Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN


DASAR PERANCANGAN TEKNIK MESIN
KELAS X DI SMK N 2 BINJAI

JURNAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari


Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh :
Marto Dedek Simbolon
NIM. 5173121017

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
Hubungan Efikasi Diri Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Mata Pelajaran Dasar Perancangan Teknik Mesin
Kelas X Di SMK N 2 Binjai

Marto Dedek Simbolon1, Dr. Indra Koto, ST, M.Eng.2


1
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, Indonesia

E-mail: martodedeksimbolon@gmail.com: Koto.indra@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara efikasi diri dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran dasar perancangan teknik mesin kelas
X di SMK N 2 Binjai. Jenis penelitian merupakan penelitian korelasional. Subjek penelitian
adalah siswa kelas X Teknik Pemesinan di SMK N 2 Binjai sebanyak 56 siswa dan terdiri
dari 2 kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dan soal tes hasil belajar. Uji
validitas menggunakan rumus korelasi product moment dan uji reliabilitas menggunakan
rumus cronbach alpha. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara efikasi diri dengan hasil belajar mata pelajaran dasar perancangan teknik mesin. Hal
ini ditunjukkan dari nilai thitung > ttabel, yaitu (2,441 > 1,674); (2) terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata pelajaran dasar
perancangan teknik mesin. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung > ttabel, yaitu (1,973 > 1,674);
dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara efikasi diri dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar mata pelajaran dasar perancangan teknik mesin. Hal ini ditunjukkan
dari uji keberartian regresi linear ganda (uji F) bernilai Fhitung > Ftabel, yaitu 10,774 > 3,172.

Kata kunci : Efikasi Diri, Motivasi Belajar, Hasil Belajar.


Abstrak

This study aims to determine the magnitude of the relationship between self-efficacy
and learning motivation on learning outcomes in the basic subject of mechanical engineering
design class X at SMK N 2 Binjai. This type of research is correlational research. The
research subjects were 56 students of class X Mechanical Engineering at SMK N 2 Binjai
and consisted of 2 classes. Data collection techniques using questionnaires, and test questions
of learning outcomes. The validity test uses the product moment correlation formula and the
reliability test uses the Cronbach alpha formula. The data analysis technique uses the product
moment correlation formula. The results of the study show that: (1) there is a positive and
significant relationship between self-efficacy and learning outcomes in the basic subjects of
mechanical engineering design. This is shown from the value of Tcount > Ttable, namely (2.441
> 1.674); (2) There is a positive and significant relationship between learning motivation and
learning outcomes in the basic subject of mechanical engineering design. This is shown from
the value of Tcount > Ttable, namely (1.973 > 1.674); and (3) there is a positive and significant
relationship between self-efficacy and learning motivation on learning outcomes in the basic
subject of mechanical engineering design. This is shown from the significance test of
multiple linear regression (F test) with a value of Fcount > Ftable, which is 10.774 > 3.172.

Keywords : Self-Efficacy, Learning Motivation, Learning Outcomes.

PENDAHULUAN mengalami perubahan, sejalan dengan


SMK memiliki pembelajaran yang tuntutan kebutuhan industri.
bertujuan membekali peserta didik dengan Dalam pertumbuhan dan
keterampilan dan kemampuan tertentu perkembangan manusia selalu
yang nantinya dapat diaplikasikan dalam mengadakan berbagai upaya untuk
dunia kerja pada bidang tertentu. mengembangkan kehidupannya. Manusia
Pendidikan menurut Undang-Undang harus mampu menghadapi perubahan dan
sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 permasalahan yang timbul dalam
adalah Usaha sadar dan terancana untuk kehidupan ditengah-tengah masyarakat,
mewujudkan suasana belajar dan proses manusia juga harus menemukan jati diri,
pembelajaran agar peserta didik secara dan manusia tidak pernah berhenti belajar
aktif mengembangkan potensi dirinya agar dapat menyesuaikan diri dengan
untuk memiliki kekuatan spiritual perkembangan dan perubahan yang
keagamaan, pengendalian diri, terjadi. Sehubungan dengan upaya-upaya
kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia. tersebut maka pendidikan akan memegang
Pendidikan merupakan suatu peranan penting.
upaya untuk meningkatkan kualitas SMK Negeri 2 Binjai merupakan
individu yang secara langsung atau tidak salah satu Sekolah Menengah Kejuruan
langsung dipersiapkan untuk menopang yang berada di Sumatera Utara yang
dan mengikuti laju perkembangan Ilmu berkewajiban untuk menciptakan lulusan
Pengetahuan dan Teknologi dalam rangka yang memiliki kemampuan, keterampilan
untuk mengsukseskan yang senantiasa dan ahli dalam bidang keteknikan. Untuk
mencapai itu SMK Negeri 2 Binjai tidak seseorang dalam belajar, yaitu faktor
pernah berhenti melakukan evaluasi dan internal (dari dalam diri siswa) meliputi :
perbaikan-perbaikan dalam berbagai faktor jasmaniah (seperti : kesehatan dan
faktor baik itu berupa peningkatan, cacat tubuh), faktor psikologis (seperti :
pengembangan, penyediaan dan lain intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
sebagainya. kematangan dan kesiapan), keaktifan
SMK Negeri 2 Binjai terbagi siswa dalam bermasyarakat dan efikasi
dalam beberapa program keahlian antara diri, serta faktor eksternal yang meliputi:
lain program keahlian Teknik Pengelasan faktor keluarga (meliputi : cara orang tua
(TP), program keahlian teknik kendaraan mendidik, relasi antara anggota keluarga,
ringan Otomotif (TKR) dan Program suasana rumah tangga, keadaan ekonomi
Keahlian teknik Sepeda Motor (TSM). keluarga, pengertian orang tua, dan latar
Untuk Bidang pemesinan di SMK Negeri belakang kebudayaan), faktor sekolah
2 Binjai dikenal dengan program keahlian (meliputi : metode mengajar, kurikulum,
Teknik Pemesinan. Program keahlian hubungan guru dengan siswa, siswa
teknik pemesinan berkewajiban untuk dengan siswa dan disiplin sekolah, alat
menciptakan lulusan yang memiliki pelajaran, waktu sekolah, standar
kemampuan, keterampilan serta ahli dalam pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
bidang pemesinan. metode belajar, dan tugas rumah), faktor
Salah satu mata pelajaran produktif masyarakat (meliputi : kegiatan siswa
dalam program keahlian ini yaitu mata dalam masyarakat, media massa, teman
pelajaran dasar perancangan teknik mesin. bergaul, dan bentuk kehidupan
Dasar perancangan teknik mesin masyarakat).
merupakan salah satu kompetensi keahlian Wawancara yang telah dilakukan
dari program keahlian teknik mesin dan dengan ibu Nurjannah S.Pd salah satu guru
bidang keahlian teknologi dan rekayasa. di SMK Negeri 2 Binjai mengatakan
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa bahwa siswa kurang memiliki
faktor, menurut Slameto (2010:54) ada kepercayaan diri (efikasi diri) dalam
dua faktor mempengaruhi keberhasilan belajar sehingga siswa sering takut dalam
menjawab pertanyaan dari guru. Mereka perubahan fungsional pada input.
juga kurang memiliki motivasi belajar Sehubungan yang dikemukakan oleh
yang tinggi sehingga saat proses belajar Sukmadinata (2007:102) bahwa hasil
mengajar sedang berlangsung siswa tidak belajar merupakan realisasi atau
serius saat belajar oleh karena itu hasil pemekaran dari kecakapan-kecakapan
belajar siswa menjadi rendah dan menjadi potensial atau kapasitas yang dimiliki
sebuah masalah. seseorang.
KAJIAN LITERATUR Permendikbud Nomor 23 Tahun
Pengertian Hasil Belajar 2016 pasal 3 berpendapat bahwa penilaian
Kemampuan belajar adalah salah hasil belajar peserta didik pada pendidikan
satu aspek terpenting yang dapat dasar dan pendidikan menengah meliputi
diwujudkan sebagai hasil dari tolak ukur beberapa aspek yaitu :a. sikap, b.
keberhasilan siswa dalam belajar, serta pengetahua, dan c. keterampilan.
fakta bahwa sistem belajar yang ditetapkan Dasar Perancangan Teknik Mesin
oleh instruktur tidak efektif atau tidak Ilmu material, juga dikenal sebagai
memiliki proses tertentu untuk belajar ilmu pengetahuan bahan, adalah ilmu
mengajar. dasar yang harus diketahui, dipahami, dan
Dalam konteks ini, hasil belajar dikuasai oleh para insinyur agar dapat
meliputi aktivitas, keterampilan proses, menggunakan teknik desain mekanis. Kita
motivasi, dan prestasi belajar. Hasil belajar akan mampu menghasilkan produk atau
merupakan bukti keberhasilan siswa konstruksi berkualitas tinggi yang menarik
dimana setiap kegiatan dapat bagi konsumen atau masyarakat umum
menyebabkan perubahan yang berbeda. dulunya kita kenal dengan bahan rekayasa.
Winkel (1991:42) Menurut Purwanto Bentuk benda kerja yang asli adalah bahan
(2011:44), pemahaman hasil belajar atau material. (Wachid Hariadi, Malang
menunjukkan bahwa belajar dilakukan 2009:3) pada pembelajaran dasar
untuk mencari perubahan perilaku pada perancangan teknik mesin yang pling
diri siswa. Sedangkan belajar disebabkan utama yang harus diketahui yaitu jenis-
oleh suatu proses yang menghasilkan jenis bahan atau material yang akan
dibentuk, Jenis Bahan Teknik dibagi d. Logam refraktori: logam yang tahan
menjadi dua jenis yaitu, logam dan bukan terhadap api. Contohnya wolfram,
logam. Sehingga jika kita kaitkan dengan molibden, dan titanium.
teknik mesin maka logam bisa diartikan e. Logam radioaktif: logam yang dapat
sebagai bahan yang terpenting sedangkan memancarkan sinar radio aktif.
bahan bukan logam tetap selalu Contohnya uranium dan radium.
dibutuhkan. Logam dapat dibagi menjadi Efikasi Diri
logam non-ferro (logam bukan besi) dan Setelah artikel Bandura tahun 1997
logam ferro (logam besi). Bahan logam diterbitkan, bidang psikologi mulai
memiliki sifat liat, kuat, keras, kenyal, menggunakan istilah self-efficacy atau
dapat ditempa/diubah bentuk, penghantar self-efficacy. Menurut teori Bandura
listrik, penghantar panas, dan pada (1997:95), self-efficacy adalah keyakinan
umumnya mempunyai titik cair yang seseorang terhadap kemampuannya untuk
tinggi. Bila ditinjau dari keadaan, sifat, dan merencanakan dan melaksanakan
kegunaan ada 5 macam logam, yaitu: tindakan. diperlukan untuk mencapai
a. Logam berat: logam yang tujuan tertentu.
mempunyai massa jenis lebih dari Sedangkan menurut Ormrod
5 kg/dm3 . Contohnya besi, nikel, (2009:56) efikasi diri adalah keyakinan
krom, tembaga, seng, timah hitam, yang dimiliki seseorang bahwa ia mampu
dan timah putih. melaksanakan tugas tertentu atau
b. Logam ringan: logam yang mencapai tujuan tertentu. Singkatnya, self-
mempunyai massa jenis kurang dari efficacy adalah komponen dari
5 kg/dm3 . Contohnya aluminium. keseluruhan rasa diri seseorang.
c. Logam mulia: logam yang memiliki Teori efikasi diri yang dikemukakan
nilai ekonomi tinggi sehingga dapat oleh Bandura (1997) menjadi acuan dasar
digunakan untuk perhiasan dan penelitian untuk penelitian ini. Peneliti
aksesoris. Contohnya emas, perak, menyimpulkan bahwa efikasi diri adalah
dan platina. keyakinan individu terhadap
kemampuannya untuk menyelesaikan
suatu tugas dan bagaimana menghadapi dimensi kedua ini. Pekerjaan dan
suatu masalah berdasarkan pada bidang yang berbeda membutuhkan
penjelasan teoritis di atas. tingkat keahlian yang berbeda.
a) Dimensi Efikasi Diri Seseorang tahu banyak tentang
Dimensi dalam efikasi diri diambil banyak hal yang berbeda. Seseorang
dari dimensi efikasi diri yang dengan efikasi diri yang tinggi selalu
dikemukakan oleh Bandura (1997). berusaha untuk memperluas
Adapun tiga dimensi dalam efikasi pengetahuan dan pengalamannya.
diri antara lain yaitu : Siswa yang memiliki tingkat efikasi
1. Level (Tingkat Kesulitan Tugas) diri yang tinggi akan mampu
Dimensi ini berkaitan dengan menyelesaikan suatu tugas dengan
tingkat kesulitan seseorang dalam menguasai beberapa mata pelajaran
menyelesaikan suatu tugas. Seorang secara bersamaan.
individu dengan efikasi diri yang 3. Strength (Tingkat Kekuatan)
tinggi pada umumnya akan memilih Strength menekankan pada tingkat
suatu pekerjaan yang sangat sulit kekuatan atau stabilitas sistem
dengan tingkat kesulitan yang tinggi kepercayaan seseorang dalam
dan akan lebih gigih dalam menyelesaikan tugas-tugas
mengembangkan usahanya lebih akademik. Jika dibandingkan
lanjut meskipun faktanya ada dengan seseorang yang memiliki
pertemuan-pertemuan yang dapat self-efficacy rendah, seseorang
melemahkannya. Sebaliknya, dengan self-efficacy yang tinggi
seseorang yang kurang efikasi diri lebih mungkin untuk bertahan
akan memilih tugas yang terlalu melalui kesulitan, bekerja keras, dan
sulit. bekerja keras untuk meningkatkan
2. Generality (Keadaan yang Umum) bisnisnya. Sementara itu,
Kedalaman pengetahuan seseorang pengalaman dan kegagalan akan
tentang tanggung jawab yang dengan mudah mempengaruhi
mereka hadapi adalah subjek dari seseorang dengan efikasi diri yang
rendah. Dimensi efikasi diri memastikan kesinambungan mereka, dan
akademik ini antara lain yaitu level memberikan arahan untuk kegiatan belajar
(tingkat kesulitan tugas), generality untuk membantu mata pelajaran mencapai
(keadaan yang umum), dan strength tujuan mereka.
(tingkat kekuatan). Uno (2017:23), mengatakan bahwa
Motivasi Belajar motivasi belajar merupakan dorongan
Motivasi berasal dari kata latin, yaitu internal dan eksternal bagi siswa yang
”movere” yang artinya dorongan atau daya sedang belajar untuk melakukan
penggerak. Menurut Fillmore H. perubahan tingkah laku, umumnya dengan
Standford (2017:93) mengatakan bahwa beberapa indikator atau unsur pendukung.
“motivation as an energizing condition of Berdasarkan beberapa penjelasan
the organism that services to direct that tentang motivasi belajar diatas dapat
organism toward the goal of a certain diartikan bahwa motivasi belajar adalah
class” (motivasi sebagai suatu kondisi dorongan yang timbul dalam diri
yang menggerakkan manusia ke arah suatu seseorang untuk suatu tujuan yang
tujuan tertentu). Menurut Sardiman diwujudkan dengan perubahan kegiatan
(2018:73), motivasi belajar dapat diartikan belajarnya dan dilanjutkan oleh tingkah
sebagai daya penggerak dari dalam dan di laku siswa tersebut. Motivasi belajar
dalam subjek untuk melakukan aktivitas- menjadi dorongan agar menggerakkan
aktivitas tertentu demi mencapai suatu siswa lebih giat belajar sehingga tercapai
tujuan. prestasi belajar yang diharapkan.
Dalam kegiatan belajar, motivasi METODE
sangat penting untuk membangkitkan Penelitian ini telah dilaksanakan di
semangat belajar siswa sehingga kegiatan SMK Negeri 2 Binjai pada mata pelajaran
belajar dapat berjalan dengan baik. dasar perancangan teknik mesin kelas X
Adapun pengertian motivasi belajar TP 2022/2023, yang beralamat di Jl.
menurut Sardiman (2018:75) adalah Bejomuna No.20, Timbang Langkat,
Kekuatan pendorong keseluruhan dalam Binjai, Sumatera Utara. Kode Pos 20351.
diri siswa yang memulai kegiatan belajar,
Arikunto (2006: 131), Sampel 1. Efikasi Diri (X1), adalah keyakinan
adalah sebagian dari populasi yang akan yang di miliki individu terhadap
diteliti. Jika penelitian yang dilakukan kemampuan dirinya untuk
sebagian dari populasi maka bisa memyelesaikan tugas-tugas yang
dikatakan bahwa penelitian tersebut diberikan, sehingga ia dapat mencapai
adalah penelitian sampel. Untuk tujuan yang diinginkan dalam situasi
menentukan jumlah sampel dilakukan apapun.
dengan menggunakan metode Kericie 2. Motivasi Belajar (X2), adalah dorongan
Morga (Isaac dan Michael ) dengan tingkat yang dimiliki oleh seseorang baik yang
keselahan (s) = 5% dari popolasi 66 siswa berasal dari dalam diri maupun dari luar
dapat dijadikan sampel 56 siswa yang diri individu dalam mencapai tujuannya
ditentukan secara proporsional dari dan mendorong individu dalam proses
masing-masing kelas. Metode yang belajar yang sedang dilaluinya untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah mencapai hasil belajar yang diinginkan.
penelitian kuantitatif yang menggunakan 3. Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar
angka-angka yang dijumlahkan sebagai Perancangan Teknik Mesin (Y), adalah
data yang kemudian di analisis. suatu perubahan sikap dan perilaku
Dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk siswa setelah menjalani atau menerima
mengetahui ada tidaknya hubungan dan proses pembelajaran.
jika terdapat hubungan seberapa besar HASIL PENELITIAN
hubungan variabel bebas, yaitu efikasi diri Analisi Deskriptif Variabel Penelitian
dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Efikasi Diri (X1)
mata pelajaran dasar perancangan teknik Untuk memahami deskriptif data
mesin kelas X di SMK N 2 Binjai. variabel tingkat kecendrungan efikasi diri
Menghindari penafsiran yang dalam penelitain ini dipaparkan dalam tabel
menyimpang, maka perlu dijelaskan dengan kategori tinggi, sedang, rendah
definisi operasional yang berkenan dengan Tabel 1. Tingkat Kecenderungan Efikasi
judul penelitian ini antara lain: Diri (X1)
Skor Fabsolut Frelatif Kategori Analisi Deskriptif Variabel Penelitian
78,67 - Motivasi Belajar (X2)
26 46,4% Tinggi
keatas
70,33 - 78,66 16 28,6% Sedang Untuk memahami deskriptif data
70,32 - variabel tingkat kecendrungan motivasi
14 25,0% Rendah
kebawah
Jumlah 56 100% belajar dalam penelitain ini dipaparkan
dalam tabel dengan kategori tinggi, sedang,
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Efikasi Diri rendah
(X1) Tabel. 3 Tingkat Kecenderungan Motivasi
Kelas Interval Fabsolut Frelatif (%)
Skor Fabsolut Frelatif Kategori
I 62 – 65 4 0,07
83,00 - keatas 20 35,7% Tinggi
II 66 – 69 5 0,09
74,00 - 82,99 21 37,5% Sedang
III 70 – 73 10 0,18
73,99 -
15 26,8% Rendah
IV 74 – 77 11 0,20 kebawah
V 78 – 81 12 0,21 Jumlah 56 100%
VI 82 – 85 9 0,16 Belajar (X2)

VII 86 – 89 5 0,09
Jumlah 56 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Motivasi
Belajar (X2)
12
Kelas Interval Fabsolut Frelatif (%)
FREKUENSI

10
8 I 65 - 68 5 0,09
6 II 69 - 72 8 0,14
4
2 III 73 - 76 7 0,13
4 5 10 11 12 9 5
0 IV 77 - 80 12 0,21
62 66 70 74 78 82 86
- - - - - - - V 81 - 84 8 0,14
65 69 73 77 81 85 89
VI 85 - 88 10 0,18
KELAS INTERVAL
VII 89 - 92 6 0,11

Gambar 1. Histogram Efikasi Diri (X1) Jumlah 56 1


Tabel 6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
12 (Y)
FREKUENSI

10
8 Kelas Interval Fabsolut Frelatif (%)
6 I 55 - 59 5 0,09
4
2 II 60 - 64 7 0,13
5 8 7 12 8 10 6
0 III 65 - 69 5 0,09
65 69 73 77 81 85 89
- - - - - - - IV 70 - 74 8 0,14
68 72 76 80 84 88 92
V 75 - 79 9 0,16
KELAS INTERVAL
VI 80 - 84 12 0,21
VII 85 - 89 10 0,18
Gambar 2. Histogram Motivasi Belajar
Jumlah 56 1
(X2)
Analisis Deskriptif Variabel Hasil
Belajar Dasar Perancangan Teknik
12
FREKUENSI

Mesin (Y) 10
Untuk memahami deskriptif data 8
6
variabel tingkat kecendrungan hasil belajar
4
dalam penelitain ini dipaparkan dalam tabel 2 5 7 5 8 9 12 10
dengan kategori tinggi, sedang, rendah 0
55 - 60 - 65 - 70 - 75 - 80 - 85 -
Tabel 5. Tingkat Kecenderungan Hasil 59 64 69 74 79 84 89
Belajar (Y) KELAS INTERVAL

Skor Fabsolut Frelatif Kategori


77,78 - Gambar 3. Histogram Hasil Belajar (Y)
31 55,4% Tinggi
keatas Uji Prasyarat Analisis
66,67 - Uji Normalitas
13 23,2% Sedang
77,77
dalam penelitian ini peneliti
66,66 -
12 21,4% Rendah menggunakan uji normalitas dengan uji
kebawah
Kolmogorov-Smirnov. Uji (K-S) untuk
Jumlah 56 100%
menguji normalitas dataresidual,
menyatakan jika dalam uji (K-S) diperoleh Tabel 8. Ringkasan Uji Linieritas
nilai Test Statistik Kolmogorov-Smirnov Distribusi Data Penelitian
dibawah nilai tabel maka residual Nilai
Variabel Ftabel Keterangan
(F)
terdistribusi normal, sebaliknya jika
X1 → Y 1,003 1,931 Linier
diperoleh nilai Test Statistik Kolmogorov-
X2 → Y 0,984 1,899 Linier
Smirnov diatas nilai tabel maka residual
berdistribusi tidak normal.
Berdasarkan hasil output
Berikut ini disajikan ringkasan
perhitungan uji linieritas variabel X1
analisi perhitungan normalitas untuk
sebagaimana di atas merupakan data
setiap data variabel penelitian seperti
adalah sebesar 1,003, yang mana lebih
pada tabel berikut.
kecil dari pada Ftabel yang telah ditentukan
Tabel 7. Ringkasan Uji Normalitas
yakni 1,931. Hal tersebut dapat diartikan
Distribusi Data Penelitian
bahwa antara variabel independen (Efikasi
Asymp. Diri) dan variabel dependen (Hasil
No. Variabel Sig. Keterangan
Belajar) terdapat hubungan yang linear.
(2-tailed)
Sedangkan pada hasil output perhitungan
1. X1 → Y 0,200 Normal
2. X2 → Y 0,200 Normal uji linearitas variabel X2, nilai Fhitung
adalah sebesar 0,984, yang mana lebih
Uji Linieritas kecil dari pada Ftabel yang telah ditentukan
Uji linearitas pada prinsipnya untuk yakni 1,899. Hal tersebut dapat diartikan
mengetahui hubungan antara variabel bahwa antara variabel independen
bebas (X) dan variabel terikat (Y) linier (Motivasi Belajar) dan variabel dependen
atau tidak. Pada uji linearitas (Hasil Belajar) terdapat hubungan yang
menggunakan aplikasi program SPSS 25.0 linear.
untuk mendapatkan tabel anova dengan Pengajuan Hipotesis
melihat probability pada linearity yang Pengujian Hipotesis Pertama (Uji - t)
dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Bunyi hipotesis pertama yang
(Sig) pada baris Deviation from linearity. diajukan adalah “Hubungan Efikasi Diri
Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Hipotesis ketiga yang diajukan adalah
Dasar Perancangan Teknik Mesin Kelas X “Ada Hubungan Antara Efikasi Diri Dan
SMK N 2 Binjai”. Dari analisis regresi Motivasi Belajar Secara Bersama-Sama
linear berganda diketahui bahwa koefisien Terhadap Hasil Belajar Dasar
regresi dari variabel efikasi diri (a1) adalah Perancangan Teknik Mesin Di SMK N 2
sebesar 0,487 yang bernilai positif, Binjai”. Dari analisis regresi linear
sehingga dapat dikatakan bahwa efikasi berganda dapat diketahui bahwa koefisien
diri memiliki hubungan positif terhadap regresi masing-masing variabel bebas
hasil belajar. Untuk mengetahui pengaruh bernilai positif. Sehingga dapat dikatakan
tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya bahwa variabel efikasi diri dan motivasi
nilai koefisien regresi linear ganda dari a1 belajar secara bersama-sama berhubungan
ini diuji signifikansinya. positif terhadap hasil belajar. Untuk
Pengujian Hipotesis Kedua (Uji - t) mengetahui pengaruh tersebut signifikan
Bunyi hipotesis kedua yang diajukan atau tidak, selanjutnya dilakukan uji
adalah “Hubungan Motivasi Belajar keberartian regresi linear ganda (uji F)
Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Pembahasan
Dasar Perancangan Teknik Mesin Kelas X Hubungan Efikasi Diri dengan Hasil
SMK N 2 Binjai”. Dari analisis regresi Belajar Dasar Perancangan Teknik
linear berganda diketahui bahwa koefisien Mesin
regresi dari variabel motivasi belajar (a2) Berdasarkan hasil pengujian
adalah sebesar 0,457 yang bernilai positif, terhadap hipotesis penelitian, diperoleh
sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi bahwa adanya korelasi yang cukup dan
belajar memiliki hubungan positif signifikan antara efikasi diri dengan hasil
terhadap hasil belajar. Untuk mengetahui belajar siswa pada mata pelajaran dasar
pengaruh tersebut signifikan atau tidak, perancangan teknik mesin, yang artinya
selanjutnya nilai koefisien regresi linear jika efikasi diri siswa baik maka hasil
ganda dari a2 ini diuji signifikansinya. belajar siswa akan baik.
Pengujian Hipotesis Ketiga (Uji - F)
Hubungan Motivasi Belajar dengan efikasi diri dan motivasi belajar
Hasil Belajar Dasar Perancangan berpengaruh positif secara langsung
Teknik Mesin terhadap hasil belajar.
Berdasarkan hasil pengujian Kesimpulan
terhadap hipotesis penelitian, diperoleh Berdasarkan hasil penelitian yang
bahwa adanya korelasi yang signifikan diuraikan , maka dapat disimpulkan :
antara motivasi belajar dengan hasil 1. Telah diketahui besarnya hubungan
belajar siswa pada mata pelajaran dasar Efikasi diri dengan hasil belajar
perancangan teknik mesin, yang artinya mata pelajaran dasar perancangan
semakin tinggi motivasi siswa dalam teknik mesin pada siswa kelas X
meningkatkan hasil belajar, maka akan Teknik Pemesinan SMK Negeri 2
semakin tinggi pula hasil belajar pada Binjai T.P 2022/2023 adalah sebesar
siswa. Sebaliknya, semakin rendah 0,487. Artinya rata-rata efikasi diri
motivasi dirinya, maka akan semakin siswa tergolong sedang.
rendah pula hasil belajar pada siswa. 2. Telah diketahui besarnya hubungan
Hubungan Efikasi Diri dan Motivasi Motivasi belajar dengan hasil belajar
Belajar dengan Hasil Belajar Dasar mata pelajaran dasar perancangan
Perancangan Teknik Mesin teknik mesin pada siswa kelas X
Berdasarkan temuan penelitian ini Teknik Pemesinan SMK Negeri 2
bahwa efikasi diri dan motivasi belajar Binjai T.P 2022/2023 adalah sebesar
mempunyai pengaruh yang positif 0,457. Artinya rata-rata motivasi
terhadap hasil belajar siswa pada mata belajar siswa tergolong sedang.
pelajaran dasar perancangan teknik mesin. 3. Telah diketahui besarnya hubungan
Dengan kata lain semakin meningkatnya Efikasi diri dan motivasi belajar
atau semakin baiknya efikasi diri dan secara bersama-sama memiliki
motivasi belajar maka akan meningkat hubungan yang positif dan
pula hasil belajar dari siswa itu sendiri. signifikan terhadap hasil belajar
Temuan ini sejalan dengan Wahdania mata pelajaran dasar perancangan
(2017) dengan hasil penelitiannya yaitu teknik mesin pada siswa kelas X
Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Feist and Feist, Gregory J. 2010. Teori
Binjai T.P 2022/2023 dengan hasil R Kepribadian, Theories of
= 0,538 cenderung sedang. personality buku 1 edisi 7.
REFERENSI Jakarta: Salemba Humanika.
Arikunto,S. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: Bumi
Feist and Feist, Gregory J. 2010. Teori
Aksara.
Kepribadian, Theories of
personality buku 1 edisi 7.
Apsari, Adi, dan Octoria. (2014).
Jakarta: Salemba Humanika.
Pengaruh Efikasi Diri,
Pemanfaatan Gaya Belajar dan
Fillmore H. Standford. (2017:93). Human
Lingkungan Teman Sebaya
Resource Management
terhadap Prestasi Belajar
fourteenth Edition Magraw Hill,
Akuntansi.
New York.
Bandura. (1988). Self-regulation of
Hamzah B. Uno, (2007). Teori Motivasi
Motivation and Action Through
dan Pengukurannya (Analisis di
self-belief. In V. Halminton, G. H.
Bidang Pendidikan). Jakarta :
Bower, & N. H. Fridja (Eds.).
Bumi Aksara.
Dordrecht: Kluwer Academic
Publishers.
Herlina. 2004. Pengaruh Strategi
Pembelajaran dan Motivasi
Bandura, A. 1997,. Self Efficacy – The
Belajar Terhadap Prestasi
Ekercise of Control (Fifth
Belajar. Surakarta: FKIP UMS.
Printing, 2002). New York: W.H.
Freeman and Company.
Kemendikbud. (2016). Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Bin Ladjamudin. (2005). Analisis dan
Standar Proses Pendidikan dan
Desain Sistem Informasi, Edisi
Menengah. Jakarta:
Pertama, Graha Ilmu,
Kemendikbud.
Yogyakarta.
Kurniawan. (2014). Pengaruh Lingkungan
Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan.
Sekolah, Motivasi Belajar dan
Jakarta: Bumi Aksara.
Fasilitas Belajar terhadap Hasil
Belajar Siswa.
Djarwanto. (1994). Pokok-pokok Metode
Kurniawati dan Arief. (2016). Pengaruh
Riset dan Bimbingan Teknis
Efikasi Diri, Minat Kerja, dan
Penulisan Skripsi. Yogyakarta:
Bimbingan Karir terhadap
Liberty.
Kesiapan Kerja Siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi.
Pembelajaran Terhadap
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Motivasi Belajar Akuntasi Siswa.
Pendukung Keputusan. Penerbit
Andi, YogyakartaOrnrod. 2009. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi
Psikologi Membantu Siswa Belajar. PT. Rajagrafindo:
Tumbuh dan Berkembang. Jilid 1. Jakarta.
Jakarta: Erlangga.Ridwan
kuncoro. (2008). Cara Sardiman. (2018). Interaksi danMotivasi
menggunakan dan Memakai Belajar Mengajar. Depok: PT.
Analisis Jalur. Bandung; Rajagrafindo Persada.
Alfabeta.
Soerjono. (1982:132). Pengantar
Natawiria. (2010:30). Metode Penelitian Penelitian Hukum. Jakarta:
Sosial. Bandung: Refika Universitas Indonesia Perss.
Aditama.
Steinberg, Lawrence. 2002. Adolescence.
Neni Uswatun Khasanah. (2014). Sixth edision, New York:
Pengaruh Metode Mengajar dan McGraw Hill Inc.
Media Pembelajaran terhadap
Motivasi Belajar Siswa. Sudjana. (2007). Media Pengajaran .
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Ningrum dan Palupiningdyah. (2015).
Pengaruh Motivasi dan Sukmadinata. 2007. Metode Penelitian
Lingkungan terhadap Hasil Pendidikan. Bandung:
Belajar pada Mata Diklat Rosdakarya.
Korespodensi (Studi Kasus pada
Siswa. Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Pers.
Purwanto, 2010. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sugiyono. (2018:60). Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Ratri Nugrahani. (2013). Hubungan Suprijono. 2009. Cooperative Learing
Antara Self-Eficiacy Dengan Teori dan Operasi Paikem.
Motivasi Belajar Menghadapi Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Tes Formatif Pada Siswa.
Suriassumatri. (1986). Pedoman
Rira Kurniyawati. (2012). Hubungan Penulisan Karya Ilmiah.
Antara Efikasi Diri Dengan Bandung: UPI
Motivasi Belajar siswa.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-
Riska Nur Fadila. (2013). Pengaruh faktor yang mempengaruhinya.
Metode Mengajar Guru dan Jakarta: Rineka Cipta.
Penggunaan Media

Anda mungkin juga menyukai