Anda di halaman 1dari 2

Selamat Sore

Ijin Menjawab diskusi 5

1. Wati suka membeli bika Ambon seharusnya Wati suka membeli bika ambon

Penulisan bika ambon seharusnya tidak memakai huruf kapital. Karna bika ambon
adalah nama jenis makanan dan bukan menunjuk pada geografis atau wilayah
sehingga tidak ditulis kapital kecuali jika makanan ini ditulis pada awal kalimat

2. Kita harus selalu menghormati Ibu dan Bapak Dosen Seharusnya Kita harus selalu
menghormati ibu dan bapak dosen

Kata ibu dan bapak dosen di kalimat bukan bentuk sapaan sehingga yang benar tidak
ditulis dengan huruf kapital

3. Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA
seharusnya “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka

Judul film dalam kalimat menurut PUEBI harus ditulis dengan huruf kapital pada
awal kata dan disertai tanda kutip. Jika judul tersebut adalah judul buku, majalah atau
surat kabar maka ditulis sebagai huruf miring. Adapun HAMKA ditulis sebagai
Hamka karena merupakan nama seseorang. Huruf kapital hanya dibutuhkan di awal
kata saja.

4. “Ibu Nana dari mana?“ tanya Wati. Seharusnya “Ibu Nana dari mana?” kata Wati.

Penulisan kata langsung harus dengan tanda kutip. Pada kalimat, yang merupakan
kalimat langsung adalah “Ibu Nana dari mana?”, bukan “kata Wati”.

5. Pada tahun 2005, undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan. Seharusnya
seharusnya Undang-undang Guru dan Dosen.
Awal kata undang-undang harus menggunakan huruf kapital jika menunjuk pada
dokumen resmi negara. Pada kalimat, dokumen yang ditunjuk adalah Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

6. Saksi bisu pertemuan kita adalah sungai Bengawan Solo Seharusnya kata Sungai
memakai huruf Kapital

Kata seperti danau, laut, kota, sungai harus ditulis kapital jika menunjuk pada wilayah
geografis. Pada kalimat di atas, kata sungai menunjuk pada wilayah geografis
sehingga harus ditulis sebagai Sungai Bengawan Solo.

Demikian Jawaban Saya

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai