Anda di halaman 1dari 2

Stagflasi dan Keruntuhan Akibatnya

Pada tanggal 28 September 2023. Presiden Bank Dunia David Malpass meminta
negara-negara di dunia mewaspadai risiko stagflasi.

Stagflasi adalah kondisi inflasi dan kontraksi terjadi secara bersamaan. Inflasi yang
dimaksudkan melonjak, dengan pertumbuhan ekonomi menurun dan meningkatnya angka
pengangguran.

Stagflasi umumnya terjadi pada saat resesi ekonomi. Nah, Malpass sendiri meyakini risiko
resesi di Eropa meningkat, sejalan dengan perlambatan ekonomi China.

Dalam laporan yang akan dirilis oleh Bank Dunia yang bertajuk 'Poverty and Shared Prosperity'
disebutkan aksi memerangi kemiskinan di dunia mengalami perlambatan sejak 2015 lalu.

Bahkan, ada 70 juta orang tambahan yang masuk ke dalam kategori kemiskinan ekstrem
sebelum pandemi covid-19 menyerang.

Laporan itu menunjukkan penurunan empat persen pendapatan median global. Ini merupakan
penurunan pertama sejak Bank Dunia mulai mengukur pada 1990 silam.

"Bahaya yang mendesak bagi negara berkembang adalah perlambatan tajam dalam
pertumbuhan global, membawa semakin dalam menuju resesi global," lanjutnya.
Beberapa aspek utama yang menjadi tantangan negara berkembang, antara lain harga pupuk
dan harga energi yang meningkat tajam, kenaikan suku bunga acuan, credit spread, depresiasi
mata uang, hingga arus keluar modal (capital outflow).

Anda mungkin juga menyukai