Anda di halaman 1dari 28

C.

Perencanaan

Adapun mengenai perencanaan dijelaskan sebagai berikut.


1. Membuat Spesifikasi Topologi dan Arsitektur Jaringan sesuai Kebutuhan
Pengguna
a. Perangkat jaringan komputer
Untuk membuat sebuah topologi jaringan, lebih baiknya dapat mengetahui
beberapa jenis perangkat jaringan yang akan digunakan dalam pembuatan
topologi jaringan. Spesifikasi topologi dan arsitektur jaringan beserta
simbolnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Gambar 1.7 Spesifikasi Topologi dan Arsitektur Jaringan Simbol Perangkat Jaringan
Sumber: Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, t.t
b. Aplikasi pembuatan topologi
Pembuatan topologi dapat dilakukan menggunakan program aplikasi
tambahan seperti visio. Beberapa aplikasi tambahan dapat dilihat pada
Topologi dan Arsitektur
Jaringan 1
gambar di bawah.

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


2 PT Lini Suara Nusantara
Gambar 1.8 Program Aplikasi Tambahan
Sumber: Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, t.t
c. Perangkat yang digunakan
Perangkat yang digunakan dalam topologi dan arsitektur jaringan
diuraikan sebagai berikut.
1) Komputer server
Komputer server umumnya memiliki sebuah sistem operasi, aplikasi, dan
database. Hal tersebut telah menyediakan layanan kepada komputer-
komputer lain (client) dalam jaringan.
2) Komputer client
Komputer client adalah komputer untuk mengolah data yang diambil
dari server. Dengan demikian, komputer akan menerima pelayanan dari
komputer server.
3) Network Interface Card (NIC ) atau kartu jaringan (LAN card)
NIC merupakan expansion board yang telah digunakan agar komputer
dapat dihubungkan dengan jaringan. Sebagian besar NIC dirancang
untuk kebutuhan jaringan, protokol, dan media tertentu. NIC
umumnya lebih dikenal dengan Local Area Network Card (LAN
card). Untuk
Topologi dan Arsitektur
Jaringan 3
memfungsikan PC Stand Alone agar dapat berkomunikasi dengan
PC lainnya, dibutuhkan NIC. NIC memiliki fungsi untuk
menghubungkan PC dengan media yang digunakan.
a) Ethernet LAN card
LAN card yang umumnya digunakan yaitu berbasis teknologi
Ethernet. Ethernet LAN card memiliki dua jenis.
(1) Terdapat 10/100 Base T yang bekerja dalam kecepatan
maksimal 10–100 Mbps.
(2) Gigabit LAN dapat bekerja dalam kecepatan maksimal 1000
Mbps atau 1 Gbps.
b) Tipe konektor LAN card
Terdapat dua tipe konektor LAN card.
(1) BNC :untuk kabel coaxial.
(2) RJ45 :untuk kabel UTP/STP (umumnya banyak digunakan).

Gambar 1.9 Network Interface Card (NIC) atau Kartu Jaringan (LAN Card)
Sumber: Ocw.upj, t.t
Pada umumnya, LAN card telah menggunakan slot PCI untuk
terhubung dengan Motherboard. Namun, dengan perkembangan
sekarang, pengguna mulai menggunakan port PCI express. Dengan
demikian, kebanyakan LAN card terdapat yang telah menggunakan
port PCIe. Ciri-cirinya yaitu board conectornya lebih pendek
dibandingkan PCI pada umumnya.
4) Kabel
Adapun kabel yang dapat digunakan dalam jaringan. Kabel tersebut
dibedakan menjadi tiga jenis yang dijelaskan sebagai berikut.
a) Coaxial
Kabel ini umumnya dimanfaatkan sebagai antena televisi dan
transmisi telepon secara jarak jauh. Selain itu, konektornya berupa
British Naval Connector (BNC).

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


4 PT Lini Suara Nusantara
Gambar 1.10 Coaxial
Sumber: Riyadi, 2017
Kabel ini terbagi menjadi dua antara lain coaxial baseband
(kabel 50 Ohm) untuk transmisi digital dan coaxial broadband (kabel
75 Ohm) untuk transmisi analog.
b) Twisted pair
Kabel ini umumnya digunakan pada kabel telepon. Kabel ini
terbagi menjadi dua yang dijelaskan sebagai berikut.
(1) Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel STP memiliki kesamaan dengan kabel UTP. Namun,
pada kawatnya berukuran lebih besar dan diselubungi
oleh lapisan pelindung berupa isolasi. Lapisan pelindung
tersebut dimanfaatkan untuk mencegah gangguan secara
interferensi. STP juga lebih dikenal sebagai jenis kabel
telepon yang dapat digunakan dalam beberapa bisnis instalasi.
Selain itu, terdapat pembungkus tambahan untuk setiap
pasangan kabelnya. Kabel STP juga dapat dimanfaatkan
untuk jaringan data dan digunakan pada jaringan Token-Ring
IBM. Sementara itu, untuk pembungkusnya dapat
dimanfaatkan sebagai proteksi yang lebih baik terhadap

interferensi EMI.
Gambar 1.11 Shielded Twisted Pair (STP)

Topologi dan Arsitektur


Jaringan 5
Sumber: Hanna, 2021

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


6 PT Lini Suara Nusantara
(2) Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel UTP dapat dimanfaatkan untuk sistem jaringan LAN
dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri atas empat pasang
warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin.
Pembungkus kabel dapat memproteksi dan menyediakan
jalur untuk setiap pasang kawat. Kabel UTP akan terhubung ke
perangkat melalui konektor modular yang memiliki 8 pin.
Hal tersebut lebih dikenal dengan konektor RJ-45. Semua
protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan
perangkat LAN dapat dilengkapi dengan RJ-45. Secara
sederhana, kabel UTP lebih murah dan mudah dipasang
serta dapat bekerja untuk jaringan dalam kondisi skala kecil.

Gambar 1.12 Unshielded Twisted Pair (UTP)


Sumber: Hanna, 2021
c) Fiber optik (serat optik)
Ukuran kabel ini lebih kecil dan terbuat dari serat optik. Kabel
ini dapat dibagi menjadi dua bagian antara lain multi mode dan
single mode.
(1) Multi mode
Untuk penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya
pada kabel jenis ini dapat melalui perantara beberapa lintasan
cahaya. Hal tersebut karena diameter intinya (core) cukup
besar yakni sekitar 50 mm.

Gambar 1.13 Multi


Mode Sumber: Muchib,
2021

Topologi dan Arsitektur


Jaringan 7
(2) Single mode
Single mode memiliki diameter inti yang berukuran 3–10
mm. Dengan demikian, penjalaran cahaya hanya dapat melalui
satu lintasan saja.

Gambar 1.14 Single Mode


Sumber: Muchib, 2021
5) Hub dan
switch
Secara fisik, hub dan switch yaitu sama. Kegunaan dari hub dan
switch yakni dapat menghubungkan antara device jaringan dengan
komputer di dalam jaringan. Namun, sebenarnya cara kerjanya
berbeda jauh. Sebuah konsentrator (hub atau switch) merupakan
perangkat yang dapat menyatukan kabel-kabel network dari setiap
workstation atau server. Di dalam topologi bintang, kabel twisted pair
datang dari sebuah workstation yang masuk ke dalam hub atau switch.
a) Hub
Hub adalah suatu device pada jaringan yang secara
konseptual dapat beroperasi pada layer 1 (physical layer).
Artinya, hub tidak menyaring dan menerjemahkan sesuatu
perintah, melainkan hanya dimanfaatkan untuk mengetahui
kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel. Cara
kerja alat ini yaitu dengan mengirimkan sinyal paket data ke
seluruh port pada hub. Dengan demikian, paket data tersebut akan
diterima oleh seluruh komputer yang berhubungan dengan hub
tersebut, kecuali komputer yang dapat mengirimkan sinyal.
Sinyal yang dikirimkan tersebut dapat diulang-ulang, walaupun
paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini akan
menimbulkan fungsi colossion yang lebih kerap terjadi. Misalnya,
ketika terdapat pengiriman paket data dari port A ke port B dan
pada saat yang sama terdapat pengiriman paket data dari port C
ke port D maka akan terjadi peristiwa tabrakan (collision). Hal
tersebut karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang
sama). Dengan demikian, paket data akan menjadi rusak
sehingga menimbulkan pengiriman ulang paket data.
Apabila hal ini kerap terjadi, collison yang terjadi dapat
mengganggu aktivitas pengiriman paket data baru atau ulangan.
Hal ini akan menimbulkan penurunan kecepatan transfer data.
Oleh karena itu, secara fisik hub memiliki lampu led yang dapat
mengindikasikan terjadinya peristiwa collision. Pada saat paket
data dikirimkan melalui salah satu port pada hub maka
pengiriman paket data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap
port lainnya. Dengan demikian, bandwidth pada hub akan
menjadi terbagi ke seluruh port yang tersedia. Semakin banyak
port yang tersedia pada hub maka bandwidth yang tersedia
Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)
8 PT Lini Suara Nusantara
menjadi semakin kecil untuk

Topologi dan Arsitektur


Jaringan 9
setiap port. Hal ini membuat pengiriman data pada hub
dengan banyak port yang terhubung pada komputer menjadi
semakin lambat.

b) Switch

Sumber: Dlink, 2016


Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara
konseptual berada pada layer 2 (datalink layer) dan layer 3 (network
layer). Artinya, ketika melakukan pengiriman data dengan mengikuti
MAC address pada Network Interface Card (NIC) maka switch
akan mengetahui tujuan paket ini akan diterima. Collision yang
terjadi adalah collision pada port-port yang saling berkirim paket
data. Misalnya, ketika terdapat pengiriman paket data dari port
A ke port B dan pada saat yang bersamaan terdapat
pengiriman paket data dari port C ke port D maka tidak akan
terjadi tabrakan (collision). Hal tersebut karena alamat yang dituju
berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama. Semakin banyak
port yang tersedia pada switch maka tidak akan memengaruhi
bandwidth yang tersedia untuk setiap port. Pada saat paket data
dikirimkan melalui salah satu port melaui switch maka pengiriman
paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap
port lainnya. Dengan demikian, masing-masing port memiliki
bandwidth yang penuh. Hal ini menimbulkan kecepatan

pentransferan data akan lebih terjamin.


Gambar 1.16 Switch
Sumber: Alibaba, t.t
Switch dapat disimpulkan bahwa switch akan lebih baik
daripada hub secara konseptual maupun secara prinsip kerjanya.
Perbedaan cara kerja ini menjadi perbedaan yang mendasar antara
hub dengan switch. Perbedaan ini juga menimbulkan transfer
data switch akan lebih cepat daripada hub. Hal ini karena switch
secara langsung mengirim paket data ke komputer tujuan dan
tidak mengirim ke seluruh port yang tersedia (broadcast).
Dengan demikian, bandwidth yang tersedia di switch dapat
digunakan secara penuh.

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


10 PT Lini Suara Nusantara
6) Repeater
Fungsi utama pada repeater yaitu memperkuat sinyal dengan cara
menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN. Lalu, akan memancarkan
kembali dengan kekuatan yang sama menggunakan sinyal asli pada
segmen kabel yang lainnya. Dengan cara ini, jarak antara kabel dapat
diperjauh.

Gambar 1.17 Repeater


Sumber: MacroCare, t.t
7) Bridge
Fungsi dari bridge memiliki kesamaan dengan fungsi repeater, tetapi
bridge akan lebih fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater. Bridge
dapat menghubungkan jaringan menggunakan teknik transmisi
yang berbeda. Misalnya, bridge dapat menghubungkan Ethernet
baseband dengan Ethernet broadband. Bridges juga dapat
dimanfaatkan untuk mengoneksikan network yang telah menggunakan
tipe kabel berbeda ataupun topologi berbeda. Bridges dapat
mengetahui alamat pada masing-masing komputer di setiap sisi
jaringan.

Gambar 1.18 Bridge


Sumber: Amazon, t.t
8) Modem
Modem berasal dari singkatan modulator demodulator. Modulator
adalah bagian yang dapat mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal
pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan. Sementara itu,
demodulator merupakan bagian yang memisahkan sinyal informasi
(berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga
informasi tersebut dapat diterima secara baik.
Modem adalah penggabungan kedua-duanya. Artinya, modem
yaitu alat komunikasi secara dua arah. Perangkat modem adalah salah
satu jenis bridge yaitu perangkat yang dapat bekerja sehingga dapat

Topologi dan Arsitektur


Jaringan 11
menghubungkan PC dengan media yang berbeda. Perangkat ini yaitu
perangkat jaringan komputer yang dapat dimanfaatkan untuk koneksi
Wide Area Network (WAN).
a) Modem ADSL
Modem teknologi Asymmetric Digital Subscribe Line (ADSL) dapat
memungkinkan mengakses internet dan menggunakan telepon
analog secara bersamaan. Caranya sangat mudah, ADSL diberikan
sebuah alat yang lebih dikenal sebagai splitter (pembagi line).
Posisi splitter dapat ditempatkan di depan ketika line telepon
masuk. Artinya, pengguna tidak boleh mencabangkan line modem
untuk ADSL dengan suara. Alat splitter berfungsi menghilangkan
gangguan ketika pengguna sedang menggunakan ADSL modem.

Gambar 1.19 Modem ADSL


Sumber: Ocw.upj, t.t
Dengan splitter, keduanya dapat beroperasi secara bersamaan
sehingga pengguna dapat menjawab dan menelpon seseorang
dengan telepon pada umumnya. Selain itu, pengguna tetap dapat
terkoneksi dengan internet melalui ADSL modem secara
langsung.

Gambar 1.20 Splitter Modem ADSL


Sumber: Ocw.upj, t.t
Modem ADSL umumnya memiliki dua tipe koneksi ke
komputer antara lain Universal Serial Bus (USB) Ethernet atau LAN
port.
Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)
12 PT Lini Suara Nusantara
Gambar 1.21 Tipe Modem ADSL
Sumber: Ocw.upj, t.t
Modem ADSL terdapat yang digabungkan dengan fitur
wireless sehingga dapat mendistribusikan koneksi ke perangkat
wireless atau ke laptop secara langsung.
b) Modem GSM/CDMA
Modem GSM/CDMA support memiliki tipe jaringan GPRS/EDGE
dan 3G/HSDPA berupa layanan internet dari operator selular.
Modem GSM/CDMA telah menggunakan koneksi USB untuk
terhubung ke komputer client.

Gambar 1.22 Modem GSM/CDMA


Sumber: Ocw.upj, t.t
Untuk memperkuat sinyal, dapat ditambahkan antena eksternal
dengan koneksi menggunakan bantuan konektor induksi atau
menggunakan pigtail (bergantung jenis modemnya).

Gambar 1.23 Antena Eksternal


Sumber: Ocw.upj, t.t

Topologi dan Arsitektur


Jaringan 13
9) Router
Router merupakan perangkat jaringan komputer yang dapat
menghubungkan host pada jaringan yang berlainan atau lainnya.
Selain itu, memiliki fungsi utama berupa IP forwarding. IP forwarding
merupakan proses meneruskan paket IP dari satu jaringan ke jaringan
lainnya untuk menjadi tujuan paket data yang diteruskan.

Gambar 1.24 Router


Sumber: Ocw.upj, t.t
10) Konektor
Fungsi konektor yakni berupa penghubung atau konektor kabel
Ethernet yang dapat digunakan dalam jaringan. Contohnya, konektor
RJ-45 yang terdapat pada ujung kabel UTP.

Gambar 1.25 Konektor


Sumber: Efendi, 2020

D.
Studi Kasus

Berikut dipaparkan mengenai studi kasus dalam penerapan topologi jaringan.


1. Langkah-Langkah Studi Kasus
Pada studi kasus ini akan menerapkan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Menentukan model topologi WLAN
Disini akan dibuat arsitektur jaringan WLAN-nya, infrastruktur, atau AdHoc.
b. Pengukuran parameter jaringan
Untuk menggunakan tools software wireshark dan speedtest maka akan
mendapatkan nilai throughput, jitter, packet loss, serta delay. Selain itu, akan
mengukur kecepatan internet yang digunakan.

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


14 PT Lini Suara Nusantara
2. Rencana Pengujian dalam Studi Kasus
Rencana pengujian dalam studi kasus ini terdapat beberapa pengujian yang
diuraikan sebagai berikut.
a. Pengujian pertama akan mengukur kecepatan internet menggunakan
speedtest.
b. Pengujian kedua akan menggunakan tools wireshark untuk mendapatkan
nilai parameter throughput, delay, dan packet loss.
c. Pengujian akan dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu pagi (09.00–11.00),
siang (13.00–15.00), dan malam (19.30–21.30).
3. Latihan
Berikut dijabarkan mengenai latihan dalam studi kasus terkait topologi dan arsitektur
jaringan.
a. Membangun jaringan peer to peer dengan packet tracer 5.1
Buat rancangan jaringan peer to peer di bawah ini menggunakan packet
tracer dengan konfigurasi sebagai berikut.
1) Tugas 1
a) Buat jaringan sederhana peer to peer antara dua PC.
b) Masukkan IP address pada masing-masing PC.
c) Lakukan tes koneksi.
2) Tugas 2
a) Buat dua PC seperti gambar di bawah ini.
b) Lakukan koneksi diantara dua PC di bawah ini.
c) Masukkan IP address pada masing-masing PC.

Gambar 1.26 Membangun Jaringan Peer to Peer dengan Packet Tracer 5.1
Sumber: Maskie, 2011
3) Tugas 3
a) Klik pada jendela simulation untuk memulai skenario.
b) Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1.
c) Klik play untuk mengetes konektifitas diantara dua PC.
4) Tugas 4
a) Klik jendela topologi.
b) Klik pada PC 0 an seting ke half duplex (default-nya adalah auto
negotiate).
c) Lakukan hal yang sama pada PC 1.
d) Klik jendela simulation.
e) Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1.
f ) Klik play untuk melihat simulasinya.
Catatan: akan terjadi collision pada koneksi half duplex pada
saat dua klien akan mengirimkan paket data bersamaan.

Topologi dan Arsitektur


Jaringan 15
5) Tugas 5
a) Klik jendela topologi.
b) Klik pada PC 0 dengan mensetting ke full duplex.
c) Lakukan hal yang sama pada PC 1.
d) Klik jendela simulation.
e) Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1.
f ) Klik play untuk melihat simulasinya.
Catatan: collision tidak terjadi pada koneksi full duplex (data
dikirimkan secar simultan).
b. Membangun jaringan berbasis hub
Berikut gambar yang menjelaskan jaringan berbasis hub.

Gambar 1.27 Membangun Jaringan Berbasis


Hub Sumber: Maskie, 2011
1) Tugas 1
a) Buat jaringan secara sederhana menggunakan hub antara dua PC.
b) Masukkan IP address pada masing-masing PC.
c) Lakukan tes koneksi.
2) Tugas 2
a) Buat dua PC seperti gambar di atas.
b) Lakukan koneksi diantara dua PC di atas.
c) Masukkan IP address pada masing-masing PC.
3) Tugas 3
a) Klik pada jendela simulation untuk memulai skenarionya.
b) Tambahkan paket dari PC 6 ke PC 7.
c) Klik play untuk mengetes konektifitas diantara dua PC.
4) Tugas 4
a) Klik jendela topologi.
b) Tambahkan satu PC lain, lalu koneksikan dengan hub. Masukkan
IP address berupa 192.168.1.3 dan subnet mask 255.255.255.0.
c) Klik jendela simulation dan klik play untuk melihat simulasi lagi (hub
tidak menyaring lalu-lintas data, melainkan menyalurkan ke semua
workstation yang terhubung dengan jaringan).
d) Tambahkan paket dari PC 6 ke PC 7 dan PC 8 ke PC 6.
e) Kemudian, lakukan simulasi dengan test koneksi antarPC.

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


16 PT Lini Suara Nusantara
c. Membangun jaringan berbasis switch
Berikut gambar jaringan berbasis switch yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

Gambar 1.28 Membangun Jaringan Berbasis


Switch Sumber: Maskie, 2011
1) Tugas 1
a) Buat jaringan secara sederhana menggunakan switch antara dua
PC.
b) Masukkan IP address pada masing-masing PC.
c) Lakukan tes koneksinya.
2) Tugas 2
a) Buat dua PC seperti rangkaian gambar di atas.
b) Lakukan koneksi diantara dua PC di atas.
c) Masukkan IP address pada masing-masing PC.
3) Tugas 3
a) Klik pada jendela simulation untuk memulai skenario.
b) Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1.
c) Klik play untuk mengetes konektivitas diantara dua PC.
d) Klik switch untuk melihat tabel MAC address (MAC address PC 0
dan PC 1).
4) Tugas 4
a) Klik pada jendela topololgi.
b) Tambahkan sebuah PC dan koneksikan dengan switch. Lalu,
masukkan IP address 192.168.1.3 dan subnet mask 255.255.255.0.
c) Klik jendela simuation dan klik play untuk melihat simulasinya
(memilih port atau saluran sesuai alamat tujuan di switch).
d) Klik switch untuk melihat tabel MAC address (MAC address PC
2 terlihat di tabel). Sebuah switch akan mempelajari alamat-
alamat semua perangkat yang terhubung dan mengirimkan data
ke tujuan).
5) Tugas 5
a) Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1, PC 1 ke PC 2, dan PC 2 ke
PC 0 sehingga terdapat track yang sama.

Topologi dan Arsitektur


Jaringan 17
b) Klik play untuk melihat simulasinya.
Catatan: tidak terlihat collision karena switch membuat microsegmen
secara otomatis.
d. Merancang topologi star
Buat desain seperti di bawah ini.

Gambar 1.29 Merancang Topologi Star


Sumber: Maskie, 2011
1) Tugas 1
a) Buat jaringan dengan topologi star seperti gambar di atas.
b) Masukkan IP address pada masing-masing PC.
c) Lakukan tes koneksinya.
2) Tugas 2
a) Amati proses konfigurasi IP address di setiap PC client.
b) Jalankan simulasi per step atau trace, lalu amati pergerakan
pada saat pengiriman paket berlangsung. Kemudian, berikan
analisis dengan baik.
3) Tugas 3
a) Siapkan sebuah switch dengan jenis 2950-24, kemudian siapkan
12 unit PC dengan mengelilingi switch tersebut.
b) Hubungkan masing-masing PC ke switch dengan automatic
connection.
c) Konfigurasi masing-masing PC dengan IP yang sama jenisnya
(dalam network yang sama) dan unik. Misalnya, dari 10.0.0.2 sampai
10.0.0.13 serta subnetmask 255.255.255.0.
d) Caranya klik salah satu PC, pilih tab Desktop, IP Configuration.
Kemudian, isikan IP address dan subnet mask-nya. Lakukan juga
pada PC lain.
e) Setelah itu, lakukan ping dari setiap PC ke PC lainnya melalui
command line. Caranya klik salah satu PC > Desktop > Command
Prompt. Kemudian, ketik ‘ping <IP Address PC tujuan>’, misalnya
‘ping 10.0.0.3’. Apabila terdapat reply, berarti PC sudah saling
terhubung.

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


18 PT Lini Suara Nusantara
Gambar 1.30 Memperbanyak Cabang Topologi Star
Sumber: Maskie, 2011
4) Tugas 4
a) Buat dua PC seperti gambar di atas.
b) Lakukan koneksi diantara dua PC di atas.
c) Masukkan IP address pada masing-masing PC.
5) Tugas 5
a) Klik pada jendela simulation untuk memulai skenario.
b) Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1.
c) Klik play untuk mengetes konektivitas diantara dua PC.
d) Klik switch untuk melihat tabel MAC address (MAC address PC 0
dan PC 1).
e) Lalu, lakukan proses test koneksi antarPC yang lain.
6) Tugas 6
a) Setelah koneksi telah berhasil, amati pergerakan simulasi pada
mode simulasi. Hal tersebut dilakukan dengan memilih edit
filter, kemudian pilih protocol ICMP dan ARP saja, lalu amati
simulasinya.
b) Bandingkan apabila ingin memilih keseluruhan protocol pada
bagian edit filter sehingga dapat simpulkan.
c) Ubah rancangan yang dibuat menjadi seperti gambar di bawah
ini. Konfigurasi IP address setiap PC default DHCP-nya.

Topologi dan Arsitektur


Jaringan 19
Gambar 1.31 Mengamati Pergerakan Jaringan Melalui
Simulasi Sumber: Maskie, 2011
Tambahkan empat buah PC tambahan, lalu koneksikan dengan switch.
Hubungkan sebuah server dengan switch. Berikut konfigurasi servernya.
Tabel 1.3 Konfigurasi Server Topologi Star
IP address 100.10.1.254 Netmask
DHCP On
Default gateway 100.10.1.254
Sumber: Maskie, 2011
e. Membangun wireless
Berikut studi kasus dalam membuat wireless.
1) Tugas 1
Contoh pemanfaatan wireless, lakukan rancangan pada desain
jaringan seperti di bawah ini.

Gambar 1.32 Membangun Wireless


Sumber: Maskie, 2011
Topologi ini terdiri atas dua buah workstation, server, printer,
dan akses poin. Jaringan tersebut dapat digunakan sebagai jaringan
wireless.
2) Tugas 2
Buat gambar rancangan jaringan seperti berikut.

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


20 PT Lini Suara Nusantara
Gambar 1.33 Merancang Jaringan Wireless
Sumber: Maskie, 2011
a) Konfigurasi server
Berikut tabel tentang konfigurasi server wireless.
Tabel 1.4 Konfigurasi Server Wireless
IP address 100.10.1.254
DHCP On
Default gateway 100.10.1.254
Sumber: Maskie, 2011
b) Setting IP setiap PC secara dynamic (DHCP).
3) Pertanyaan
a) Tipe sinyal manakah yang dapat digunakan sebagai koneksi
wireless?
b) Dengan saluran apakah akses poin dapat terhubung ke peralatan
jaringan lainnya? Apakah seperti hub atau switch?
c) Sistem keamanan apa saja yang dapat digunakan dalam
koneksi wireless?
f. Membangun jaringan berbasis repeater dan
hub Buat skema jaringan seperti di bawah ini.

Gambar 1.34 Membangun Jaringan Berbasis Repeater dan


Hub Sumber: Maskie, 2011

Topologi dan Arsitektur


Jaringan 21
Topologi ini akan menghubungkan delapan host diantara dua hub dan satu
repeater dalam jaringan.
1) Prosedur
Berikut prosedurnya.
a) Di dalam jendela topologi, tambahkan tiga repeater diantar dua
hub.
b) Dalam mode simulasi, buat sebuah skenario.
c) Kirimkan sebuah paket dari PC 4 ke PC 0 dan sebuah paket
dari PC 5 ke PC 1 pada waktu yang berlainan sehingga tidak
terdapat peristiwa tabrakan data.
d) Sebelum mengoperasikan simulasi, klik paket di PC 4 dan PC 5
untuk melihat informasi OSI-nya, kemudian jalanan simulasinya
dengan baik.
e) Setelah simulasi pertama dilakukan, ulangi langkah ketiga.
f) ) Setelah paket tiba di hub1, klik pada paket yang keluar dari
hub1 dan melalui repeater0.
2) Tugas
a) Apakah kegunaan dari hub dan repeater pada jaringan tersebut?
b) Media apakah yang dapat dimanfaatkan untuk
menghubungkan host ke hub dan repeater ke hub?
c) Berapa kali kemungkinan terjadi collision pada jaringan tersebut?
g. Repeater dengan packet tracer 5.1
Buat skema jaringan sebagai berikut.

Gambar 1.35 Skema Jaringan Repeater dengan Packet Tracer 5.1


Sumber: Maskie, 2011
1) Tugas 1
a) Buat sebuah simulasi topologi jaringan.
b) Masukkan IP address pada workstation.
c) Pahami fungsi repeater.
d) Tuliskan empat aturan penggunaan repeater.
e) Lakukan tes simulasinya.
2) Tugas 2
Buat topologi jaringan komputer. Setelah itu, koneksikan semua
perangkat, lalu masukkan IP address masing-masing dengan benar
disertai dengan subnet mask (dapat menggunakan IP address
banyak selama masih dalam satu jaringan).

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


22 PT Lini Suara Nusantara
3) Tugas 3
a) Klik jendela simulasi untuk membuat skenario.
b) Tambahkan sebuah paket dan klik pada PC 0, kemudian klik PC 1
sebagai tujuan paket. Tambahkan paket yang lain dari PC 1 ke PC 2.
c) Jalankan mode simulasinya.
d) Catat waktu yang dibutuhkan dari paket-paket tersebut ke PC tujuan
(semakin banyak repeater maka semakin lama paket sampai tujuan).
4) Tugas 4
a) Klik sekali pada anak panah sisi kiri tombol play untuk
memundurkan satu detik.
b) Tambahkan paket dari PC 2 ke PC 1.
c) Klik jendela topologi. Hilangkan sebuah koneksi, kemudian
tambahkan satu repeater lainnya seperti Switch0 dan PC 2. Lalu,
koneksikan kembali pada perangkatnya.
d) Klik pada jendela simulation dan masuk ke mode simulasi untuk
melihat simulasinya.
e) Catat hal-hal yang terjadi.
h. Bridge dan switch
Topologi jaringan komputer ini terdiri atas 14 host, termasuk empat switch
dan dua bridge sebagai berikut.

Gambar 1.36 Topologi Jaringan Komputer 14 Host


Sumber: Maskie, 2011
1) Prosedur
Pada mode topologi, Fast Ethernet pada port 6 di Switch0 dapat disabled
sehingga saluran antara Switch0 dan Bridge0 tidak aktif (down).
Selain itu, masih di mode topologi, klik Switch0 dan klik Fast Ethernet
pada port
6. Port tersebut akan dilakukan enable dengan indikator lampu hijau
yang menyala.
Setelah itu, masuk ke mode simulation, saluran atau link yang sudah
di-enable secara otomatis akan ter-disable. Efek ini ditimbulkan oleh loop
dan Spanning Tree Protocol (STP) yang akan mencegah loop ini
terjadi. Kirimkan paket dari host 15 ke host 1. Lalu, lakukan analisis
pengiriman paket tersebut. Ketika link dari Switch0 dan Bridge0 tidak
aktif (down) untuk mencegah loop, Switch3 harus mengirimkan
paket ke Bridge1 dan juga mengirimkan ke Switch2. Kemudian, akan
dikirim ke Switch0 dan berakhir di host 1. Selanjutnya, pada mode
topologi, hilangkan dua
Topologi dan Arsitektur
Jaringan 23
bridge dan buat sebuah koneksi diantara segmen jaringan yang
terisolasi sehingga paket tersebut dapat terkirim.
2) Pertanyaan
a) Apakah kegunaan dari bridge dan switch pada topologi
jaringan komputer di atas?
b) Bridge dan switch bekerja pada lapisan OSI yang mana?
c) Apakah keuntungan menggunakan bridge dan switch
dibandingkan repeater serta hub?
d) Berapa kali terjadinya collision pada jaringan tersebut?

Tugas Kelompok
Pada masa kini, perkembangan dunia komunikasi semakin maju, terutama mengenai
pemanfaatan koneksi internet. Pemanfaatan internet ini secara tidak langsung akan
memberikan dampak yang baik terhadap bidang telekomunikasi. Dengan adanya
pemanfaatan topologi dan arsitetur pada jaringan, akan memberikan kemudahan dalam
membangun koneksi jaringan yang dibutuhkan oleh pihak tertentu. Pemanfaatan ini
banyak dimanfaatan oleh berbagai pihak, seperti sekolah, universitas, industri, dan
perkantoran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan dan
pemanfaatan pada topologi dan arsitektur jaringan akan memberikan manfaat yang
begitu besar.
Oleh karena itu, untuk lebih memahami mengenai materi ini, bentuklah kelompok
beranggotakan 3–5 mengenai perencanaan pembuatan topologi dan arsitektur
jaringan secara baik. Penugasan ini akan dipresentasikan di depan kelas dengan
menerapkan sikap percaya diri, bekerja sama, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif
dalam menyampaikan serta memaparkan mengenai tugas yang diberikan.

Refleksi
Berilah tanda centang (√) sesuai dengan tingkat pemahaman pada masing-masing
indikator pencapaian kompetensi.

Tingkat Pemahaman
No. Indikator Pencapaian Kompetensi
25% 50% 75% 100%
1. Memahami topologi dan arsitektur
jaringan.
2. Menjelaskan topologi dan arsitektur
jaringan.
3. Mengalisis topologi dan arsitektur
jaringan
4. Mempresentasikan topologi dan arsitektur
jaringan.
5. Menerapkan topologi dan arsitektur
jaringan.

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


24 PT Lini Suara Nusantara
Uji Kompetensi

A. Soal Pilihan Ganda


Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Suatu metode untuk menghubungkan dua komputer atau lebih
menggunakan bantuan kabel UTP dan fiber optik ataupun tanpa kabel
(nirkabel) sebagai media transmisi disebut ….
A. topologi jaringan
B. topologi ring
C. topologi star
D. topologi tree
E. topologi mesh
2. Metode topologi jaringan yang telah banyak digunakan di perusahaan adalah ….
A. topologi jaringan
B. topologi ring
C. topologi star
D. topologi tree
E. topologi mesh
3. Jaringan dari beberapa komputer yang memiliki koneksi dengan node yang
berada di jaringan pusat adalah ….
A. topologi jaringan
B. topologi ring
C. topologi star
D. topologi tree
E. topologi mesh
4. Bentuk gabungan dari sistem topologi bus dan star yang pada jaringan topologi
bus akan menjadi konektor utama dalam beberapa topologi star adalah …
A. topologi jaringan
B. topologi ring
C. topologi star
D. topologi tree
E. topologi mesh

Topologi dan Arsitektur


Jaringan 25
5. Sistem topologi yang koneksi antarkomputernya saling terhubung secara
langsung satu sama lainnya adalah ….
A. topologi jaringan
B. topologi ring
C. topologi star
D. topologi tree
E. topologi mesh
6. Gabungan dari dua atau lebih jenis topologi jaringan yang berbeda adalah ….
A. topologi hybrid
B. topologi ring
C. topologi star
D. topologi tree
E. topologi mesh
7. Topologi yang memiliki skema serupa dengan topologi bus dan telah
menggunakan konektor BNC dan kabel RJ-58 adalah ….
A. topologi hybrid
B. topologi linear
C. topologi star
D. topologi tree
E. topologi mesh
8. Suatu rancangan arus komunikasi yang dapat diterapkan pada media elektronik
adalah ….
A. topologi hybrid
B. topologi jaringan
C. arsitetur jaringan
D. topologi tree
E. topologi mesh
9. Jenis arsitektur jaringan yang pada jaringannya hanya mencakup area lokal adalah
….
A. LAN
B. MAN
C. WAN
D. CAN
E. SAN
10. Arsitektur jaringan yang jangkauannya lebih luas apabila dibandingkan LAN disebut
….
A. LAN
B. MAN
C. WAN
D. CAN
E. SAN

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


26 PT Lini Suara Nusantara
11. Teknologi yang dapat digunakan sudah lebih canggih apabila dibandingkan LAN
atau MAN adalah ….
A. LAN
B. MAN
C. WAN
D. CAN
E. SAN
12. Jaringan yang dapat menghubungkan gedung atau bangunan adalah ….
A. LAN
B. MAN
C. WAN
D. CAN
E. SAN
13. Jaringan yang dapat dimanfaatkan untuk menghubungkan perangkat yang
saling berhubungan adalah ….
A. LAN
B. MAN
C. WAN
D. CAN
E. SAN
14. Jaringan yang memungkinkan komputer akan terhubung pada jaringan yang
sama, walalupun secara fisik terpisah adalah ….
A. LAN
B. MAN
C. WAN
D. CAN
E. VLAN
15. Jaringan yang dapat diakses oleh pengguna secara sah atau diizinkan di suatu
tempat tertentu adalah ….
A. internet
B. MAN
C. WAN
D. CAN
E. VLAN

Topologi dan Arsitektur


Jaringan 27
B. Soal Esai Uraian
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Dalam bidang telekomunikasi, peranan topologi memiliki peran penting dalam
membuat suatu jaringan. Jaringan ini nantinya digunakan sebagai penghubun
jaringan satu ke jaringan lain di komputer sehingga hal ini akan memberikan
kemudahan dalam mengakses internet. Jelaskan tentang topologi jaringan.
2. Bidang telekomunikasi memiliki peranan sangat penting, terutama arsitektur
jaringan dapat digunakan dalam perencanaan dan perancangan jaringan.
Dengan demikian, dibutuhkan perancangan arsitektur dengan baik. Jelaskan
tentang arsitektur jaringan.
3. Banyak suatu gedung membutuhkan jaringan internet untuk membantu dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Pekerjaan ini berhubungan dengan media online
sehingga belum membutuhkan area yang cukup luas. Dengan demikian, dapat
menggunakan jaringan LAN. Jelaskan tentang LAN.
4. Dalam satu gedung dengan gedung lain dapat dihubungkan menggunakan
jaringan MAN. Jaringan MAN ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk
mengakses internet antargedung satu dengan gedung lain. Jelaskan tentang
MAN.
5. Apabila suatu industri memiliki cabang di luar kota dan agar dapat
berkomunikasi dengan cabang lain, membutuhkan jaringan WAN. Jaringan ini
sudah banyak dimanfaatkan untuk keperluan pengiriman data antarcabang
yang berada di kota lain sehingga jaringan WAN sangat penting. Jelaskan
tentang WAN.

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan (Teknik Komputer dan Jaringan)


28 PT Lini Suara Nusantara

Anda mungkin juga menyukai