Anda di halaman 1dari 4

MATERI III.

DAMPAK PENJAJAHAN BANGSA EROPA DALAM KEHIDUPAN BANGSA


INDONESIA MASA KINI.

1. Dampak politik
Pengaruh penjajahan Belanda dalam bidang politik tampak dalam hal birokrasi.
System pemerintahan colonial dibawah pimpinan gubernur Jenderal dirancang seperti
lembaga eksekutif yang kita kenal saat ini. Dalam mengelola pemerintahan, gubernur
Jenderal dibantu oleh enam departemen yaitu kehakiman, keuangan, dalam negeri,
kebudayaan dan kepercayaan, ekonomi, serta kesejahteraan umum. Ada juga departemen
militer yaitu departemen peperangan dan angkatan laut. Departemen-departemen ini
mirip sekali dengan cabinet dalam system pemerintahan presidensial sekarang ini.
Dalam struktur birokrasinya, jabatan territorial diatas tingkat kabupaten dipegang
orang Belanda. Jabatan tertinggi yang bisa dipegang oleh pribumi adalah bupati, yang
umumnya diwariskan turun-temurun untuk menjaga loyalitas pemangku jabatan tersebut
kepada pemerintah colonial. Bupati dibantu oleh seorang patih.
Dibawah bupati terdapat wedana, yang bertugas mengatur kewedanan.Sementara
itu, kecamatan yang dikepalai seorang camat, merupakan wilayah dibawah kewedanan.
Camat membawahi para kepala desa. Pada dasarnya kepala desa tidak termasuk dalam
struktur birokrasi pemerintah colonial sehingga mereka bukan anggota korps pegawai
negeri Hindia-Belanda. Oleh karena itu, kepala desa tidak termasuk kategori priyayi.
Para kepala desa tidak diangkat maupun digaji oleh pemerintah. Mereka dipilih langsung
oleh rakyat.Gaji diperoleh dari tanah desa yang menjadi hak mereka selama menjabat
sebagai kepala desa.Struktur birokrasi semacam ini masih kuat mempengaruhi struktur
birokrasi Indonesia sampai sekarang ini.

2. Dampak budaya
Pengaruh Portugis terlihat dalam bidang kesenian yang masih bisa ditemukan
peninggalannya yaitu music keroncong di Kampung Tugu, Jakarta Utara. Penduduk awal
kampong ini berasal dari berbagai koloni Portugis di Malaka, Kalkuta, Goa dan Srilanka.
Pada abad 17 mereka diboyong Belanda ke Batavia sebagai tawanan perang. Sebagian
besar dari mereka kemudian pindah ke kampong Tugu. Di Jakarta peninggalan budaya
Portugis selain keroncong adalah Tanjidor dan ondel-ondel.
Dari segi bahasa banyak kosa kota bahasa Portugis diserap kedalam bahasa
Indonesia seperti biola (viola), meja (mesa), mentega (manteiga), pita (fita), sepatu
(sepato), boneka (boneca), dll

3. Dampak sosial
Dalam bidang social pengaruh penjajahan Belanda adalah dalam bentuk
tertanamnya semakin kuat apa yang disebut mentallitas inlander. Mentalitas semacam ini
merupakan warisan kuat dari feodalisme jawa namun Belanda memanfaatkannya untuk
melanggengkan kekuasaannya. Dalam rangka memperkuat mentalitas tersebut, Belanda
menggolong-golongkan penduduk Indonesia kedalam kelas-kelas social sebagai berikut,

Orang Belanda dan Eropa

Orang Timur Asing seperti orang


Tionghoa, Arab, India

Orang Pribumi (Inlander)

4. Dampak ekonomi
Pengaruh ekonomi yang membekas sampai sekarang terutama sejak
diberlakukannya system Tanam Paksa dan kebijakan Pintu Terbuka (system ekonomi
liberal). Pengaruh system tanam paksa misalnya tampak dalam dua hal yaitu:
1. Petani pribumi mulai mengenal jenis-jenis tanaman-tanaman komoditi lain seperti
Kopi dan teh.
2. Petani mulai mengenal system upah, yang sebelumnya tidak dikenal (masyarakat
lebih mengutamakan system gotong royong.)
Sementara itu, system ekonomi Liberal membuat rakyat Indonesia mengenal hal
berikut.
1. System sewa tanah. Aturan sewa tanah kepada pihak asing dengan status hak guna
usaha dalam jangka waktu tertentu masih tetap berlaku hingga sekarang
2. Ekonomi uang.
3. System kerja kontrak. System dan praktik kerja kontrak masih dikenal hingga saat ini.
Dewasa ini kerja kontrak bisa menjadi langkah awal sebelum mendapat status
permanen ditempat kerja. Praktek kerja kontral juga dikenal di lembaga pemerintahan
atau institusi-institusi pemerintahan dan sekolah-sekolah pemerintah. Tenaga kerja
kontrak di lembaga-lembaga pemerintahan dikenal sebagai tenaga honorer.

5. Dampak pendidikan
Pengaruh penajajahan barat dalam bidang pendidikan yang pengaruhnya bisa terasa
hingga kini adalah kehadiran lembaga pendidikan dan penelitian modern, perkembangan
tulisan latin. Hal ini mengakar dimulai dari kebijakan politik etis yang
mereorganisasikan serta mengembangkan sekolah-sekolah baru pada semua jenjang
pendidikan. Hal ini antara lain berupa:
 Sekolah dasar Hollandsch-Inlandsche School (HIS)
 Sekolah menengah pertama Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)
 Sekolah Menengah Atas Algemeene Middelbare School (AMS)
 Sekolah kejuruan seperti calon pegawai sipil pribumi  OSVIA
 Sekolah kejuruan seperti sekolah kejuruan medis selevel universitas tingkat awal 
STOVIA

Anda mungkin juga menyukai