Anda di halaman 1dari 5

Tumbukan adalah suatu peristiwa terisolasi dimana dua atau lebih benda (benda-benda yang bertumbukan) saling mendesakkan

gaya-gaya yang relatif kuat


selama waktu yang relatif singkat.
Secara umum terdapat beberapa jenis tumbukan, antara lain Tumbukan lenting sempurna, Tumbukan lenting sebagian dan Tumbukan tidak lenting
sama sekali.
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Dua benda dikatakan melakukan Tumbukan lenting sempurna jika Momentum dan Energi Kinetik kedua benda sebelum tumbukan = momentum dan
energi kinetik setelah tumbukan. Pada Tumbukan Lenting Sempurna, laju kedua benda sebelum dan setelah tumbukan sama besar tetapi berlawanan
arah, berapapun massa benda tersebut. Untuk Tumbukan Lenting Sempurna, besar koofisien elastisitas = 1. Ini menunjukkan bahwa total kecepatan benda
setelah tumbukan = total kecepatan benda sebelum tumbukan.
2. Tumbukan Lenting Sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian, Hukum Kekekalan Energi Kinetik tidak berlaku karena ada perubahan energi kinetik terjadi ketika pada saat tumbukan.
Perubahan energi kinetik bisa berarti terjadi pengurangan Energi Kinetik atau penambahan energi kinetik. Suatu tumbukan lenting sebagian
biasanya memiliki koofisien elastisitas (e) berkisar antara 0 sampai 1.
3. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
suatu tumbukan dikatakan Tumbukan Tidak Lenting sama sekali apabila dua benda yang bertumbukan bersatu alias saling menempel setelah tumbukan. Dan
keduanya bergerak dengan kecepatan yang sama contohnya penembakan bandul balistik. Pendulum balistik merupakan sebuah alat yang sering digunakan
untuk mengukur laju proyektil, seperti peluru. Sebuah balok besar yang terbuat dari kayu atau bahan lainnya digantung seperti pendulum. Setelah itu,
sebutir peluru ditembakkan pada balok tersebut dan biasanya peluru tertanam dalam balok. Sebagai akibat dari tumbukan tersebut, peluru dan balok
bersama-sama terayun ke atas sampai ketinggian tertentu.
4. Hukum Kekekalan Momentum
Hukum kekekalan momentum dapat diartikan sebagai : Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda yang bertumbukan, maka jumlah
momentum benda-benda sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum benda-benda setelah tumbukan.

D. Langkah Percobaan
1. Untuk variasi pertama, atur M1=1 kg dan M2 = 1 kg. Elasticity pada nilai 100%. Bagian yang dicentang adalah velocity dan values. Kemudian di play dan
amati kejadian yang terjadi. Catat nilai yang muncul.
2. Restart kondisinya pada tombol restart di deretan tombol play.
3. Selanjutnya, bagian velocity centangnya dihilangkan dan yang dicentang adalah bagian momentum. Kemudian di play dan amati kejadian yang terjadi.
Catat nilai yang muncul.
4. Restart kondisinya pada tombol restart di deretan tombol play.
5. Selanjutnya, bagian momentum centangnya dihilangkan dan yang dicentang adalah bagian change in momentum. Kemudian di play dan amati kejadian
yang terjadi. Catat nilai yang muncul.
6. Restart kondisinya pada tombol restart di deretan tombol play.
7. Selanjutnya, bagian change in momentum centangnya dihilangkan dan yang dicentang adalah bagian kinetic energy. Kemudian di play dan amati kejadian
yang terjadi. Catat nilai yang muncul.
8. Restart kondisinya pada tombol restart di deretan tombol play.
9. Ulangi Langkah 1-8 sesuai variasi massa sebagai berikut.
a. M1=1 kg dan M2=2 kg
b. M1=2 kg dan M2=1 kg
c. M1=1 kg dan M2=1 kg dengan elasticity bernilai 50%
d. M1=1 kg dan M2=1 kg dengan elasticity bernilai 0%
e. M1=2 kg dan M2=3 kg

1. Perhatikan kondisi pada variasi pertama (1)


a. Kondisi bola sebelum tumbukan yaitu diam dan saling berhadapan, setelah terjadi tumbukan bola saling bergerak berlawanan arah
b. Nilai kecepatan Bola 1 dan Bola 2 sebelum dan sesudah terjadi tumbukan tetap
c. Nilai momentum pada Bola 1 dan Bola 2 sebelum dan sesudah terjadi tumbukan tetap/sama
d. Perubahan momentum pada Bola 1 dan Bola 2 sebelum dan sesudah terjadi tumbukan tetap/sama
e. Nilai energi kinetic pada Bola 1 dan Bola 2 sebelum dan sesudah tumbukan sama/tetap

2. Perhatikan kondisi pada variasi kedua (2)


a. Sebelum terjadi tumbukan kedua bola saling berhadapan, setelah terjadi tumbukan Bola 1 diam di tempat terjadinya tumbukan dan Bola 2 bergerak
berlawanan arah meninggalkan bola 1
b. Pada Bola 1, nilai kecepatanya berubah. Setelah terjadinya tumbukann, nilai kecepatan Bola 1 berkurang. Sedangkan pada Bola 2, sesudah terjadinya
tumbukan nilai kecepatanya bertambah
c. Nilai momentum pada Bola 1 berkurang setelah terjadinya tumbukan, dan pada Bola 2 nilai momentum bertambah setelah terjadinya tumbukan
d. Perubahan momentum pada Bola 1 berubah, yaitu berkurang pada saat setelah terjadinya tumbukan, begitu pula sebaliknya dengan Bola 2, perubahan
momentumnya bertambah setelah terjadinya tumbukan.
e. Nilai energi kinetic pada Bola 1 dan Bola 2 sebelum dan sesudah terjadinya tumbukan sama/tetap

3. Perhatikan kondisi pada variasi ketiga (3)


a. Sebelum terjadinya tumbukan kedua bola berhadapan, dan bola 2 bergerak lebih lambat sebelum terjadinya tumbukan dan Bola 1 bergerak lebih cepat.
Tetapi, setelah terjadi tumbukan Bola 2 bergerak lebih cepat dan Bola 1 bergerak lebih lambat.
b. Pada Bola 1 dan Bola 2 nilai kecepatanya sama sama berubah. Sebelum tumbukan, kecepatan bola 2 lebih lambat dan Bola 1 lebih cepat. Setelah
tumbukan, nilai kecepatan Bola 1 lebih lambat dan Bola 2 lebih cepat.
c. Nilai momentum pada kedua bola sesudah dan sebelum terjadinya tumbukan berubah. Nilai momentum Bola 1 sebelum terjadinya tumbukan lebih besar
di bandingkan setelah terjadinya tumbukan. Pada Bola 2 nilai momentum sebelum terjadinya tumbukan lebih kecil dibandingkan sesudah terjadinya tumbukan
d. Perubahan momentum pada kedua bola sebelum dan sesudah terjadinya tumbukan berubah. Sama seperti yang sudah di jelaskan di point sebelumnya
e. Nilai energi kinetic kedua bola berubah sebelum dan sesudah terjadinya tumbukan.

4. Perhatikan kondisi pada variasi keempat (4)


a. Sebelum terjadinya kedua tumbukan, kedua bola berhadapan dan setelah terjadi tumbukan bola 1 mendorong bola 2 ke arah kanan
b. Nilai kecepatan Bola 1 dan Bola 2 berubah, yaitu berkurang setelah terjadinya tumbukan
c. Nilai momentum pada kedua bola sebelum dan sesudha terjadinya tumbukan berubah, yaitu sama sama berkurang
d. Perubahan momentum kedua bola berkurang setelah terjadinya tumbukan
e. Energi kinetic kedua bola juga berubah. Yaitu berkurang setelah terjadinya tumbukan

5. Perhatiakan kondisi pada variasi kelima (5)


a. Sebelum terjadi tumbukan kedua bola berhadapan, dan setelah tumbukan bergerak berlawanan arah
b. Nilai kecepatan bola 1 sesudah tumbukan menjadi berkurang, sedangkan pada bola 2 setelah terjadi tumbukan nilai kecepatanya bertambah
c. Nilai momentum kedua bola juga berubah. Bola 1 berkurang setelah terjadi nya tumbukan dan bola 2 bertambah
d. Perubahan momentum pada kedua bola tidak tetap/sama. Setelah terjadi tumbukan untuk bola 1 berkurang dan untuk bola 2 bertambah
e. Energi kinetic kedua bola sebelum dan sesudah terjadinya tumbukan sama/tetap

G. Kesimpulan
Setelah melakukan praktik/percobaan, dapat disimpulkan bahwa Tumbukan Lenting Sempurna total massa dan kecepatan kedua benda sama, baik sebelum
maupun setelah tumbukan. Hukum Kekekalan Energi Kinetik berlaku pada Tumbukan lenting sempurna karena selama tumbukan tidak ada energi
yang hilang.
Selanjutnya Tumbukan Lenting sebagian dapat terjadi karena adanya pengurangan dan penambahan energi yang tidak selalu sama. Pengurangan energi kinetik
terjadi ketika sebagian energi kinetik awal diubah menjadi energi lain, seperti energi panas, energi bunyi dan energi potensial. Hal ini yang membuat total
energi kinetik akhir lebih kecil dari total energi kinetik awal. Sebaliknya, energi kinetik akhir total juga bisa bertambah setelah terjadi tumbukan. Hukum
Kekekalan Momentum tetap berlaku pada peristiwa tumbukan lenting sebagian, dengan anggapan bahwa tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-
benda yang bertumbukan.
Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali, pada tumbukan tidak lenting sama sekali hukum kekekalan momentum hanya berlaku pada waktu yang sangat
singkat ketika bola 1 dan bola 2 bertumbukan, karena pada saat itu belum ada gaya luar yang bekerja.

H. Daftar Pustaka
• https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/fisika-momentum-kelas-10/#:~:text=Tumbukan%20tidak%20lenting%20sama%20sekaliadalah,sama
%20contohnya%20penembakan%20bandul%20balistik.
• https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Asnal/Fisika/BAB 9 Tumbukan.pdf
• Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.
• .Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga.
• Kanginan, Marthen, 2000, Fisika 2000, SMU kelas 1, Caturwulan 2, Jakarta : Penerbit Erlangga.
• Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga.
• Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai