1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
1.Fahrudin Ahmad,
2. Agus Margiantono
1,2,3. Fakultas Teknik, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta
Semarang
Email:
fahrudinahmadfis@gmail.com
ABSTRAK
Proyek pemerintah untuk menambah rel kereta api jalur ganda (double track)
menyebabkan peningkatan volume kereta api dan kebisingan di pemukiman sekitarnya.
penelitian ini dilakukan analisis Tingkat Kebisingan pada lingkungan pemukiman yang
dilewati rel kereta api jalur ganda dengan cara pengukuran dilapangan. Metode
pengukuran dan analisa berdasar pad Kep48/MENLH/11/1996, tentang Baku Tingkat
Kebisingan.
Pada penelitian ini pengujian dilakukan pada dua waktu yaitu siang dan malam,
hasil dari pengujian di rata- rata kemudian dibandingkan dengan baku standart mutu sesuai
dengan kepMenLH no.48 tahun 1996. Selain itu untuk mengetahui mitigasi yang dapat
dilakukan setelah melakukan pengujian kebisingan di jalur double track tersebut. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa intensitas kebisingan yang berada pada sisi kanan dan kiri
rel double track masih diatas standart baku nilai ambang kebisingan sesuai dengan kepmen
LH no 48 tahun 1996 (80 dB).
Kata kunci : kepMenLH 1996, Tingkat Kebisingan, mitigasi, nilai ambang batas kebisingan.
43
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
44
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
45
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
46
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
Interaksi roda dengan rel menghasilkan Jalur kereta api sendiri dibagi menjadi tiga
tiga tipe kebisingan. yaitu: meliputi:
1. Rolling noise karena kontak yangsifatnya 1. Ruang manfaat jalur kereta api,
kontinyu, 2. Ruang milik jalur kereta api, dan
2. dampak karena roda menemui rel 3. Ruang pengawasan jalur kereta
yang diskontinyu (terputus) seperti api.
pada sambungan rel, persilangan, dan
3. dencitan yang dihasilkan oleh gesekan Batas ruang milik jalur kereta api yaitu
pada tikungan yang tajam atau paling rendah 6 meter dari sisi kiri dan
akibat pengereman. kanan ruang manfaat jalur kereta api. Batas
ruang pengawasan jalur kereta api yaitu
paling rendah 9 meter dari sisi kiri dan
kanan ruang milik jalur kereta api.
Sedangkan ruang manfaat jalur kereta api
terdiri dari jalur rel dan ruang disisi kiri
dan kanan rel selebar 1.5 meter. Sehingga
berdasarkan undang- undang tersebut lebar
ruang jalur kereta api yaitu 15 meter dari
sisi kiri dan kanan ruang manfaat jalur
kereta api atau 16.5 meter dari sisi terluar
Gambar 2. 2 Ilustrasi mekanisme kebisingan jalur rel. Berikut ini merupakan ilustrasi
yang ditimbulkan oleh interaksi antara roda jalur kereta api berdasarkan Undang-
dan rel. (Thompson, 2009)
undang Republik Indonesia No.23 tahun
2007.
2.4 Peraturan Pemerintah Tentang Jalur
Kereta Api
47
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
48
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
49
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
50
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
51
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
52
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
yang sudah dipasang pada dinding luar Akan tetapi besar kecilnya intensitas
rumah; 2) Dengan penanaman pohon bising pada hasil pengujian dipengaruhi
yang usianya panjang dan memiliki beberapa hal diantaranya barrier /
kategori ranting dan daun banyak penghalang bunyi dari sumber bunyi ke
terutama pada sisi kanan dan kiri rel kereta penerimanya. Pada pengujian ini
api double track yang berhadapan besarnya intensitas kebisingan rata- rata
langsung dengan pemukiman (Syahindra maksimal masih berada diatas ambang
dkk, 2014). Pemanfaatan pohon rindang batas kebisingan (85,82 dB) sesuai
telah terbukti dapat meredam sumber kepmenLH no 48 tahun 1996. Oleh
bunyi dengan memanfaatkan bentuknya karena itu perlu adanya langkah2 yang
yang tinggi dan daunnya yang lebat. harus dilakukan sebagai tindakan dalam
penanaman pohon biasanya memerlukan mengurasi kebisingan tersebut. Langkah
waktu 2-3 tahun untuk mendapatkan yang harus dilakukan salah satunya
manfaat secara maksimal; dan 3) Dengan membuat barrier / penghalang yang
perancangan teknologi kereta api dan relnya bersifat permanen, karena selama ini
yang memiliki teknologi kedap suara. penghalang bunyi berasal dari tanaman/
pencapaian teknologi ini perlu tumbuhan dimana usia tumbuhan tersebut
melibatkan peneliti-peneliti di bidang ada sebagian yang terbilang usianya
perkeretaapian yang selanjutnya dapat pendek. Dari uraian hasil diatas, dapat
bekerja sama dengan PT. INKA dan pakar disimpulkan bahwa lingkungan dapat
material absorber. dikatakan nyaman adalah jika nilai
intensitas kebisingan tersebut masih
Pada penelitian yang sudah dilakukan ,
dibawah nilai ambang batasnya, oleh
telah dilakukan pengujian pada 5 titik. Pada
karena itu perlunya adanya tindakan
hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin
pemanfaatan noise barrier dalam
dekat lokasi pengujian terhadap sumber bunyi
menanggulangi permasalahan tersebut.
maka intensitas kebisingan semakin besar,
begitu juga sebaliknya jika jarak pengujian SIMPULAN
kebisingan jauh dari sumber kebisingan
Berdasarkan hasil penelitian
intensitas kebisinganya semakin menurun.
diatas dapat disimpulkan bahwa:
53
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
Saran
Sebaiknya penelitian ini dilakukan tidak
hanya dilakukan sekali saja, selain itu
pentingnya penambahan material absorber
pada bahan barrier perlu dilakukan untuk
membantu penyerapan bunyi agar lebih
maksimal.
54
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 43 – 55
p-ISSN: 1410-9859 & e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
DAFTAR PUSTAKA
55