Kompetensi Sanitarian
Kompetensi Sanitarian
Sanitarian sebagai salah satu jenis profesi dan tenaga kesehatan juga termasuk dalam
kriteria peraturan wajib melakukan uji kompetensi ini. Uji kompetensi ini
dimaksudkan untuk memperoleh SIK (Surat Ijin Kerja). Uji kompetensi bagi tenaga
sanitarian tentu akan mengacu pada beberapa dasar hukum yang sudah ada, seperti
Standard Profesi Sanitarian. Standar Profesi adalah pedoman yang dipergunakan
sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik yang ditetapkan oleh Menkes.
Standard profesi sanitarian dituangkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
373/Menkes/SK/III/2007 Tanggal : 27 Maret 2007 Tentang Standar Profesi Sanitarian.
Pada tahun 2005 standard ini sebetulnya juga telah ditetapkan oleh Himpunan Ahli
Kesehatan LingkunganIndonesia (HAKLI) dengan surat ketetapan nomor
03/MUNAS/V/2005.
Dengan bahasa lain dapat dinyatakan bahwa standar kompetensi merupakan rumusan
tentang kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan/tugas
yang didasari atas pengetahuan, keterampilan, yang didukung sikap kerja dan
penerapannya sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan. Seseorang telah dinyatakan
“Berkompeten” atau telah mengusasai kompetensi nya akan ditandai dengan
kemampuan untuk :
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan (minimal D1?). Jenis Profesi tenaga kesehatan di
Indonesia telah diklasifikasikan antara lain sebagai berikut :
Perawat;
Bidan;
Apoteker;
Analis Farmasi;
Asisten Apoteker;
Epidemiologi Kesehatan;
Entomolog Kesehatan;
Mikrobiolog Kesehatan;
Penyuluh Kesehatan;
Administrator Kesehatan;
Sanitarian;
Nutrisionis;
Dietisiens;
Fisioterapis;
Okupasi Terapis;
Terapis Wicara;
Radiografer;
Teknisi Gigi;
Teknisi Elektromedis;
Analis Kesehatan;
Refraksionis Optisien;
Ortotik Prostetik;
Teknisi Transfusi;
Perekam Medis;
Akupuntur;
Teknik Cardiovaskuler;
Fisikawan Medis;
Perawat Gigi;
1. surat izin praktik (SIP) bagi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan langsung terhadap
tubuh pasien; dan
2. surat izin kerja (SIK) bagi tenaga kesehatan yang tidak memberikan pelayanan langsung
terhadap tubuh pasien.
Sanitarian sebagai salah satu jenis profesi dan tenaga kesehatan juga termasuk dalam
kriteria peraturan wajib melakukan uji kompetensi ini. Uji kompetensi ini
dimaksudkan untuk memperoleh SIK (Surat Ijin Kerja). Uji kompetensi bagi tenaga
sanitarian tentu akan mengacu pada beberapa dasar hukum yang sudah ada, seperti
Standard Profesi Sanitarian. Standar Profesi adalah pedoman yang dipergunakan
sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik yang ditetapkan oleh Menkes.
Standard profesi sanitarian dituangkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
373/Menkes/SK/III/2007 Tanggal : 27 Maret 2007 Tentang Standar Profesi Sanitarian.
Pada tahun 2005 standard ini sebetulnya juga telah ditetapkan oleh Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dengan surat ketetapan nomor
03/MUNAS/V/2005.
Apabila mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan tersebut, uji kompetensi bagi
Sanitarian tentu akan sangat bersinggungan dengan tugas keseharian Sanitarian.
Sebagaimana kita ketahui (sesuai Kepmenkes tersebut) Sanitarian adalah Pegawai
Negeri Sipil yang diberi tugas, hak, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat
memelihara, melindungi, dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
Dengan mengacu pada batasan tersebut, untuk melakukan uji kompetensi ini, seorang
sanitarian akan selalui siap dengan berbagai jenis kemampuan/kompetensi sebagai
berikut :
1. Memahami Peraturan dan produk hukum yang terkait dengan profesi sanitarian.
2. Studi kelayakan (pengumpulan, pengolahan, dan analisa data).
3. Pengawasan Kesehatan Lingkungan.
4. Kemampuan melakukan diagnosa (kesehatan lingkungan)
5. Perbaikan kualitas kesehatan lingkungan.
6. Kemampuan melakukan intervensi (untuk mengatasi maslah kesehatan lingkungan) yang
ditemukan pada suatu obyek
7. Kemampuan melakukan pemeriksaan (kegiatan mendatangi, mengukur, mencatat, dan
melaporkan) kondisi lingkungan obyek kelompok I dan kelompok II (TTU, TPM,
TP2Pestisida, Industri kecil. Limbah, Perumahan, jamban, Kolam renang, Kebisingan, dll).
8. Kemampuan mengambil sampel dan spesimen.
9. Kemampuan melakukan konsultasi kesehatan lingkungan
10. Kemampuan melakukan supervisi
11. Kemampuan melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan Analisi
Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL).
12. Kemampuan melakukan uji kelaikan (fisik dan laboratoris) terhadap obyek kesehatan
lingkungan.
13. Kemampuan melakukan pengamatan kesehatan lingkungan.
I. PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi, tuntutan mutu pelayanan kesehatan lingkungan tidak dapat
dielakkan lagi. Peraturan perundang-undangan sudah mulai diarahkan kepada
kesiapan seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas tersebut.
Sanitarian/ahli kesehatan lingkungan harus mampu bersaing dengan profesi
sanitarian/ahli kesehatan lingkungan dari negara lain. Untuk itu diperlukan adanya
standar profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan sebagai pedoman standarisasi
bagi profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan.
Standar Kompetensi Sanitarian yaitu Peran, Fungsi dan Kompetensi Yang Harus
Dimiliki Oleh Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan
1. Peran Sebagai Pelaksana Kegiatan Kesehatan Lingkungan,Pengajar, Pelatih dan
Pemberdayaan Masyarakat, pengelola kesehatan lingkungan
2. Fungsi : Menentukan komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
manusia untuk Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan lingkungan, Menginterprestasikan hasil pengukuran
komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia, Merancang dan
merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
manusia, Mengorganisir Penanggulangan masalah kesehatan lingkungan dan
Mengevaluasi hasil
3. kompetensi : Mampu mengidentifikasi komponen-komponen yang mempengaruhi
kesehatan manusia.
Standar Kompetensi Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan
Dalam menjalankan peran, fungsi dan kompetensinya, tenaga sanitarian harus
memiliki kompetensi sesuai dengan standar kompetensi, Melakukan pemeriksaan
kualitas fisik air dan limbah cair,melakukan pengambilan sampel pemeriksaan
kualitas fisik air dan limbah cair,melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas
fisik air dan limbah cair ,melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik air dan limbah
cair ,melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair,
melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia air dan limbah cair,melakukan
pemeriksaan kualitas mikrobiologi air dan limbah cair,melakukan pengambilan
sampel mikrobiologi air dan limbah cair ,melakukan pengiriman sampel mikrobiologi
air dan limbah cair ,melakukan pemeriksaan sampel mikrobiologi air dan limbah
cair ,melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas mikrobiologi air dan limbah cair,
melakukan pemeriksaan kualitas fisik udara/kebising-an/getaran/ kelembaban
udara/kecepatan angin & radi-asi,melakukan pengambilan sampel kualitas fisik
uda-ra/kebisingan/getaran/ kelembaban udara/kecepatan angin & radiasi ,melakukan
pengiriman sampel kualitas fisik uda-ra/kebisingan/getaran/ kelembaban
udara/kecepatan angin & radiasi ,melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik
uda-ra/kebisingan/getaran/ kelembaban udara/kecepatan angin & radiasi ,melakukan
analisis hasil kualitas fisik udara/kebising-an/getaran/ kelembaban udara/kecepatan
angin & radiasi,melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia
udara ,melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas kimia udara ,melakukan
pemeriksaan sampel kualitas kimia udara,melakukan analisis hasil pemeriksaan
kualitas kimia udara ,melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi udara, melakukan
pengambilan sampel kualitas mikrobiologi udara ,melakukan pengiriman sampel
pemeriksaan kualitas mikrobiologi udara,melakukan pemeriksaan sampel kualitas
mikrobiologi udara Melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas mikrobiologi
udara,melakukan pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padat,melakukan
pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padat ,melakukan
pengiriman sampel pemeriksaan pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah
padat ,melakukan pemeriksaan sampel pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah
padat ,melakukan analisis hasil pemeriksaan pemeriksaan kualitas fisik tanah dan
limbah padat,melakukan pemeriksaan kualitas kimia tanah dan lim-bah
padat,melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah
padat .melakukan pengiriman sampel pemeriksaan pemeriksaan kualitas kimia tanah
dan limbah padat,melakukan pemeriksaan sampel pemeriksaan kualitas kimia kimia
tanah dan limbah padat,melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia tanah
dan limbah padat,melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi & para-sitologi
ttanah dan limbah padat,melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas
mikrobiologi & parasitologi tanah dan limbah padat ,melakukan pengiriman sampel
pemeriksaan kualitas mikrobiologi & parasitologi tanah dan limbah padat ,melakukan
pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi & parasitologi tanah dan limbah padat
kualitas kimia kimia tanah dan limbah padat ,melakukan analisis hasil pemeriksaan
kualitas mikrobi-ologi & parasitologi ttanah dan limbah padat,melakukan
pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minuman,melakukan pengambilan sampel
pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minuman,melakukan pengiriman sampel
pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minuman,melakukan pemeriksaan sampel
kualitas fisik makanan dan minuman ,melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas
fisik makanan dan minuman ,melakukan pemeriksaan kualitas kimia makanan dan
minuman ,melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia makanan dan
minuman,melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas kimia makanan dan
minuman,melakukan pemeriksaan sampel kualitas kimia makanan dan
minuman,melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia ma-kanan dan
minuman,melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan para-sitologi makanan
dan minuman,melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan
parasitologi makanan dan minuman,melakukan pengiriman sampel pemeriksaan
kualitas mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman,melakukan
pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi dan parasitologi makanan dan
minuman ,melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas mikrobi-ologi dan
para-sitologi makanan dan minuman,melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi
dan parasitologi sampel usap alat makanan minuman dan rectum ,melakukan
pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi parasitologi sampel usap alat
makanan dan minuman ,melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas
mikrobiologi parasitologi sampel usap alat makanan dan minuman,melakukan
pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi parasitologi sampel usap alat makanan dan
minuman,melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas mikro-biologi parasitologi
sampel usap alat makanan dan minuman,melakukan Survai Vektor dan Binatang
Pengganggu,melakukan analisis hasil Survai Vektor dan Binatang
Pengganggu.,melakukan pengukuran kuantitas (debit) air dan air limbah,melakukan
analisis hasil pengukuran kuantitas (debit) air dan air limbah,mengidentifikasi makro
dan mikro bentos di badan air,melakukan pengambilan sampel makro dan mikro
bentos di badan air ,melakukan pengiriman sampel makro dan mikro bentos di badan
air ,melakukan pemeriksaan sampel makro dan mikro bentos di badan air
kualitas ,melakukan analisis hasil pemeriksaan makro dan mikro bentos di badan
air,melakukan pemeriksaan sample toksikan dan biomo-nitoring,melakukan
pengambilan sampel toksikan dan biomo-nitoring,melakukan pengiriman sampel
toksikan dan biomo-nitoring ,melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan
biomo-nitoring ,melakukan analisis hasil pemeriksaan toksikan dan
biomo-nitoring ,melakukan analisis dampak kesehatan lingkungan,mengelola program
hygiene industri, kesehatan dan ke-selamatan kerja,erancang, mengoperasikan, dan
memelihara peralatan pengelolaan sampah,mengoperasikan alat pengeboran air
tanah.,mlakukan pengeboran air tanah untuk pembangunan sarana air
bersih,mlakukan pendugaan air tanah,mngkalibrasi dan memelihara peralatan
pengujian,mngoperasikan alat alat aplikasi pengendalian vektor,mngelola alat-alat
pengambil sampel udara,mlakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan
(komuni-kasi),mngawasi sanitasi pengelolaan linen,melakukan pengelolaan limbah
padat sesuai jenisnya,melakukan Pengendalian Vektor dan Binatang
Peng-ganggu,melakukan pengelolaan pembuangan tinja,mengawasi sanitasi
pengelolaan limbah bahan ber-bahaya dan beracun (B3),melakukan surveilance
penyakit berbasis lingkungan,berwirausaha di bidang kesehatan pelayanan kesehatan
lingkungan,melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
lingkungan,menilai kondisi kesehatan perumahan (kepadatan hu-nian, lantai, dinding,
atap, ventilasi, jendela dan pena-taan ruangan/bangunan),menerapkan prinsip sanitasi
pengelolaan makanan,menerapkan HACCP dalam pengelolaan makanan dan
minuman,mengawasi sanitasi tempat pembuatan, penjualan, pe-nyimpanan,
pengangkutan & penggunaan pestisida,mengawasi Sanitasi Tempat-tempat Umum,
Industri, Pa-risata, Permukiman dan Sarana Transportasi,melaksanakan penelitian
yang berkaitan dengan kese-hatan lingkungan,merancang teknologi tepat guna dan
ramah lingkungan ,melakukan intervensi administratif sesuai hasil analisis sampel air,
tanah, udara, limbah makanan dan minu-man, vektor dan binatang
pengganggu,melakukan intervensi teknis sesuai hasil analisis sampel air, tanah, udara,
limbah makanan dan minuman, vektor dan binatang pengganggu,melakukan
intervensi sosial sesuai hasil analisis sampel air, tanah, udara, limbah makanan dan
minuman, vektor dan binatang pengganggu,mengelola klinik sanitasi.
Daftar Kepustakaan.
Jabatan Fungsional Sanitarian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat dalam
rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi
dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
1. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan
pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
2. Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan.
3. Kompetensi Manajerial adalah soft competency yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan.
4. Standar Kompetensi Manajerial adalah persyaratan kompetensi manajerial minimal yang
harus dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas jabatan.
Menimbang :
1. bahwa dalam rangka menjamin obyektivitas dan kualitas pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
dalam jabatan fungsional, perlu disusun standar kompetensi manajerial jabatan fungsional;
2. bahwa standar kompetensi manajerial jabatan fungsional Sanitarian digunakan dalam rangka
meningkatkan profesionalisme dan kompetensi jabatan fungsional Sanitarian;
3. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Kompetensi Manajerial Jabatan
Fungsional Sanitarian;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri
Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;
4. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
97 Tahun 2012;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/10/M.PAN/3/2006 tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
19/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Sanitarian dan Angka Kreditnya;
6. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 297);