Anda di halaman 1dari 23

F032100002-

08
Modul ke:

MATEMATIKA BISNIS
Fakultas Penyusutan (Depreciation)
Ekonomi dan
Bisnis
Program Studi
Akuntansi
SRI ANAH, SE., MM
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
Kompetensi
Mahasiswa diharapkan :
a. Mampu mengkaji, menganalisis, dan
mengaplikasikan konsep penyusutan aset.
b. Penjelasan metode punyusutan garis
lurus; saldo menurun; saldo menurun
ganda, jumlah angka tahun; bunga efektif;
dan unit produksi.

<
← MENU AKHIRI >

Pendahuluan
 Dengan berlalunya waktu, manfaat dan konstribusi
suatu aset tetap akan mengalami penurunan.
 Penyusutan (depreciation) atau biaya penyusutan
(depreciation cost):
– Pengalokasian harga perolehan suatu aset tetap
sepanjang umur manfaatnya.
– Alokasi biaya perolehan atau sebagian besar
harga perolehan suatu aset tetap selama masa
manfaat aset.
– Besar nilai yang dapat disusutkan adalah selisih
antara harga perolehan dengan nilai sisa, yaitu
nilai aset itu pada akhir nilai manfaatnya.

<
← MENU AKHIRI >

Adapun notasi notasi yang perlu difahami
adalah sebagai berikut:

C = Harga perolehan
S = Nilai sisa ( residu )
n = Masa manfaat atau umur ekonomis
W = Dasar penyusutan
Rk = Biaya penyusutan pada tahun ke k
Bk = Nilai buku pada akhir tahun ke k
Dk = Akumulasi penyusutan pada akhir
tahun ke k

<
← MENU AKHIRI >

Keterangan dari notasi di atas adalah :
– Harga perolehan:
Adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau seluruh
biaya yang timbul untuk memperoleh suatu aset
tetap hingga dapat digunakan.
– Nilai sisa:
Adalah harga jual aset pada akhir masa manfaat
dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk menjual atau menukar aset tetap
– Masa manfaat atau umur ekonomis aset:
Adalah estimasi masa kegunaan dari aset tetap
yang dinyatakan dalam satuan waktu, satuan hasil
produksi, atau satuan jam pemakaian.
<
← MENU AKHIRI >

– Dasar penyusutan adalah harga perolehan aset
tetap dikurangi dengan nilai sisanya. Akumulasi
penyusutan adalah total biaya penyusutan yang
sudah dialokasikan hingga periode tertentu
– Nilai buku aset tetap adalah selesih antara harga
perolehan aset tetap dengan akumulasi
penyusutan.
– Jadi pada suatu waktu tertentu Nilai buku aset
tetap + Akumulasi penyusutan aset tetap = Harga
perolehan aset
• Pada awal perolehan aset, nilai buku aset =
harga perolehan
• Pada akhir umur ekonomis, nilai buku aset tetap
= nilai sisanya
<
← MENU AKHIRI >

Metode Garis Lurus
Metode ini mengasumsikan bahwa
kegunaan suatu aset tetap akan mengalami
penurunan secara linier atau tetap/ konstan
untuk setiap periode selama masa
manfaatnya. Berdasarkan asumsi tersebut ,
biaya penyusutan per periode akan sama
besar dan dinyatakan dengan persamaan
sebagai berikut:
𝐶 −𝑆 𝑊
Rk = =
𝑛 𝑁

<
← MENU AKHIRI >

Metode Garis Lurus
Sedangkan akumulasi penyusutan (Dk) dan nilai buku
(Bk) dinyatakan dengan persamaan berikut

Dk = k . Rk Bk = C – k . R k

Contoh 1.
Pada tanggal 1 Januari 2010 PT Sukamakmur
membeli sebuah mesin seharga Rp 40.000.000,-
untuk memperlancar produksi. Umur ekonomis dari
mesin tersebut diperkirakan 5 tahun dan nilai
sisanya Rp 4.000.000,-. Hitung biaya penyusutan per
tahun apabila digunakan metode garis lurus dan
buat tabel penyusutannya.
<
← MENU AKHIRI >

Metode Garis Lurus
Jawab :
C = 40.000.000 S = 4.000.000 n=5
W = C – S = 40.000.000 – 4.000.000 = 36.000.000

𝑊 36.0000.000
Rk = = = 7.200.000
𝑁 5

Jadi biaya penyusutan per tahun adalah Rp 7.200.000,-

<
← MENU AKHIRI >

Metode Garis Lurus
Tabel Penyusutan Pertahun:
Thn Dasr Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan Penyusutan (Rp)
(Rp) (Rp)
40.000.000
1 36.000.000 7.200.000 7.200.000 32.800.000
2 36.000.000 7.200.000 14.400.000 25.600.000
3 36.000.000 7.200.000 21.600.000 18.400.000
4 36.000.000 7.200.000 28.800.000 11.200.000
5 36.000.000 7.200.000 36.000.000 4.000.000

<
← MENU AKHIRI >

Metode Garis Lurus
Contoh 2.
Misalnya harga perolehan suatu aktiva tetap adalah Rp
20.000.000,- dengan umur ekonomis selama 10 tahun. Di
periode terakhir, aktiva ini diperkirakan memiliki nilai
residu sebesar Rp 4.000.000,-.
Berapa nilai penyusutan ?
𝐶−𝑆
Jika dimasukkan ke rumus, Rk =
𝑛

Maka didapatkan perhitungan nilai penyusutan =


(20.000.000 – 4.000.000)/10. Hasil perhitungan dari
rumus tersebut adalah 1.600.000. Itu artinya, biaya
penyusutan yang dikeluarkan setiap periode (satu tahun)
adalah sebesar Rp 1.600.000,-.
<
← MENU AKHIRI >

Metode Saldo Menurun Ganda
 Metode Saldo menurun ganda masih sering digunakan
yaitu saldo menurun yang menggunakan tarif
penyusutan 2 kali tarif penyusutan garis lurus untuk
masa manfaat yang sama.
 Misalkan apabila masa manfaat suatu aset tetap adalah
5 tahun, penyusutan garis lurusnya 20% maka tarif
penyusutan saldo menurun ganda adalah 40%
 Untuk menghitung dengan metode ini, tarif penyusutan
dikalikan dengan nilai buku sedangkan nilai sisa
diabaikan, sama seperti saldo menurun
 Untuk tahun pertama, tarif penyusutan dikalikan dengan
nilai perolehan.
 Untuk penyusutan tahun terakhir pembulatan nilai
penyusutan harus dilakukan untuk memastikan kita
mendapat nilai sisa sesuai dengan yang telah ditetapkan.
<
← MENU AKHIRI >

Metode Saldo Menurun Ganda
Contoh 1
Sebuah peralatan dengan harga perolehan
Rp 410.000.000 disusutkan selama 5 tahun.
Nilai sisa peralatan setelah aknir masa
manfaat diperkirakan Rp 10.000.000,-. Buat
tabel penyusutan lengkap jika digunakan
metode penyusutan saldo menurun ganda.

<
← MENU AKHIRI >

Metode Saldo Menurun Ganda
Jawab :
Tarif penyusutan = 2 x 1/5 x 100% = 40%
Tahun A B C
Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
( Rp) Penyusutan ( Rp)
( Rp)
- - 410.000.000
1 164.000.000 164.000.000 246.000.000
2 98.400.000 262.400.000 147.600.000
3 59.040.000 321.440.000 88.560.000
4 35.424.000 356.864.000 53.136.000
5 43.136,000* 400.000.000 10.000.000
*Pembulatan untuk mendapat nilai Rp 10.000.000

<
← MENU AKHIRI >

Metode Saldo Menurun Ganda
Keterangan :

Penyusutan A1 yi Rp 164.000.000 dari (40% x 410.000.000)


Penyusutan A2 yi Rp 98.400.000 dari (40% x Rp 246.000.000) …….
Begitu seterusnya
Akumulasi penyusutan B1 = A1
Akumulasi penyusutan B2 = A1 + A2 …… (262.400.000 = 164.000.000
+ 98.400.000)
Akumulasi penyusutan B3 = A1 + A2 + A3 (321.440.000 =
164.000.000 + 98.400.000 + 59.040.000)
Begitu seterusnya
Nilai Buku C1= Co – B1 (246.000.000 = 410.000 – 164 000.000)
Nilai buku C2 = Co – B2 (147.600.000 = 410.000.000 – 262.400.000)
Nilai buku C3 = Co – B3 (88.560.000 = 410.000.000 – 321.440.000)
Begitu seterusnya

<
← MENU AKHIRI >

Metode Unit Produksi
 Dalam metode unit produksi , estimasi masa manfaat
aset tetap dinyatakan dengan satuan unit produksi.
 Unit produksi dapat dinyatakan dalam bentuk jam
pemakaian, kilometer pemakaian, jumlah output dan
lain-lain.
 Dasar penyusutan dalam metode ini dihitung dengan
mengurangkan harga perolehan dengan nilai sisa aset
tetap.
 Persamaan menghitung penyusutan adalah :

Dasar Penyusutan C −S
Tarif penyusutan = =
Kapasitas Produksi n
Keterangan : Biaya penyusutan ( Rk ) = Tarif x jumlah
produksi ( pemakaian )
Rk = tarif x ( C – S )
Rk = tarif x W W=(C–S)
<
← MENU AKHIRI >

Metode Unit Produksi
Contoh :
Sebuah mesin seharga Rp 15.000.000 diestimasikan
memiliki masa manfaat selama 5 tahun dan nilai sisa
Rp 2.500.000,- . Mesin tsb diperkirakan mampu
bekerja selama 20.000 jam . Jika diasumsikan unit
produksi aktual dari mesin tsb selama 5 tahun adalah
5.000 jam. 4.500 jam, 3.900 jam, 3.500 jam dan 3.100
jam, sementara perusahaan memakai metode unit
produksi dalam menghitung biaya penyusutan per
tahun, maka hitunglah :
a). Dasar penyusutan
b). Tarif penyusutan per jam
c). Biaya penyusutan per tahun dan tabelnya

<
← MENU AKHIRI >

Metode Unit Produksi
Jawab :
C = 15.000.000 S = 2.500.000
n = 20.000 jam

a). Dasar penyusutan


W = C – S = 15.000.000 – 2.500.000 = 12.500.000
Jadi dasar penyusutan adalah Rp 12.500.000,-

b). Tarif penyusutan per jam


Tarif = = 625 per jam
Jadi tarif penyusutan per jam adalah Rp 625,-

<
← MENU AKHIRI >

Metode Unit Produksi
c). Biaya penyusutan per tahun dan tabelnya
Tahu A B C D
n Produksi Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
(Rp/jam) (Rp) Penyusutan (Rp)
(Rp)
- - - 15.000.000
1 5.000 3.125.000 3.125.000 11.875.000
2 4.500 2.812.500 5.937.500 9.062.500
3 3.900 2.437.500 8.375.000 6.625.000
4 3.500 2.187.500 10.562.500 4.437.500
5 3.100 1.937.500 12.500.000 2.500.000

<
← MENU AKHIRI >

Metode Unit Produksi
Penjelasan :
Sudah ditemukan tarif penyusutan Rp 625,- / jam
Maka didapatkan :
Nilai penyusutan tahun 1 = 5.000 x Rp 625,- = Rp 3.125.000,-
Nilai penyusutan tahun 2 = 4.500 x Rp 625,- = Rp 2.812.500 … dan
setenusya
Akumulasi penyusutan tahun 1 = nilai penyusutan = 3.125.000
Akumulasi penyusutan tahun 2 : C2 = C1 + B2 (5.937.500 =
3.125.000 + 2.812.500)
Akumulasi penyusutan tahun 3 : C3 = C2 + B3 (8.375.000 = 5.937.500
+ 2.437.500) .... dan seterusnya
Nilai buku tahun ke 0 (diketahui)
Nilai buku tahun 1 : D1 = D0 – C1 (11.875.000 = 15.000.000 -
3.125.000)
Nilai buku tahun 2 : D2 = D0 – C2 (9.062.500 = 15.000.000 -
5.937.500) .... dan seterusnya
<
← MENU AKHIRI >

Tugas Individu
Kerjakan soal pada Modul 8 di ketik dengan
Arial 11 spasi 1,5, upload pada UMB POST

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
Frensidy, Budi. Matematika Keuangan,
Jakarta,Edisi 3. Penerbit Salemba
Empat, 2017

<
← MENU AKHIRI >

Terima Kasih
SRI ANAH, SE., MM.

Anda mungkin juga menyukai