Anda di halaman 1dari 5

Nama : Maria Donata Oratmangun

NRP : 3616100086
Kelas : B

REVIEW JURNAL
( Infrastruktur Kota )

Judul Peran Lansekap Dalam Kinerja Infrastruktur Perkotaan


Jurnal JURNAL TEKONOLGI PEMBANGUNAN
Studi Kasus Surabaya dan Malang
Download https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&s
ource=web&cd=1&ved=0ahUKEwjKttGE-
KrSAhXMKY8KHW7XD-
8QFggjMAA&url=http%3A%2F%2Fruas.ub.ac.id%2Find
ex.php%2Fruas%2Farticle%2Fdownload%2F146%2F1
50&usg=AFQjCNEIWXDFhjnDjZenHbZ3B6h8K5n0tA&bv
m=bv.148073327,d.c2I
Volume & Vol. 11 No 2 Hal. 99-105
Halaman
Tahun 2013
Penulis Subhan Ramdlani, Lisa Dwi.W, M.Satya.Adhitama,
Turningtyas
Reviewer Maria Donata Oratmangun
Tanggal 24 Februari 2017

Abstrak Jurnal yang berjudul Peran Lansekap Dalam Kinerja


Infrastruktur Perkotaan ini berisi dampak besar yang
akan terjadi bila mana ada pengembangan sektor
transportasi, dampak dari pergerakan pada
infrastruktur transportasi di Malang dan Surabaya.
Dan disini dijelaskan strategi baru yang dapat menjadi
performa dalam paradigma perancangan kota yaitu
Lansekap

Abstrak yang disajikan dalam jurnal ini menggunakan


dua Bahasa yaitu Bahasa Inggris (Bahasa Internasional)
dan Bahasa Indonesia. Secara keseluruan isi dari
abstrak ini lansung menuju ke topik bahasan yang
dibahas dalam jurnal ini.

Pengantar Didalam Paragraf pertama menjelaskan tentang konsep


yang mendasari infrastruktur Lansekap yaitu konsep
fundamental dimana infrastruktur muncul melalui
keadaan yang terhubung ke berbagai bentuk kegiatan,
termasuk memperkenalkan potensi alam, sehingga kota
dan tepi hutan juga termasuk lansekap perkotaan.
(Sieverts, 2008)

Infrastruktur lansekap bukan hal yang baru tetapi


merupakan ide yang lebih banyak muncul dalam
arsitektur lansekap dan desain perkotaan. Sehingga
tidak hanya terbatas pada daerah pinggiran kota,
berpikir lansekap ada untuk perbaikan kualias
lingkungan yang lebih baik dengan menambah
beberapa keuntungan untuk infrastruktur tradisional :
kecantikan kota dan penghijauan kembali, konservasi
air dan energi, meliputi restorasi sistem alamiah,
pengelolahan air, pertanian, perluas habitat satwa liar ;
penggunaan jalur pejalan kaki, dan perluasan taman
dan ruang tebuka yang telah dibangun di area yang
telah diabaikan oleh infrastruktur perkotaan
sebelumnya.

Tinjauan Masalah yang berkaitan dengan jurnal ini adalah :


Pustaka 1. Jalan di perkotaan : Adanya kepadatan lalu lintas
akibat pencampuran dari semua jenis kendaraan
(mobil ringan, truk, sepeda motor, dan bahkan
becak dll). Selain itu, berbagai kegiatan (taman,
perdagang kaki lima, pejalan kaki dll)
2. Level kebisingan : Kebisingan merupakan suara
yang tidak diinginkan atau bentuk suara yang
tidak sesuai oleh tempat dan waktu, kebisingan
dalam waktu tertentu dapat menyebabkan
masalah kesehatan pada manusia. Suara yang
disebabkan oleh transportasi yang posisi
tertinggi terjadi pada bandara, terminal, dan
stasiun.
3. Emisi level : Nilai indeks polusi udara (PSI) untuk
polutan NO2 berada di 15, lebih dari batas
normal sebanyak 8,85. Sumber tertinggi polusi
udara adalah kendaraan bermotor, disamping
industri dan rumah tangga.
4. Temperatur Level : Stasiun kota Malang, yang
berada pada simpul jalan (node), terbukti
dipengaruhi oleh taman-taman kota didepannya.

Pembahasan Penerapan strategi lanskap, dimulai dengan mengukur


kebisingan dan tingkat emisi dalam infrastruktur
transportasi. Tingginya tingkat kebisingan dan emisi gas
buang menentukan strategi lanskap yang digunakan.
Data kuantitaf pada kondisi transportasi perkotaan
dapat menggambarkan pentingnya fungsi lansekap.
Transmisi kehilangan data atau tingkat emisi
infrastruktur transportasi sehingga model penghalang
dibandingkan dengan analisis tingkat polusi, dan
kebisingan kota.

Kesimpulan dari peryataan tersebut adalah


infrastruktur transportasi berperan penting dalam
penurunan suhu dan peningkatan kualitas lingkungan
kota atau sebaliknya. Masalah terbesar yang terjadi
adalah polusi tinggi dan kebisingan. Selain itu, jumlah
dan jenis kendaraan yang tidak semua layak emisi
karbon. Jalan-jalan penuh dan sesak dengan kendaraan
telah dikenal sebagi sumber polusi yang dihirup oleh
puluhan penumpang.

1. Lansekap kawasan kota


Kebisingan dan polusi dapat dikontrol dengan
cara :
- Menggunakan alat-alat yang menurunkan
kebisingan
- Menggunakan manajemen pengurangan
kebisingan
- Pemilihan barang yang mengurangi
kebisingan
- Penanaman perendam pagar dan tanaman
(Tanaman hanya mengurangi kebisingan
hingga 2,23 Db (A) dan nilai ini masih jauh
lebih rendah dibandingkan dinding dapat
berkurang 6, 59 Db (A)
- Pemeliharaan dan Good Housekeeping pada
peralatan
2. Perluasan Taman dan Ruang Terbuka
Upaya yang dilakukan antara lain memperluas
tanaman sekitarannya yang berada pada lingkup
pusat transportasi. Hal ini sekaligus
menciptakan ruang terbuka untuk interaksi
sosial dan budaya masyarakat setempat. Desain
baru dari terminal bus di Surabaya
memperlihatkan bagaimana melibatkan unsur-
unsur taman disetiap area, baik kedatangan dan
keberangkatan. Tapi ini tidak optimal sebagai
ruang terbuka karena kondisi umum kendaraan
yang tidak layak sebagai penghasil emisi karbon.
3. Restorasi Sistem Alam
Titik dimana penumpukan gas buang kendaraan
akan diimbangi dengan penggunaan tanaman ,
bahan penghalang kebisingan, sirkulasi udara
yang optimal dan ruang terbuka hijau sebgai
ruang publik yang menyatukan kepentingan
penumpang dalam sistem transportasi yang
berkelanjutan.

Kesimpulan Sebuah strategi yang kuat untuk mengurangi


dampak lingkungan dari infrastruktur adalah
implementasi yang komprehensif dan lanskap
infrastruktur dan menyatu dengan lingkungan dan
bangunan. Tidak hanya sifat estetika, tetapi juga fungsi
ekologi. Berbagai keuntungan akan diperoleh dengan
penerapan infrastruktur lanskap. Aplikasi ini akan
terus dikembangkan secara kompleks, sehingga akan
mengurangi jejak pembangunan, meningkatkan jejak
ekologis dan dampak kebisingan pada infrastruktur
transportasi.
Kelebihan Jurnal : - Jurnal tersebut memberikan penjelasan
Jurnal langsung ke topiknya.
- Penulisan, gambar dan tabel rapi
Aplikasi : Dimana pada bagian pengantar sudah spesifik
langsung dijelaskan tentang konsep dasar dari
infrastruktur perkotaan, sehingga jurnal mudah
dipahami.
Kekurangan Jurnal : Pertimbangan tentang jumlah dan vegetasi yang
Jurnal cocok untuk menyerap emisi belum di sebutkan lebih
spesifik jadi proses survei harusnya mencari tau
tentang tumbuhan tersebut agar disertai dalam jurnal.
Opini Saya Jurnal tersebut sudah disajikan dengan ringkas dan
tepat serta muda di mengerti, Dimana mulai dijelaskan
bagaimana kaitan antara jumlah transportasi yang terus
meningkat menyebabkan polusi udara dan membuat
energi panas serta menyebabkan kebisingan dalam
kota.

Kemudian mulai dijelaskan bagaimana infrastruktur


lansekap yang bukan merupakan ide yang baru dalam
dunia arsitektur dan desain perkotaan dapat
menyelesaikan masalah yang teruraikan, infrastruktur
lansekap bekerja dengan membangun RTH ditengah
bangunan dimana hal seperti polusi, peningkatan suhu
panas, dan kebisingan terjadi dimana dengan RTH
tersebut dapat merendam kebisingan dan tumbuhan
yang ditanam dapat menyerap karbondioksida berupa
polusi dari alat transportasi yang ada serta menjadi
penyejuk di suhu yang panas.

Perbandingan jurnal ini saya bandingkan dengan


judul jurnal Studi Pola Ruang Terbuka Hijau Di
lingkungan Permukimana semarang saya kira dalam
jurnal tersebut soal luas wiolayah yang disebutkan
untuk penyedian tumbuhan untuk RTH sudah langsung
diperkirakan sehingga tercantum didalam jurnal
namun dalam jurnal peran lansekap dalam
infrastruktur perkotaan tidak disebutkan berapa
jumlah perkiraan tumbuhan untuk RTH yang mau
disediakan dalam bangunan tersebut.

Infrastruktur lansekap apabila terus dikembangkan


secara kompleks dan lebih memberi inovasi-inovasi
baru yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang
ada secara lebih berkelanjutan dan memberikan
suasana kota yang diinginkan.

Pustaka Studi Pola Ruang Terbuka Hijau Di Lingkungan


Jurnal Lain Perumaha Semarang.
yang di Oleh : Hermin Wediningsih
bandingkan

Anda mungkin juga menyukai