Nama : M.

Rausyan Fikri
Kelas : XI.IPS
MAN IC Padang Pariaman

1. Diselatan Amerika Selatan adalah kawasan dengan iklim gurun dengan musim dingin
lebih panjang karena berada di lintang tinggi dan curah hujan yang sangat rendah, hal ini
menyebabkan beberapa bagiannya berupa stepa, terdapat dua gurun di bagian selatan,
yaitu Gurun Atacama dan Gurun Patagonia. Diutara gurun terdapat kawasan dengan
iklim sub-tropis. (A)

Faktor Lintang, Sirkulasi Atmosfer, Topografi (B)

Faktor Lintang mempengaruhi suhu dan iklim, sehingga suhu di Amerika Selatan bagian
utara memiliki iklim tropis, sehingga di selatan memiliki iklim subtropis.

Faktor Topografi mempengaruhi iklim di bagian selatan Amerika Selatan, pegunungan

Andes menyebabkan kawasan di Leeward Side-nya mengalami curah hujan yang sangat
sedikit dan memiliki iklim gurun

Faktor Gyre juga menyebabkan kekeringan di sepanjang pesisir barat Amerika Selatan,
karena arus dingin yang dibawa dari Antartica menyebabkan sedikitnya uap air yang
dibawa (C)

Gurun Gobi tidak terbentuk di pesisir karena Gyre yang terdapat di pantai barat Asia
adalah Arus hangat yang dibawa dari Khatulistiwa, sehingga udara mengandung banyak
uap air yang membuat curah hujan di pesisir barat Asia cenderung tinggi (D)

2. Faktor suhu, suhu minimalnya pembentukannya adalah 26,5℃ hingga kedalaman 60 m

Faktor lintang, terjadi pada lintang 5-15 derajat.
Atmosfer harus lembab dan terdapat awan comulunimbus. (A)

Tahap pembentukan, terbentukan spiral pada citra, namun pusat sirkulasi belum ada
Tahap belum matang, sudah mulai membentuk sabuk perawanan melingkar
Tahap matang, stabil dan terbentuk mata siklon, dan bentuk sempurna
Tahap pelemahan, pusat hangat siklon hilang, dan perawanan menyebar ke luar (B)
 Karena wilayah Indonesia berada di kawasan Equator, dimana siklon tropis tidak bisa
terbentuk di wilayah konvektif yang kuat dan terbentuk setidaknya 500 km dari
khatulistiwa. (C)

Dampak yang ditimbulkan dapat berupa Gelombang tinggi, gelombang badai atau storm
surge yang berupa naiknya tinggi muka laut seperti air pasang tinggi yang datang tiba-
tiba, hujan deras serta angin kencang, sebagian besar dipengaruhi oleh faktor angin yang
disebabkan siklon tropis. (D)

Tornado terjadi di atas daratan, sedangkan siklon tropis di atas lautan luas. Siklon tropis
yang memasuki daratan akan melemah dan kemudian mati. Tornado juga berbentuk
kerucut dan punya area yang sempit, sedangkan badai tropis cakupan areanya luas. (E)

3. Upwelling, karena pada umumnya upwelling terjadi pada bulan April – Oktober dimana
terjadinya angin muson timur (A)

Upwelling terjadi ketika angin muson yang berhembus secara terus menerus yang
menyebabkan naiknya massa air yang dingin dan kaya nutrien ke permukaan oleh
kekuatan angin dengan bantuan gaya coriolis dan Spiral Ekman. (B)

Dampak paling utama dari upwelling adalah meledaknya jumlah fitoplankton karena
naiknya massa air dingin yang kaya nutrien ke permukaan, hal ini mmenyebabkan
meningkatnya jumlah ikan di permukaan yang memiliki dampak yaitu banyak nya biota
laut yang terdampar di permukaan dan tepi pantai. (C)

4. Evaporasi (penguapan), semakin tinggi evaporasi, semakin tinggi salinitas. Volume air
tawar, semakin banyak volume air tawar, semakin rendah salinitas. Curah hujan,
semakin tinggi curah hujan, semakin rendah salinitas (kecuali khatulistiwa). Kandungan
mineral, semakin beragam mineral, semakin tinggi salinitas. (A)

Asia Tenggara memiliki evaporasi yang tinggi juga curah hujan yang tinggi, sehingga
tingkat salinitas di kawasan Asia Tenggara cenderung stabil, sedangkan Laut
Mediterania memiliki tingkat evaporasi yang tinggi , tetapi curah hujan rendah, sehingga
mineral dalam laut menumpuk karena rendahnya volume air tawar. (B)

Distribusi vertikal salinitas di laut khatulistiwa terdapat 3 zona; Mixed layer yaitu
kedalaman 0 – 100 m dimana terjadi kenaikan salinitas walau tidak signifikan.
Haloklin, yaitu zona terjadinya penurunan salinitas secara drastis. Deep zone, yaitu
salinitas tidak lagi mengalami perubahan (rendah konstan) (C)