Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tempat-tempat ibadah merupakan salah satu sarana tempattempat umum yang dipergunakan untuk berkumpulnya masyarakat
guna

melaksanakan

kegiatan

ibadah.

Masalah

kesehatan

lingkungannya merupakan suatu masalah yang perlu di perhatikan


dan ditingkatkan. Dalam hal ini pengelola/pengurus tempat-tempat
ibadah tersebut perlu dan sangat perlu untuk diberikan pengetahuan
tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan tempattempat umum (tempat ibadah) guna mendukung upaya peningkatan
kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan.
Dengan peran serta dari pengurus tempat-tempat ibadah diharapkan :
1. Berubahnya atau terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik
dan lingkungan yang terdapat dilingkungan tempat ibadah yang
dapat
memberi
pengaruh
jelek
terhadap
kesehatan
2. Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan tempat-tempat ibadah.
3. Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dan sektor
lain dalam pelestarian dan peningkatan penyehatan lingkungan
tempat-tempat
ibadah.
4. Terlaksananya pendidikan kesehatan tentang peningkatan
kesehatan
lingkungan

5. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sanitasi tempattempat ibadah.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengetahui kondisi
sanitasi di gereja
1

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Gereja
Gereja merupakan suatu tempat termasuk fasilitasnya dimana masyarakat
umum pada waktu-waktu tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah
keagamaan Kristen atau Katolik.

2.2 Persyaratan Sanitasi Gereja


Berikut ini adalah persyaratan sanitasi dari gereja, antara lain:
a. Letak :
Tidak terletak diedarah banjir dan sesuai dengan rencana tatakota
b. Konstruksi :
Kuat, aman, dan sesuai petunjuk Dinas Pekejaan Umum
c. Persyaratan Bagian Luar
1) Halaman :
Bersih, tidak terdapat sampah yang berserakan dan genangan air.
2) Tempat sampah :
Tersedia tempat sampah yang bertutup rapat, kedap air, mudah
dibersihkan, mudah diangkat, jumlah dan kapasitas disesuaikan dengan
kebutuhan.
3) Pembuangan air limbah/kotor :
Air mengalir dengan lancar , saluran bersambung dengan saluran
pembuangan air kotor umum, kedap air. Bila tidak ada saluran air kotor
umum, air limbah ditampung pada sarana penampungan yang dibuat
sendiri dan tertutup.
4) Persediaan air :
Kualitas harus memenuhi persyaratan air bersih dan tersedia setiap saat
diperlukan
5) Jamban dan peturasan

Tersedia jamban dan peturasan )urinoir) yang santer minimal satu buar
yang dilengkapi dengan air untuk penggelontor
d. Persyaratan Bagian Dalam
1) Lantai, dinding, dan langit-langit bersih
2) Perlengkapan tempat duduk untuk berdoa
3) Bersih dan bebas dari kutu busuk dan serangga lainnya
4) Lantai mudah dibersihkan dan tidak lembab
5) Ventilasi :
Lubang ventilasi harus disesuaikan dengan jumlah pengunjung terbanyak,
bila mungkin dilengkapi dengan ventilasi mekanis.
6) Pencahayaan :
Cukup terang, minimal 100 Lux dan tidak menyilaukan.

BAB III
4

HASIL KEGIATAN

3.1 Waktu Kegiatan


Hari dan Tanggal

: Selasa, 15 Desember 2015

Waktu Kegiatan

: 09.00 WIB - Selesai

3.2 Lokasi Kegiatan


Adapun lokasi kegiatan praktek yaitu di Gereja HKBP Ressort Jambi

3.3 Hasil Kegiatan


Nama Gereja

: Gereja HKBP Ressort Jambi

Nama Pengelola

: Dr. Ir. Fridz Sihombing

Berdiri pada Tahun

: 1985

Rata rata jemaat

: 2300 KK / +1000 / 2500 orang/ minggu :


Dewasa

Adapun pengamatan yang dilakukan di Gereja HKBP didapatkan hasil


Sebagai berikut :
Distribusi Hasil Penilaian Pemeriksaan Kesehatan tempat ibadah
(Gereja)

ITEM PEMERIKSAAN

NILAI

SCORE
5

O
I
II
III

LETAK
1. Sesuai dengan rencana tata kota
KONSTRUKSI
2. Kuat dan aman sesuai petunjuk PU
PERSYARATAN
a.Bagian Luar
3. Halaman bersih dan tidak ada genangan air
4. Tersedia tempat sampah bertutup rapat, kedap air, mudah
dibersihkan, mudah diangkat dan jumlahnya cukup.
5. Pembuangan air kotor/bekas mengalir lancar,
berhubungan langsung dengan Saluran pembuangan
umum yg kedap air.
6. Jamban/peturasan tersedia minimum masing2 satu buah.
b.Bagian dalam
7. Ruang sembahyang bersih
8. Kursi bersih, dan tersedia kotak sampah yg cukup sesuai
kebutuhan.
9. Lubang penghawaan sesuai dengan jumlah pengunjung
terbanyak bila mungkin dilengkapi ventilasi mekanis.
10. Pencahayaan cukup terang dan tidak menyilaukan
11. Lantai mudah dibersihkan dan tidak lembab
JUMLAH

50

50

100

100

100

85

75

75

75

75

100

100

100
100

85
90

100

100

75
75
950

75
75
910

Berdasarkan tabel di atas didapatkan skore seluruh variabel adalah


> 75% (712) maka hasil penilaian pemeriksaan kesehatan gereja
memenuhi syarat.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pemeriksaan Sanitasi Gereja


a. Bagian Luar
Dari hasil penilaian yang telah dilakukan, kondisi luar bangunan
gereja sangat bersih. Pembersihan dilakukan setiap hari dan tidak
terdapat genangan air, karena pada saat penilaian dilakukan pada saat
berdekatan hari natal maka pembersihan dilakukan lebih intensif. Tempat
sampah tersedia di setiap sudut gereja. Adapun tempat aliran air kotor
mengalir dengan lancar. Pada kamar mandi terpisah antara pria dan
wanita yang masing terdiri dari 4 jamban dan 1 tempat cuci tangan.
Kondisi jamban sangat bersih.
b. Bagian Dalam
Pada bagian dalam ruangan gereja, kursi berantakan, hal itu
dikerenakan masih dalam proses pembenahan untuk kegiatan natal. Kursi
masih dalam kondisi bersih dan tidak rusak. Di dalam ruangan juga
disediakan tempat sampah di setiap sudut. Pencahayaan di ruangan
cukup terang karena pada siang hari bantu dengan penerangan alami.
Kondisi lantai pada ruangan bersih tidak retak dan tidak licin da tidak
lembab.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
hasil sebagai berikut :
kondisi pada luar bangunan sangat bersih. Kebersihan lingkungan
bangunan dilaksanakan setiap hari. Begitu juga pada bagian dalam
ruangan bersih. Pada bagian luar tempat sampah tersedia dan cukup
untuk pengunjung. Untuk fasilitas sanitasi jamban kondisi jamban
bersih dan terpisah antara wanita dan pria dan juga tersedianya
fasilitas tempat mencuci tangan.
Pada kondisi bagian dalam ruangan kursi tidak tertata rapi karena
mash dalam pembenahan untuk kegiatan natal. Kondisi ruangan
dalam keadaan bersih bersih. Cahaya cukup terang di dalam ruangan
dan tidak menyilaukan. Adapun kondisi lantai rata, tidak retak, dan
tidak lembab.

5.2 Saran
Sebaiknya kebersihan lingkungan tetap harus dijaga dengan baik agar
tidak dapat menimbulkan penyakit atau sarang vektor yang dapat
menyebabkan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai