JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS 2023 PENDEKATAN MITIGASI KEBISINGAN
A. Mitigasi Kebisingan Strategis: Proses Perencanaan Tindakan Kebisingan
Rencana tindakan fokus pada pengurangan kebisingan dan melibatkan koordinasi dengan tujuan pengembangan perkotaan lainnya seperti perencanaan penggunaan lahan dan transportasi, manajemen lalu lintas, promosi transportasi ramah lingkungan, pengurangan penggunaan mobil, serta perbaikan kualitas kota. Selain itu, langkah-langkah jangka panjang perlu menyertakan strategi pengurangan kebisingan dalam seluruh perencanaan perkotaan B. Pendekatan Mitigasi Masalah polusi kebisingan lingkungan memerlukan strategi jangka panjang, menengah, dan pendek untuk mengurangi paparan kebisingan. Langkah jangka panjang bertujuan mengurangi kebisingan secara luas, sementara yang menengah hingga pendek fokus pada mitigasi konflik kebisingan lokal. Peningkatan kesadaran publik adalah kunci untuk penerimaan dan implementasi langkah-langkah mitigasi kebisingan. C. Reduksi Berbasis Sumber Langkah-langkah pengendalian dan regulasi kebisingan yang paling efektif secara utama menargetkan pengurangan kebisingan pada sumbernya. Berikut beberapa langkah pengurangan kebisingan berbasis sumber yang penting: 1. Penegakan batas kebisingan oleh Legislatif 2. Menggunakan Permukaan Jalan Rendah Kebisingan dan Pemeliharaan 3. Penggunaan Ban Rendah Kebisingan 4. Mendorong Perilaku Pengemudi lebih pasif dan kurang agresif. 5. Manajemen Lalu Lintas 6. Rekayasa Lalu Lintas dan Pergeseran Modal D. Tindakan Propagasi 1. Penggunaan Lahan Perencanaan penggunaan lahan berperan penting dalam pengendalian kebisingan. Perencanaan penggunaan lahan dapat digunakan untuk: Menandai area yang harus dilindungi dari paparan kebisingan baru. Menunjuk area sensitif terhadap kebisingan berdasarkan pemetaan kebisingan strategis. Mengatur jarak penggunaan lahan Peralihan dari transportasi pribadi ke transportasi umum, sepeda, dan berjalan kaki. Implementasi tindakan mitigasi kebisingan dalam pengembangan kota dan perumahan baru. 2. Desain Bangunan Desain bangunan sangat penting untuk mengurangi kebisingan dalam bangunan. Aspek penting dalam desain bangunan yang dapat memengaruhi tingkat kebisingan di dalamnya meliputi, Tata Letak Ruangan yang harus mempertimbangkan ruangan yang sensitif terhadap kebisingan dan Geometri dan Orientasi Bangunan untuk menghindari pantulan suara. 3. Barrier Berbagai jenis penghalang digunakan, seperti penghalang berbahan kayu, baja, penghalang berbentuk “T”, penghalang miring dan dispersif, Tanggul tanah, penutup, penghalang dengan profil tepi acak dan tanaman. Beberapa pertimbangan penting dalam desain penghalang kebisingan termasuk tinggi penghalang, panjangnya, kesinambungan, penempatan, dan ketiadaan kebocoran. 4. Insulasi Bangunan Fasad Insulasi suara pada bangunan melibatkan upaya untuk mengurangi kebisingan pada jendela dan dinding luar, terutama pada fasad bangunan yang langsung terpapar oleh kebisingan. Meskipun sering dianggap sebagai tindakan terakhir untuk mengurangi gangguan kebisingan bagi penerima yang sensitif, ini dapat sangat efektif namun memiliki biaya yang signifikan. E. Studi Kasus Dalam Pengurangan Kebisingan 1. Jalan Raya Dalam Penanganan Kebisingan Jalan Raya, Kota Annecy di Prancis memiliki sejarah panjang dalam manajemen dan pengendalian kebisingan lalu lintas yang efektif. Mereka telah mengambil tindakan progresif, termasuk larangan truk pengangkut barang di pusat kota dan penurunan batas kecepatan, serta mengadopsi berbagai kebijakan dan inisiatif yang berfokus pada pengurangan kebisingan lalu lintas dan promosi perjalanan berkelanjutan. Solusi terbaik dengan melibatkan campuran berbagai pendekatan untuk mengatasi masalah kebisingan. 2. Kereta Api Kereta api Swiss telah menjalankan program pengurangan kebisingan yang sangat maju dan berhasil sejak awal tahun 1990-an. Program ini memiliki beberapa elemen, seperti pengaturan batas kebisingan khusus untuk melindungi penduduk untuk mengurangi kebisingan kereta api, dan dukungan hukum dan dana dari berbagai sumber, beberapa langkah tambahan seperti penggunaan pelumas pada rel kereta dan pengurangan kebisingan di jembatan baja terbukti efektif mengurangi kebisingan kereta api dan meningkatkan lingkungan akustik bagi penduduk. 3. Soundscape Perkotaan Konsep 'soundscape' adalah gagasan Schafer yang menggambarkan persepsi lingkungan akustik dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Ini menekankan pentingnya suara positif dalam suatu lingkungan dan memerangi polusi suara. Konsep ini penting dalam bidang akustik, kenyamanan manusia, musik, manajemen alam, dan perencanaan kota. F. Masalah Efisiensi Biaya dalam Pengendalian Kebisingan Dalam mengembangkan kebijakan pengendalian kebisingan, penting untuk mempertimbangkan sumber daya keuangan yang tersedia. Efisiensi biaya relatif dari tindakan pengendalian individu sangat relevan dalam menentukan tindakan atau serangkaian tindakan yang harus diimplementasikan. Tindakan pengurangan kebisingan yang paling efisien mungkin tidak dapat diprioritaskan karena biayanya terlalu tinggi. Oleh karena itu, penting bagi para pembuat kebijakan untuk mengetahui dan mengevaluasi tindakan pengurangan kebisingan yang paling efisien yang sesuai dengan anggaran mereka. Dalam situasi dengan sumber daya yang terbatas, memilih tindakan pengurangan kebisingan yang efisien biaya menjadi kunci. Berbagai tindakan telah diuji dalam hal efisiensi biaya, dan kebijakan yang menggabungkan berbagai pendekatan mungkin merupakan pendekatan terbaik untuk melindungi lingkungan dan populasi dari dampak kebisingan, meskipun tindakan tersebut seringkali mahal.