Anda di halaman 1dari 2

ANTIDIARE

1.Pengertian Antidiare

Antidiare adalah Obat-obat yang digunakan untuk menanggulangi atau mengobati penyakit yang
disebabkan oleh bakteri / kuman ,virus,cacing atau keracunan makanan.Diare merupakan masalah
kesehatan di Asia Tenggara. Diare masih menjadi penyebab kematian empat sampai lima juta balita di
dunia. Paling sedikit ada 20 virus, bakteri, dan protozoa yang berkembang biak di dalam saluran
pencernaan manusia, keluar bersama feses, transit di lingkungan, dan akhirnya menyebabkan diare
pada inang yang baru. Virus penyebab diare yang paling sering dikenal adalah enterovirus. Protozoa
yang paling sering menyebabkan diare adalah amoeba. Diare yang disertai lendir dan darah biasanya
disebabkan oleh bakteri, misalnya Shigella, Salmonella, Campylobacter, Escherichia coli, Yersinia
enterocolitica, Clostridium difficile

Proses defakasi atau buang air besar yang terlalu sering melewati kebiasaan dan disertai dengan
bentuk feses yang encer dikenal sebagai penyakit diare. Penyakit ini bila tidak ditangani dengan cepat
dan tepat dapat membahayakan nyawa penderita.

Dalam lambung, makanan dicerna menjadi “bubur” (chymus), kemudian diteruskan ke usus halus
untuk diuraikan lebih lanjut oleh enzim-enzim pencernaan. Setelah zat-zat gizi diresorpsi oleh villi ke
dalam darah, sisa chymus yang terdiri dari 90 & air dan sisa makanan yang sukar dicernakan,
diteruskan ke usus besar (colon). Bakteri-bakteri yang biasanya selalu berada disini (flora)
mencernakan lagi sisa-sisa (serat-serat ) tersebut, sehingga sebagian besar dari padanya dapat diserap
pula selama perjalanan melalui usus besar. Airnya juga diresorpsi kembali, sehingga lambat laun isi
usus menjadi lebih padat dan dikeluarkan dari tubuh sebagai tinja.Diare dapat menjadi gejala penyakit
yang lebih serius, seperti disentri, kolera ataubotulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom
kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare
menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare seringkali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal
di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHO, diare
membunuh dua juta anak didunia setiap tahun. Sedangkan di Indonesia, menurut Surkesnas (2001)
diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita

2.Penggolongan Obat Antidiare

Adapun beberapa jenis terapi yang digunakan untuk mengobati diare antara lain kemoterapeutika,
obstipansia, adsorbensia dan spasmolitika.

1.Kemoterapeutika adalah terapi untuk memberantas bakteri-bakteri pembangkit dengan


menggunakan antibiotika, sulfonamid, furazolidon dan kliokinol.

2.Obstipansia

Terapi obstipansia dapat menghentikan diare dengan menggunakan zat-zat penekan peristaltik
misalnya difenoksilat dan loperamid. Untuk pengobatan simtomatis yang dapat mengentikan diare
dengan cara:
1. Zat penekan peristaltik usus: Candu dan alkaloidnya, derivat petidin (definoksilat dan loperamid)
dan antikolinergik (atropin, ekstrak belladone)

2. Adstringensia: Zat yang dapat mencioutkan selaput lendir usus, misalnya tanalbumin, garam-garam
bismut dan alumunium.

3. Adsorbensia: Zat yang dapat menyerap pada permukaannyazat-zat racun yang dihasilkan oleh
bakteri (toksin) atau yang berasal dari makanan, misalnya karbon, mucilage, kaolin, pectin, garam-
garam bismut dan garam alumunium.Terapi adsorbensia menggunakan karbon dapat menyerap zat-
zat racun yang dihasilkan bakteri pada permukaan usus atau yang ada kalanya berasal dari makanan.

4.Spasmolitika

Terapi spasmolitika dapat melepaskan kejang-kejang otot yang sering menyebabkan nyeri perut pada
diare seperti atropin dan papaverin.Obat yang dapat menghilangkan kejang-kejang.

3.Mekanisme Kerja Obat Antidiare

1.

Anda mungkin juga menyukai