Depresiasi • Depresiasi adalah penurunan nilai fisik barang dengan berlakunya waktu dan
Pajak Penghasilan penggunaannya.
Inflasi
• Depresiasi adalah konsep akuntansi yang menentukan suatu deduksi tahunan terhadap
pendapatan sebelum pajak, dengan demikian efek waktu dan penggunaan atas nilai
aset dapat direfleksikan di dalam laporan keuangan perusahaan.
• Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 17,
“Pengertian depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan
sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi
dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.”
• Dalam hal ini, Depresiasi dikategorikan sebagai Biaya (Expenditure, Cost), yang turut
dibebankan ke Pendapatan (Revenue).
Evaluasi Proyek 3
= − ×
dengan:
= masa depresiasi (tahun)
= Basis Biaya (Rp.), yaitu total biaya untuk pengadaan aset
= Biaya depresiasi per tahun, 1 ≤ k ≤ N (Rp.)
= Nilai Buku pada akhir tahun ke-k (Rp.)
= Estimasi nilai akhir asset (Rp.)
Evaluasi Proyek 6
2) Investasi yang dibutuhkan untuk membangun PLTS 1 MWp adalah Rp. Rp.
11.000.000.000, dengan masa depresiasi sama dengan masa pakai yaitu 20 tahun, dan
nilai akhir diestimasi adalah nol. Maka,
. . .
Biaya Depresiasi per tahun adalah = Rp. 550.000.000
Nilai Buku tahun ke-15 adalah 11.00.000.000 − 15 550.000.000 =
Rp. 2.750.000.000
Evaluasi Proyek 7
dengan:
= Rasio penurunan (declining ratio), ⁄
= Tingkat penurunan (declining rate)
= masa depresiasi (tahun)
= Basis Biaya (Rp.), yaitu total biaya untuk pengadaan aset
= Biaya depresiasi per tahun, 1 ≤ k ≤ N (Rp.)
= Nilai Buku pada akhir tahun ke-k (Rp.)
Evaluasi Proyek 8
= − ×
dengan:
= jumlah unit pada masa pakai (unit, jam)
= Basis Biaya (Rp.), yaitu total biaya untuk pengadaan aset
= Biaya depresiasi per unit pada masa pakai (Rp.)
= Nilai Buku setelah digunakan untuk u unit pada akhir tahun ke-k (Rp.)
= Estimasi nilai akhir asset (Rp.)
Evaluasi Proyek 10
2) Sebuah alat pemotong rumput dibeli dengan harga Rp. 20.000.000, dan harus diganti
setelah beroperasi selama 10.000 jam, dan diestimasi nilai akhir alat tersebut setelah
beroperasi 10.000 jam adalah Rp. 2.000.000. Maka,
. . . .
Biaya Depresiasi per unit adalah = Rp. 1.800 per unit
.
Nilai Buku setelah beroperasi 8000 jam adalah 20.000.000 − 8.000 1.800 =
Rp. 5.600.000
Evaluasi Proyek 11
Depresiasi • Sampai saat ini, perhitungan finansial (arus kas) dilakukan tanpa mempertimbangkan
Pajak Penghasilan adanya pajak, sehingga target pengembalian (MARR) yang gunakan disebut before-
Inflasi tax MARR. Sedangkan pada praktisnya, MARR yang digunakan adalah after-tax
MARR.
• Perhitungan Pajak Penghasilan diatur oleh setiap negara.
• Biaya Depresiasi dikeluarkan dari perhitungan Pajak Penghasilan sebagaimana
dijelaskan dalam Permen Keuangan No. 96/PMK.03/2009.
• Tarif Pajak Penghasilan berbeda untuk perorangan dan badan (organsisasi). Di
Indonesia, tarif Pajak Penghasilan Badan adalah sebesar 25% dari Penghasilan Kena
Pajak.
• Pajak Penghasilan (Income Tax) adalah persentase pengeluaran yang dihitung dari
pendapatan (revenue, income) setelah dikurangi dengan deduksi-deduksi yang
diizinkan.
Evaluasi Proyek 12
Depresiasi • Pajak Penghasilan dihitung dari Penghasilan Kena Pajak (Taxable Income), yaitu
Pajak Penghasilan
= − −
Inflasi
dengan:
= Penghasilan Kena Pajak
= Penghasilan kotor
= Total biaya, kecuali biaya investasi
= Biaya depresiasi
• Sehingga, dapat dihitung Penghasilan Bersih (Net Income), yaitu penghasilan yang
diperoleh setelah dikurangi biaya-biaya dan Pajak Penghasilan.
= − −
dengan:
= Penghasilan Bersih
= Pajak Penghasilan
Evaluasi Proyek 13
Depresiasi • Harga suatu barang atau jasa dapat berubah dari waktu ke waktu, sehingga juga menyebabkan
Pajak Penghasilan Daya Beli (purchasing power) dari suatu uang juga berubah dari waktu ke waktu.
Inflasi o Misal, uang sebesar Rp. 1.000 per Kg pada tahun 1990 dapat digunakan untuk membeli 1
kg gula. Harga gula pada tahun 2010 adalah Rp. 15.000 per Kg. Ini berarti, daya beli uang
Rp. 1.000 telah mengalami perubahan (dalam hal ini penurunan).
• Harga dari suatu barang/jasa dapat mengalami perubahan, baik meningkat ataupun mengalami
penurunan. Peningkatan harga barang atau Inflasi (inflation) menyebabkan menurunnya daya
beli uang, dan sebaliknya yang disebut Deflasi (deflation).
• Pada prakteknya dan berdasarkan statistik, Inflasi lebih umum terjadi daripada Deflasi.
• Inflasi menyebabkan adanya perubahan pada kebutuhan dana/uang untuk memperoleh
barang/jasa pada waktu-waktu yang berbeda.
• Tingkat inflasi, atau Tingkat Inflasi Umum (General Price Inflation) dapat diperoleh dengan
menggunakan data Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index, CPI), sebagai berikut:
−
= × 100%
• Tingkat Inflasi Umum bisa disebut juga tingkat perubahan CPI tahunan.
Evaluasi Proyek 14
• Hubungan antara , ,
1+ = 1+ 1+
= + +
−
=
1+
• Pada Periode Dasar, nilai Actual Dollar dan Real Dollar adalah sama.
• Metode perhitungan dalam ekonomi teknik didasarkan sebagai berikut:
o Jika Arus Kas (Cash Flow) dihitung berdasarkan Actual Dollar (A$), maka digunakan
Market Interest Rate ( ).
o Jika Arus Kas (Cash Flow) dihitung berdasarkan Real Dollar (R$), maka digunakan Real
Interest Rate ( ).
Evaluasi Proyek 16
Depresiasi Contoh:
Pajak Penghasilan
1) Uang yang dibutuhkan untuk menggaji seorang karyawan (jasa) adalah Rp. 45.000.000
Inflasi pada tahun pertama, dan akan ada kenaikan sebesar 4% per tahun. Inflasi yang terjadi
adalah sebesar 6%.
o Maka, Actual Dollar-nya sampai tahun ke 4 adalah
Tahun ke-1 = Rp. 45.000.000
Tahun ke-2 = 1 + 4% × 45.000.000 = Rp. 46.800.000
Tahun ke-3 = 1 + 4% × 46.800.000 = Rp. 48.672.000
Tahun ke-4 = 1 + 4% × 48.672.000 = Rp. 50.619.000
o Dan, Real Dollar-nya sampai tahun ke 4 adalah
Tahun ke-1 = Rp. 45.000.000
Tahun ke-2 = 46.800.000 × ⁄ , 6%, 1 = Rp. 44.151.000
Tahun ke-3 = 48.672.000 × ⁄ , 6%, 2 = Rp. 43.318.000
Tahun ke-4 = 50.619.000 × ⁄ , 6%, 3 = Rp. 42.500.000
Evaluasi Proyek 17
Depresiasi Contoh:
Pajak Penghasilan
1) Uang yang dibutuhkan untuk menggaji seorang karyawan (jasa) adalah Rp.
Inflasi
45.000.000 pada tahun pertama, dan akan ada kenaikan sebesar 4% per tahun.
Inflasi yang terjadi adalah sebesar 6%.
o Nilai Present Worth (PW) dari Actual Dollar dan Real Dollar akan sama
karena tingkat suku bunga yang digunakan berbeda untuk Actual Dollar dan
Real Dollar ( dan ). Anggap, target pengembalian karyawan tersebut
adalah 10% ( = 10%).
Actual Dollar pada akhir tahun pertama adalah
10% = Rp. 165.798.000
Real Dollar pada akhir tahun pertama adalah
−
= = 3,74%
1+
3,74% = Rp. 165.798.000
Evaluasi Proyek 18
Depresiasi Contoh:
Pajak Penghasilan
2) Uang sebesar Rp. 1.000.000 didepositokan dengan suku bunga 8% per tahun selama 5
Inflasi tahun. Dalam periode ini terjadi inflasi sebesar 3% per tahun. Berapakah nilai Real Dollar
pada akhir periode deposito?
o Actual Dollar pada akhir tahun ke-5 dapat dihitung sebagai berikut
$ = 1.000.000 ⁄ , 8%, 5 = Rp. 5.866.600
o Karena adanya inflasi, maka daya beli uang tersebut akan berkurang, sehingga Real
Dollar-nya adalah
$= $ ⁄ , 3%, 5 = Rp. 5.866.600 ⁄ , 3%, 5 = . 5.060.530