Disusun Oleh :
Mufid Nur Hidayah (14030119130141)
Dosen Pengampu :
Dinalestari Purbawati, S.E., M.Si., Akt.
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis dan lebih terperinci tentang
jumlah persediaan barang dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan
datang
a Anggaran Persediaan adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai
persediaan pada periode yang akan datang, yang didalamnya mencakup rencana tentang kualitas
barang, kuantitas barang, serta harga barang yang tersedia dari waktu ke waktu.
b Pentingnya anggaran persediaan adalah sistem persediaan yang lebih baik dapat meningkatkan
profitabilitas. Perencanaan dan pengendalian persediaan oleh manajemen dikarenakan adanya
kebutuhan untuk menyimpan dalam jumlah mencukupi barang-barang yang akan dijual serta
kebutuhan untuk menghindari biaya kelebihan persediaan.
Pada perusahaaan manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis,yaitu :
1. Persediaan Material
Metode penilaian kebutuhan persediaan dengan pendekatan EOQ, yaitu dengan rumus:
EOQ = √ ({2.A.O} / C )
Keterangan :
EOQ = Jumlah yang harus dibeli pada setiap pemesanan
A = Kebutuhan persediaan selama periode tertentu ( 1 tahun )
O = Biaya pemesanan rata-rata
C = Biaya penyimpanan per-tahun untuk menyimpan
Satuan unit persediaan dan persediaan misal = asuransi
c
Contoh perhitungan EOQ :
PT. SEJAHTERA menginginkan barang 10.000 unit per tahun dengan biaya pemesanan
Rp.2.000 per unit sedangkan biaya penyimpanan Rp.1.600 per unit. Hitung EOQ
Pembahasan :
EOQ = √ ({2.A.O} / C )
EOQ = √ ({ 2×10.000×2.000} / 1.600 )
EOQ = √(25.000)
EOQ = 158 unit / tahun
2. Metode LIFO
Yaitu LIFO berarti keluar terakhir yang masuk pertama. Dalam sebuah metode ini, yakni
dapat mengansumsikan bahwa adanya sebuah unit dalam inventaris pertama yang dapat dibeli
akan dihabiskan pada akhirnya.
Contoh :
- Persediaan awal ( akhir Januari 2017 ) 200 unit = Rp. 5.000
- Pembelian 1 ( Februari 2017 ) 300 unit = Rp. 5.500
Pembelian 2 ( Februari 2017 ) 400 unit = Rp. 5.300
Pembelian 3 ( Februari 2017 ) 100 unit = Rp. 5.200
- Persediaan akhir 300 unit
Maka nilai persediaan akhir menurut metode LIFO sebesar
100 unit @ Rp. 5.500 = Rp. 550.000
200 unit @ Rp. 5.000 = Rp. 1.000.000
Total = Rp. 1.550.000
Maka nilai persediaan akhirnya adalah Rp. 1.550.000
3. Metode Average
Metode ini, didasarkan pada anggapan bahan yang dikonsumsi dibebani dengan harga pokok
per satuan bahan rata-rata.
Contoh :
- Persediaan awal ( akhir Januari 2017 ) 200 unit = Rp. 5.000
- Pembelian 1 ( Februari 2017 ) 300 unit = Rp. 5.500
Pembelian 2 ( Februari 2017 ) 400 unit = Rp. 5.300
Pembelian 3 ( Februari 2017 ) 100 unit = Rp. 5.200
- Persediaan akhir 300 unit
Maka nilai persediaan akhir menurut metode Average sebesar
= 300 × ( 5.000 + 5.500 + 5.300 + 5.200 ) / 4
= 300 × 5.250
= Rp. 1.575.000
Maka nilai persediaan akhirnya adalah Rp. 1.575.000
Budget Piutang adalah budget yang dibuat untuk merencanakan jumlah piutang perusahaan secara
rinci dan perubahan –perubahan dari waktu ke waktu selama periode akuntansi yang akan datang.
Piutang sendiri merupakan salah satu asset lancara yang timbul akibat adanya penjualan kredit.
Piutang perlu dikelola karena memiliki manfaat sekaligus beban. Maka pengelolaan akan piutang
diperlukan agar manfaat yang diperoleh melebihi beban yang timbul. Piutang perlu diatur karena dapat
menimbulkan biaya-biaya, seperti biaya modal, biaya administrasi piutang, biaya yang perlu
dicadangkan ( cadangan kerugian piutang ). Saat perusahaan menghutangkan ke customer, perusahaan
sudah memiliki resiko atas hutang tersebut. Maka perusahaan mengeluarkan akun cadangan kerugian
piutang.
Faktor yang mempengaruhi anggaran piutang, yaitu volume barang yang dijual secara kredit, standar
kredit, jangka waktu kredit, pemberian potongan, pembatasan kredit, kebijakan penagihan piutang.
Pembahasan :
1. Perhitungan anggaran piutang usaha bersih:
Januari = 9% × Rp. 80.000 + 49% × Rp. 85.000 = Rp. 48.850
Februari = 9% × Rp. 85.000 + 49% × Rp. 90.000 = Rp. 51.750
Maret = 9% × Rp. 90.000 + 49% × Rp. 95.000 = Rp. 54.650
2. Perhitungan taksiran piutang tak tertagih
Desember = 1% × Rp. 80.000 = Rp. 800
Januari = 1% × Rp. 85.000 = Rp. 850
Februari = 1% × Rp. 90.000 = Rp. 900
Maret = 1% × Rp. 95.000 = Rp. 950
3. Anggaran piutang usaha dapat dihitung sebagai berikut :
Januari = 10% × Rp. 80.000 + 50% × Rp. 85.000 = Rp. 50.500
Februari = 10% × Rp. 85.000 + 50% × Rp. 90.000= Rp. 53.500
Maret = 10% × Rp. 90.000 + 50% × Rp. 95.000= Rp. 56.500
Keterangan : 9% + 1% = 10%
49% +1% = 50%
Budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah utang beserta
perubahannya dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang.
Data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun budget utang, antara lain :
1. Rencana pembelian bahan mentah.
2. Keadaan persaingan para pemasok bahan dipasar.
3. Posisi perusahaan terhadap pihak pemasok bahan.
4. Syarat pembayaran yang ditawarkan kepada oleh pihak penjual bahan kepada perusahaan.
Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid ( paling lancar ), yang bisa
dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Kas perlu dikelola karena
dengan pengelolaan kas yang baik maka perusahaan akan mengetahui bagaimana likuiditas
perusahaan serta kondisinya, surplus atau defisit, laba atau rugi.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran kas, yaitu estimasi penerimaan kas
dan estimasi pengeluaran kas.
Pembahasan :
1. Budget Penerimaan Kas
Keterangan TW I TW II TW III TW IV TOTAL
Penjualan tunai 5.625.000 6.000.000 5.625.000 22.500.000
Pelunasan 3.807.500 4.195.500 3.479.000 3.650.500 15.132.500
Piutang
Penghasilan lain- 500.000 250.000 350.000 450.000 1.550.000
lain
Jumlah 9.932.500 10.445.500 9.079.000 9.725.500 39.182.500