Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN


PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI ALAT
UKUR JANGKA SORONG TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF KELAS X
TKRO 3 DI SMK KRIAN 2 SIDOARJO

Nama : Ajeng Dwi Prastiwi


NIM : 21050524070
Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Rachmad Syarifudin H, S.Pd.,M.Pd

Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan


pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah yang
menyelenggarakan program kejuruan. (Kemdikbud, 2018).
Pemerintah menyiapkan pendidikan kejuruan tingkat
menengah atas untuk menciptakan generasi yang memiliki
keahlian dan kompeten.Melalui sekolah menengah kejuruan
peserta didik diarahkan untuk menjadi tenaga kerja
produktif, disiplin serta bertanggung jawab terhadap diri nya
sendiri, bangsa dan masyarakat. Maka perlu adanya
peningkatan secara terus – menerus dalam meningkatkan
kualitas pendidikan SMK di Indonesia agar mendapatkan
tamatan yang mampu bersaing di dunia yang semakin
berkembang. Dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan, masalah yang harus diperhatikan adalah cara
belajar siswa dan proses pembelajaran.
Pekerjaan dasar teknik otomotif adalah berisi materi
pembelajaran yang membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan ketrampilan. Materi di dalamnya tentang
ilmu dasar sebelum melakukan praktik di program keahlian

viii
teknik kendaraan ringan otomotif. Materi pekerjaan dasar
teknik otomotif mencakup beberapa hal yang berhubungan
dengan pekerjaan dibidang otomotif seperti : perlengkapan
bengkel otomotif, alat ukur mekanik,elektrik, elektronik, alat
ukur hidrolik,alat ukur pneumatik, bearing, pengangkatan
benda kerja, jacking, blocking.
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) adalah suatu
pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi
bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa yang
berfungsi sebagai landasan bagi investigasi dan penyelidikan
siswa. Model pembelajaran berbasis masalah bisa disebut
Problem Based Learning yang disingkat PBL.
Penelitian ini termasuk menggunakan jenis penelitian
eksperimen dalam bentuk desain Pre Experimental Design.
Bentuk eksperimen yang menggunakan one group pretest –
posttest yang akan dijadikan di penelitian ini. Prosedur
penelitian adalah langkah – langkah yang dipakai untuk
mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan penelitian
yang diajukan dalam penelitian ini. bertujuan untuk
mengetahui pengaruh jumlah alat ukur terhadap prestasi
belajar siswa di SMK Krian 2 Sidoarjo, analisis data dilakukan
dengan menggunakan Winstep Perangkat Lunak Rasch versi
3.73. hasil dari beberapa item parameter akan diperoleh
sesuai dengan model Rasch.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
penerapan model pembelajaran problem based learning pada
materi alat ukur jangka sorong terhadap prestasi belajar
siswa diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,037.
Artinya berpengaruh positif karena nilai sig < 0,05. Untuk
prestasi belajar peserta didik setelah menggunakan model
pembelajaran kelompok beranggota lima siswa mengalami
peningkatan, mengalami peningkatan sebesar 20% setelah
belajar dengan model kelompok.

Kata Kunci : Jangka Sorong, Rasch Model, Alat Ukur, Problem


Based Learning.

ix

Anda mungkin juga menyukai