Anda di halaman 1dari 21

DESAIN DAN ANALISIS KEKUATAN PADA

RANGKA SEPEDA LISTRIK MENGGUNAKAN


SOFTWARE AUTODESK INVENTOR
PROFESSIONAL 2020

Rancangan Proposal Skripsi

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi perkuliahan


Metodologi Penelitian

Oleh

Eko Kuncoro

NIM. 5202421004

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

DAFTAR TABEL ................................................................................................. 4

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. 5

BAB I ...................................................................................................................... 6

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 6

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 7

1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 8

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 8

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9

1.6.1 Manfaat Teoritis ...................................................................................... 9

1.6.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 10

1.7 Spesifikasi Produk (Jika ada/Merupakan penelitian Pengembangan .......... 10

BAB II .................................................................................................................. 11

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 11

2.2 Landasan Teori ............................................................................................ 14

2.2.1 Perancangan Produk ............................................................................. 14

2.2.2 Sepeda Listrik ....................................................................................... 15

2.2.3 Material Baja Sebagai Bahan Rangka .................................................. 15

2.2.4 Simulasi Welding dan Bolting .............................................................. 16

2
2.2.5 Software Autodesk Inventor Professional 2020.................................... 17

2.2.6 Finite Element Analysis ........................................................................ 17

2.2.7 Konsep Tegangan – Regangan ............................................................. 19

2.2.8 Von Mises Stress ................................................................................... 19

2.2.9 Safety Factor ......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21

3
DAFTAR TABEL

4
DAFTAR GAMBAR

5
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kendaraan merupakan kebutuhan setiap manusia untuk menjalankan

pekerjaannya, salah satu dari transportasi darat yaitu mobil, kereta, sepeda motor,

sepeda, dan lain-lain. Menurut (Setiawan dkk., t.t.) dari tahun ketahun kebutuhan

penggunaan bahan bakar pada kalangan masyarakat semakin meningkat, terutama

pada jumlah bahan bakar bensin yang digunakan pada kendaraan transportasi

pribadi.

Teknologi saat ini sangat berkembang dengan pesat sehingga ini membuat

kemajuan yang bermanfaat dan mempermudah masyarakat, terutama pada

perkembangan teknologi pada dunia transportasi yaitu sepeda listrik(Dewadi et

al., 2023). Sebagian besar sumber polusi udara berasal dari emisi gas buang mesin

pembakaran dalam. sehingga sepeda listrik adalah kendaraan yang tepat untuk

mengurangi polusi karena sepada listrik tidak mengeluarkan emisi sepeti motor

pembakaran dalam, selain itu perlu diketahui juga analisis struktur rangka dari

sepeda listrik untuk mengetahui kekuatan dari rangka sepeda listrik.

Pada kendaraan, rangka adalah bagian yang sangat penting untuk menahan

dan sebagai tempat dudukan dari komponen ataupun pengendara, serta

mendukung beban komponen tersebut pada sistem kendaraan. Hal yang sangat

penting untuk melakukan perhitungan kekuatan rangka agar memastikan rangka

mampu menahan beban. Perhitungan kekuatan rangka dapat dilakukan secara

6
manual atau dengan menggunakan finite element analysis. Banyak software yang

bisa digunakan seperti Autodesk Inventor Professional 2020 (Setiawan dkk., t.t.)

Menurut (Budiman dkk., 2021) dalam proses produksi transportasi,

memerlukan proses pra-produksi seperti menentukan dimensi, menentukan desain,

menentukan titik-titik tegangan dan material yang digunakan. Proses gambar dari

gambar desain menjadi gambar yang siap untuk menjadi tahapan yang penting

dalam proses pra-produksi. Proses desain bisa dilakukan dengan bantuan software

agar hasil yang diperoleh mempunyai akurasi yang baik. Banyak software yang

bisa digunakan untuk menganalisis desain yang telah dibuat, salah satunya seperti

Autodesk Inventor 2020. Autodesk Inventor menawarkan stress analysis. Analisis

tegangan digunakan untuk mengetahui apakah rangka sepeda listrik yang didesain

mampu menerima beban yang diberikan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, berikut ini adalah masalah

yang dapat diidentifikasi:

1. Emisi dari gas buang kendaraan merupakan salah satu penyebab polusi

udara.

2. Melakukan desain rangka tanpa dilakukan analisis tidak dapat mengetahui

kekuatan dari rangka.

3. Tanpa bantuan software desain dan analisis rangka akan memerluka waktu

yang lebih lama.

7
4. Pada sepeda listrik belum ada desain dan analisis menggunakan software

Autodesk Inventor Professional 2020.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan dalam penelitian ini berfokus pada :

1. Desain dan analisis rangka menggunakan software Autodesk Inventor

Professional 2020.

2. Pembahasan rangka dari sepeda listrik.

3. Analisis dilakukan secara teoritik dengan metode elemen hingga, dan


pengujian hanya dilakukan pada perhitungan komputasi.

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang tersebut, berikut adalah rumusan masalah

dari penelitian ini:

1. Bagaimana menerapkan simulasi beban pada rangka sepeda listrik untuk

memahami kekuatan pada titik kelemahan?

2. Bagaimana rangka sepeda listrik yang dihasilkan melalui proses desain

dan analisis memenuhi standar keamanan?

3. Bagaimana hasil dari rangka sepeda listrik berdasarkan hasil simulasi stess

analysis?

8
1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Mengetahui hasil analisis kekuatan rangka dalam menopang beban pada

sepeda listrik menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2020

berdasarkan hasil simulasi stress analysis.

2. Menghasilkan desain rangka sepeda listrik menggunakan software

Autodesk Inventor Professional 2020

3. Mengetahui keamanan dari rangka sepeda listrik

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

kekuatan dari rangka sepeda listrik dan mendesain rangka sepeda listrik agar aman

saat dikendarai.

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Secara teoritis penelitian ini menghasilkan desain rangka yang kuat

menggunakan software Autodesk Invenstor Professional 2020.

2. Secara teoritis penelitian ini menghasilkan rangka yang aman saat

dikendarai.

3. Secara teoritis penelitian ini menghasilkan desain rangka yang sesuai

standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

9
1.6.2 Manfaat Praktis

1. Memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai analisis

kekuatan rangka sepeda listrik menggunakan software Autodesk Inventor

Professional 2020.

2. Menghasilkan desain rangka sepeda listrik yang memenuhi keselamatan

kerja menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2020.

1.7 Spesifikasi Produk (Jika ada/Merupakan penelitian Pengembangan

Berikut ini merupakan spesifikasi dari produk yang dikembangkan,

diantaranya sebagai berikut:

10
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka


Kajian pustaka menuerut hasil penelitian terdahulu sebagai acuan

untuk penelitian yang dilakukan. Sebagai acuan dasar, kajian pustakan yang

dikutip harus berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini

adalah beberapa penelitian yang digunakan sebagai sumber ide untuk

memperoleh pemikiran dan gagasan baru, antara lain :

Penelitian tang dilakukan oleh Ikram, F. D., & Erik, E. (2022) yang

berjudul “Analisis Kekuatan Frame Sepeda Listrik Ngebuts Menggunakan

Metode Elemen Hingga”, didapatkan kesimpulan sebagai berikut : Peneletian

menggunakan software autodesk inventor 2020. Dengan permodelan geometri

dan ANSYS 16.0 untuk analisi elemen hingga. Hasil penelitian Tegangan

ekuivalen (von Mises) maksimum sebesar 98,31 MPa terjadi di sambungan

antara Seat Tube dengan Seat Stay sedangkan tegangan minimum sebesar 0,01

MPa terjadi di bagian atas Head Tube. Deformasi maksimum terjadi di bagian

atas Seat Tube sebesar 0,15 mm dan minimum 0 mm pada Rear-End. Nilai

faktor keamanan minimal pada frame adalah 2,39. Dengan nilai ini, frame

sepeda listrik ngebuts dapat dikatakan kuat dalam menahan beban pengendara

dan baterai. Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan uji lelah dan uji

kejut sebagaimana persyaratan yang harus dilengkapi sesuai dengan standar

SNI 1049:2008.

11
Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, R., Sugiyanto, D., &

Dariyus, A. (2023) yang berjudul “Analisis simulasi kekuatan dan pembuatan

rangka kendaraan sepeda motor listrik” didapatkan kesimpulan sebagai

berikut: Penelitian menggunakan finite element analysis (FEA). Berdasarkan

hasil desain simulasi analisa kekuatan rangka konstruksi rangka pada sepeda

motor listrik menggunakan low carbon steel bahwa rangka sepeda motor

listrik dengan berat pengendara 170kg aman berdasarkan buku “machine

element” tentang safety factor beban dinamis yang ditentukan 2,0 - 3,0 Untuk

beban statis 1,25 - 2,0 dan kejut 3 - 5 konstruksi rangka ini termasuk beban

dinamis, displacement yang dihasilkan analisis tegangan rangka sepeda motor

listrik menerima beban 1.700 N yang diasumsikan sebagai berat pengendara.

Berdasarkan hasil simulasi displacement maksimum adalah 0,2118 mm dan

tegangan von mises yang dihasilkan analisis tegangan rangka sepeda motor

listrik menerima beban 1.700 N yang diasumsikan sebagai berat pengendara.

Berdasarkan hasil simulasi von mises maksimum adalah 101,3 MPa.

Penelitian yang dilakukan oleh Dewadi, F., Kusmiwardhana, D.,

Hakim, F., & Tsabitha, N. (2023). yang berjudul “Optimasi Rangka Electric

Bike dengan Menitikberatkan Nilai Keamanan pada Tiap Titik Beban dengan

Aplikasi Inventor” didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Penelitian

menggunakan software autodesk inventor, von misses stress, principal stress,

displacement dan safety factor sebagai parameter yang dijadikan hasil uji coba

simulasi. Dari hasil pengujian dan telah disimulasikan mendapat parameter

cocok untuk pengembangan menggunakan bagian-bagian frame tanpa beban,

12
bagian poros roda, bagian jok (dudukan pengendara) dan frame beserta

komponen-komponen pendukung secara keseluruhan. Berdasarkan dari data

yang telah dianalisis, nilai von misses stress sangat baik pada angka 0 hingga

10.000 MPa. Untuk nilai principal stress di kisaran sangat baik yaitu -400

hingga 6.000 MPa. Nilai displacement didapat dengan kisaran 0 -10 mm. Dan

parameter uji terakhir yaitu parameter safety factor di kisaran nilai 12 – 15 ul.

Penelitian yang dilakukan oleh Budiman, F. A., Septiyanto, A.,

Sudiyono, S., Musyono, A. D. N. I., & Setiadi, R. (2021) yang berjudul

“Analisis Tegangan von Mises dan Safety Factor pada Chassis Kendaraan

Listrik Tipe In-Wheel” didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Penelitian

menggunakan software autodesk inventor 2017, Penelitian ini masih dalam

tahap pengembangan sasis untuk kendaraan listrik ramah lingkungan tipe in

wheel. Dari hasil penelitian didapatkan simpulan bahwa desain chassis untuk

kendaraan listrik tipe in-wheel dengan 6 penumpang memiliki tegangan von

mises pada chassis minimum sebesar 0 dan maksimal 20,33 MPa,

displacement minimum sebesar 0 dan maksimum sebesar 0,22, serta nilai

safety factor minimum sebesar 12,3 dan maksimum sebesar 15. Berdasarkan

hasil penelitian desain chassis yang telah dibuat dikategorikan aman secara

teknis.

13
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Perancangan Produk

Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam

proses pembuatan produk. Perancangan dan pembuatan produk merupakan

dua kegiatan manunggal, dimana pembuat tidak dapat merealisasikan benda

teknik tanpa terlebih dahulu dibuat gambar rancangannya. Kedua kegiatan ini

disebut dengan design and production. Dalam proses pengembangan produk

meliputi sebagai berikut :

a) Perencanaan

b) Pengembangan konsep

c) Perancangan tingkat sistem

d) Perancangan detailf)Pengujian dan perbaikang)Produksi awal

e) Peluncuran produk

Dalam pengembangan produk tingkat yang paling penting meliputi formulasi

dan masalah, mencari alternatif solusi, melakukan analisis terhadap alternatif

solusi, dan analisis mendalam dari alternatif yang ada.

Proses perancangan produk memang tidak dapat dipungkiri bahwa

dalam meningkatkan sebuah produk terhadap bisnis apa yang dimiliki, serta

perusahaan akan menemukan berbagai tantangan dalam menigkatkan proses

bisnis yang mereka punya. Semakin lama tuntutan pasar akan semakin

bervariasi pada produk yang dihasilkan. Belum lagi perkmbangannya bergerak

semakin cepat dari tahun ke tahun. Hal itu membuat peta persaingan

bisnis menjadi sangat ketat, sehingga menuntut perusahaan berpikir lebih

14
jauh untuk melihat masa depan apa yang akan dilakukan dalam

memperbarui produknya.

2.2.2 Sepeda Listrik

Kendaraan listrik adalah kendaraan yang menggunakan motor listrik

sebagai tenaga penggeraknya dan baterai sebagai penyimpanan energi

listriknya yang dilakukaan pengisian ulang/pengecasan, penggunaan

kendaraan listrik sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh

pemerintah untuk penurunan emisi yang dihasilkan oleh kendaraan. Emisi

gas buang kendaraan adalah gas hasil dari proses pembakaran dalam mesin

kendaraan yang beracun dan sangat berbahaya

2.2.3 Material Baja Sebagai Bahan Rangka

Baja merupakan salah satu logam yang banyak digunakan dalam dunia

industri. Pemilihan material chassis menggunakan material baja karena

beberapa kelebihan sifatnya seperti tahan aus, keuletan, dan ketangguhan.

Baja merupakan salah satu jenis logam yang banyak digunakan dengan unsur

karbon sebagai salah satu dasar campurannya. Menurut Ahmed, dkk (2017:

431), Baja memiliki nilai yang baik dalam hal kekuatan luluh (yield strength)

dan kekuatan ultimate (ultimate strength), yaitu pada panduan dan pemrosesan

yang cermat. Baja yang digunakan adalah baja AISI 4130, Kekuatan dan

Ketangguhan Baja AISI 4130 memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan

15
ketangguhan yang baik. Ini berarti rangka sepeda yang terbuat dari baja ini

akan kuat dan tahan lama, mampu menahan tekanan dan guncangan yang

sering terjadi saat bersepeda di berbagai medan.

2.2.4 Simulasi Welding dan Bolting

1. Sambungan Las (Welding)

Proses assembly antar part dalam permodelan chassis menggunakan

simulasi welding dan bolting. Pengelasan dilakukan pada bentuk sambungan

yang bersifat permanen. Pengelasan memiliki berbagai kelebihan dalam dunia

produksi seperti hemat biaya, akurasi ukuran, dan variasi bentuk struktur las.

Akan tetapi, pengelasan juga dapat menimbulkan efek yang merugikan seperti

perubahan struktur mikro, kekuatan, dan ketangguhan bahan menurun,

distorsi, dan tegangan sisa.

2. Sambungan Baut (Bolting)

Bolting atau sambungan ulir dilakukan pada sambungan yang dapat

dilepas pasang. Sambungan ulir digunakan untuk sambungan yang bersifat

tidak permanen agar mudah disambung dan dilepas kembali. Sambungan ulir

sebagian besar terdiri dari dua eleman yakni mur (nut) dan baut (bolt). Karena

diperlukan banyak variabel dan perhitungan angka untuk menganalisis

sambungan baut, tersedia paket perangkat lunak komputer untuk

menyelesaikan analisis yang diperlukan. Baut adalah pengikat berulir yang

16
dirancang untuk menembus lubang pada bagian-bagian yang disambung

kemudian dikunci dengan pengencangan mur.

2.2.5 Software Autodesk Inventor Professional 2020

Autodesk Inventor Professional 2020 adalah software jenis Computer

Aided Drawing (CAD) yang lebih menekankan permodelan solid. Autodesk

Inventor merupakan software pemodelan parametik 3D. Istilah parametik ini

mengacu pada penggunaan parameter desain untuk membangun dan

mengendalikan model 3D yang dirancang. Artinya, untuk memulai membuat

sebuah desain diperlukan pembuatan sketsa dasar yang terdapat dimensi.

Dimensi ini digunakan sebagai parameter untuk mengontrol panjang dan lebar

sketsa.

Autodesk Inventor menyediakan fasilitas untuk memvisualisasikan

model dalam bentuk 3D, gambar rakitan (assembly), gambar kerja (drawing),

dan animasi dari benda yang dibuat secara digital. Dokumen digital ini

membantu perancang dalam memvisualisasikan, mensimulasikan dan

menganalisis suatu rancangan produk. Autodesk Inventor mempunyai

beberapa kelebihan yang dapat memudahkan perancang dalam mendesain

karena material yang disediakan bisa diatur semirip material aslinya.

2.2.6 Finite Element Analysis

Finite Element Analysis (FEA) digunakan untuk desain yang

dimodifikasi dan analisis komparatif yang dilakukan untuk memeriksa nilai

17
tegangan dan displacement. FEA dikenal juga sebagai analisis elemen hingga

atau metode elemen hingga. Cara kerja FEA adalah dengan memecah suatu

objek struktur yang akan diuji menjadi elemen-elemen berhingga yang saling

terhubung satu sama lain yang akan dikelola dengan perhitungan khusus oleh

software. Pada Autodesk Inventor Professional 2020, analisis dilakukan pada

stress analysis tools. Stress Analysis merupakan alat pengujian struktur pada

Autodesk Inventor dengan menerapkan konsep FEA.

Stress analysis pada chassis kendaraan bertujuan untuk mengetahui

tegangan yang terjadi ketika chassis menerima beban. Hasil dari stress

analysis berupa von Mises stress, displacement, dan safety factor. Tahapan-

tahapan pada stress analysis menggunakan Autodesk Inventor yaitu:

1. Pra-proses analisis

Prosedur pada pra-proses analisis struktur adalah pembuatan desain,

melakukan verifikasi material, menentukan constraints (tumpuan), constacts,

dan menentukan loads.

2. Proses analisis

Proses analisis meliputi meshing view, running simulation, dan

refinement meshing (penghalusan jumlah mesh).

3. Hasil analisis struktur

Hasil analisis struktur berupa Von Mises stress, displacement, dan safety

factor.

18
2.2.7 Konsep Tegangan – Regangan

Tegangan (stress) adalah reaksi yang timbul pada suatu struktur yang

mengalami pembebanan. Beban ini akan diteruskan ke semua bagian struktur.

Menurut jenis pembebanan yang diberikan, tegangan diklasifikasikan menjadi

dua yaitu tegangan normal dan tegangan geser. Tegangan (stress)

menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda,

sedangkan regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara

pertambahan panjang batang dengan panjang mula-mula. Pada daerah

proporsional (daerah linear), besarnya tegangan berbanding lurus dengan

regangan.

2.2.8 Von Mises Stress

Von Mises stress adalah suatu tegangan yang menyebabkan terjadinya

kegagalan pada suatu material yang mendapatkan tegangan triaksial yang

menghasilkan energi regangan dari pembebanan ketika mendekati titik luluh /

yield strength. Kegagalan pada suatu material chassis dapat terjadi seperti

retak, patah, korosi, aus, dan lain-lain. Beberapa penyebab kegagalan seperti

salah desain, beban operasional, kesalahan perawatan, cacat material,

temperatur, lingkungan dan lain - lain. Dalam mendesain bagian - bagian

struktur, tegangan ijin (alloweble stress) harus lebih rendah dari pada kekuatan

ultimate yang diperoleh dari pengujian “statis” untuk berbagai pertimbangan.

Oleh karena itu, pada saat melakukan proses desain nilai von Mises stress

19
berada di bawah nilai yield strength agar desain tersebut aman untuk

digunakan.

2.2.9 Safety Factor

Safety factor adalah faktor yang menunjukkan tingkat kemampuan

suatu bahan teknik untuk menahan beban luar, yaitu beban tekan maupun

beban tarik. Gaya yang diperlukan agar terjadi tingkat optimal bahan di dalam

menahan beban dari luar sampai akhirnya menjadi pecah disebut dengan

beban ultimate (ultimate load). Beban ultimate dibagi dengan luas penampang,

dapat diperoleh kekuatan ultimate (ultimate strength) atau tegangan ultimate

(ultimate stress) dari suatu bahan. Untuk material ulet, faktor keamanan

didasarkan pada yield point stress (tegangan titik luluh). Faktor keamanan

merupakan rasio antara tegangan maksimum dengan tegangan kerja.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ikram, F. D., & Erik, E. (2022). Analisis Kekuatan Frame Sepeda Listrik Ngebuts

Menggunakan Metode Elemen Hingga. Jurnal Rekayasa Mesin, 13(3), 857-865.

Setiawan, R., Sugiyanto, D., & Dariyus, A. (2023). Analisis Simulasi Kekuatan dan

Pembuatan Rangka Kendaraan Sepeda Motor Listrik. Jurnal Konversi Energi dan

Manufaktur, 8(1), 58-66.

Budiman, F. A., Septiyanto, A., Sudiyono, S., Musyono, A. D. N. I., & Setiadi, R. (2021).

Analisis Tegangan von Mises dan Safety Factor pada Chassis Kendaraan Listrik Tipe In-

Wheel. Jurnal Rekayasa Mesin, 16(1), 100-108.

Dewadi, F., Kusmiwardhana, D., Hakim, F., & Tsabitha, N. (2023). Optimasi Rangka

Electric Bike dengan Menitikberatkan Nilai Keamanan pada Tiap Titik Beban dengan

Aplikasi Inventor. Jurnal Mekanik Terapan, 4(2), 103-107.

Jakaria, R. B., & Sukmono, T. (2021). Buku Ajar Mata Kuliah Perencanaan Dan

Perancangan Produk. Umsida Press, 1-107.

Fuaddi, R., Putra, D. S., Purwanto, W., & Dwiyani, N. (2023). Studi Perkembangan

Ekosistem Kendaraan Listrik di Kota Padang. MSI Transaction on Education, 4(2), 85-94.

Loppies, V. B., Satrijo, D., & Kurdi, O. (2022). Analisis Rangka Roadbike Dengan Material

Komposit Karbon Dan Baja Menggunakan Metode Elemen Hingga. Jurnal Teknik

Mesin, 10(2), 233-240.

21

Anda mungkin juga menyukai