1. Impaksi, mekanisme ini terjadi dikarenakan adanya perubahan pada aliran dan kecepatan
udara pada sistem pernapasan, hal ini dikarenakan partikel tidak bisa mengikuti arah
aliran udara sehingga menyebabkan beberapa partikel tertahan pada permukaan saluran
pernapasan. Impaksi ini sering terjadi pada partikel dengan ukuran lebih dari 2 µm.
2. Sedimentasi, pengendapan dalam proses ini biasanya terjadi pada bronkus dan
bronkiolus, hal ini terjadi dikarenakan proses deposisi yang dipengaruhi oleh gaya
gravitasi, semakin besar ukuran dan berat partikel maka semakin lama pula durasi
bertahan dari partikel terebut di saluran bronkus dan bronkiolus.
3. Intersepsi, merupakan mekanisme yang terjadi karena adanya kontak antara partikulat
dengan saluran pernapasan, sehingga partikulat yang berada dekat dengan saluran
pernapasan maka kemungkinan untu terdepositnya lebih besar.
4. Difusi, ialah mekanisme yang terjadi di alveoli pada partikulat dengan ukuran < 0,1 µm
yang gerakannya akan menyerupai molekul gas dan bergeraj secara acak di dalam saluran
paru-paru sehingga partikulat tersebut aka lebih mudah terdeposisi pada permukaan
saluran pernapasan. Semakin kecil partikulat yang masuk pada saluran pernapasan maka
gerakan partikulat tersebut akan semakin kuat.
REFERENSI
Brown, J. S. (2015). Deposition of Particles. In Comparative Biology of the Normal Lung (2nd
ed. pp. 513– 536). Academic Press. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-404577-4.00027-8
Cahyono T, C. (2017). Penyehatan Udara. Yogyakarta: ANDI.
EPA. 2004. Air Quality Criteria for Particulate Matter. In National Center for Environmental
Assesment in Research Triangle Park (NCEA-RTP) Scientific staff (Ed.) (Vol. I). United
States Environmental Protection Agency
Fernandez, G. J. (2017). Sistem Pernafasan. Denpasar: Fakultas Kedokteran Universitas
Udayanarsup Sanglah Rsup Sanglah.
Khairiah, d. (2012). Analisis Konsentrasi Debu dan Keluhan Pada Masyarakat Di Sekitar Pabrik
Semen di Desa Kuala Indah Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara. Medan.
Novita Laela Sumbara, S. (2021). Laporan Hasil Kelitbangan Dan Penerapan Sistem Iptekin :
Analisis Risiko Kesehatan Pajanan Particulate Matter (Pm2,5) Pada Pekerja Peleburan
Logam Di Kawasan Perkampungan Industri Kecil (Pik) Desa Kebasen Kecamatan
Talang Kabupaten Tegal Tahun 2020. Tegal: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Tegal.
WHO. (2006). WHO Air quality guidelines for particulate matter, ozone, nitrogen dioxide and
sulfur dioxide: global update 2005: summary of risk assessment. Retrieved from