Anda di halaman 1dari 9

DEKONTAMINASI PERALATAN

PERAWATA PASIEN

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
PUSKESMAS Anti,S.Kep.,Ners
TERING NIP. 19770727 2007011021
SEBERANG

[1.] Pengertian Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien adalah rangkaian kegiatan


yang dilakukan dengan tujuan untuk memutus rantai penularan infeksi

[2.] Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah


dekontaminasi peralatan pasien

[3.] Kebijakan PMK No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Pedoman PPI Puskesmas Tering Seberang Tahun 2023


[4.] Referensi

[1.] Persiapan
5. Langkah –
[a.] Alat :
langkah
[1)] Kran air
[2)] Wadah larutan klorin
[3)] sterilisator
[b.] Bahan :
[1)] Detergen
[2)] Larutan klorin 0,5 %
[3)] Alkohol 70 %
[2.] Sebelum melaksanakan dekontaminasi, bersihkan tangan dengan air
dan sabun atau dengan antiseptik berbasis alkohol
[3.] Gunakan sarung tangan non steril
[4.] Precleaning :
[a.] melakukan pensortiran alat yang tergolong kritikal (alat yang
berhubungan dengan jaringan tubuh steril, sistem darah
sehingga merupakan merupakan risiko infeksi tingkat
tertinggi), semikritikal (alat yang berhubungan dengan
mukosa dan area kecil di kulit yang lecet) dan nonkritikal (alat
yang berhubungan dengan kulit utuh yang merupakan risiko
terendah)
[b.] untuk alat yang telah terkontaminasi kotoran atau cairan
tubuh, dilakukan perendaman kedalam air dan detergen
selama 5 menit.
[5.] Cleaning : Cuci alat dengan sikat dan bilas dengan air mengalir,
keringkan
[6.] Untuk perlatan non kritikal ( contoh : termometer, tensimeter,
stetoskop) kita lakukan desinfeksi tingkat rendah menggunakan
alkohol 70%
[7.] Untuk peralatan kritikal dilakukan Desinfeksi Tingkat Tinggi dan
Sterilisasi. Sedangkan untuk peralatan semikritikal dilakukan
desinfeksi tinggat tinggi atau sterilisasi.
[8.] Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dapat dilakukan secara fisik dengan
merebus atau dengan menggunakan uap air atau dengan cara
kimia menggunkan larutan klorin. Pada Puskesmas Kenjeran, DTT
dilaksanakan dengan cara kimia yakni menggunkan larutan klorin
0,5 %. Alat yang sudah kering direndam seluruhnya dalam larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit. Kemudian bilas dengan air lalu
keringkan. Setelah itu simpan alat pada wadah tertutup
[9.] Setelah dilakukan DTT, alat di steril menggunakan sterilisator panas
kering (oven). Letakkan alat di oven, panaskan hingga 170°C,
selama 1 (satu) jam dan kemudian didinginkan selama 2-2,5 jam
atau 160°C selama 2 (dua) jam. Perlu diingat bahwa waktu paparan
dimulai setelah suhu dalam sterilisator telah mencapai suhu
sasaran. Tidak boleh memberi kelebihan beban pada sterilisator
karena akan mengubah konveksi panas. Sisakan ruang kurang lebih
7,5 cm antara bahan yang akan disterilisasi dengan dinding
sterilisator.
[10.] Alat dapat digunakan kembali.
Persiapan alat dan
[6.] Diagram Alir Bahan

Sebelum melaksanakan dekontaminasi,


bersihkan tangan dengan air dan sabun
atau dengan antiseptik berbasis alkohol

Gunakan sarung tangan non steril

tidak Precleaning : ya
Alat
Tergolong alat
kritikal/semikritikal ?
non kritikal

untuk alat yang telah


terkontaminasi kotoran atau
Desinfeksi tingkat rendah cairan tubuh, dilakukan
dengan alkohol 70 % perendaman kedalam air
dan detergen selama 5
menit.

Alat digunakan kembali


Cleaning : Cuci alat dengan
sikat dan bilas dengan air
mengalir, keringkan

Untuk peralatan kritikal dilakukan


Desinfeksi Tingkat Tinggi dan
Sterilisasi. Sedangkan untuk
peralatan semikritikal dilakukan
desinfeksi tinggat tinggi atau
sterilisasi.

Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dapat dilakukan secara fisik


dengan merebus atau dengan menggunakan uap air atau
dengan cara kimia menggunkan larutan klorin. Pada
Puskesmas Kenjeran, DTT dilaksanakan dengan cara kimia
yakni menggunkan larutan klorin 0,5 %. Alat yang sudah
kering direndam seluruhnya dalam larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit. Kemudian bilas dengan air lalu keringkan.
Setelah itu simpan alat pada wadah tertutup

Setelah dilakukan DTT, alat di steril menggunakan sterilisator panas


kering (oven). Letakkan alat di oven, panaskan hingga 170°C, selama
1 (satu) jam dan kemudian didinginkan selama 2-2,5 jam atau 160°C
selama 2 (dua) jam. Perlu diingat bahwa waktu paparan dimulai
setelah suhu dalam sterilisator telah mencapai suhu sasaran. Tidak
boleh memberi kelebihan beban pada sterilisator karena akan
mengubah konveksi panas. Sisakan ruang kurang lebih 7,5 cm antara
bahan yang akan disterilisasi dengan dinding sterilisator.
[6.] Unit Terkait
Ruang Sterilisasi

[7.] Dokumen Cheklist Sterilisasi


Terkait

[8.] Rekaman Historis Perubahan

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

1
Persiapan alat dan
Bahan

Sebelum melaksanakan dekontaminasi,


bersihkan tangan dengan air dan sabun
atau dengan antiseptik berbasis alkohol

Gunakan sarung tangan non steril

tidak Precleaning : ya
Alat
Tergolong alat
kritikal/semikritikal ?
non kritikal

untuk alat yang telah


terkontaminasi kotoran atau
Desinfeksi tingkat rendah cairan tubuh, dilakukan
dengan alkohol 70 % perendaman kedalam air
dan detergen selama 5
menit.

Alat digunakan kembali


Cleaning : Cuci alat dengan
sikat dan bilas dengan air
mengalir, keringkan

Untuk peralatan kritikal dilakukan


Desinfeksi Tingkat Tinggi dan
Sterilisasi. Sedangkan untuk
peralatan semikritikal dilakukan
desinfeksi tinggat tinggi atau
sterilisasi.

Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dapat dilakukan secara fisik


dengan merebus atau dengan menggunakan uap air atau
dengan cara kimia menggunkan larutan klorin. Pada
Puskesmas Kenjeran, DTT dilaksanakan dengan cara kimia
yakni menggunkan larutan klorin 0,5 %. Alat yang sudah
kering direndam seluruhnya dalam larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit. Kemudian bilas dengan air lalu keringkan.
Setelah itu simpan alat pada wadah tertutup

Setelah dilakukan DTT, alat di steril menggunakan sterilisator panas


kering (oven). Letakkan alat di oven, panaskan hingga 170°C, selama
1 (satu) jam dan kemudian didinginkan selama 2-2,5 jam atau 160°C
selama 2 (dua) jam. Perlu diingat bahwa waktu paparan dimulai
setelah suhu dalam sterilisator telah mencapai suhu sasaran. Tidak
boleh memberi kelebihan beban pada sterilisator karena akan
mengubah konveksi panas. Sisakan ruang kurang lebih 7,5 cm antara
bahan yang akan disterilisasi dengan dinding sterilisator.
Persiapan alat dan
Bahan

Sebelum melaksanakan dekontaminasi,


bersihkan tangan dengan air dan sabun
atau dengan antiseptik berbasis alkohol

Gunakan sarung tangan non steril

tidak Precleaning : ya
Alat
Tergolong alat
kritikal/semikritikal ?
non kritikal

untuk alat yang telah


terkontaminasi kotoran atau
Desinfeksi tingkat rendah cairan tubuh, dilakukan
dengan alkohol 70 % perendaman kedalam air
dan detergen selama 5
menit.

Alat digunakan kembali


Cleaning : Cuci alat dengan
sikat dan bilas dengan air
mengalir, keringkan

Untuk peralatan kritikal dilakukan


Desinfeksi Tingkat Tinggi dan
Sterilisasi. Sedangkan untuk
peralatan semikritikal dilakukan
desinfeksi tinggat tinggi atau
sterilisasi.

Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dapat dilakukan secara fisik


dengan merebus atau dengan menggunakan uap air atau
dengan cara kimia menggunkan larutan klorin. Pada
Puskesmas Kenjeran, DTT dilaksanakan dengan cara kimia
yakni menggunkan larutan klorin 0,5 %. Alat yang sudah
kering direndam seluruhnya dalam larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit. Kemudian bilas dengan air lalu keringkan.
Setelah itu simpan alat pada wadah tertutup

Setelah dilakukan DTT, alat di steril menggunakan sterilisator panas


kering (oven). Letakkan alat di oven, panaskan hingga 170°C, selama
1 (satu) jam dan kemudian didinginkan selama 2-2,5 jam atau 160°C
selama 2 (dua) jam. Perlu diingat bahwa waktu paparan dimulai
setelah suhu dalam sterilisator telah mencapai suhu sasaran. Tidak
boleh memberi kelebihan beban pada sterilisator karena akan
mengubah konveksi panas. Sisakan ruang kurang lebih 7,5 cm antara
bahan yang akan disterilisasi dengan dinding sterilisator.

Anda mungkin juga menyukai