aUIN Raden Intan Lampung, Jl. Letnan Kolonel H Endro Suratmin, Bandar Lampung,
35131, cindinovita16@gmail.com
Abstrak
E-business it self is a technology to develop business, both internal and
external processes. Green Banking is translated as banking efforts to
prioritize the fulfillment of sustainability in lending or its operational
activities. The method used in this study is a qualitative descriptive analysis
technique, where all data generated and presented are in the form of
descriptions, namely in the form of an overview of the results of the study.
The results of the study show that the implementation of e-business in Islamic
banking helps to realize sustainable Green Banking, with the application of
E-business in Islamic banking can increase environmental awareness.
PENDAHULUAN
Dewasa ini semua kegiatan tidak terlepas dari yang namanya teknologi internet
dan online. Internet telah merubah perilaku orang-orang dalam memenuhi tuntutan
ekonomi. Dan saat ini bisnis juga sudah memanfaatkan internet untuk memfasilitasi
kegiatan bisnis tersebut atau yang akrab disebut dengan E-Business. Mulai dari bisnis
penjualan produk sampai penjualan jasa juga sudah menggunakan sistem online. E-
Business menjadi sebuah strategi bagi para pelaku bisnis untuk memperkenalkan dan
mendistribusikan produk atau pun jasa mereka kepada konsumen nya. Berbisnis online
mulai banyak dilakukan setelah Pandemi Virus Corona melanda, kebijakan pemerintah
yang mengharuskan semua kegiatan dilakukan dari rumah, mulai dari bekerja, sekolah,
sampai berbelanja pun dilakukan dari rumah, hal ini lah yang membuat para pelaku
bisnis mulai mengalihkan bisnis nya menjadi online. Namun banyak juga perusahaan
atau pun pelaku usaha yang sudah lebih dahulu menggunakan sistem online untuk
usahanya. (Nasution & Putri, 2021).
E-business sendiri adalah sebuah teknologi untuk mengembangkan bisnis baik
internal seperti SDM, administrasi dan keuangan, dan proses eksternal seperti
penjualan, penyediaan barang dan jasa serta hubungan konsumen . Di dalam
perkembangan dunia e-business yang sangat pesat saat ini, ada empat tahapan evolusi
21
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
yang dapat menjadi bahan pijakan yaitu: (1) Channel Enhancement; (2) Value-Chain
Integration; (3) Industry Transformation; dan (4) Convergence. (Zulfita et al., 2022).
Istilah E-business digunakan oleh IMB pada tahun 1996 sebagai bagian dari
pemasaran, dimana itu definisikan sebagai transformasi proses bisnis utama melalui
penggunan internet. Saat ini, adopsi e-business oleh perusahaan dibenarkan oleh fakta
bahwa perampingan proses lebih besar, dan respon yang lebih cepat kepada pelanggan.
Untuk perusahaan pada umumnya, strategi e-bisnis yang jelas menghindari pemborosan
sumber daya, mempromosikan integrasi sistem dan meningkatkan peluang yang ada.
Adopsi sistem e-business, dianggap sebagai adopsi inovasi sangat tergantung pada
bagaimana perusahaan memandangteknologi. (Manuel do Espírito Santo et al., 2022).
E-Business bertujuan untuk meningkatkan daya saing organisasi / perusahaan
dengan menyebar luaskan informasi yang inovatif dan teknologi komunikasi di seluruh
organisasi melalui link kepada mitra dan pelanggan, tidak sebatas pada penggunaan
teknologi untuk melakukan otomasi proses bisnis suatu organisasi/perusahaan tetapi
harus juga mencapai proses transformasi dengan menerapkan teknologi untuk
mengubah proses bisnis yang telah ada.(Damanik & Putra, 2022).
Pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan sekarang diakui secara
global sebagai keharusan utama untuk melindungi planet kita dari kerusakan yang
ditimbulkan oleh umat manusia. Berbagai inisiatif global sedang dilakukan untuk
melawan dampak buruk pembangunan yang kita hadapi saat ini seperti pemanasan
global dan perubahan iklim. Sebuah benang merah berjalan di semua inisiatif ini adalah
fokus pada pengurangan permintaan bahan bakar fosil dengan menerapkan yaitu 3R.
Kurangi, Gunakan Kembali, dan Daur Ulang.
Disisi lain dewasa ini dampak polusi dan pencemaran lingkungan semakin
membahayakan. Krisis kesehatan global semakin meningkat ,dimana terdapat sekitar 7
juta orang kehilangan nyawa per tahun berdasarkan data World Health Organization
(WHO). Kesadaran akan perbaikan dan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik
tampaknya telah menjadi kesadaran bersama. Slogan kembali ke alam mulai
didengungkan dimana-mana, tak terkecuali pada industri perbankan di Indonesia. Istilah
green banking sudah sering terdengar dalam beberapa tahun terakhir.(Wilayah, 2020).
Bank dan lembaga keuangan dapat memainkan peran utama dan menentukan
dalam upaya global ini untuk menjadikan planet kita tempat yang lebih baik untuk
22
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
23
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
24
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
publik. Belakangan ini, peran teknologi tidak hanya sebangai faktor pendukung namun
berkembang pesat menjadi aspek penentu bagi kemajuan dunia perbankan. Bank yang
tidak mengedepankan teknologi dalam pelayanannya cenderung sulit untuk maju dan
berkembang. Karena jika dilihat dari segi produk banyak bank yang menawarkan
produk yang tidak berbeda jauh, maka dari itu untuk membedakan bank satu dengan
yang lainnya yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan nya.(Marlina, 2018).
Perbankan yang menerapkan green banking pada aktivitas kerjanya akan lebih
memanfaatkan kemajuan tehnologi serta internet yang sekarang sedang berkembang
pesat sehingga aktivitas perbankan yang dulunya based on paper menjadi paperless
sehingga di harapkan mengurangi carbon footprint dan carbon emission. (Indonesia et
al., 2019).
KAJIAN TEORI
Green banking: Menurut Lalon and Raad (2015) green banking merupakan
aktivitas yang utamanya menuju kearah keberlanjutan yakni dengan melakukan upaya
perlindungan lingkungan dengan melakukan promosi terkait lingkungan yang hijau
(keberlanjutan) dan tanggung jawab investasi terhadap sosial. Menurut Sudhalakshmi
and Chinnadorai (2014) green banking berarti melakukan promosi praktek ramah
lingkungan dan mengurangi carbon footprint dari aktivitas bank. Menurut Ramila and
Gurusamy (2015) green banking ada dua dimensi yang pertama bagaimana sebuah bank
terkait operasionalnya dalam aktivitasnya yang lebih memanfaatkan teknologi dan
internet sehingga lebih paperless dan dimensi yang kedua adalah green banking yang
terkait bank dalam meletakkan dananya, yakni pada kegiatan mendanai atau
memberikan kredit pada kegiatan usaha yang tidak memberikan dampak negatif pada
lingkungan.
Kebijakan green banking: Dalam Responsi Bank Indonesia (2014) Undang-
Undang Di Indonesia terkait dengan lingkungan dalam Undang-Undang nomor 32 tahun
2009 mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Peraturan ini terkait
dengan kegiatan perekonomian yang harus diimbangi dengan upaya melindungi
lingkungan dari dampak yang muncul akibat aktivitas tersebut. Bank Indonesia juga
mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian
Kualitas Aset Bank Umum. Dalam peraturan ini, Bank Indonesia mendorong perbankan
25
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
26
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
27
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
28
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
elektronik digital banking yang dilakukan oleh nasabah merupakan salah satu
perbuatan hukum, sedangkan penggunaan media elektronik menunjukkan bahwa
dalam transaksi elektronik digital banking segala sesuatunya tidak lagi
menggunakan dokumen-dokumen konvensional, seperti kertas dan pena, tetapi
sudah beralih menggunakan dokumen elektronik.(Utama, 2021)
Perbankan digital terus mendapatkan daya tarik di antara konsumen di
seluruh dunia. Secara umum, perbankan digital menawarkan layanan yang mirip
dengan perbankan tradisional. Bedanya, semua layanan perbankan ditangani
secara individual melalui aplikasi smartphone banking. Nasabah dapat
menggunakan perbankan digital untuk memperoleh layanan keuangan sendiri
(self-service), daripada pergi ke bank. Perbankan harus mahir secara digital agar
dapat bertahan di era teknologi baru ini. Kegagalan untuk merespon dan
beradaptasi dengan lingkungan baru hampir pasti akan mengakibatkan kerugian
dan kegagalan yang sangat besar.(Siska et al., 2022)
Di Indonesia, jumlah pengguna internet meningkat signifikan dari 42 juta
pada 2010 menjadi 143,26 juta pada 2018. Dengan demikian, peningkatannya
mencapai lebih dari tiga kali lipat dalam tujuh tahun terakhir. Kegiatan ekonomi
yang dilakukan masyarakat Indonesia melalui fasilitas internet adalah sebagai
berikut: mengetahui harga (45,14 persen), bantuan di tempat kerja(41,04 persen),
informasi produk dan layanan (37,82 persen), pembelian online (32,19 persen),
seperti mencari pekerjaan (26,19 persen), transaksi perbankan (17,04 persen),
dan perdagangan online (16,83 persen). Informasi pengguna internet dan
tujuannya. (Nugroho & Nugraha, 2020).
Mobile banking adalah salah satu bentuk dari digital banking, E-business
layanan perbankan yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya untuk dapat
menggunakan layanan perbankan tanpa batas ruang dan waktu serta berbasis
teknologi seluler dan internet yang memberikan kemudahan dalam melakukan
berbagai transaksi perbankan tanpa harus datang langsung ke bank karena dapat
diakses setiap saat. (Inayah et al., 2018)
2. Penerapan Green Banking di Perbankan Syariah
29
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
30
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
31
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
32
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
seharusnya membuat peraturan atau regulasi yang megatur tentang seluk beluk
dari media elektronik, dari latar belakang tersebut diatas akhirnya pemerintah
mengelurkan peraturan berupa peraturan Perundang-undang nomor 11 tahun
2008 tentang informasi dan transaksi elektronik yang menjadi regulasi atau
aturan dalam melaksanakan serta penegakan hukum yang berkaitan atau
berkenaan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan transaksi elektronik
maupun segala macam kegiatan yang dilakukan pada media elektronik dan
segala jenis nya.(Pradjonggo, 2008)
Generasi milenial merupakan pengadopsi awal produk dan layanan
teknologi baru dan oleh karena itu dianggap lebih cenderung menggunakan
perbankan digital di masa depan dibandingkan generasi lainnya. Retailer bank
harus memahami kebutuhan dan keinginan generasi Y jika ingin menarik
konsumen generasi millennial untuk mengadopsi layanan perbankan, karena
mereka berbeda dengan kelompok generasi lain dalam hal ekspektasi dan
persepsi.(Riza, 2019)
Dalam buku yang berjudul ‘e-Banking’, Otoritas Jasa Keuangan Republik
Indonesia menyebutkan bahwa bentuk-bentuk layanan e-Banking yang dapat
digunakan pada bank konvensional dan bank syariah yaitu:
1. ATM (Automated Teller Machine)
2. EDC (Electronic Data Capture)
3. Internet banking
4. SMS banking
5. Mobile banking
6. e-Commerce
7. Phone banking
8. Video banking.
Skala operasi perbankan saat ini telah meningkatkan jejak karbon bank
secara signifikan karena penggunaan yang massif dan energi (misalnya,
penerangan, AC, peralatan elektronik/listrik, IT, dll.), pemborosan kertas yang
tinggi, kurangnya bangunan hijau, dll. Oleh karena itu, bank harus mengadopsi
teknologi, proses, dan produk, yang menghasilkan pengurangan jejak karbon
yang substansial serta mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.(Uddin &
Ahmmed, 2018)
Sebagai salah satu upaya peningkatan kapabilitas bank, pemanfaatan
perkembangan teknologi informasi secara lebih optimal merupakan prasyarat
33
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
34
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
35
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
SIMPULAN
Seiring dengan perkembangan teknologi, digital banking mulai mewarnai setiap
aktivitas keuangan nasabah. Kemudahan yang diberikan membuat nasabah merasa
diuntungkan. Namun sayangnya, masih sebagian masyarakat Indonesia saja yang
menikmati layanan perbankan digital ini. Berdasarkan data dari lembagakeuangan dunia
menyatakan hanya 54% dari masyarakat Indonesia yang tersentuh layanan perbankan.
Generasi millenial sekarang berfikir bahwa ATM, mobile banking, internet banking,
SMS banking dan yang lainnya adalah hal yang sudah biasa, atau hal yang mainstream.
Sekarang masyarakat berfikir, bagaimana masyarakat ingin membuka rekening,
menabung, serta mengajukan kredit atau pinjaman dan layanan perbankan lainnya,
tanpa harus menghadirkan diri secara fisik atau datang langsung ke bank bersangkutan.
Hal inilah yang ditangkap sebagai potensi dan kesempatan oleh bank, untuk
meningkatkan minat calon nasabah dengan memberikan layanan yang nasabah inginkan
sehingga loyal terhadap bank.
Green banking mencakup kepedulian bank terhadap lingkungan dan kegiatan
positif lainnya untuk melestarikan lingkungan dan mencegah pencemaran lingkungan.
Prinsip ini mengakomodir untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan serta
melestarikan; melindungi sumber daya alam saat ini dan masa depan, keanekaragaman
hayati, lahan basah dan satwa liar. Dengan demikian pembangunan berkelanjutan telah
menjadi kewajiban konstitusional di Indonesia dan perbankan berkelanjutan adalah
garis depan pembangunan berkelanjutan melalui bisnis yang berkelanjutan.
Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia menyebutkan bahwa bentuk- bentuk
layanan e-Banking yang dapat digunakan pada bank konvensional dan bank syariah
yaitu:
1. ATM (Automated Teller Machine)
2. EDC (Electronic Data Capture)
3. Internet banking
4. SMS banking
36
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
5. Mobile banking
6. E-Commerce
7. Phone banking
8. Video banking.
37
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
Hanif, Ningsih, N. W., & Iqbal, F. (2018). Green Banking Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Keuangan Dan Perbankan, 3,
111–127.
Inayah, N., Agriyanto, R., & Warno, W. (2018). The Role of Spirituality in the
Behavior of Sharia Bank Mobile Banking: Evidence from Indonesia. Walisongo:
Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 26(1), 197.
https://doi.org/10.21580/ws.26.1.2611
Indonesia, B. D. I., Anggraini, D., Aryani, D. N., & Prasetyo, I. B. (2019). ANALISIS
IMPLEMENTASI GREEN BANKING DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP
PROFITABILITAS. 141–161.
Iryani, L. D., & Laela, S. F. (2021). Implementation of Green Islamic Banking in
Indonesia: Utopía Y Praxis Latinoamericana, 26, 140–160.
Karyani, E., & Obrien, V. V. (2020). Green Banking and Performance: The Role of
Foreign and Public Ownership. Jurnal Dinamika Akuntansi Dan Bisnis, 7(2),
221–234. https://doi.org/10.24815/jdab.v7i2.17150
Mansyur, M. (2021). Marketing Opportunities for Bank Syariah Mandiri e- Banking
Services as a Payment Method. Research Horizon, 1(2), 71–80.
https://doi.org/10.54518/rh.1.2.2021.71-8
Manuel do Espírito Santo, P., Milene Azinheira Cardoso, P., & Maria Ascensão
Marques, A. (2022). Patrícia Milene Azinheira Cardoso e Alzira Maria
Ascensão Marques International Journal of Marketing, Communication and New
Media. Special Issue on Marketing in the Context of COVID19. 45–61.
https://doi.org/1054663/2182-9306.sn11.45-61
Marlina, A. (2018). 2409-5469-1-Sm. 6(2).
Maryanti, M., Putra, F., Ariyanto, E., & Anwar, A. (2021). Banking Sustainability in
Indonesia. https://doi.org/10.4108/eai.6-3-2021.2305976
Mawarni, R. (2021). Penerapan Digital Banking Bank Syariah Sebagai Upaya
Customer Retantion Pada Masa Covid-19. Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran Dan
Penelitian Ekonomi Islam, 9(2), 39–54.
https://doi.org/10.37812/aliqtishod.v9i2.233
Muhammad Hussain Qureshi, & Talat Hussain. (2020). Green Banking Products:
Challenges and Issues in Islamic and Traditional Banks of Pakistan. Journal of
Accounting and Finance in Emerging Economies, 6(3), 703–712.
https://doi.org/10.26710/jafee.v6i3.1177
Nasution, A. D., & Putri, H. D. (2021). Comparative Analysis of E-Business
Implementation in Service Companies ( Case Study of PT . Gojek and PT . Grab
Indonesia ) Analisis Perbandingan Penerapan E-Business pada Perusahaan
Jasa ( Studi kasus PT . Gojek dan PT . Grab Indonesia ). 40– 47.
38
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
Nugroho, L., & Nugraha, E. (2020). the Role of Islamic Banking and E- Commerce for
the Development of Micro, Small, and Medium Entrepreneur Businesses.
Business, Economics and Management Research Journal - BEMAREJ, 3(1), 11–
24.
Nurmalia, G., & Kurniawan, M. (2021). GREEN BANKING DAN RASIO
KECUKUPAN MODAL. 4(2), 173–187.
Pradjonggo, T. S. (2008). Efektifitas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi Dan Transaksi Elektronik Terhadap Maraknya Pelanggaran Hukum
Pidanapada Media Sosial. LIKHITAPRAJNA. Jurnal Ilmiah.Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan, 15, 61–68.
Rachman, A. A., & Saudi, M. H. (2021). Green Banking And Profitability ( Banks
Registered On The Sri-Kehati Index In Indonesia Stock Exchange 2015 - 2019 ).
Turkish Journal of Computer and Mathematics Education, 12(8), 473–486.
Rafiki, A. (2020). Opportunities and Challenges of Social Media to the Islamic Banks
in Indonesia. February, 227–251. https://doi.org/10.4018/978-1- 7998-2257-
8.ch011
Rahmadhani, S., Rizki, A., Siregar, A. I. F., & Nurbaiti. (2021). Implementation of E-
Business Strategy to Increase Competitive Advantage ( Case Study At PT .
Airasia Indonesia ) Penerapan Strategi E-Business untuk Meningkatkan
Keunggulan Kompetitif ( Studi Kasus pada PT . Airasia Indonesia ). JURNAL
EMAK (Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi Dan Keuangan), 3(1), 88–93.
Riza, A. F. (2019). Customer Acceptance Of Digital Banking In Islamic Bank: Study
On Millennial Generation. Conference on Islamic Management Accounting and
Economics, 2, 66–74.https://journal.uii.ac.id/CIMAE/article/view/1335
Safitri, R., Hartiwiningsih, H., & Purwadi, H. (2019). The Role of Law On the
Implementation of Green Banking in Indonesia. Jurnal Cita Hukum, 7(1).
https://doi.org/10.15408/jch.v7i1.10897
Sheetal Vijayvargiya, M. (2021). Green Finance: a Sustainable Solution To the
Umpteen Problems of the Nation. AIMA Journal of Management & Research,
15(1), 1–6.
Siska, E., Ekonomi, F., Bina, U., & Informatika, S. (2022). Exploring the Essential
Factors on Digital Islamic Banking Adoption in Indonesia : A Literature Review.
8(01), 124–130.
Uddin, M. N., & Ahmmed, M. (2018). Islamic Banking and Green Banking for
Sustainable Development: Evidence from Bangladesh. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu
Ekonomi Syariah, 10(1), 97–114.
https://doi.org/10.15408/aiq.v10i1.4563
39
Cindi N. S & Muhammad I. F; Analisis Implementasi E-Bussines dalam Mewujudkan..
40