Anda di halaman 1dari 2

Pemahaman Sebagai Capaian Belajar UbD

Aspek memiliki pengetahuan diri

Kelompok 6 :
Egi Jumara
Adji Rizyan HW
Wendy Prasetya
Harist Nabawi

Hasil Diskusi :
Understanding by Design (UbD) adalah suatu kerangka kerja atau pendekatan dalam
perancangan pembelajaran yang dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe.
Pendekatan ini berfokus pada pemahaman mendalam siswa terhadap materi pembelajaran
daripada sekadar mengingat fakta-fakta atau informasi. Salah satu aspek yang penting dalam
UbD adalah kemampuan pengetahuan diri atau "self-knowledge."
Kemampuan pengetahuan diri dalam konteks UbD merujuk pada kemampuan siswa
untuk lebih memahami diri mereka sendiri sebagai pembelajar. Hal ini mencakup pemahaman
terhadap cara mereka belajar, kekuatan dan kelemahan dalam proses belajar, minat pribadi,
tujuan belajar, dan koneksi antara materi pembelajaran dengan pengalaman pribadi mereka.
Pemahaman diri ini membantu siswa menjadi pembelajar yang lebih efektif dan mendorong
motivasi yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran.
Refleksi diri :
Dalam penerapan UbD, pendidik diharapkan untuk merancang pengalaman
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk menjalani refleksi diri dan memahami diri
mereka sebagai pembelajar. Ini dapat dilakukan melalui aktivitas seperti jurnal belajar, diskusi
reflektif, atau pengembangan portofolio. Kemudian, informasi ini dapat digunakan untuk
menyesuaikan pengalaman pembelajaran sehingga siswa dapat lebih efektif dalam mencapai
pemahaman yang mendalam.
pengetahuan diri adalah elemen penting dalam proses pembelajaran yang
berkelanjutan. Dengan memahami diri mereka sendiri sebagai pembelajar, siswa dapat
mengembangkan keterampilan metakognitif yang membantu mereka mengatasi tantangan dan
meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami materi pembelajaran dengan lebih baik.
Contoh konkrit perspektif peserta didik dalam pembelajaran PKn
Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) berbasis Understanding by
Design (UbD), peserta didik dapat mengembangkan kemampuan pengetahuan diri mereka
untuk memahami peran mereka dalam masyarakat dan menjadi warga negara yang lebih
bertanggung jawab. Berikut beberapa contoh konkret kemampuan pengetahuan diri dari
perspektif peserta didik dalam pembelajaran PKN antara lain:
1. Identifikasi Nilai dan Prinsip Pribadi, Seorang peserta didik dapat merenungkan
dan mengidentifikasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip pribadi yang mereka anggap
penting. Ini dapat membantu mereka memahami bagaimana nilai-nilai pribadi
mereka mempengaruhi pandangan mereka terhadap isu-isu kewarganegaraan
dan hak asasi manusia.

2. Pemahaman Tentang Kewarganegaraan, Siswa dapat merenungkan tentang


makna dan tanggung jawab kewarganegaraan. Ini termasuk pemahaman tentang
hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta keterlibatan dalam proses
demokratis.

3. Analisis Isu-isu Sosial, Peserta didik dapat mengidentifikasi isu-isu sosial yang
mereka anggap penting, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, atau lingkungan.
Dengan pemahaman ini, mereka dapat mulai merenungkan bagaimana mereka
dapat berkontribusi dalam penyelesaian isu-isu tersebut.

4. Partisipasi dalam Proyek Kewarganegaraan, Siswa dapat merancang atau


berpartisipasi dalam proyek kewarganegaraan yang sesuai dengan minat dan
keterampilan mereka. Misalnya, mereka dapat mengorganisir kampanye sosial,
acara amal, atau proyek lingkungan yang mendukung isu-isu yang mereka
pedulikan.

5. Refleksi atas Keterlibatan Sosial, Siswa dapat secara berkala merenungkan


tentang keterlibatan mereka dalam aktivitas sosial atau kewarganegaraan.
Mereka dapat menilai sejauh mana mereka telah mencapai tujuan-tujuan pribadi
mereka dalam hal kontribusi sosial.

6. Penentuan Peran dalam Masyarakat, Dalam konteks pembelajaran PKN, peserta


didik dapat merenungkan peran yang ingin mereka ambil dalam masyarakat,
baik sebagai pemimpin, pekerja sosial, atau aktivis. Mereka dapat merancang
langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan ini.

7. Eksplorasi Identitas Kewarganegaraan, Siswa dapat menyelidiki lebih dalam


tentang identitas kewarganegaraan mereka, termasuk budaya, sejarah, dan
kontribusi etnis atau kelompok mereka dalam pembentukan negara. Ini dapat
membantu mereka merasa lebih terhubung dengan identitas kewarganegaraan
mereka.

Dalam pembelajaran PKN berbasis UbD, pengembangan kemampuan pengetahuan diri


peserta didik sangat penting untuk membantu mereka menginternalisasi nilai-nilai demokrasi,
kewarganegaraan, dan hak asasi manusia. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk menjadi
warga negara yang lebih sadar dan aktif dalam kontribusi mereka terhadap masyarakat dan
negara mereka.

Anda mungkin juga menyukai