Anda di halaman 1dari 2

FORM SURVEY/OBSERVASI LAPANGAN

Nama : ARINA MANASIKA


NIM : F.131.19.0191
Program studi : S1 PSIKOLOGI
Desa/Kelurahan : Tinjomoyo
Kecamatan : Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

HASIL SURVEY/OBSERVASI LAPANGAN:


Pada hari jumat, 11 November 2022, kami mahasiswa/i KKN Universitas Semarang
melakukan survey lokasi di Kelurahan Tinjomoyo yang beralamatkan di Jl. Taman Teuku Umar
No.1, Tinjomoyo, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Pada kesempatan kami disambut
oleh Bapak Revo selaku Kasi Kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Tinjomoyo. Dan dari
informasi yang sudah di sampaikan oleh Pak Revo, diperoleh informasi bahwa untuk di
Kelurahan Tinjomoyo memiliki kondisi geografis daerah sesar aktif, yaitu daerah yang kondisi
geologi kawasan memiliki patahan yang potensial untuk terjadi gerakan tanah yang berpotensi
terjadinya bencana tanah longsor.
Luas Kelurahan Tinjomoyo secara keseluruhan adalah 202,47 Ha. Di dalamnya terdiri
atas 8 RW dengan jumlah RT sebanyak 46. Banyak aspek menarik yang bisa ditemukan di
Kelurahan Tinjomoyo. Salah satunya dari aspek sejarah penamaan Tinjomoyo. Dari namanya,
kata Tinjomoyo berasal dari kata tinjo dan semoyo. Tinjo dalam bahasa Jawa berarti wis tekan
nggone, sedangkan semoyo berarti ora teko.
Aspek lain juga menjadi daya tarik masyarakat luar. Seperti spot-spot tempat tertentu
yang dimiliki Kelurahan Tinjomoyo. Pada aspek wisata, kelurahan ini memang tidak memiliki
spot khusus seperti halnya daerah lain yang mungkin memiliki tempat wisata yang menawarkan
keindahan alam. Tidak juga wisata pertanian, wisata religi, dan wisata konvensi. Namun ketika
ditelisik lebih dalam, Kelurahan Tinjomoyo ternyata memiliki banyak spot yang sangat
berpotensi.
Adanya kampung tematik menjadi spot unggulan bagi kelurahan ini, yaitu Kampung Jahe
di RW 8 dan Kampung Pilah Sampah di RW 7. Kampung Jahe mulai dibangun pada awal tahun
2020 oleh pihak kelurahan. Penamaan Kampung Jahe merupakan hasil kreativitas masyarakat di
RW 8 yang banyak memproduksi olahan kuliner berbahan dasar jahe. Kemudian Kampung Pilah
Sampah, kampung ini memiliki dua tempat unggulan, yaitu taman dan Bank Sampah Ngudi
Lestari. Taman Ngudi Lestari di dalamnya terdapatrumah bibit yang dikelola oleh Kelmpok Tani
(KT). Uniknya, rumah bibit tidak hanya dimiliki oleh Kelompok Tani Ngudi Lestari saja. Di
lokasi yang berbeda, RW 7 juga memiliki rumah bibit yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani
(KWT). Keduanya sama-sama berperan dalam mengurangi angka stunting pada anak di
Kelurahan Tinjomoyo.

PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN:


Dari hasil survey yang dilakukan pada tanggal 11 November 2022, didapatkan permasalahan :
1. Kebersihan lingkungan yang kurang
2. Kesadaran kesehatan PJN (Peduli Jentik Nyamuk), yaitu adanya sosialisasi namun belum
ada inovasi
3. Kurang Aktifnya Kegiatan Karang Taruna, yang kurang memberikan kesan kelurahan
yang hidup dan ramai
4. Daerah Rawan bencana pergeseran tanah yang berpotensi Longsor,
5. Penghidupan Kembali Kampung Pilah Sampah,
6. Pengembangan Pemasaran UMKM Secara Digital Marketing.
7. Permasalahan dari kurangnya membentuk perilaku pola asuh orang tua yang baik
terhadap anak atau Stunting.
8. Belum ada penyuluhan tentang pentingnya mental health dan edukasi dari perubahan
perilaku dan juga dampak negative maupun positive dari penggunaan smartphone secara
berlebihan bagi para remaja atau karang taruna.

RENCANA PROGRAM YANG AKAN DILAKSANAKAN:


Rencana program yang akan dilaksanakan yaitu sosialisasi kepada warga, khusunya remaja
karang taruna perihal “Perubahan Perilaku, Dampak Negative Dan Juga Positive dari
Penggunaan Smartphone Yang Berlebihan Di Era Sekarang”. Di era sekarang, banyak sekali
remaja yang sangat kecanduan atau menggunakan smartphone secara berlebihan. Alih-alih
menggunakan untuk belajar, namun kadang kala para remaja menggunakannya untuk mengakses
hal-hal atau konten yang tidak baik. Terdapat berbagai jenis dampak negative maupun positive
dari penggunaan smartphone secara berlebihan, mulai dari perilaku, pola pikir, dan juga yang
paling penting cara penerimaan dari individu tersebut untuk dapat membedakan hal-hal yang
pantas di contoh atau tidak. Salah satu dampak yang paling marak pada remaja atau anak jaman
sekarang yaitu mulai hilangnya interaksi sosial antar teman sebaya dan perilaku yang mengurung
diri atau menghabiskan waktu dikamar untuk bermain smartphone secara berlebihan.

Semarang, ................................2022
Mengetahui: Mahasiswa
KETUA RW...... Kelurahan.........

........................................ ARINA MANASIKA


NIM. F.131.19.0191
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Rr. Dian IndrianaTrilestari, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CPR


NIS. 06557000504054

Anda mungkin juga menyukai