Anda di halaman 1dari 12

PERBANDINGAN KUALITAS CAT TERMOPLASTIK DENGAN BAHAN

PENGIKAT ROSIN ESTER DAN RESIN HIDROKARBON UNTUK MARKA


JALAN SERTA KESALAHAN UMUM PELAKSANAAN PENGECATAN MARKA
JALAN DENGAN CAT TERMOPLASTIK

Azis Hardianto Wahyujati


Balai Bahan Jalan, Kementerian PUPR
aziswahyujati@pu.go.id

Abstract
Rosin Ester as a Binder substitute for Hydrocarbon Resin for Thermoplastic Road Marking Paint is
one solution to overcome dependence on imported resins and increase the use of domestic goods. In
addition to the quality that must be commensurate, the application of Road Marking must also comply
with the rules stipulated in the Spesifikasi umum Bina Marga 2018 so as to avoid a decrease in the
quality of road marking paint. Based on the results of testing the quality of road marking paints, it
shows that there is no significant difference in quality between Thermoplastic Road Marking Paints
using Hydrocarbon Resin and Rosin Esters. Road Marking Paints with Rosin Ester Binders and
Hydrocarbon Resin Binders can be distinguished through Acid Value Testing. Implementing errors in
the form of not removing old road marking paint, excessive heating, road surfaces that are not clean,
sandy and wet and Glass Beads that are applied by sowing (without pressure tools) will cause a
decrease in the quality of road marking.

Keywords : Rosin Ester, Hydrocarbon Resin, Quality, Acid Value, Implementing Error

Abstrak
Rosin Ester sebagai Binder pengganti Resin Hidrokarbon untuk Cat Marka Jalan Termoplastik
merupakan salah satu solusi dalam mengatasi ketergantungan impor resin dan meningkatkan
penggunaan barang domestik. Selain kualitas yang harus sepadan, pengaplikasian Cat Marka Jalan
tersebut juga harus memenuhi kaidah-kaidah yang telah diatur dalam Spesifikasi Umum Bina Marga
2018 sehingga dapat menghindari penurunan kualitas cat marka jalan. Berdasarkan hasil pengujian
kualitas cat marka jalan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas yang signifikan antara
Cat Marka Jalan Termoplastik menggunakan Resin Hidrokarbon dan Rosin ester. Cat Marka Jalan
dengan Binder Rosin Ester dan Binder Resin Hidrokarbon dapat dibedakan melalui Pengujian Nilai
Asam. Kesalahan pelaksanaan berupa tidak dihapusnya cat marka jalan lama, pemanasan yang berlebih,
permukaan jalan yang tidak bersih, berpasir dan basah serta Manik-Manik Kaca yang diaplikasikan
dengan cara ditabur (tanpa alat bertekanan) akan menyebabkan penurunan kualitas marka jalan.
Kata Kunci : Rosin Ester, Resin Hidrokarbon, Kualitas, Nilai Asam, Kesalahan Pelaksanaan

PENDAHULUAN
Aplikasi Marka Jalan di Indonesia sebagian besar masih menggunakan bahan cat marka jalan
tipe termoplastik. Cat Marka jalan termoplastik merupakan campuran dari binder (resin),
pigmen, manik-manik kaca dan pengisi (filler). Penggunaaan binder (resin) dalam campuran
marka jalan cukup tinggi yaitu sekitar 18%. Dalam pengaplikasiannya, cat termoplastik ketika
dipanaskan akan berubah menjadi cair (liquid state) dan disemprotkan atau diekstruksi untuk
membentuk marka jalan sesuai dimensi yang direncanakan. Binder (resin) Cat Marka Jalan
yang dipergunakan di Indonesia masih mempergunakan resin hidrokarbon yang berasal dari
turunan minyak bumi. Resin hidrokarbon tersebut diperoleh dari proses cracking turunan
minyak bumi. Seiring dengan konstruksi perkerasan jalan semakin banyak, maka kebutuhan
cat marka jalan juga akan semakin tinggi. Ketergantungan terhadap impor resin hidrokarbon
dapat menyebabkan beberapa kendala yaitu naik turunnya harga resin hidrokarbon yang
menyebabkan harga cat termoplastik yang fluktuatif. Selain hal tersebut sesuai dengan
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 mengenai percepatan peningkatan
penggunaan produk dalam negeri pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah,
terdapat rencana pengurangan barang/jasa dari luar negeri secara bertahap yang
konsekuensinya akan meningkatkan pemanfaatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
Nilai TKDN minimal 40% pada sejak tahun 2021, dan meningkat 50% pada tahun 2024.
Cat Marka Jalan Termoplastik yang telah diaplikasikan di Indonesia beberapa telah terjadi
penurunan kualitas yang terlihat secara visual diantaranya Cat Marka Jalan mengelupas, Warna
Cat Marka Jalan memudar serta Cat Marka Jalan tidak mencapai nilai retroreflektif yang
dipersyaratkan (secara visual tidak mengkilap). Permasalahan tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor semisal pelaksanaan yang tidak sesuai dengan ketentuan (pemanasan berlebih
maupun kurangnya pemanasan), Cat Marka Jalan lama tidak terlebih dahulu dihapus (langsung
ditimpa) serta kemungkinan adanya pengotor baik debu, air serta minyak yang tidak
dibersihkan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan Cat Marka Jalan.
Maka dari itu, perlu adanya pengaplikasian alternatif binder yang tidak berasal dari
hidrokarbon (Minyak Bumi) yang akan turut mengurangi ketergantungan terhadap impor resin
hidrokarbon dan meningkatkan pemanfaatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
Alternatif Binder tersebut merupakan rosin ester yang berasal dari pohon pinus. Rosin Ester
sebagai Binder pengganti Resin Hidrokarbon untuk Cat Marka Jalan Termoplastik merupakan
salah satu solusi dalam mengatasi ketergantungan impor resin dan peningkatan Nilai TKDN
(Tingkat Komponen Dalam Negeri). Selain kualitas yang harus sepadan, pengaplikasian resin
pengganti binder hidrokarbon tersebut juga harus memenuhi kaidah-kaidah yang telah diatur
dalam spesifikasi umum Bina Marga 2018 pada pasal Pasal 9.2.3.4 sehingga dapat menghindari
penurunan kualitas cat marka jalan.

TINJAUAN PUSTAKA
Cat Termoplastik
Cat Termoplastik adalah jenis cat yang menjadi lunak jika dipanaskan dan akan mengeras jika
didinginkan dan proses ini bisa dilakukan berulang kali. Unsur yang terkandung dalam
termoplastik yaitu resin serta manik manik kaca yang sangat baik digunakan untuk pembuatan
marka jalan yang sangat reflektif dengan kinerja kekuatan dan umur layanan yang relatif
panjang. Warna utama adalah putih dan kuning tetapi warna lain seperti biru, merah dan hijau
juga tersedia. Bahan putih biasanya termasuk manik-manik kaca memberikan kinerja reflektif
yang dibutuhkan pengemudi di malam hari. Sistem pengikat termoplastik didasarkan pada tiga
unsur kimia inti, yaitu hidrokarbon dan ester rosin yang mempunyai senyawa panas yang bisa
kering cepat tidak lebih dari 60 detik, dengan pengeringan cepat maka bisa memberikan
layanan bagi lalu lintas untuk beroperasi setelah pemasangan.
Kelebihan lain dari termoplastik dapat digunakan untuk membentuk tambahan fitur lain efek
akustik dan tidak mengalami perubahan warna pada permukaan jalan. Jenis termoplastik lebih
disukai untuk digunakan pada lingkungan yang berdebu seperti daerah perkotaan. Bahan
termoplastik tersedia dalam bentuk bubuk atau dalam lembaran balok (preformed). Proses
peleburan dilakukan saat aplikasi ke permukaan jalan, proses aplikasi diperlukan dukungan
peralatan khusus untuk proses pelesteran atau semprot. (Pusjatan, 2016)
Rosin Ester
Pinus merkusii merupakan satu-satunya jenis pinus yang tumbuh asli di Indonesia. Bagian
batangnya dapat disadap untuk menghasilkan getah pinus. Getah tersebut dapat diproses lebih
lanjut menjadi gondorukem dan terpentin. Getah Pinus mengandung Rosin (gondorukem),
asam lemak, komponen phenolic, dan terpentin. Getah pinus (colophony) merupakan substansi
yang transparan, kental dan memiliki daya rekat yang cukup tinggi. (Samosir dkk, 2016)
Komponen senyawa utama dari rosin (gondorukem) adalah asam abietat dan asam pimarat
yang memiliki sifat amfipatik yaitu mempunyai gugus karboksil yang bersifat hidrofilik dan
molekul tricyclic yang bersifat hidrofobik. Rosin adalah resin thermoplastic yang diekstraksi
dari Pohon Pinus berwarna jernih, kuning pucat hingga merah gelap. Kandungan terpenting
dari rosin adalah asam-asam resin dengan prosentase sekitar 90-95% massa. Kandungan asam
resin ini menandai adanya asam bebas yang terkandung dalam rosin. (Shufa, 2020)
Dari sisi sudut pandang industri, kualitas rosin dan turunan dari rosin dapat diukur dari empat
(4) parameter dasar diantaranya :
1. Bilangan asam, yaitu jumlah asam karboksilat bebas (asam karboksilat yang masih
bereaksi) yang masih terkandung dalam rosin atau turunan rosin.
2. Bilangan Penyabunan, yaitu jumlah total asam karboksilat yang terkandung dalam rosin
atau turunan rosin.
3. Warna, merupakan factor penentu utama dalam berbagai penaplikasian rosin atau
turunan rosin, penanda adanya oksidasi rosin, semakin gelap warna rosin kualitas
semakin menurun.
4. Titik Lembek, ketahanan rosin atau turunan rosin terhadap temperatur.
Kandungan Asam resin ialah 90% merupakan asam abietat dan 10% merupakan dihydroabietic
acid dan dehydroabiteic acid. Asam abietat memiliki kandungan ikatan asam yang
terkonjugasi, ikatan ini yang mempengaruhi rekativitas dari rosin dan pengaplikasian dari rosin
atau turunan rosin. Berikut adalah komposisi asam bebas yang terkandung pada rosin:
Tabel 1. Komposisi Asam Resin dari Rosin (Gondorukem) di Beberapa Wilayah Indonesia

(Sumber: Esterifikasi Gondoruken Maleat dengan Gliserol, Rachmawati)


Ketidakstabilan rosin terhadap oksidasi yang menyebabkan perubahan warna menjadi lebih
gelap merupakan perhatian utama karena adanya ikatan ganda yang terkonjugasi dalam asam
abietat. Ikatan rangkap yang terkonjugasi ini yang menyebabkan adanya perubahan fisik dan
kimiawi dari rosin akibat oksidasi, isomerisasi dan reaksi lainnya. Oksidasi resin dimulai dari
adanya paparan panas, radiasi UV, tegangan geser, sehingga menyebabkan terbentuknya
radikal bebas yang mempercepat terjadinya degaradasi resin. Senyawa hydroperoxide akan
terbentuk dan ketika terus menerus teroksidasi, resin bereaksi dengan radikal bebas akan
menyebabkan perubahan warna dari resin semakin berwarna lebih gelap. Senyawa perokside
merupakan senyawa dengan ikatan tunggal yang lebih lemah dibandingkan dengan ikatan
rangkap yang dimiliki oleh rosin. Sehingga ketika teroksidasi rosin ikatan rangkap rosin
menjadi ikatan tunggal yang menyebabkan ikatan antar electron yang ada dalam atom senyawa
rosin lebih lemah. Dalam banyak pengaplikasian rosin warna menandakan adanya penurunan
kualitas dari rosin. (Mota, 2016)
Kestabilan rosin terhadap oksidasi dapat ditingkatkan dengan proses esterifikasi yang
mereaksikan asam karboksilat bebas yang terkandung dalam rosin dengan senyawa alcohol.
Asam karboksilat dikonversi menjadi ester menggunakan beragam alkohol, bobot jenis alkohol
menentukan titik lunak ester. Gliserol dan pentaerithritol adalah jenis alkohol yang biasa
digunakan untuk esterifikasi. Metanol dan tri-etilen-glikol digunakan untuk menghasilkan titik
lunak ester rendah.

Gambar 1. Reaksi Esterifikasi Rosin (Gondorukem) Menjadi Rosin Ester

(Sumber: Studi Rasio Mol Gum Rosin/Asam Fumarat dan Konsentrasi Katalis P-Toluene Sulfonic Acid (PTSA)
pada Esterifikasi Fumaric Modified Rosin Ester, Shufa Faila)
Reaksi Asam Karboksilat dengan alkohol akan menghasilkan ester dan air, serta sisa asam
karboksilat yang tidak bereaksi. Sehingga ester yang dihasilkan pada proses esterifikasi masih
memiliki bilangan asam namun dengan jumlah yang sedikit. Sama seperti Rosin
(gondorukem), Rosin ester ini memiliki kandungan ikatan rangkap terkonjugasi yang terdapat
dalam asam karboksilat (asam abietat). Sehingga kemungkinan rosin ester untuk teroksidasi
menjadi gelap dan hilangnya sifat perekat rosin ester dapat terjadi. Namun laju reaksi oksidasi
rosin ester yang terjadi lebih rendah daripada reaksi oksidasi rosin (gondorukem). (Mota, 2016)

PEMBAHASAN
Perbandingan Kualitas Cat Marka Jalan Termoplastik dengan Binder Rosin Ester dan
Binder Resin Hidrokarbon
Pengujian kualitas Cat Marka Jalan dilakukan terhadap tipe Cat Marka Jalan dengan Binder
Rosin Ester serta Binder Resin Hidrokarbon. Cat Marka Jalan dengan Binder Rosin Ester diuji
berdasarkan produk yang dihasilkan oleh 2 produsen yang berbeda ditandai dengan Rosin Ester
A dan Rosin Ester B. Data hasil uji untuk Resin Hidrokarbon serta Rosin Ester A diperoleh
dari Produsen sedangkan untuk Rosin Ester B merupakan data dari hasil pengujian sampel yang
dikirimkan ke Balai Bahan Jalan yang kemudian di ujikan di Laboratorium B4T ( Balai Besar
bahan dan Barang Teknik) Kementerian Perindustrian. Data hasil uji untuk Perbandingan
kualitas cat marka jalan termoplastik dari sumber bahan cat marka termoplastik, dengan
menggunakan 2 (dua) bahan binder yaitu resin hidrokarbon dan Rosin Ester ini, ditunjukkan
pada Tabel berikut :
Tabel 2. Hasil Pengujian Cat Marka Jalan Termoplastik

Jenis Cat Marka Termoplastik Standar


Termoplastik
Uraian (AASHTO M249-
No. Hidrokarbon Rosin Ester A Rosin Ester B
Pengujian 98 / SKh-1.M-03)
Putih Kuning Putih Kuning Putih Kuning Putih Kuning
Berat Jenis
1 (specific 2,04 1,96 2,04 2,08 2,07 1,96 Maks. 2,15
gravity), kg/L
Komposisi (compositions), % berat
Binder 19,24 19,74 19,10 19,59 22,62 23,84 Min. 18
Glass Beads 34,86 33,92 36,23 38,78 36,55 35,20 30 – 40
2 TiO2
(titanium 10,47 - 12,15 - 10,05 - Min. 10 -
dioxide)
CaCO3 &
35,43 46,34 35,52 41,63 30,78 40,96 Maks. 42 -
innert fillers
Waktu
mengering
3 5 5 5 5 5 5 Maks. 10
(drying time),
menit
Titik lunak
4 (softening 103 103 103 105 108 108 102,5 + 9,5
point), OC
Flowability, Maks.
5 14,11 15,88 16,73 15,96 14,42 19,91 Maks. 18
% Residu 21
Dari perbandingan hasil pengujian terhadap cat marka termoplastik putih dan kuning, yang
masing-masing menggunakan bahan binder resin hidrokarbon dan Rosin ester, menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Namun terdapat nilai
komposisi penggunaan bahan binder pada Rosin Ester A dan Rosin Ester B yang terlihat
berbeda (nilai selisih sekitar ±3%).

Komposisi Binder Cat Marka Jalan


Termoplastik dengan Binder Rosin Ester
30
25
20
15
10
5
0
Warna Putih Warna Kuning

Rosin Ester A Rosin Ester B

Gambar 2. Perbandingan Hasil Uji Komposisi Binder Rosin Ester A dan Rosin Ester B

Sesuai dengan Skh-1.M.03 mengenai Spesifikasi Khusus Interim Cat Termoplastik dengan
Bahan Pengikat Rosin Ester untuk Marka Jalan hasil uji komposisi binder masih memenuhi
spesifikasi yaitu minimum 18%. Selain bahan binder Rosin Ester, bahan tambah berupa wax
dan plasticizer dapat diaplikasikan untuk mempermudah pelaksanaan dilapangan. Plasticizer
mempengaruhi viskositas cat marka jalan saat meleleh agar lebih rendah serta wax akan
mendukung fungsi dari plasticizer dalam mencapai viskositas dan laju alir yang memenuhi
persyaratan pada Spesifikasi. Penambahan bahan tambah tersebut menjadi kewenangan dan
tanggung jawab produsen untuk menghasilkan cat termoplastik dengan sifat yang memenuhi
ketentuan pada Spesifikasi Khusus Interim Cat Termoplastik dengan Bahan Pengikat Rosin
Ester untuk Marka Jalan.
Perbedaan Cat Marka Jalan Termoplastik dengan Binder Rosin Ester dan Resin
Hidrokarbon
Perbedaan yang sangat signifikan antara Resin Alam (Rosin Ester) dan Resin Hidrokarbon
(Minyak Bumi) yaitu pada nilai asam, hal ini dikarenakan rosin ester merupakan resin alam
(berdasarkan kandungan asam bebas) namun resin minyak bumi berdasarkan kandungan
hidrokarbon. Sehingga dalam membedakan tipe cat marka jalan yang digunakan dilakukan
pengujian kandungan asam sesuai dengan ASTM D0465 -15 “Standard Test Methods for Acid
Number of Pine Chemical Products Including Tall Oil and Other Related Products”. Pengujian
dilakukan dengan titrasi menggunakan cairan KOH yang diteteskan pada Cat Marka Jalan
Termoplastik dengan binder rosin ester atau resin hidrokarbon yang telah dilarutkan pada
cairan toluene yang kemudian diberikan indikator PP. Kemudian dilakukan penetesan larutan
baku KOH lalu dicatat volume titran KOH yang dibutuhkan hingga muncul warna merah muda
pada larutan yang diuji.

Gambar 3. Pengujian Nilai Asam Cat Marka Jalan Termoplastik

Tabel 3. Hasil Pengujian Nilai Asam Cat Marka Jalan Termoplastik

Jenis Cat Marka Jalan Termoplastik


Hasil Uji Rosin Ester Rosin Ester Hidrokarbon Hidrokarbon Satuan
Warna Putih Warna Kuning Warna Putih Warna Kuning
Volume Titran 8,2 10,2 0,5 0,4 mL
Nilai Asam 4,6002 5,7222 0,2805 0,2244 mgKOH/gr
Nilai Hasil uji bilangan asam pada Cat Marka Jalan dengan Binder Rosin Ester menunjukkan
nilai ˃ 2 mgKOH/gr sedangkan untuk Cat Marka Jalan dengan binder Hidrokarbon
menunjukkan hasil ˂ 2mgKOH/gr. Nilai Hasil Uji Kandungan asam tersebut telah sesuai
dengan Spesifikasi Khusus Sesuai Skh-1.M.03 mengenai Spesifikasi Khusus Interim Cat
Termoplastik dengan Bahan Pengikat Rosin Ester untuk Marka Jalan yang menyebutkan
bahwa Nilai asam dari Cat Marka Jalan dengan Binder Rosin Ester ˃ 2 mgKOH/gr.
Nilai Asam pada rosin ester dapat menunjukkan ketahanan rosin ester terhadap terjadinya
oksidasi yang dapat menurunkan kelekatan serta semakin gelap warna rosin ester. Nilai Asam
yang rendah menandakan semakin sedikitnya kandungan ikatan rangkap terkonjugasi yang
terdapat dalam asam karboksilat (asam abietat). Ikatan rangkap inilah yang cenderung cepat
bereaksi dan menyebabkan adanya perubahan fisik dan kimiawi dari rosin akibat oksidasi.
Kualitas Rosin Ester akan semakin lebih baik dengan proses lanjutannya setelah direaksikan
dengan alkohol yang terindikasi dari titik lembek dan color gardner. (Mota, 2016)
Selain Faktor teknis tersebut terdapat beberapa faktor non teknis keunggulan dari Rosin Ester
jika dibandingkan dengan Resin Hidrokarbon sebagai berikut:
Tabel 4. Perbedaan Non Teknis Resin Hidrokarbon (Minyak Bumi) dan Rosin Ester (Resin Alam)

Resin Hidrokarbon Getah pinus


Deskripsi Item
(Minyak bumi) (Rosin Ester)

Ketersediaan Secara Non Renewable Resources Renewable Resources


Jangka Panjang (Tidak dapat diperbaharukan) (Dapat Diperbaharui)

Produk dari luar negeri, Rantai Produk Dalam Negeri,


Pasok Panjang yang Meningkatkan Nilai TKDN,
Sumber Bahan memungkinkan harga naik Meningkatkan nilai ekonomi
turun, harga cenderung masyarakat tekhusus petani
fluktuatif. getah pinus
Lebih Mahal daripada Rosin Lebih Murah daripada Rosin
Harga ester, yaitu sekitar Hidrokarbon
±Rp.69.000/Kg , yaitu sekitar ±Rp.26.000/kg

Kesalahan Umum Pelaksanaan Cat Marka Jalan


Cat Marka Jalan Eksisting tidak dihapus
Cat marka jalan yang tidak dihapus atau hanya overlay akan menyebabkan manik-manik kaca
tidak menempel terhadap marka jalan temoplastik. Hal inimengakibatkan nilai retroreflektif
marka berkurang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yogi Oktopianto dkk, dengan
membandingkan nilai retroreflektif dari marka jalan diatas aspal (jalan tol) dengan marka jalan
diatas marka jalan lama (overlay), nilai retroreflektif cat marka jalan overlay berbeda 43% lebih
rendah dibandingkan marka jalan yang dihapus cat marka jalan lamanya (langsung diatas
aspal). Hal tersebut disebabkan karena kelekatan manik-manik kaca berkurang sehingga
menyebabkan manik-manik kaca mudah terlepas dan terjadi penurunan pada nilai retroreflektif
Tabel 5. Hasil Pengujian Nilai Retroreflektif Cat Marka Jalan yang diaplikasikan di Permukaan Aspal

Hasil Pengujian Retroreflektif


No Satuan
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3
1 756 751 741 mcd/m2/lux
2 751 751 750 mcd/m2/lux
3 724 722 732 mcd/m2/lux
4 755 753 731 mcd/m2/lux
5 732 732 743 mcd/m2/lux
6 752 723 725 mcd/m2/lux
7 752 755 721 mcd/m2/lux
8 733 751 735 mcd/m2/lux
9 731 749 735 mcd/m2/lux
Rata-Rata 743 743 735 mcd/m2/lux
(Sumber: Analisis Degradasi Performa Marka Jalan Thermoplastik pada Jalan Tol, Oktopianto)
Tabel 6. Hasil Pengujian Nilai Retroreflektif Cat Marka Jalan yang diaplikasikan di Marka Jalan lama (Overlay)

Hasil Pengujian Retroreflektif


No Satuan
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3
1 421 411 421 mcd/m2/lux
2 430 421 412 mcd/m2/lux
3 455 423 415 mcd/m2/lux
4 441 455 416 mcd/m2/lux
5 455 416 455 mcd/m2/lux
6 422 417 412 mcd/m2/lux
7 421 433 401 mcd/m2/lux
8 432 411 420 mcd/m2/lux
9 411 421 411 mcd/m2/lux
Rata-Rata 432 423 418 mcd/m2/lux
(Sumber: Analisis Degradasi Performa Marka Jalan Thermoplastik pada Jalan Tol, Oktopianto)
Hal tersebut telah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan pada Spesifikasi Umum Bina Marga
2018 Revisi 2 Pasal 9.2.3.4.a) yang menyebutkan bahwa Penyedia Jasa harus menghilangkan
dengan grit blasting (pengausan dengan bahan berbutir halus) setiap marka jalan lama baik
termoplastis maupun bukan, yang akan menghalangi kelekatan lapisan cat baru.

Gambar 4. Marka Jalan yang Terlepas serta Tidak Mengkilap

Dalam pengaplikasian alat penghapus cat marka jalan, aplikator cat marka jalan telah terbiasa
menggunakan alat scrapper. Alat tersebut dioperasikan oleh operator dengan cara didorong
sesuai alur cat marka jalan lama yang akan dihapus

Gambar 5. Alat Scrapper untuk Penghapusan Cat Marka Jalan

Pemanasan yang berlebih atau kurangnya pemanasan


Berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2 Pasal 9.2.3.4) b) menyatakan bahwa
Marka Jalan Cat termoplastik harus dilaksanakan pada temperatur 204 – 2180C. Pemanasan
berlebih pada cat marka jalan akan menyebabkan kelekatan marka jalan terhadap lapisan
dibawahnya akan menurun. Hal tersebut disebabkan rosin ester yang merupakan alkid resin
(berbasis asam bebas) akan semakin teroksidasi karena pemanasan yang berlebih. Pemanasan
berlebih menyebabkan kurangnya daya lekat rosin ester sebagai binder serta membuat warna
dari rosin ester semakin gelap. Sehingga material cat marka dengan binder rosin ester lebih
mudah berwarna gelap atau tidak sesuai dengan warna yang diharapkan, ketika mengalami
pemanasan berlebih. (Atkins, 2015)

Gambar 6. Marka Jalan yang Berwarna Lebih Gelap

Jika Marka Jalan diaplikasikan pada temperatur yang lebih rendah dari ketentuan spesifikasi,
maka manik-manik kaca tidak akan menempel secara kuat. Jika Marka Jalan diaplikasikan pada
temperatur yang lebih tinggi dari ketentuan spesifikasi, maka manik-manik kaca akan
tenggelam (tidak muncul kepermukaaan) sehingga Nilai Retroreflektif semakin menurun. Pada
saat pengapliksaian cat marka jalan aplikator harus dilengkapi dengan termometer untuk
kontrol temperatur secara berkala. (Harun, 2019)
Permukaan jalan tidak dibersihkan dari debu, air, atau minyak yang menempel
Sesuai dengan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 Pasal 9.2.3.4.a) menyebutkan bahwa Sebelum
penandaan marka jalan atau pengecatan dilaksanakan, Penyedia Jasa harus menjamin bahwa
permukaan perkerasan jalan harus bersih, kering dan bebas dari bahan yang bergemuk dan
debu. Permukaan jalan yang tidak bersih, berpasir dan basah akan menyebabkan marka jalan
akan mudah terkelupas (lepas). Pengotor yang ada dipermukaan jalan akan mempengaruhi
ikatan adhesi dari marka jalan terhadap permukaan jalan. (Harun, 2019)

Gambar 7. Pembersihan Permukaan Jalan dari Debu serta Pengotor Lainnya

Glass beads tidak disemprotkan menggunakan Alat Bertekanan


Sesuai dengan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 Pasal 9.2.3.4.a) menyebutkan bahwa Butiran
Kaca (glass bead) harus ditaburkan di atas permukaan cat segera setelah pelaksanaan
penyemprotan atau penghamparan cat. Butiran Kaca harus ditaburkan dengan kadar 450
gram/m2 untuk semua jenis cat, baik untuk “bukan termoplastik” maupun “termoplastik”.
Retroreflektif marka jalan dapat dicapai dengan menanamkan sebagian manik-manik kaca
reflektif ke dalam cat marka jalan yang diaplikasikan. Saat cahaya dari lampu kendaraan
memasuki manik manik kaca akan mengalami serangkaian pembiasan dan pemantulan dan
dikembalikan pada sudut yang berbeda terhadap operator kendaraan. Retroreflektif untuk
marka perkerasan diukur dengan koefisien luminance retroreflected (RL), yang diukur dalam
milicandela per meter kuadrat luminansi(mcd/m 2/lux). (Hollingsworth, 2012)

Gambar 8. Kedalaman Manik-Manik Kaca pada Marka Jalan

(Sumber: Understanding the Impact of Bead Type on Paint and Thermoplastic Pavement Markings,
Holiingsworth, 2012)
Manik-manik kaca yang digunakan pada marka jalan harus menempel sebagian terhaadap
marka jalan sehingga bagian yang muncul ke permukaan dapat menerima cahaya dari
kendaraan kemudian memantulkannya kepada operator kendaraaan. Menurut Zhang (2010)
Manik-manik kaca akan memberikan retroreflektifitas yang optimum ketika sekitar 40% dari
setiap manik-manik terpapar di atas permukaan cat marka jalan dan 60% tertanam dalam cat
marka jalan. Kedalaman yang kurang dari 40% akan mempengaruhi kualitas manik-manik kaca
(akan mudah terlepas dari ikatan cat marka jalan) dan kedalaman yang melebihi 60% akan
mengurangi nilai retroreflektif cat marka jalan. (Zhang, 2010)

Gambar 9. Jenis Kedalaman Manik-Manik Kaca pada Marka Jalan

(Sumber: Understanding the Impact of Bead Type on Paint and Thermoplastic Pavement Markings,
Holiingsworth, 2012)
Pengaplikasian Manik-Manik Kaca yang hanya ditaburkan secara manual, akan tidak optimum
dalam mencapai kedalaman sekitar 60%. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya gaya tambahan
dalam menembus lapisan permukaan cat marka jalan. Sehingga kedalaman akan kurang dari
60% yang mengakibatkan glass beads terlepas ikatannya dari cat marka jalan. Hal tersebut
mengurangi nilai retroreflektifitas dari cat marka jalan. Sesuai dengan Spesifikasi umum 2018
Revisi 2 Pasal 9.2.2.11) Marka Jalan harus memiliki rata-rata tingkat retroreflektif minimal
200 mcd/m2/lux (warna putih maupun kuning) pada umur 0-6 bulan setelah aplikasi. Pada akhir
tahun 1 rata-rata tingkat reflektoefektif minimal 150 mcd/m2/lux.
Dalam memastikan pelaksanaan cat marka jalan mampu untuk memenuhi nilai reflektoefktif
maka pengaplikasian manik-manik kaca (glass beads) harus memenuhi kedalaman yang sesuai
yaitu sekitar 60% didalam cat marka jalan. Kedalaman tersebut dapat dipenuhi dengan adanya
gaya tambahan yang diaplikasikan pada manik-manik kaca sehingga menancap pada
permukaan cat marka jalan. Dalam mencapai kedalaman tersebut dapat menggunakan alat
kompressor manik-manik kaca yang dipasang pada alat penghampar cat marka jalan.

Gambar 10. Alat Kompressor Manik-Manik Kaca

KESIMPULAN
Cat Marka Jalan dengan Binder Rosin Ester dapat dibedakan dari Cat Marka Jalan dengan
Binder Resin Hidrokarbon melalui Pengujian Nilai Asam sesuai ASTM D0465 -15 “Standard
Test Methods for Acid Number of Pine Chemical Products Including Tall Oil and Other
Related Products”. Nilai Asam dari Cat Marka Jalan dengan Binder Rosin Ester berwarna Putih
dan Kuning Memiliki Nilai ˃ 2 mgKOH/gr sedangkan untuk Cat Marka Jalan dengan Binder
Resin Hidrokarbon memiliki nilai ˂ 2 mgKOH/gr. Berdasarkan hasil uji kualitas cat marka
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Cat Marka Jalan
Termoplastik menggunakan Resin Hidrokarbon dan Rosin ester. Hasil uji kualitas cat marka
jalan termoplastik dengan Binder Rosin Ester memenuhi persyaratan sesuai Skh-1.M.03
mengenai Spesifikasi Khusus Interim Cat Termoplastik dengan Bahan Pengikat Rosin Ester
untuk Marka Jalan.
Kesalahan pelaksanaan berupa tidak dihapusnya cat marka jalan lama akan menyebabkan
kelekatan cat marka jalan serta manik manik kaca akan berkurang sehingga akan mudah
terlepas serta nilai retroreflektif akan tidak tercapai. Pemanasan yang berlebih akan
menyebabkan kurangnya daya lekat rosin ester sebagai binder serta membuat warna dari cat
marka jalan semakin gelap. Jika Marka Jalan diaplikasikan pada temperatur yang lebih rendah
dari ketentuan spesifikasi, maka manik-manik kaca tidak akan menempel secara kuat.
Pemanasan yang terlalu berlebih serta kurang pemanasan menyebabkan nilai retroreflektif
semakin rendah. Permukaan jalan yang tidak bersih, berpasir dan basah akan menyebabkan
marka jalan akan mudah terkelupas (lepas). Pengotor yang ada dipermukaan jalan akan
mempengaruhi ikatan adhesi dari marka jalan terhadap permukaan jalan. Manik-Manik Kaca
yang diaplikasikan dengan cara ditabur (tanpa alat bertekanan) akan menyebabkan manik-
manik kaca tidak menempel secara sempurna pada permukaan cat marka jalan sehingga manik
manik kaca mudah terlepas yang dapat menyebabkan nilai retroreflektif semakin menurun.
DAFTAR PUSTAKA

ASTM D0465-15. Standard Test Methods for Acid Number of Pine Chemical Products
Including Tall Oil and Other Related Products. American Society for Testing and Materials
ASTM International.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2020. Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2021. Skh-1.M.03 mengenai Spesifikasi Khusus Interim Cat
Termoplastik dengan Bahan Pengikat Rosin Ester untuk Marka Jalan. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta.
Harun, M.H. 2019. High Performance Thermoplastic and Cold Applied Plastic Road
Markings: How Long Do They Last?. IOP Conference Series: Materials Science and
Engineering. Malaysia.
Hollingsworth D. Josuha. 2012. Understanding the Impact of Bed Type on Paint and
Thermoplastic Pavement Markings. Air Force Institute of Technology. Ohio.
Mota F.G., Bordado C.M. dan Goncalves F.D. 2016. Increase of Rosin Ester Shelf Life:
Improvement of Oxidative Stability. Instituto Superior Tecnico, Universidade de Lisboa.
Portugal.
Oktopianto Y. dan Rukman. 2021. Analisis Degradasi Performa Marka Jalan Thermoplastik
pada Jalan Tol. Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan. Tegal.
Rachmawati, M.A. 2011 Esterifikasi Gondorukem Maleat dengan Gliserol. Universitas
Pertanian Bogor. Bogor
Samosir A., Batubara R. dan Dalimunte A. 2015. Produktivitas Getah Pinus (Pinus Merkusii
Jungh Et De Vriese) Berdasarkan Ketinggian Tempat dan Konsentrasi Stimulansia Asam Cuka
(C2H4O2). Universitas Sumatera Utara. Medan.
Scottish Road Research Board. 2015. Durability of White Thermoplastic Road Markings.
Atkins. Skotlandia.
Shufa, Ferry Faila. 2020. Studi Ratio mol Gum Rosin/Asam Fumarat dan konsentrasi Katalis
P-Toluene Sulfonic Acid (PTSA) Pada Esterifikasi Fumaric Modified Rosin Ester. Universitas
Negeri Semarang. Semarang.
Zhang M.S., Hummer Joseph dan Rasdorf William. 2010. Impact of Bead Density on Paint
Pavement Marking Retroreflectivity. Jornal of Transportation Engineering.

Anda mungkin juga menyukai