Anda di halaman 1dari 21

Struktur adalah pengaturan dan

pengoorgnisasian unsur – unsur yang saling


keterkaitan dalam suatu objek material atau
sistem.

Organisasi
Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal
terikat dalam rangka pencapaian sautu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat
beberapa orang yang disebut atasan dan seseorang /kelompok yang disebut orang yang disebut
bawahan. Apabila kita membicarakan organisasi sebagai suatu system, berarti
memandangnya terdiri dari unsur-unsur yang saling bergantungan dan didalamnya terdapat su-
sub system. Sedangkan struktur disisni mengisyaratkan bahwa didalam organisasi terdapat suatu
kadar kadar formalitas dan adanya pembagian tugas atau peranan yang harus dimainkan oleh
anggota kelompoknya.

Menurut buku yang dtulis Robbins (2002), Suatu struktur organisasi menetapkan

cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal. Ada enam

cara dalam merancang struktur organisasi, yaitu:

1. Spesialiasi kerja , yaitu suatu tingkat dimana tugas dalam organisasi dibagi-
bagi menjadi pekerjaan yang terpisah.
2. Departemenlisasi, yaitu dasar yang dipakai untuk mengelompokkan bersama,
sejumlah pekerjaan.
3. Rantai komando, yaitu garis tidak terputus dari wewenang yang terentang dari
puncak organisasi kebagian terbawah dan memperjelas siapa melapor kepada
siapa.
4. Rantai kendali, yaitu jumlah bawahan yang dapat diarahkan secara efesiensi dan
efektif oleh seseorang manajer.
5. Sentralisasi dan desentralisasi, sentralisasi yaitu sampai tingkat mana
pengambilan keputusan dipusatkan pada suatu titik tunggal dalam organisasi.
6. Desentralisasi yaitu keleluasan keputusan dialihkan ke bawah ke karyawan tingkat
lebih rendah.
7. Formalisasi , yaitu suatu tingkat yang terhadap pekerjaan-pekerjaa dalam organisasi itu
dilakukan.

Menetapkan suatu organisasi pekerjaan bisa dibagi, dikelompokkan dan

dikoordinasikan secara formal, agar tercapai suatu tujuan organisasi yang telah

ditentukan sebelumnya.

Tugas dan Fungsi Bidang

Uraian Tugas dan Fungsi Kepala Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan


urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang
kesehatan dan dibidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana serta
tugas pembantuan yang d.itugaskan kepada Pemerintah Provinsi.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas mem
punyai fungsi:

1. Perumusan dan penetapan kebijakan dibidang kesehatan masyarakat,


pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan, sumber daya kesehatan serta
pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
2. Pelaksanaan kebijakan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat
kesehatan, sumber daya kesehatan serta pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan, sumber daya kesehatan serta
pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
4. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota;
5. Pengkoordinasian penatausahaan, pemanfaatan dan pengamanan
barang milik negara/daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas
Kesehatan;
6. Pembinaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
7. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, menyusun program,


melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, perlengkapan pemeliharaan kantor dan pengelolaan
keuangan

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai


fungsi yaitu :

1. penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di


lingkungan Dinas Kesehatan;
2. pelaksanaan koordinasi tugas dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan;
3. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;
4. pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang
meliputi kepegawaian, keuangan, kerja sama, hubungan masyarakat,
arsip dan dokumentasi Dinas Kesehatan;
5. pelaksanaan pembinaan dan penataan orgamsasi dan tatalaksana;
6. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
administrasi di lingkungan Dinas Kesehatan;
7. pelaksanaan penatausahaan, pemanfaatan dan pengarnanan barang
milik negara / daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan;
dan
8. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

 Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas :

1. Melakukan koordinasi perencanaan pembangunan kesehatan wilayah


scrta penyusunan program kesehatan Provinsi, rencana pernbangunan
jangka menengah dan tahunan Dinas Kesehatan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan;
2. Melakukan koordinasi perencanaan anggaran pembangunan
kesehatan;;
3. Memproses Rencana Kerja Anggaran (RKA) sebagai bahan
pembahasan dengan Kementerian Kesehatan, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi;
4. Memproses revisi program operasional dari program-program dan
membuat rekomendasi Rencana Kerja Anggaran (RKA), Rencana Kerja
Anggara Kementerian dan Lembaga (RKAKL);
5. menghimpun, merekapitulasi, penyusunan bahan – bahan rencana
bulanan, triwulan, tahunan Dinas Kesehatan;
6. menghimpun, rnerekapitulasi, penyusunan bahan untuk Rencana
Strategis (RENSTRA);
7. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan program kerja
yang meliputi pengembangan kesehatan;
8. melaksanakan pengelolaan dan pernbinaar sistem informasi
kesehatan;
9. melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data dan informasi
kesehatan;
10. mengelola, merekapitulasi, menganilisa, dan menyajikan data dan
informasi kesehatan;
11. menyusun profil kesehatan Provinsi;
12. rnenghimpun, merekapitulasi, menyusun bahan-bahan laporan
program dan kegiatan Dinas Kesehatan baik bersumber dana APBD
maupun bersumber dana APBN;
13. mengevaluasi dan menyampaikan laporan program dan kegiatan
Dinas Kesehatan baik bersumber dana APBD maupun bersumber dana
APBN secara berkala;
14. menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) bidang
kesehatan dan Laporan Penyeenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
Bidang Kesehatan;
15. melaksanakan dan mengkoodinasikan proses pelaksanaan riset di
bidang kesehatan maupun penelitian lainnya yang dilaksanakan secara
Nasional oleh badan Litbangkes Kementerian Kesehatan;
16. melaksanakan koordinasi dengan unit kinerja terkait; dan
17. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
pimpinan.

 Subbagian Keuangan, mempunyai tugas:

1. Mengontrol penganggaran/alur kas kegiatan Dinas Kesehatan;


2. Meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-GU) Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU),
Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) gaji dan tunjangan
penghasilan Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta penghasilan lainnya
yang ditetapkan dengan ketentuan perundang undangan yang diajukan
oleh Bendahara Pengeluaran;
3. Melakukan verifikasi terhadap Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM);
4. Melakukan Sistem Akutansi dan Pelaporan Keuangan;
5. Melakukan Sistim Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA);
6. Melaksanakan Sistem Akutansi Instansi (SAi) dan penyiapan bahan
pertanggung jawaban keuangan;
7. Menyusun dan mengirim laporan realisasi keuangan setiap bulan;
8. Melakukan rekonsiliasi keuangan dan barang milik negara/daerah
setiap bulan;
9. Melaksanakan verifikasi SPJ Keuangan;
10. Menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan kepada
Gubemur;
11. Melaksanakan pembayaran/pemotongan gaji pegawai dan
penghasilan tambahan lainnya;
12. Menyusun/membuat daftar gaji dan tunjangan daerah lainnya;
13. Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas baik
untuk Dinas Kesehatan dan UPTD:
14. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan baik internal maupun eksternal
dari auditor;
15. Menerima laporan penerimaan daerah/retribusi dari masing masing
UPTD dan melaksanakan pemungutan penerimaan daerah (pajak) dari
bendahara/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK);
16. Membuat rekomendasi terhadap pungutan/retribusi dari UPTD yang
tidak mencapai target;
17. Melaksanaan inventarisasi barang milik negara maupun milik
daerah di lingkungan Dinas Kesehatan dan UPTD;
18. Melaksanakan penghapusan barang milik negara maupun milik
daerah di lingkungan Dinas Kesehatan dan UPTD;
19. Melakukan penyusunan dan pengelolaan data inventaris barang
berupa Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Kartu Inventaris Barang (KIB)
di lingkungan Dinas Kesehatan;
20. Melaksanakan panatausahaan keuangan dan barang milik daerah;
dan
21. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
pimpinan

 Subbagian Umum dan Kepegawaian,rnernpunyai tugas :

1. Mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan rnemelihara dokumentasi


kepegawaian;
2. Menyiapkan bahan rencana kebutuhan formasi, mutasi pegawai,
kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, cuti, dan proses legalisir dan
pemberian penghargaan serta jabatan fungsional umum dan
tertentu;
3. Melaksanakan usaha-usaha peningkatan pendidikan/pelatihan
struktural, teknis dan fungsional, ujian dinas serta peningkatan
pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan karier pegawai;
4. Melakukan pembinaan umum kepegawaian dan disiplin pegawai;
5. Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian;
6. Mengatur tata tertib dan disiplin pegawai;
7. Melaksanakan perhitungan angka kredit jabatan medis dan paramedis;
8. Melaksanakan dan mengelola ketatausahaan, termasuk protokol, surat
menyurat dan kearipan;
9. Melaksanakan pelayanan Surat Penugasan Dokter Spesialis;
10. Melaksanakan pelayanan administrasi Pegawa Tidak Tetap (PTT);
11. Melaksanakan dan mengelola urusan perlengkapan;
12. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan rurnah tangga organisasi,
tatalaksana dan hubungan masyarakat;
13. Melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU)
dan Rencana Pemeliharaan Barang Unit (RPBU);
14. Melaksanakan pengelolaan informasi dan dokumentasi; dan
15. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
pimpinan.

Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang kesehatan masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan


kebijakan operasional di bidang kesehatan masyarakat, pengendalian penduduk
dan keluarga berencana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan.

Untuk melaksanakan tuas sebagaimana dimaksud, Bidang Kesehatan


Masyarakat mempunyai fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang peningkatan


kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah
raga, gizi masyarakat serta promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
2. Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang peningkatan kesehatan
keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga, gizi
masyarakat serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
3. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan
kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga, gizi masyarakat, serta promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat;
4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan kesehatan
keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, gizi
masyarakat serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
dan
5. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

 Seksi kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, mempunyai tugas

1. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang


kesehatan maternal cian neonatal balita dan anak prasekolah, usia
sekolah dan remaja, UKS, usia reproduksi, pengendalian penduduk dan
keluarga berencana, determinan kesehatan (intelegensia) dan lanjut
usia serta perlindungan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
2. Menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kesehatan
maternal dan neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan
remaja, UKS, usia reproduksi, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, determinan Kesehatan (intelegensia) dan lanjut usia serta
perlindungan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;.
3. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan
maternal dan neonatal, balita. Dan anak prasekolah, usia sekolah dan
remaja, UKS, usia reproduksi, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, determinan kesehatan (intelegensia) dan lanjut usia serta
perlindungan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
4. Memantau, evaluasi, dan pelaporan di penyiapan penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria di bidang kesehatan maternal dan
neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, UKS,
usia reproduksi, pengendalian penduduk dan keluarga berencana,
determinan kesehatan (intelegensia), dan lanjut usia serta
perlindungan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat; dan
5. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

(2) Seksi Promosi Kesehatan dan Pernberdayaan Masyarakat, mempunyai


tugas :
1. Menyiapkan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi dan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan,
potensi sumber daya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
2. Menyusun rencana kegiatan pelayanan promosi kesehatan berdasarkan
data program dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja;
3. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan Seksi
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
4. Merencanakan, melaksanakan dan evaluasi kegiatan Seksi Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
5. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan meliputi penyuluhan
kesehatan, pembinaan PSM/UKBM, pembinaan PHBS dan fasilitator
desa siaga serta koordinasi lintas program terkait sesuai dengan
prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
6. Melaksanakanpemberdayaan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) yang meliputi Poskesdes, Posyandu, Saka Bakti Husada (SBH),
Poskestren, pos Usaha Kesehatan Kerja (UKK);
7. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan; dan
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga, mempunyai tugas


:

1. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidan


penyehatan dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan
udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah, radiasi, okupasi,
kesehatan kerja serta kesehatan olahraga;
2. Menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penyehatan
dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah
dan kawasan, pengarnanan limbah, radiasi, okupasi, kesehatan
kerja serta kesehatan olahraga;
3. Memberikan bimbingan teknis dan eupervisi di bidang penyehatan dan
sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan
kawasan, pengamanan limbah, radiasi, okupasi, kesehatan kerja
serta kesehatan olahraga;
4. Memantau, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyehatan dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan
udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah, radiasi, okupasi
kesehatan kerja serta kesehatan olahraga; dan
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melaksanakan


perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa serta NAPZA dan
bencana.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pencegahan dan


Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi:

1. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang


surveilans epidemiologi wabah bencana, KLB, karantina dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit zoonotik,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta upaya
kesehatan jiwa dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya
(NAPZA);;
2. penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans
epidemiologi wabah bencana, KLB, karantina dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit zoonotik,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta upaya
kesehatan jiwa dan NAPZA;
3. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans epidemiologi
wabah bencana, KLB, karantina dan
imunisasi pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
penyakit zoonotik, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular serta upaya kesehatan jiwa dan NAPZA; dan
4. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Pimpinan

(1) Seksi Surveilens dan lmunisasi, mempunyai tugas :

1. Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang surveilens, wabah dan


bencana, KLB, karantina serta imunisasi;
2. Melaksanakan kebijakan di bidang surveilens, wabah dan bencana,
KLB, karantina serta imunisasi;
3. Menyusun norma, standar prosedur dan kriteria di bidang surveilens,
wabah dan bencana, KLB, karantina serta imunisasi;
4. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilens,
wabah dan bencana, KLB, karantina serta imunisasi;
5. Memantau, evaluasi dan pelaporar, di bidang surveilens, wabah dan
bencana, KLB karantina serta imunisasi; dan
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

(2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, mempunyai tugas:


1. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta
penyakit tular vektor dan zoonosis;
2. Menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang pencegahan
dan pengendalian penyakit menular langsung serta penyakit tular
vektor dan zoonosrs;
3. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit menular langsung serta penyakit tular vektor
dan zoonosis;
4. Memantau, evaluasi, dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit menular langsung serta penyakit tular vektor
dan zoonosis; dan
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

(3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan


Kesehatan Jiwa, mempunyai tugas:

1. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang


pencegahan dan pengendalian penyakit paru kronik dan gangguan
imunologi, jantung dan pembuluh darah, kanker, kelainan darah,
diabetes melitus, gangguan metabolik, gangguan indera dan
fungsional, gangguan lingkup kerja, kesehatan jiwa serta
penyalahgunaan NAPZA;
2. Menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pencegahan
dan pengendalian penyakit paru kronik dan gangguan imunologi,
jantung dan pembuluh darah, kanker, kelainan darah, diabetes
melitus, gangguan metabolik, gangguan indera dan fungsional,
gangguan lingkup kerja, kesehatan jiwa serta penyalahgunaan NAPZA;
3. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit paru kronik dan gangguan imunologi, jantung
dan pembuluh darah, kanker, kelainan darah, diabetes melitus,
gangguan metabolik, gangguan indera dan fungsional, gangguan
lingkup kerja, kesehatan jiwa serta penyalahgunaan NAPZA;
4. Memantau, evaluasi, dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit paru kronik dan gangguan imunologi, jantung
dan pembuluh darah, kanker, kelainan darah, diabetes melitus,
gangguan metabolik, gangguan indera dan fungsional, gangguan
lingkup kerja, kesehatan jiwa serta penyalahgunaa NAPZA; dan
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan


pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan pnmer dan
pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya serta pelayanan
kesehatan tradisonal.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan


Kesehatan mempunyai fungsi:

1. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di


bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan
termasuk peningkatan mutunya serta pelayanan kesehatan tradisional;
2. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya serta pelayanan kesehatan tradisional;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan
primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan
mutunya serta pelayanan kesehatan tradisonal; dan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer, mempunyai tugas : :

1. menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang


pelayanan kesehatan primer meliputi upaya kesehatan masyarakat,
upaya kesehatan perorangan, akreditasi Fasyankes Tingkat I, program
Haji, program Gigi dan Mulut serta Klinik Pratama KORPRI;
2. menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kesehatan
primer meliputi upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan
perorangan, akreditasi Fasyankes Tingkat I, program Haji, program
Gigi dan Mulut serta Klinik Pratama KORPRI;
3. memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan
pnmer meliputi upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan
perorangan, akreditasi Fasyankes Tingkat I, program Haji, program
Gigi dan Mulut serta Klinik Pratama KORPRI;
4. memantau, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan primer
meliputi rneliputi upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan
perorangan, akreditasi Fasyankes Tingkat I, program Haji program Gigi
dan Mulut serta Klinik Pratama KORPRI; dan
5. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

 Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan, mernpuriyai tugas

1. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang


pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu
dan pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah sakit serta rumah
sakit pendidikan, Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan,
sarana prasarana rujukan, Jaminan Kesehatan
serta Public Safety center (PSC);
2. Menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang pelayanan
medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu dan
pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah sakit serta rumah sakit
pendidikan, Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan, sarana
prasarana rujukan, Jaminan Kesehatan
serta Public Safety center (PSC);
3. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan medik
dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu dan pengelolaan
rujukan dan pemantauan rumah sakit serta rumah sakit pendidikan,
Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan, sarana prasarana
rujukan, Jaminan Kesehatan serta Public Safety center (PSC);
4. Memantau, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan medik dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu dan pengelolaan
rujukan dan pemantauan rumah sakit serta rumah sakit pendidikan,
Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan, sarana prasarana
rujukan, Jaminan Kesehatan serta Public Safety center (PSC); dan
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

(3) Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional, mempunyai tugas:

1. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitas


pelayanan kesehatan tradisional termasuk program empirrs,
komplementer dan integrasi;
2. Menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang fasilitas
pelayanan kesehatan tradisional termasuk program empms,
komplementer dan integrasi;
3. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitas
pelayanan keschatan tradisional termasuk program empiris,
komplementer dan integrasi;
4. Memantau, evalusi dan pelaporan di bidang fasilitas pelayanan
kesehatan tradisional termasuk program empiris, komplementer dan
integrasi; dan
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan
Bidang Sumber Daya Kesehatan

Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan


dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumber daya manusia
kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Sumber Daya


Kesehatan mempunyai fungsi:

1. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di


bidang kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga serta sumber daya manusia kesehatan;
2. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumber daya
manusia kesehatan;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumber daya
manusia kesehatan; dan
4. an tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

 Seksi Kefarmasian, mempunyai tugas:

1. Merumuskan kebijakan dan melaksanakan di bidang produksi dan


distribusi sediaan farmasi dan pelayanan kefarmasian;
2. Menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria bidang produksi dan
distribusi sediaan farmasi dan pelayanan kefarmasian;
3. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi bidang produksi dan
distribusi sediaan farmasi dan pelayanan kefarmasian;
4. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan bidang produksi dan distribusi
sediaan farmasi dan pelayanan kefarmasian; dan
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

(2) Seksi Alat Kesehatan, mempunyai tugas:

1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang penilaian alat


kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, produk radiologi,
produk diagnostik, alat kesehatan khusus dan produk mandiri;
2. Menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penilaian
alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, produk
radiologi, produk diagnostik, alat kesehatan khusus dan produk
mandiri;
3. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penilaian alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, produk radiologi,
produ diagnostik, alat kesehatan khusus dan produk mandiri;
4. Memantau, evaluasi dan pelaporan di bidang penilaian alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga, Produk radiologi, produk
diagnostik, alat kesehatan khusus dan produk mandiri; dan
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

(3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan, mempunyai tugas:

1. menyusun kebijakan teknis pengembangan dan pemberdayaan sumber


daya manusia kesehatan di bidang perencanaan kebutuhan sumber
daya kesehatan, TKWNA, pengendalian mutu pendidikan akreditasi,
tugas belajar, akreditasi pelatihan Bapelkes, program Pendidikan
Dokter Interenship Indonesia, pelaksanaan registrasi dan sertifikasi
tenaga kesehatan dan pembinaan mutu sumber daya manusia
kesehatan;
2. melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia kesehatan di bidang perencanaan kebutuhan sumber daya
kesehatan, TKWNA, pengendalian mutu pendidikan akreditasi, tugas
belajar, akreditasi pelatihan Bapelkes, program Pendidikan Dokter
Interenship Indonesia, pelaksanaan registrasi dan sertifikasi tenaga
kesehatan dan pembinaan mutu sumber daya manusia kesehatan;
3. memantau, evaluasi dan pelaporan pengembangan pernberdayaan
sumber daya manusia kesehatan di bidang perencanaan kebutuhan
sumber daya kesehatan, TKWNA, pengendalian mutu pendidikan
akreditasi, tugas belajar, akreditasi pelatihan Bapelkes, program
Pendidikan Dokter Interenship Indonesia, pelaksanaan registrasi dan
sertifikasi tenaga kesehatan dan pembinaan mutu sumber daya
manusia kesehatan; dan
4. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan

UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS KESEHATAN

1. Pada Dinas Kesehatan dapat dibentuk UPTD yang pembentukannya


diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
2. Pembentukan, Susunan organisasi, urairan tugas dan fungsi serta tata
kerja UPTD ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan

 UPTD dibentuk untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan /


atau kegiatan teknis penunjang tertentu yang mempunyai wilayah
kerja satu atau beberapa kabupaten /
 UPTD dip:impin oleh Kepala UPTD yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
KELOMPOK JABATAN

 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas membantu dan


melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas Kesehatan sesuai
dengan keahlian yang dimiliki.
 Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional
yang diatur dan ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-
 Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban

TATA KERJA

 Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Dinas dan pimpinan


satuan unit organisasi dalam lingkungan Dinas Kesehatan menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan
intern maupun antara perangkat daerah serta instansi
 Setiap pimpinan satuan unit organisasi bertanggung jawab memimpin
dan mengkoordinasikan bawahannya serta memberikan bimbingan dan
petunjuk bagi pelaksana
 Setiap pimpinan satuan unit organisasi dalam lingkungan Dinas
Kesehatan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing
secara berjenjang..
 Pimpinan satuan unit organisasi dalam melaksanakan tugas melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap

KEPEGAWAIAN
 Kepala Dinas Kesehatan diangkat dan diberhentikan oleh
 Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi
diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Kepala Dinas
melalui Sekretaris
 Pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan sebagaiman
dimaksud ayat (1) dan (2) sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
 Kepala Dinas merupakan Jabatan Esselon a atau Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama, Sekretaris dan Kepala Bidang merupakan Jabatan
Esselon III.a atau Jabatan Administrator, Kepala Subbagian dan Kepala
Seksi merupakan Jabatan Esselon IV.a atau Jabatan Pengawas.

Anda mungkin juga menyukai