Anda di halaman 1dari 11

Syahrul, Analisis Model Kematangan Vokasional Mahasiswa Program D-3 Teknik Elektro FT UNM

ANALISIS MODEL STRUKTURAL KEMATANGAN VOKASIONAL


MAHASISWA PROGRAM D-3 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNM

Syahrul
Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
Email: syahrulab@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap


kematangan vokasional mahasiswa program Diploma Tiga (D-3) Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Populasi penelitian sebanyak
105 orang dengan sampel sebanyak 80 orang mahasiswa. Data penelitian
dikumpulkan dengan teknik angket, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan
dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM).Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (a) Terdapat pengaruh langsung pengalaman organisasi, bimbingan karir,
efikasi-diri, dan prestasi akademik terhadap kematangan vokasional. Hal ini berarti
bahwa variabel-variabel tersebut merupakan prediktor yang signifikan terhadap
kematangan vokasional mahasiswa. (b) Terdapat pengaruh tidak langsung
pengalaman organisasi, bimbingan karir, terhadap kematangan vokasional melalui
efikasi-diri dan prestasi akademik. Dengan demikian faktor-faktor pengalaman
organisasi, bimbingan karir, efikasi-diri, dan prestasi akademik dapat dijadikan
sebagai prediktor sekunder terhadap kematangan vokasional. (d) Pengalaman
organisasi dan Bimbingan karir berpengaruh secara signifikan terhadap efikasi-diri
dan prestasi akademik. Sebagai implikasi dari penelitian ini, maka kepada mahasiswa
yang tingkat kematangan vokasionalnya rendah perlu dilakukan upaya-upaya
peningkatan kematangan vokasional melalui bimbingan karir yang sistematis,
terencana dan terstruktur.

Kata kunci: Analisis, Model struktural, Kematangan vokasional, Mahasiswa


program D-3, Teknik Elektro

Masalah kualitas tenaga kerja dan relevansi pendidikan pada berbagai jenis
merupakan faktor utama yang dan jenjang pendidikan, baik pendidikan
mempengaruhi perkembangan dan menengah maupun pendidikan tinggi. Pada
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. pendidikan tinggi, kecenderungan yang
Artinya bahwa kualitas sumber daya umum adalah diciptakannya dua jalur
manusia merupakan unsur penentu pendidikan, yakni pertama, jalur yang lebih
keberhasilan pembangunan nasional. menekankan pada penguasaan dan
Pengalaman negara-negara maju seperti pengembangan konsep dasar IPTEK, yakni
Jepang dan Amerika telah memperkuat program sarjana; dan yang kedua lebih
kenyataan tersebut. mengutamakan pada penguasaan
Salah satu upaya pemerintah untuk dan pengembangan teknik aplikasinya dalam
memperoleh tenaga terampil yang sesuai proses produksi, yakni program diploma.
dengan variasi/ beragamnya kebutuhan Sehubungan dengan hal tersebut beberapa
lapangan kerja (industri/perusahaan) adalah perguruan tinggi negeri maupun swasta di
melakukan perluasan, peningkatan mutu Indonesia, menyelenggarakan pendidikan
Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011

akademik (Strata Satu) dan pendidikan dalam memasuki dunia kerja. Mahasiswa D-
profesional (Diploma Tiga). Seiring dengan 3 sebagai calon tenaga kerja tingkat madya
perluasan mandat IKIP Ujung Pandang diharapkan memiliki kematangan vokasional
menjadi Universitas Negeri Makassar tahun yang memadai sebelum mereka terjun ke
1997, Fakultas Teknik Universitas Negeri dunia kerja. Dengan kematangan vokasional
Makassar juga menyelenggarakan program yang tinggi maka dapat diprediksi tingkat
Diploma Tiga (D-3), yang membuka enam keberhasilan mereka dalam menangani suatu
jurusan, yakni jurusan Teknik Elektro, pekerjaan sesuai dengan jurusan (bidang
Elektronika, Bangunan, Otomotif, Mesin dan, studi) yang ditekuni.
jurusan PKK. Dalam hubungannya dengan fase-fase
Sebagai pendidikan yang berbasis perkembangan individu, seseorang
akademik dan profesional, maka pendidikan dikatakan matang vokasionalnya apabila ia
program Diploma Tiga (D-3) lebih memperoleh kemajuan-kemajuan sejalan
menekankan pada kompetensi untuk dengan fase-fase perkembangan karirnya.
menangani pekerjaan dalam bidang tertentu. Kematangan vokasional sebagai sebuah
Sebagai calon tenaga kerja yang memiliki konsep dipengaruhi oleh berbagai faktor.
kewenangan sebagai ahli madya, lulusan Super dan Overstreet (dalam Osipow, 1983)
program D-3 selain menguasai pengetahuan mengemukakan lima faktor yang berkaitan
dan keterampilan yang sifatnya teknis juga dengan kematangan vokasional, diantaranya
perlu didukung dengan keterampilan faktor bio-sosial (jenis kelamin, usia, dan
konseptual dan keterampilan dalam intelegensi), faktor lingkungan (pekerjaan
hubungan antar manusia. Program D-3 orang tua, tempat tinggal, keakraban
diharapkan akan menghasilkan lulusan yang keluarga, kurikulum), faktor aspirasi
mempunyai kesiapan untuk terjun ke vokasional (aspirasi pendidikan, aspirasi
lapangan kerja sesuai dengan bidang pekerjaan), faktor kepribadian (ciri-ciri
keahliannya. Akan tetapi, harapan sering kepribadian dan penyesuaian kepribadian),
tidak sejalan dengan kenyataan. Sudah dan faktor prestasi (prestasi belajar, kegiatan
menjadi sorotan umum masyarakat bahwa di kampus dan tempat tinggal). Dengan
lulusan lembaga pendidikan formal masih demikian, faktor-faktor yang berkaitan
kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan dengan kematangan vokasional cukup
yang relevan, karena keterampilan yang kompleks. Interaksi antara faktor-faktor
dimiliki belum sesuai dengan apa yang tersebut mempengaruhi kesiapan individu
dibutuhkan oleh perusahaan atau pihak untuk mencapai penguasaan tugas-tugas
industri. Lulusan pendidikan formal hampir perkembangan yang sesuai dengan tahap
60% sampai 70% memerlukan latihan khusus perkembangan individu.
untuk membekali mereka sehingga memiliki Ciri-ciri seseorang yang matang
kemampuan yang lebih memadai untuk siap vokasionalnya adalah (a) pilihan karirnya
terjun ke dunia kerja (BPS, 2003). Kenyataan relatif konsisten, (b) pilihan karirnya
ini, diduga salah satu penyebabnya adalah realistik, (c) mandiri melakukan pilihan karir,
karena rendahnya kematangan vokasional dan (d) memiliki sikap pilihan karir yang
mahasiswa ketika menempuh pendidikan. positif. (Super, 1994). Lebih lanjut
Kematangan vokasional merupakan tingkat dikemukakan pula bahwa ciri-ciri seseorang
kesiapan individu untuk menyelesaikan yang belum matang karirnya adalah (a)
tugas-tugas perkembangan karir seiring pemikiran tentang pilihan karir belum
dengan perkembangan biologis dan mantap atau masih berubah-ubah, (b) pilihan
sosialnya (Super, 1990). karirnya tidak realistik, (c) individu belum
Bagi mahasiswa D-3 kematangan mandiri dalam mengambil keputusan karir,
vokasional penting, karena mereka harus (d) ragu-ragu dalam mengambil keputusan
melakukan suatu pilihan karir yang tepat karir.
dan mempersiapkan diri dengan matang Berdasarkan uraian tersebut, maka
Syahrul, Analisis Model Kematangan Vokasional Mahasiswa Program D-3 Teknik Elektro FT UNM

penelitian tentang kematangan vokasional unit kegiatan mahasiswa, sedangkan di


mahasiswa program D-3 (khususnya Jurusan rumah bimbingan karir dapat dilakukan oleh
Teknik Elektro) dan faktor-faktor yang orang tua maupun anggota keluarga yang
mempengaruhinya perlu dilakukan, untuk lain dengan cara memberikan pemahaman
selanjutnya dapat diupayakan pemberian kepada anak dalam hal pemilihan karir
bimbingan karir kepada mahasiswa jika berkaitan dengan masa depannya.
ditemukan kematangan vokasional mereka Pengalaman-pengalaman organisasi
rendah/kurang. Dengan demikian, pokok sesorang berbeda antara individu yang satu
permasalahan penelitian ini adalah dengan individu lainnya. Namun demikian
menyelidiki tingkat kematangan mahasiswa terdapat aspek-aspek pengalaman yang
program Diploma Tiga Jurusan Elektro kemungkinan memiliki kesamaan-kesamaan.
Fakultas Teknik UNM. Di samping itu, juga Pengalaman organisasi sebagai bagian dari
akan diselidiki faktor-faktor yang pengalaman organisasi individu dapat terjadi
mempengaruhinya yang dianalisis dengan melalui kegiatan-kegiatan organisasi baik di
Model Persamaan Struktural. Namun karena kampus maupun diluar kampus.
banyaknya faktor yang dapat Pengalaman organisasi tersebut
mempengaruhinya, maka dalam penelitian dipertimbangkan turut serta menentukan
ini dibatasi pada faktor bimbingan karier, arah karir masa depan. Bolles (1993)
pengalaman organisasi, efiaksi diri, dan menyatakan bahwa individu dapat
prestasi akademik. Oleh karena itu, memanfaatkan pengalaman organisasinya,
permasalahan penelitian ini dirumuskan yakni dengan cara mengidentifikasi aspek-
sebagai berikut: (1) bagaimana tingkat aspek menonjol dalam dirinya (pengetahuan
kematangan mahasiswa program Diploma dan keterampilan) sebagai bahan
Tiga Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik pertimbangan penting dalam rangka
UNM; (2) Apakah ada pengaruh faktor faktor mengambil keputusan karirnya.
bimbingan karier, pengalaman organisasi, Efikasi-diri (self-efficacy) merupakan
efiaksi diri, dan prestasi akademik terhadap salah satu konsep penting dalam teori
kematangan vokasional program Diploma psikologi, khususnya psikologi belajar sosial.
Tiga Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Efikasi-diri dibatasi sebagai keyakinan
UNM, baik secara langsung maupun secara tentang kesanggupan diri untuk melakukan
tidak langsung?. pekerjaan yang ditugaskan dengan berhasil
Secara konseptual hubungan antara (Bandura, 1997). Efikasi-diri merupakan
faktor bimbingan karier, pengalaman salah satu aspek psikologis yang diduga
organisasi, efikasi diri, dan prestasi akademik memberikan sumbangan terhadap
dengan kematangan karier dapat dijelaskan kematangan vokational. Pernyataan ini
sebagai berikut: didukung oleh studi yang dilakukan oleh
Bimbingan karir diduga kuat Hackett (1985), Lent dkk., (1987), Lent &
berpengaruh terhadap tingkat kematangan Hackett (1987) dengan hasil bahwa efikasi-
vokasional. Hal ini didukung oleh penelitian diri berhubungan dengan pilihan jurusan,
yang dilakukan oleh Abdullah (1985), pilihan pekerjaan, dan tingkah laku karir.
Abimanyu (1990), Partino (1990), Pritchard Efikasi-diri merupakan prediktor yang
(1984) dan Pavlak & Kammer (1985). Hasil- signifikan terhadap pertimbangan pilihan
hasil penelitian tersebut menemukan bahwa pekerjaan (Post-Kammer & Smith, 1986), dan
bimbingan karir berhubungan secara tingkah laku karir (Rotberg dkk., 1987).
signifikan dengan kematangan vokasional. Prestasi akademik (achievement) adalah
Bimbingan karir dapat terjadi di rumah prestasi belajar mahasiswa sebagai wujud
maupun di kampus. Di kampus, mahasiswa dari usaha belajar yang telah dilakukan.
dapat mengikuti bimbingan karir melalui Prestasi akademik yang dimaksud dalam
program bimbingan dan konseling (BK) yang penelitian ini adalah berkaitan dengan
ditangani oleh lembaga BK UNM atau unit- pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011

yang berhubungan dengan bidang studinya. Berkenaan dengan pendekatan model


Studi West (1988) menemukan hubungan persamaan struktural dikenal dua konstruk,
prestasi akademik dengan kematangan yakni endogen (endogenous contruct) dan
vokasional bagi mahasiswa Amerika Indiana. eksogen (exogenous construct) (Ferdinand,
Demikian juga temuan Super & Overstreet 2000). Joreskpog & Sorbon (1996) menyebut
dalam Abimanyu bahwa prestasi akademik konstruk endogen sebagai variabel dependen
berhubungan dengan kematangan dan konstruk eksogen sebagai variabel
vokasional. independen. Konstruk dependen dan
Berdasarkan landasan teori di atas, independen dalam pengembangan model
aspek-aspek khusus yang berkaitan erat penelitian merupakan variabel laten.
dengan kematangan vokasional dapat Variabel laten adalah variabel yang tidak
digambarkan dalam bentuk kerangka dapat diukur secara langsung, namun
konseptual penelitian sebagai berikut. pengukurannya dilakukan melalui variabel
teramati (Joreskog & Sorbon, 1996;
Efikasi Ferdinand, 2000), yang dapat digambarkan
Diri sebagai berikut:

Pengalaman
Organisasi ED1 ED2

Kematangan
Vokasional
OIS EFDIRI
Bimbingan
Karir Diri KEGORG
OES KV1
Prestasi
Akademik
KEMVOK KV2
BKR
KV3
Gambar 1. Kerangka konseptual Model BIMKAR

Kematangan Vakasional Mahasiswa BKS

PA
Dalam penelitian ini, selain
pengungkapan yang bersifat deskriptif
tentang kematangan vokasional mahasiswa,
PA1 PA2
juga berhipotesis tentang adanya hubungan
antara variabel bimbingan karier,
pengalaman organisasi, efikasi diri, dan Gambar 2. Konsep dasar model struktural
prestasi akademik dengan kematangan persamaan
vokasional mahasiswa, baik langsung
maupun secara tidak langsung. Keterangan:
Variabel Endogen:
a. Variabel laten kematangan vokasional
METODE (KEMVOK) terdiri dari tiga subvariabel
Penelitian ini adalah penelitian ex-post terukur:
facto. Populasi penelitian ini adalah 1) Persepsi terhadap bidang studi atau
mahasiswa program Diploma Tiga Jurusan jurusan (KV1),
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas 2) Sikap pilihan karir (KV2),
Negeri Makassar yang berjumlah 105 orang, 3) Kemampuan pilihan karir (KV3).
sedangkan sampel dalam penelitian ini b. Variabel laten efikasi-diri (AFDIRI) terdiri
sebanyak 80 orang yang diplih secara dari dua subvariabel terukur:
random sederhana dari berbagai angkatan. 1) Pemahaman diri (ED1),
Syahrul, Analisis Model Kematangan Vokasional Mahasiswa Program D-3 Teknik Elektro FT UNM

2) Perencanaan masa depan (ED2). value lebih besar dari nilai signifikansi  =
c. Variabel laten prestasi akademik (PA) 0.05, maka model fit dengan data. Analisis
terdiri dari dua subvariabel terukur: dilakukan dengan menggunakan analisis
1) Kelompok mata kuliah teori (PA1), faktor konfirmatori dengan Lisrel untuk
2) kelompok mata kuliah praktek PA2). masing-masing variabel manifes, diperoleh
hasil sebagai berikut:
Variabel Eksogen:
a. Variabel laten Bimbingan Karir (BIMKAR) a. Hasil analisis konfirmatori Variabel
terdiri dari dua subvariabel terukur: Eksogen
1) Bimbingan karir di kampus (BKS) Variabel laten eksogen KEGORG
2) Bimbingan karir di rumah (BKR). dengan variable manifest OIS dan OES, maka
b. Variabel laten pengalaman organisasi diperoleh hasil analisis yang menunjukkan
(KEGORG) terdiri dari dua subvariabel bahwa kedua variable manifes memberikan
terukur: sumbangan berarti terhadap latent variable
1) Keaktifan dalam kegiatan organisasi di KEGORG dengan nilai factor loding masing-
kampus (OIS), masing lebih besar dari 0.3.
2) Keaktifan dalam kegiatan organisasi di Variabel laten eksogen BIMKAR
luar kampus (OES). dengan variable manifest BKS dan BKR,
Pengumpulan data dalam penelitian ini maka diperoleh hasil analisis yang
menggunakan beberapa metode, antara lain menunjukkan bahwa kedua variable manifes
metode angket, dokumentasi dan tes. Metode memberikan sumbangan berarti terhadap
angket digunakan untuk meperoleh data: latent variable BIMKAR dengan nilai factor
variabel bimbingan karier, variabel loding masing-masing lebih besar dari 0.3.
pengalaman organisasi, variabel efikasi diri, Selanjutnya, berdasarkan analisis untuk
dan kematangan vokasional. Metode melihat kesesuaian model dengan data, hasil
dokumentasi digunakan untuk mendapatkan analisis ini menunjukkan bahwa model fit
data prestasi akademik mahasiswa yang dengan data. Hal tersebut ditandai dengan
tersedia pada dokumentasi jurusan Teknik nilai chi-squares = 0.04, df = 1, dan P-values =
Elektro. 0.84889, serta RMSEA = 0.000.
Teknik analisis data menggunakan
teknik Structural Equation Modeling (SEM) b. Hasil analisis konfirmatori Variabel
dengan program LISREL (Linear Structural Endogen
Relationship) versi 8,51, yang diperkenalkan Variabel laten endogen EFDIRI dengan
oleh Joreskog dan Sorbom (1989). Analisis ini variable manifest ED1 dan ED2, maka
digunakan untuk mengkonfirmasikan model diperoleh hasil analisis yang menunjukkan
yang ditawarkan secara teoritis yang bahwa kedua variable manifes memberikan
dilakukan dalam dua tahap, yaitu analisis sumbangan berarti terhadap latent variable
untuk measurement model dan structural EFDIRI dengan nilai factor loading masing-
model. masing lebih besar dari 0.3.
Variabel laten endogen KEMVOK
dengan variable manifest KV1, KV2, dan
HASIL DAN PEMBAHASAN KV3, maka diperoleh hasil analisis yang
Hasil Analisis Model Pengukuran menunjukkan bahwa kedua variable manifes
Analisis tahap pertama ini dilakukan memberikan sumbangan berarti terhadap
untuk menguji kesesusian model latent variable KEMKOV dengan nilai factor
pengukuran untuk masing-masing variabel loding masing-masing lebih besar dari 0.3.
dengan data. Kriteria yang dibutuhkan Variabel laten endogen PA dengan
adalah membandingkan nilai peluang P- variable manifest PA1 dan PA2, maka
value yang diperoleh hasil perhitungan diperoleh hasil analisis yang menunjukkan
dengan nilai signifikansi  = 0.05. Jika nilai P- bahwa kedua variable manifes memberikan
Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011

sumbangan berarti terhadap latent variable tersebut dapat dilakukan uji hipoptesis
PA dengan nilai factor loding masing-masing lainnya. Rangkuman hasil analisis model
lebih besar dari 0.3. persamaan struktural tertera pada Gambar 5.
Selanjutnya, berdasarkan analisis untuk
melihat kesesuaian model dengan data, hasil
analisis ini menunjukkan bahwa model fit
dengan data. Hal tersebut ditandai dengan
nilai chi-squares = 5.98, df = 11, dan P-values =
0.87494, serta RMSEA = 0.000.

Pengujian Kesesuaian Model Teoritis


dengan Data Empiris (Analisis Model
Struktural)
Pada analisis tahap ini, model yang
ditawarkan seperti pada gambar 1.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
analisis model persamaan struktural dengan
perangkat lunak Lisrel for Window version
8.54. Dari hasil analisis data menunjukkan
bahwa Terdapat kesesuaian model teoritis
dengan data empiris tentang pengaruh Gambar 3. Hasil Analisis Model
Pengalaman Organisasi, Bimbingan Karir, Persamaan Struktural
Efikasi-Diri, dan Prestasi Akademik terhadap
Kematangan Vokasional mahasiswa D-3. Tabel 2 Hasil analisis Pengaruh Pengalaman
Ringkasan hasil analisis tertera pada tabel 1. Organisasi, Bimbingan Karir, Efikasi-Diri,
dan Prestasi Akademik terhadap
Tabel 1. Hasil analisis model persamaan Kematangan Vokasional
struktural
Kematangan
Jenis Taraf Data Kesimpulan Vokasional (Eta2)
No No Nama variabel
Pengujian Penerimaan Empiris Model
Nilai
1 Kai- Kai-kuadrat Kai- Fit/sesuai Nilai t
estimasi
kuadrat lebih kecil kuadrat= 1 Pengalaman Org. 0.04 0.18
dari dua kali 22.93
(Ksi-1)
df df = 35
2 Bimbingan Karir -0.68 -3.01*
2 p-value >0,05 0.94185 Fit/sesuai
(ksi-2)
3 RMSEA <0,05 0.000 Fit/sesuai
3 Efikasi Diri (Eta-1) 0.43 2.54*
4 GFI >0,90 0,97 Fit/sesuai 4 Prestasi Akademik -0.74 -2.48*
5 AGFI >0,90 0,94 Fit/sesuai (Eta-3)
6 NFI >0,90 0,91 Fit/sesuai * signifikan pada t ≥ 1.96

a. Pengujian hipotesis: Pengaruh Pengalaman


Berdasarkan enam jenis pengujian data
Organisasi, Bimbingan Karir, Efikasi-Diri,
empiris, semua kriteria uji memenuhi
dan Prestasi Akademik terhadap
persyaratan, sebagai kesimpulan model
Kematangan Vokasional.
empiris sesuai dengan model teoritis. Karena
Berdasarkan diagram jalur yang
tidak ada lagi modifikasi indeks yang
diajukan maka hipotesis yang diuji adalah:
disarankan oleh Lisrel, maka model yang
1) Pengaruh Pengalaman Organisasi
diajukan dapat dijadikan sebagai model yang
terhadap Kematangan Vokasional
ditemukan dalam analisis ini.
2) Pengaruh Bimbingan Karir terhadap
Dengan demikian, hipotesis mayor
Kematangan Vokasional
terbukti. Berdasarkan hasil pengujiau model
Syahrul, Analisis Model Kematangan Vokasional Mahasiswa Program D-3 Teknik Elektro FT UNM

3) Pengaruh Efikasi-Diri terhadap Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa


Kematangan Vokasional variabel-variabel Pengalaman organisasi dan
4) Pengaruh Prestasi Akademik terhadap Bimbingan karir berpengaruh secara
Kematangan Vokasional. signifikan terhadap variabel Prestasi
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa akademik
variabel-variabel Bimbingan karir, Efikasi
diri, dan Prestasi akademik berpengaruh d. Pengujian hipotesis: Pengaruh tidal
secara signifikan terhadap Kematangan langsung Pengalaman Organisasi dan
vokasional, sedangkan variabel Pengalaman Bimbingan Karir terhadap Kematangan
organisasi pengarunya terhadap kematangan Vokasional.
vokasional mahasiswa tidak signifikan.
Tabel 5. Hasil analisis Pengaruh tidak
c. Pengujian hipotesis: Pengaruh langsung Pengalaman Organisasi dan
Pengalaman Organisasi dan Bimbingan Bimbingan Karir terhadap Kematangan
Karir terhadap Efikasi-Diri. Vokasional
Kematangan
Tabel 3. Hasil analisis Pengaruh Pengalaman vokasional (Eta-2)
Organisasi dan Bimbingan Karir terhadap No Nama variabel
Nilai
Nilai t
Efikasi-Diri estimasi
Efikasi Diri (Eta-1) 1 Pengalaman Org. 0.73 1.98*
No Nama variabel Nilai (Ksi-1)
Nilai t 2 Bimbingan Karir 0.27 1.11
estimasi
1 Pengalaman Org. 2.47 3.91* (ksi-2)
(Ksi-1) * signifikan pada t ≥ 1.96
2 Bimbingan Karir 1.33 2.09*
(ksi-2) Berdasarkan tabel di atas terlihat
* signifikan pada t ≥ 1.96 bahwa variabel-variabel Pengalaman
organisasi mempunyai pengaruh tidak
Berdasarkan tabel di atas terlihat langsung yang signifikan terhadap variabel
bahwa variabel-variabel Pengalaman Kematangan vokasional melalui Efikasi diri,
organisasi dan Bimbingan karir berpengaruh sedang pengaruh tidak langsung Bimbingan
secara signifikan terhadap variabel Efikasi karir terhadap Kematangan vokasional tidak
diri. segnifikan melalui Prestasi akademik.
Kematangan vokasional sebagaimana
c. Pengujian hipotesis: Pengaruh Pengalaman perkembangan individu pada umumnya,
Organisasi dan Bimbingan Karir terhadap dipengaruhi oleh tiga faktor penting, yakni
Prestasi Akademik. faktor biologis, psikologis, dan sosiologis
(Crites, 1994). Dimensi kematangan
Tabel 4. Hasil analisis Pengaruh Pengalaman vokasional dapat ditinjau dari segi persepsi
Organisasi dan Bimbingan Karir terhadap dalam memilih karir, sikap yang positif
Prestasi Akademik dalam memilih karir, dan kemampuan yang
Prestasi Akademik memadai dalam mengambil keputusan karir
(Eta-3) (Crites, 1978).
No Nama variabel Berdasar pada deskripsi dan kajian
Nilai
Nilai t teoritis tentang faktor-faktor yang
estimasi
1 Pengalaman Org. 0.42 3.48* berpengaruh terhadap kematangan
(Ksi-1) vokasional, maka disusunlah model teoritis
2 Bimbingan Karir 0.40 2.54* penelitian. Model penelitian ini
(ksi-2) menggambarkan kematangan vokasional
* signifikan pada t ≥ 1.96 sebagai variabel dependen dipengaruhi oleh
Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011

beberapa variabel independen. Variabel efikasi-diri dan variabel prestasi akademik


independen terdiri dari Bimbingan karir, signifikan, yakni pengaruh tersebut terbukti
Pengalaman organisasi, Efikasi diri, dan berdasarkan hasil uji model. Gambaran ini
Prestasi akademik. Variabel dependen Efikasi dipertegas oleh temuan penelitian bahwa
diri dan Prestasi akademik dipengaruhi juga bimbingan karir bermanfaat bagi mahasiswa
oleh variabel Bimbingan karir dan dan tidak seorang mahasiswapun
pengalaman organisasi. mengingkari manfaat tersebut.
Hasil penelitian ini menyimpulkan Pengaruh langsung bimbingan karir
bahwa berdasarkan uji model ”terdapat terhadap kematangan vokasional dapat
kesesuaian model teoritis dengan model empiris ditelusuri dari jenis-jenis layanan yang
tentang pengaruh Bimbingan karir, Pengalaman diterima mahasiswa. Bimbingan belajar
organisasi, Efikasi diri dan Prestasi akademik merupakan suatu kegiatan bantuan kepada
terhadap kematangan vokasional”. Pengujian mahasiswa agar memiliki sikap dan
model teoritis terhadap data empiris dengan kebiasaan belajar yang produktif. Sikap dan
analisis persamaan struktural menunjukkan kebiasaan yang produktif memungkinkan
hasil bahwa model teoritis didukung oleh individu mencari informasi yang bermanfaat
data empiris, sebagai simpulan hipotesis baik perencanaan jangka pendek maupun
mayor terbukti. Temuan ini memberikan jangka panjang bagi dirinya sendiri.
implikasi khususnya bagi bimbingan Informasi yang memadai merupakan modal
mahasiswa D-3 di kampus dan komponen dalam memecahkan masalan pendidikan dan
lainnya dalam sistem pendidikan. Bimbingan masalah karir. Keterampilan memecahkan
karir dapat berbuat banyak demi masalah karir merupakan salah satu variabel
mengoptimalkan kemampuan mahasiswa dalam struktur kematangan vokasional. Oleh
mencapai kematangan vokasional dengan karena itu, individu yang terampil
memperhatikan dan mengelola variabel lain memecahkan masalah karir akan memiliki
yang signifikan. tingkat kematangan vokasional yang tinggi.
Analisis model persamaan struktural Bimbingan karir dititik beratkan pada
mampu melukiskan pengaruh langsung, pemilihan jurusan (prodi), pendidikan
pengaruh tidak langsung, dan pengaruh lanjutan, dan memahami dunia kerja. Tujuan
total. Temuan penelitian ini menunjukkan layanan ini adalah agar individu memiliki
adanya pengaruh yang signifikan bimbingan pengetahuan macam-macam pekerjaan,
karir terhadap kematangan vokasional persyaratan memasuki pekerjaan, dan seluk
mahasiswa. Hasil penelitian ini beluk tiap-tiap pekerjaan. Pengetahuan
menggambarkan bahwa bimbingan karir tentang pekerjaan dan langkah-langkah
yang terdiri dari bimbingan di kampus dan menuju suatu pekerjaaan merupakan
bimbingan di rumah (lingkungan keluarga) variabel-variabel dalam struktur kematangan
berpengaruh langsung dan tidak langsung vokasional. Sejalan dengan itu, Maus (2003)
secara signifikan terhadap kematangan menegaskan bahwa pemahaman terhadap
vokasional. Temuan penelitian ini sesuai seluk beluk pekerjaan merupakan kunci
dengan teori Super (1994) dan sesuai pula penting dalam keberhasilan mengambil
dengan hasil-hasil penelitian yang dilakukan keputusan karir. Dengan demikian,
oleh Abdullah (1985), Abimanyu (1990), bimbingan karir mempunyai kedudukan
Partino (1990), Pritchard (1984), Pavlak & yang strategis dalam model kematangan
Kammer (1985). Di samping pengaruh vokasional.
langsung variabel bimbingan karir, Hasil analsis data juga menyimpulkan
ditemukan juga pengaruh tidak langsung bahwa terdapat pengaruh pengalaman
variabel ini terhadap kematangan organisasi terhadap kematangan vokasional.
vokasional. Pengaruh secara tidak langsung Variabel pengalaman organisasi ditemukan
variabel bimbingan karir terhadap berpengaruh secara langsung terhadap
kematangan vokasional melalui variabel kematangan vokasional namun tidak
Syahrul, Analisis Model Kematangan Vokasional Mahasiswa Program D-3 Teknik Elektro FT UNM

signifikan. Pengaruh tidak langsung variabel kematangan vokasional. Temuan pengaruh


pengalaman organisasi terhadap kematangan efikasi-diri terhadap kematangan vokasional
vokasional melalui variabel efikasi-diri dan dapat dikaji dari segi proses kognitif.
prestasi akademik ternyata signifikan. Ini Keyakinan efikasi-diri mempengaruhi pola-
dibuktikan dengan besaran sumbangan pola pikiran yang dapat meningkatkan atau
pengalaman organisasi terhadap kematangan mendasari tingkah laku (Bandura, 1997).
vokasional. Temuan ini sesuai dengan teori Pola-pola pikiran memiliki berbagai bentuk.
Super (1990) dan penelitian Super dan Individu yang memiliki keyakinan efikasi-
Overstreet (dalam Osipow, 1983) yang diri tinggi memiliki perspektif masa depan
meneliti keaktifan mahasiswa dalam dengan membuat perencanaan hidupnya.
kegiatan organisasi di kampus. Kenyataan ini Tujuan hidup seseorang dipengaruhi oleh
dapat ditelusuri, mengingat bahwa penilaian diri tentang kapabilitasnya.
mahasiswa yang menduduki posisi penting Semakin kuat efikasi-diri, semakin tinggi
dalam suatu organisasi di kampus dan di tujuan hidup mereka, dan semakin memiliki
luar kampus pada umumnya memiliki komitmen untuk mencapai tujuan tersebut.
kelebihan daripada mereka yang tidak Harapan efikasi-diri yang rendah dalam
terlibat langsung dalam organisasi. kaitannya dengan tingkah laku, akan
Kelebihan-kelebihan tersebut kemungkinan mengakibatkan individu bertingkah laku
dari segi wawasan ilmu pengetahuan (mata menghindar (Betz & Taylor, 2001).
pelajaran di kampus), keahlian dalam ekstra Perencanaan masa depan merupakan salah
kurikuler bidang-bidang tertentu (seperti satu variabel dari struktur kematangan
olahraga, kesenian, pramuka, dll.), dan vokasional (Bandura, 1997).
memiliki dorongan besar dalam Super (1990) menegaskan bahwa
berorganisasi. Tampaknya, jarang ditemui prestasi akademik merupakan manifestasi
pengurus organisasi dipegang oleh orang- dari segala upaya individu dalam
orang yang relatif kurang beruntung dalam merealisasikan potensi dirinya atas segala
segi intelektual dan tidak memiliki pengaruh lingkungannya. Studi ini
keterampilan. Dengan demikian merupakan menemukan bahwa prestasi akademik
salah satu variabel indpenden yang ikut berpengaruh secara signifikan terhadap
membentuk suatu model kematangan kematangan vokasional. Temuan ini sesuai
vokasional. dengan teori Super (1990) dan hasil studi
Selain variabel eksogen, variabel yang dilakukan oleh Super & Overstreet
endogen (efikasi-diri dan prestasi akademik) (dalam Osipow, 1983) serta Abimanyu (1990).
juga berpengaruh terhadap variabel endogen Individu yang mencapai prestasi akademik
lainnya (kematangan vokasional. Penelitian tinggi cenderung mempunyai wawasan
ini menemukan bahwa efikasi-diri pengetahuan yang luas, terutama dalam
berpengaruh secara signifikan terhadap mata pelajaran yang bersangkutan. Mereka
kematangan vokasional. Hasil studi iui yang memiliki prestasi akademik tinggi akan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan lebih mampu dalam memecahkan masalah-
oleh Racket (1995), Lent dkk. (1987), Hacket masalah yang dihadapi sehari-hari, terutama
& Betz (1981), Lent & Hacket (1987), Partino masalah belajar di kampus.
(1999), dan Rotberg dkk. (1987). Berkaitan Perencanaan masa depan, baik
dengan efikasi-diri, Bandura (1997) perencanaan studi lanjut maupun memasuki
menegaskan bahwa individu yang memiliki dunia kerja meruapakan satu keterampilan
efikasi-diri tinggi akan lebih berhasil dalam tersendiri. Mereka yang memiliki prestasi
menyelesaikan pekerjaannya daripada akademik "cemerlang" mampu melihat jauh
mereka yang memiliki efikasi-diri rendah. ke depan. Mereka memiliki aspirasi
Temuan penelitian ini menggambarkan pekerjaan, dan oleh karena itu mereka akan
bahwa variabel efikasi-diri berpengaruh merencanakan jenis dan jenjang pendidikan
secara signifikan terhadap variabel apa yang hams mereka tempuh dan
Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011

selesaikan. Kenyataan ini akan berbeda maupun pengetahuan tentang tugas-tugas


dengan mereka yang memiliki prestasi dalam pekerjaan.
akademik rendah. Mereka ini pada
umumnya akan terpengaruh orang lain,
bingung, bahkan tidak memiliki aspirasi DAFTAR PUSTAKA
terhadap pekerjaan atau pendidikan lanjut. Abbas Ghozali. 2006. Tinjauan Metodologi:
Dengan demikian prestasi akademik Structural Equation Modeling dan
mempunyai peranan penting dalam model Penerapannya dalam Pendidikan. Diambil
kematangan vokasional. tanggal 08-10-2006.
http://www.deptan.go.id/
Analisis%20Jalur.htm
SIMPULAN DAN SARAN
Abimanyu, S., 1990. Hubungan antara beberapa
Berdasarkan hasil analisis model
faktor sosial dan prestasi, jenis kelamin,
persamaan struktural dapat dirumuskan
dan fokus kendali dengan kematangan karir
beberapa simpulan penelitian sebagai
siswa Sekolah Menengah Atas. Malang:
berikut: (a) bahwa terdapat kesesuaian (fit)
Fakultas Pascasarjana IKIP Malang.
antara model teoritis kematangan vokasional
(Disertasi Doktor, tidak diterbitkan).
dengan data empiris, sehingga tidak perlu
dilakukan modifikasi model, karena model Bandura, A., 1997. Self-Efficacy: The exercise of
terbukti. (b) Terdapat pengaruh langsung control. New York: W.H.Freeman and
pengalaman organisasi, bimbingan karir, Company.
efikasi-diri, dan prestasi akademik terhadap Bartlett, W.E., 1972. “Vocational Maturity: Its
kematangan vokasional. Hal ini berarti Past. Present and Future
bahwa variabel-variabel tersebut merupakan Development.” Journal of Vocational
prediktor yang signifikan terhadap Behavior.
kematangan vokasional mahasiswa. (c) Bernadib, I., 1978. Pendidikan Sistematika.
Terdapat pengaruh tidak langsung Yogyakarta: FIF IKIP Yogyakarta.
pengalaman organisasi, bimbingan karir,
terhadap kematangan vokasional melalui Bolles, R.N., 1993. A practical manual for job
efikasi-diri dan prestasi akademik. Dengan hunters & career-changer: The 1993 what
demikian faktor-faktor pengalaman color in your parachutes?. California:
organisasi, bimbingan karir, efikasi-diri, dan Ten Speed Press.
prestasi akademik dapat dijadikan sebagai Crites. J.O., 1974. “Problem in measuring of
prediktor sekunder terhadap kematangan vocational Maturity.” Journal of
vokasional. (d) Pengalaman organisasi dan vocational Behavior.
Bimbingan karir berpengaruh secara Depdikbud R.I., 1989. “Bimbingan Karier
signifikan terhadap efikasi-diri dan prestasi Sekolah Menengah Umum Tingkat
akademik. Pertama (SMP)” Buku Petunjuk Guru.
Sebagai implikasi dari penelitian ini, Jakarta.
maka kepada mahasiswa yang tingkat
Hackett, G., 1995. The role of mathematics
ketamangan vokasionalnya rendah perlu
self-efficacy in the choice of math-
dilakukan upaya-upaya peningkatan
related mojors of college woman and
kematangan vokasional melalui bimbingan
men: A Path Analisys. Journal of
karir yang sistematis, terencana, dan
counseling Psychology, 33. 47-56.
terstruktur. Dalam hal ini perlu diberikan
gambaran nyata tentang pengetahuan Imam Gozali & Fuad., 2005. Structural
lapangan kerja, pengetahuan pemilihan kerja, Equation Modeling : Teori, Konsep &
pengetahuan tentang kondisi pekerjaan, Aplikasi dengan Lisrel 8.54. Semarang :
pengetahuan tentang tuntutan pekerjaan Penerbit UNDIP.
Syahrul, Analisis Model Kematangan Vokasional Mahasiswa Program D-3 Teknik Elektro FT UNM

Joreskog, K. & Sorbom, D. (1993). Lisrel 88 : West, D.K., 1988. Comparations of career
Structural Equation Modeling with the maturity and its relationship with academic
SIMPLIS Command Language. Hillsdale, performance. Journal of American Indian
NJ : Scientific Software International. Education. 27, 213-222.
Lent, R.W., Brown, S.D., & Larkin, KC., 1986.
Self-Efficacy in the prediction of
academic performance and preceived
career options. Journal of counseling
Psychology, 33. 364-369.

Osipow, S.H. (1983). Theories of career


development. Englewood Cliffs, New
Jrsey: Prenrice-Hall Inc.
O’Neil, B.S. & Mone, M.A. (1998).
Investigating equality sesitivity as a
moderator of relation between self-
efficacy and workplace attitudes.
Journal of Applied Psychology, 83, 805-
816.
Purwanto, N., 1993. Ilmu Pendidikan Teori dan
Praktis. Bandung: PT. Rosdakarya.
Simanjuntak, 1983. Pembinaan Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Depnaker.

Anda mungkin juga menyukai