Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi umum yang diminati
oleh masyarakat Indonesia karena kereta api memiliki banyak keunggulan
terutama untuk transportasi darat jarak jauh diantaranya yaitu harga tiket
perjalanan yang murah dan mudah didapatkan, waktu tempuh yang cepat karena
kereta api memiliki jalur sendiri dan diutamakan daripada transportasi darat
lainnya, kereta/gerbong yang nyaman, dan tempat pemberhentian/stasiun kereta
yang banyak dan strategis baik kawasan dalam kota atau pinggiran kota
sehingga penumpang dapat dengan mudah memilih tempat turun yang paling
dekat dengan tujuannya. Selain itu, kereta api merupakan sarana transportasi
yang paling ramah lingkungan jika dibandingkan dengan jenis transportasi lain,
masalah terbesar dari kereta api adalah kebisingan yang ditimbulkannya
terhadap lingkungan.

Dalam Rancangan Induk Perkeretaapian Nasional tahun 2030, Pemerintah


Indonesia merancang untuk menjadikan kereta api sebagai Leading
Transportation Mode atau ingin menjadikan kereta api sebagai transportasi
unggulan yang menjadi pilihan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut
pemerintah semakin meningkatkan sarana dan prasarana perkeretaapian.
Berbagai bentuk pengembangan dan peningkatan sarana dan prasara
perkeretaapian mulai dilakukan diseluruh Indonesia demi mewujudkan RIPNas
2030. Salah satu upaya dalam peningkatan sarana perkeretaapian yaitu proyek
pembangunan jaringan jalan kereta api ganda (double track). Jalur ganda ini
memungkinkan kereta api untuk berjalan lebih cepat dan lebih sering tanpa
mengganggu operasional kereta api lainnya. Selain itu, jalur ganda juga dapat
membantu mengurangi kemacetan dan waktu tunggu di stasiun.

Di Indonesia, banyak dijumpai permukiman warga yang berdekatan dengan


jalur kereta api. Hal tersebut tentu berdampak buruk, terutama untuk kesehatan
warga sekitar. Namun minimnya lahan yang tersedia membuat banyak
masyarakat tetap tinggal di wilayah tersebut. Semakin berkurangnya lahan
perkotaan membuat banyak orang semakin kesulitan memiliki lahan hunian
yang memadai. Banyak dari mereka kemudian mulai membangun rumah dekat
rel kereta api. Menurut Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian, jarak antara bangunan pemukiman dengan rel kereta api adalah
minimal 6 meter. Namun, sayangnya hingga saat ini masih banyak sekali
bangunan liar yang terletak sangat dekat dengan rel kereta api. Bahkan beberapa
dari bangunan tersebut berada di jarak kurang dari 2 meter. Tentunya hal ini
cukup membahayakan, sehingga PT KAI harus membongkar rumah tersebut
demi keselamatan banyak orang. Kewenangan PT KAI berdasarkan ketentuan
Pasal 178 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian,
berbunyi: Setiap orang dilarang membangun gedung, membuat tembok, pagar,
tanggul, bangunan lainnya, menanam jenis pohon yang tinggi, atau
menempatkan barang pada jalur kereta api yang dapat mengganggu pandangan
bebas dan membahayakan keselamatan perjalanan kereta api.

Pada studi kasus jalur kereta api ganda Citayam-Bojong Gede ini
merupakan salah satu jalur kereta api yang penting di Indonesia, terutama di
wilayah Jabodetabek. Pembangunan jalur ganda ini bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional kereta api. Namun,
penggunaan jalur ganda pada kereta api juga dapat menimbulkan dampak
negatif, seperti tingkat kebisingan yang tinggi yang dapat mengganggu
kesehatan dan kenyamanan masyarakat yang tinggal di sekitar jalur kereta api.
Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menganalisis tingkat
kebisingan pada jalur kereta api di Indonesia, namun belum ada penelitian yang
khusus dilakukan pada jalur kereta api ganda Citayam-Bojong Gede. Oleh
karena itu, perlu dilakukan analisis tingkat kebisingan pada jalur kereta api
ganda Citayam-Bojong Gede untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kebisingan dan memberikan solusi untuk mengurangi
tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh jalur kereta api ganda tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana tingkat kebisingan pada jalur kereta api ganda Citayam-Bojong
Gede?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kebisingan pada jalur
kereta api ganda Citayam-Bojong Gede?
3. Bagaimana dampak tingkat kebisingan pada kesehatan dan kenyamanan
masyarakat yang tinggal di sekitar jalur kereta api ganda Citayam-Bojong
Gede?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui tingkat kebisingan pada jalur kereta api ganda Citayam-
Bojong Gede.
2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kebisingan pada jalur kereta api ganda Citayam-Bojong Gede.
3. Untuk mengetahui dampak tingkat kebisingan pada kesehatan dan
kenyamanan masyarakat yang tinggal di sekitar jalur kereta api ganda
Citayam-Bojong Gede.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian dari judul skripsi "Analisis Tingkat Kebisingan pada
Jalur Kereta Api Ganda Citayam-Bojong Gede" adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini akan dilakukan di jalur kereta api ganda Citayam-Bojong
Gede.
2. Penelitian akan memfokuskan pada analisis tingkat kebisingan yang
dihasilkan oleh jalur kereta api ganda Citayam-Bojong Gede.
3. Penelitian akan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kebisingan pada jalur kereta api ganda Citayam-Bojong Gede.
4. Penelitian akan mengevaluasi dampak tingkat kebisingan pada kesehatan
dan kenyamanan masyarakat yang tinggal di sekitar jalur kereta api ganda
Citayam-Bojong Gede.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Bagi Mahasiswa
• Penulis dapat memperdalam tentang tingkat kebisingan yang terjadi
pada jalur ganda Citayam-Bojong Gede. Hal tersebut akan
membantu penulis untuk memahami penyebab dan gangguan yang
terjadi akibat gangguan yang dialami lingkungan sekitar.
• Penulis dapat mengidentifikasi permasalah utama yang dihadapi
masyarakat terhadap kebisingan yang terjadi di jalur ganda Citayam-
Bojong Gede. . Dengan mengetahui permasalahan ini, penulis dapat
mengusulkan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut.
2. Bagi Masyarakat
• Penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam
terkait dampak kebisingan terhadap Kesehatan.
• Penelitian ini akan berkontribusi secara signifikan dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar jalur kereta api
ganda Citayam-Bojong Gede, baik dari segi kesehatan, kesadaran
lingkungan, hingga perlindungan terhadap dampak kebisingan yang
mungkin terjadi.
• Penelitian dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
masyarakat tentang kebisingan
3. Bagi Institusi
• Hasil penelitian dapat menjadi sumbangan ilmiah bagi kampus,
mendukung publikasi ilmiah dan menjadi landasan untuk penelitian
lanjutan di bidang lingkungan, teknik, kesehatan, dan transportasi.
• Hasil penelitian bisa menjadi dasar bagi kampus untuk menjalin
kerjasama atau kemitraan dengan industri terkait transportasi,
teknik, dan lingkungan untuk pengembangan solusi teknis.
• Hasil penelitian dapat mendorong inovasi di kampus, memotivasi
untuk pengembangan teknologi atau proyek-proyek riset terkait
kebisingan dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai