya.
Contoh :
- Persediaan awal ( akhir Januari 2017 ) 200 unit = Rp. 5.000
- Pembelian 1 ( Februari 2017 ) 300 unit = Rp. 5.500
Pembelian 2 ( Februari 2017 ) 400 unit = Rp. 5.300
Pembelian 3 ( Februari 2017 ) 100 unit = Rp. 5.200
- Persediaan akhir 300 unit
Maka nilai persediaan akhir menurut metode LIFO sebesar
100 unit @ Rp. 5.500 = Rp. 550.000
200 unit @ Rp. 5.000 = Rp. 1.000.000
Total = Rp. 1.550.000
Maka nilai persediaan akhirnya adalah Rp. 1.550.000

3. Metode Average
Metode ini, didasarkan pada anggapan bahan yang dikonsumsi dibebani dengan harga pokok
per satuan bahan rata-rata.
Contoh :
- Persediaan awal ( akhir Januari 2017 ) 200 unit = Rp. 5.000
- Pembelian 1 ( Februari 2017 ) 300 unit = Rp. 5.500
Pembelian 2 ( Februari 2017 ) 400 unit = Rp. 5.300
Pembelian 3 ( Februari 2017 ) 100 unit = Rp. 5.200
- Persediaan akhir 300 unit
Maka nilai persediaan akhir menurut metode Average sebesar
= 300 × ( 5.000 + 5.500 + 5.300 + 5.200 ) / 4
= 300 × 5.250
= Rp. 1.575.000
Maka nilai persediaan akhirnya adalah Rp. 1.575.000

2. Barang dalam proses atau pengerjaan.


Ini menunjukkan biaya yang terjadi dalam pembuatan barang yang masih belum selesai pada tanggal
neraca. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin memiliki 1.000 unit produk yang masih dalam proses
pembuatan pada tanggal neraca. Produk ini akan diselesaikan dalam periode berikutnya.

3. Persediaan barang jadi


Merupakan totalbiaya yang terjadi untuk menghasilkan unit produk yang telah selesai tapi belum
terjual pada tanggal neraca. Persediaan barang jadi biasanya mencakup ketiga untur biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
BUDGET PIUTANG

Budget Piutang adalah budget yang dibuat untuk merencanakan jumlah piutang perusahaan secara
rinci dan perubahan –perubahan dari waktu ke waktu selama periode akuntansi yang akan datang.
Piutang sendiri merupakan salah satu asset lancara yang timbul akibat adanya penjualan kredit.

Ada beberapa jenis piutang, yaitu :


1. Piutang surat berharga.
2. Beban di bayar dimuka.
3. Setoran jaminan.
4. Piutang pajak.
5. Pinjaman pekerja.

Piutang perlu dikelola karena memiliki manfaat sekaligus beban. Maka pengelolaan akan piutang
diperlukan agar manfaat yang diperoleh melebihi beban yang timbul. Piutang perlu diatur karena dapat
menimbulkan biaya-biaya, seperti biaya modal, biaya administrasi piutang, biaya yang perlu
dicadangkan ( cadangan kerugian piutang ). Saat perusahaan menghutangkan ke customer, perusahaan
sudah memiliki resiko atas hutang tersebut. Maka perusahaan mengeluarkan akun cadangan kerugian
piutang.

Piutang memiliki manfaat, yaitu :


1. Meningkatkan jumlah penjualan / volume penjualan.
2. Menjaga kontinuitas hubungan antara perusahaan dengan customer.

Faktor yang mempengaruhi anggaran piutang, yaitu volume barang yang dijual secara kredit, standar
kredit, jangka waktu kredit, pemberian potongan, pembatasan kredit, kebijakan penagihan piutang.

Contoh soal dan pembahasan :


PT. Waja Kaputing selama triwulan pertama tahun 2010 adalah sebgai berikut :.
a. Realisasi anggaran Desember Rp.80.000,00
Anggaran Jualan Januari Rp.85.000,00
Anggaran Jualan Februari Rp.90.000,00
Anggaran Jualan Maret Rp.95.000,00
b. Syarat pembayaran 50% tunai, 40% kredit sebulan, 10% kredit dua bulan dan 1% ditaksir tidak
tertagih / bed debts dari piutang usaha bulan yang bersangkutan.
Hitunglah :
1. Anggaran piutang bersih
2. taksiran piutang tak tertagih
3. Anggaran piutang usaha

Pembahasan :
1. Perhitungan anggaran piutang usaha bersih:
Januari = 9% × Rp. 80.000 + 49% × Rp. 85.000 = Rp. 48.850
Februari = 9% × Rp. 85.000 + 49% × Rp. 90.000 = Rp. 51.750
Maret = 9% × Rp. 90.000 + 49% × Rp. 95.000 = Rp. 54.650
2. Perhitungan taksiran piutang tak tertagih
Desember = 1% × Rp. 80.000 = Rp. 800
Januari = 1% × Rp. 85.000 = Rp. 850
Februari = 1% × Rp. 90.000 = Rp. 900
Maret = 1% × Rp. 95.000 = Rp. 950
3. Anggaran piutang usaha dapat dihitung sebagai berikut :
Januari = 10% × Rp. 80.000 + 50% × Rp. 85.000 = Rp. 50.500
Februari = 10% × Rp. 85.000 + 50% × Rp. 90.000= Rp. 53.500
Maret = 10% × Rp. 90.000 + 50% × Rp. 95.000= Rp. 56.500

Keterangan : 9% + 1% = 10%
49% +1% = 50%

Anggaran Piutang dapat disusun seperti:


PT. Waja Kaputing
Anggaran Piutang Usaha
Triwulan Pertama Tahun 2010
Keterangan Januari Februari Maret
Piutang Usaha Rp.50.500 Rp.53.500 Rp.56.500
Cadangan penghapusan Rp.1.650 Rp.1.750 Rp.1.850
Piutang Usaha Bersih Rp.48.850 Rp.51.750 Rp.54.650
BUDGET UTANG

Budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah utang beserta
perubahannya dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang.

Jenis Utang, antara lain :


1. Utang Jangka Pendek / Utang Lancar
Utang yang berjangka waktu paling lama satu tahun. Biasanya digunakan sebagai modal kerja yaitu
untuk membiayai kegiatan rutin sehari-hari seperti membeli bahan baku, membayar gaji dan upah.
2. Utang Jangka Panjang / Utang Tak Lancar
Adalah utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun, seperti utang obligasi, utang hipotek, kredit
investasi dan lain-lain.

Kegunaan Budget Utang, antara lain :


1. Sebagai pedoman kerja.
2. Sebagai alat manajemen untuk koordinasi kerja.
3. Sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja.
4. Anggaran utang dapat digunakan untuk kemajuan perusahaan apabila dikelola dengan baik. Dengan
anggaran utang dapat diketahui kapan utang tersebut diterima dan dibayar.
5. Sebagai modal kerja
6. Memperbesar lab karena adanya peningkatan kegiatan produksi dan pemasaran.

Faktor yang mempengaruhi Budget Utang


1. Ekspansi
2. Struktur modal

Data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun budget utang, antara lain :
1. Rencana pembelian bahan mentah.
2. Keadaan persaingan para pemasok bahan dipasar.
3. Posisi perusahaan terhadap pihak pemasok bahan.
4. Syarat pembayaran yang ditawarkan kepada oleh pihak penjual bahan kepada perusahaan.

Contoh soal dan pembahasan :


Tanggal 25 Januari 2020 PT. Adi Jaya membeli 5 lemari jati senilai @3.000.000 secara kredit kepada
PT. Adi Jaya. Untuk persediaan barang dagangnya. Term pembayarannya:2/10, n/30.8 hari kemudian.
PT. Adi Jaya melunasi hutang dagang llemari tersebut. Bagaimana dengan pencatatan jurnal pada PT
Adi Jaya.
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
25 Januari 2019 Persediaan barang 15.000.000
dagang(lemari)
Hutang dagang 15.000.000
(PT.Adi)
25 Januari 2019 Hutang Dagang 15.000.000
(PT.Adi)
Kas 14.700.000
Potongan Pembelian 300.000
BUDGET KAS

Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid ( paling lancar ), yang bisa
dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Kas perlu dikelola karena
dengan pengelolaan kas yang baik maka perusahaan akan mengetahui bagaimana likuiditas
perusahaan serta kondisinya, surplus atau defisit, laba atau rugi.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran kas, yaitu estimasi penerimaan kas
dan estimasi pengeluaran kas.

Pendekatan Penyusunan Anggaran Kas, antara lain :


1. Anggaran Kas Jangka Pendek
Disusun dengan cara menelusuri jejak berbagai kegiatan yang mengakibatkan terjadinya arus
fisik masuk dan arus fisik keluar. Jangka waktu disesuaikan dengan anggaran tahunan.
2. Anggaran Kas Jangka Panjang
Disusun dengan membandingkan neraca yang disusun antara dua periode anggaran dan
perhitungan laba rugi yang terjadi selama periode antara kedua neraca tersebut. Jangka waktu lima-
sepuluh tahun.

Tahap Penyusunan Budget Kas


Langkah 1 :
Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan atau
transaksi operasional.
Langkah 2 :
Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana
lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan.
Langkah 3 :
Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
finansial dan budegt kas yang final.

Contoh soal dan pembahasan :


PT. Adi Jaya di Malang, mempersiapkan anggaran kas pada tahun 2003, data yang tersedia adalah
sebagai berikut :
a) Rencana penjualan (60% dibayar tunai), yaitu :
Triwulan I Rp.9.375.000,-
Triwulan II Rp.10.000.000,-
Triwulan III Rp.8.750.000,-
Triwulan IV Rp.9.375.000,-
b) Pola Pengumpulan piutang :
90% pada triwulan penjualan
10% satu triwulan sesudahnya
c) Kerugian piutang ditaksir 2% dari penjualan secara kredit
d) Pengeluaran kas :
1) Deviden :
Triwulan II Rp.375.000,-
Triwulan IV Rp.650.000,-
2) Pembelian Material:
Triwulan I Rp.1.062.500,-
Triwulan II Rp.1.500.000,-
Triwulan III Rp.1.562.500,-
Triwulan IV Rp.5.000.000,-
3) Pembayaran Hutang :
Triwulan I Rp.125.000,-
Triwulan II Rp.5.000.000,-
Triwulan IV Rp.5.000.000,-
4) Pembayaran Gaji dan Upah
Triwulan I Rp.1.237.500,-
Triwulan II Rp.1.218.500,-
Triwulan III Rp.1.125.000,-
Triwulan IV Rp.1.156.500,-
5) Penghasilan lain-lain :
Triwulan I Rp.500.000,-
Triwulan II Rp.250.000,-
Triwulan III Rp.350.000,-
Triwulan IV Rp.450.000,-
6) Berbagai saldo awal tahun :
a) Piutang Rp.1.000.000,- akan diterima pada triwulan I sebesar Rp.500.000,- ,
triwulan II Rp.300.000,-
b) Cadangan kerugian piutang Rp.200.000,-
c) Kas Rp.2.000.000,-
Dari data tersebut diatas, buatlah :
1. Budget penerimaan kas
2. Budget Pengeluaran kas

Pembahasan :
1. Budget Penerimaan Kas
Keterangan TW I TW II TW III TW IV TOTAL
Penjualan tunai 5.625.000 6.000.000 5.625.000 22.500.000
Pelunasan 3.807.500 4.195.500 3.479.000 3.650.500 15.132.500
Piutang
Penghasilan lain- 500.000 250.000 350.000 450.000 1.550.000
lain
Jumlah 9.932.500 10.445.500 9.079.000 9.725.500 39.182.500

2. Budget Pengeluaran Kas


Keterangan TW I TW II TW III TW IV TOTAL
Deviden - 375.000 - 650.000 1.025.000
Pembelian 1.062.500 1.500.000 1.562.500 1.562.500 5.687.500
Material
Pembayaran 125.000 5.000.000 - 5.000.000 10.125.000
Hutang
Pembayaran Gaji 1.237.500 1.218.500 1.125.000 1.156.500 4.737.500
Jumlah 2.425.000 8.093.500 2.687.500 8.369.000 21.575.000

Anda mungkin juga menyukai