Anda di halaman 1dari 32

DEPRESIASI

Kelompok 1 B
ANG APRIANSYAH G1B017004
WATUN CHASANAH G1B018010
HAMMAD DAFFA TISYAHRI PUTRA G1B018032
HAMMAD HAFIDZ G1B019098
WANDA SAIPUTRA G1B019066
INA ASWA NATASYA AMRI G1B019074
MAT EKA PUTRA G1B019086
Pengertian Depresiasi
Depresiasi adalah penyusutan atau penurunan
nilai aset bersamaan dengan berlalunya waktu

Pengertian aset mencakup current asset dan


fixed asset, namun aset yang terkena depresia
hanya fixed asset (aset tetap) yang pada
umumnya bersifat fisik, seperti bangunan,
mesin,/peralatan, armada, dan lain-lain
Macam-Macam Depresiasi
Penyusutan Fisik (Dererioration), yaitu penyusutan yang
disebabkan oleh berkurangnya kemampuan fisik (performance)
dari suatu aset untuk menghasilkan produksi karena keausan
dan kemerosotan. Hal ini akan menyebabkan biaya-biaya
operasional dan perawatan meningkat, sedangkan kemampuan
produksi menurun.
Penyusutan Fungsional (Obsolescence), yaitu penyusutan dan
penurunan karena kekunoan/usang. Pengurangan ini dapat
ditimbulkan oleh berbagai cara, antara lain pergantian mode,
pusat-pusat kependudukan berpindah, munculnya mesin,/alat
yang lebih efisien, pasar telah jenuh, atau sebaliknya dengan
meningkatnya permintaan produk perlu mengganti mesin
dengan kapasitas yang lebih besar karena mesin lama
dianggap tidak cukup lagi (Inadequancy).
Penyusutan Moneter (Monetary Depreciation), yaitu penyusutan
yang disebabkan adanya perubahan tingkat suku bunga
moneter. Karena perubahan moneter ini hampir tidak bisa
diramalkan, mulai jarang dijelaskan dalam studi-studi ekonomi.
Tujuan Dilakukannya Perhitungan
Depresiasi
1. Untuk menyediakan dana pengembalian modal yang telah
diinvestasikan dalam kekayaan fisik, dana ini sifatnya sebagai saving
untuk menjamin kontinuitas/keberlanjutan usaha bila mesin habis
masa pakainya dan perlu diganti dengan yang baru, secara teoretis
dana depresiasi yang telah disimpan sebelumnya dapat dibayarkan
untuk pembelian mesin baru.

2. Untuk memungkinkan adanya biaya penyusutan yang dibebankan


pada biaya produksi atau jasa yang dihasilkan dari penggunaan
aset-aset.

3. Sebagai dasar pengurangan pembayaran pajak-pajak pendapat


usaha yang harus dibayarkan.
Metode Depresiasi
Secara teoretis ada berbagai metode perhitungan
depresiasi

Metode Straight of line Sum of Years Digits


Depreciation (SLD) Depresiation (SOYD)

Declinning Balance Double Declinning Balance


Depreciation (DBD) Depreciation (DDBD)

eclinning Balance Depreciation Unit Production of Depreciation


Convertion Depreciation

dan lain sebagainya


etode Straight of line
epreciation (SLD)
Metode depresiasi garis lurus (SLD) adalah metode palingsederhana
dan yang paling sering dipakai dalam perhitungandepresiasi aset,
karena metode ini relatif sederhana. Metode inipada dasarnya
memberikan hasil perhitungan depresiasi yangsama setiap tahun
selama umur perhitungan aset. Maka, nilai bukuaset sbtiap akhir
tahun jika dibuatkan grafiknya akan membentuk garis lurus
Parameter-parameter yang diperlukan dalam
perhitungan
Di mana: SLD = Jumlah depresiasi per tahun
I = Investasi (nilai aset awal)
S = Nilai sisa aset akhir umur produktif
N = Lamanya aset akan di depresiasi

Jumlah aset yang telah didepresiasi selama t tahun


adalah:

Nilai buku (booh. value) tiap akhir t tahun depresiasi


adalah:
Contoh soal

Sebuah perusahaan angkutan mempunyai beberapa buah truk dengan harga Rp 180 jutalbuah.
Berdasarkan pengalaman truk-truk yang sama mempunyai umur produktif selama 5 tahun dan
setelah itu truk dapat dijual dengan harga 60 juta. Hitunglah besarnya depresiasi yang harus
dikeluarkan tiap tahun, jumlah depresiasi selama 3 tahun dan nilai buku pada akhir tahun ketiga
tersebut jika metode depresiasi yang diterapkan adalah SLD

epresiasi per tahunan adalah:

umlah Depresiasi yang dibayarkan selama 3 tahun adalah:


ial buku pada tahun ketiga adalah :

Adapun jadwal tahunan depresias aset diperlihatkan


dalam tabel berikut
Sum of Years Digits Depreciation
(SOYD)
Metode ini mempunyai pola pembayaran depresiasi yang
tidak sama setiap tahunnya, yaitu didasarkan atas bobot digit dari tahun pemakaian.
metode ini sering juga digunakan dalam rangka
mengantisipasi,/pengamanan cash flow masa depan yang berisiko
tinggi, sehingga kemungkinan rerganggu nya biaya pengembalian
modal dapat dikurangi.
i mana: SOYDt = depresiasi SOYD periode ke-t

mur sisa aset = n,


aitu umur aset – jumlah priode depresiasi yang telah dibayar
tau : n = N-(t-1)

um of year digit depreciation =


Suatu aset dengan nilai investasi Rp 120 juta, umur 7 tahun
nilai sisa 20 juta rupiah akan dihitung besarnya depresiasi/
ahunan, dan nilai buku setiap tahunnya

Penyelesaian:
nvestasi (l) = RP 120 juta
Nilai sisa (S) = RP 20 iuta
Umuraset = 7 tahun
Untuk mendapatkan nilai buku dan jumlah depresiasi yang telah
dibayarkan setiap periode diperlihatkan pada tabel berikut:
Declining Balance
Depreciation (DBD)

etode Declining Balance Depreciation (DBD) mempunyai


umsi bahwa nilai aset menurun lebih cepat pada tahun-
hun
rmulaan daripada tahun-tahun akhir dari usia kegunaannya.
ng amat penting dengan metode ini ialah nilai jual (nilai sisa)
rus lebih besar daripada nol.
secara matematis rumus perhitungan DBD adalah
sebagai berikut
Soal yang sama dengan di atas,

di mana suatu aset dengan nilai 120 juta rupiah, umur 7 tahun, nilai sisa 20 juta
rupiah dan akan dihitung besarnya depresiasi,/tahun, serta nilai buku tiap
tahunnya.

Penyelesaian:
Investasi (I) = Rp 120 juta
Nilai sisa (S) : Rp 20 juta
Umuraset = Ttahun
Double Declining Balanc
Depreciation (DDBD)

Jika metode penyusutan DBD digunakan untuk tujuan-tujuan


perhitungan pembayaran pajak, tingkatan penyusutan
maksimum yang dibenarkan dua kali tingkat penyusutan
metode garis lurus (SLD). Jadi, untuk suatu aset dengan usia
pemakaian diperkiraka "n" tahun, maka tingkat penyusutan
maksimum yang diizinkan
adalah 2 (l/n)
alam keadaan lainnya dimungkinkan tingkat penyusutan sebesar 1,50
atau 1,25 kali tingkat penyusutan garis lurus. Double Declining
Balance Depresiasi merupakan kelipatan 200% x SLD
ari persamaan di atas bila dilanjutkan sampai t = n akan diperoleh
DBD tahun ke- n sebagai berikut:

Total depresiasi DDBD pada tahun ke-n adalah


atatan: Karena DBDx21OVo = DDBD mempunyai indeks 2/N dan DBD sendiri
dengan indehs 1/N, maha untuh. DBD 150Vo indeks 2/N cukup diganti
dengan 1,5/N. Formula ini berlaku pula untuk faktor pengali yang lain
Soal yang sama dengan di atas,

i mana suatu aset dengan nilai 120 juta rupiah, umur 7 tahun, nilai sisa 20 juta
upiah dan akan dihitung besarnya depresiasi,/tahun, serta nilai buku tiap
ahunnya.

Penyelesaian:
nvestasi (I) = Rp 120 juta
Nilai sisa (S) : Rp 20 juta
Umuraset = Ttahun
Salah satu persoalan dalam metode DDBD adalah nilai buku pada
periode akhir tidak selalu sama dengan nilai sisa. Terdapat beberap
kemungkinan dari nilai buku akhir periode dibandingkan dengan nila
sisa, yaitu:
F Book valuezn t=n > Nilai sisa
re Book value t=n = Nilai sisa
Er Book value t=n < Nilai sisa

Jika BV" > S akan menimbulkan masalah dalam menetapkan nilai a


perusahaan, karena akan berpotensi munculnya biaya semu (sunk
cost), untuk itu perlu dihindarkan. Ada dua metode yang dapat
dilakukan, yaitu:
• melanjutkan perhitungan depresiasi sampai itemukan nilai sisa
• menggabungkan metode DDBD dengan SLD

DDBD to
Convertion
SLD
metode pertama tidak selalu dapat dilakukan, terutama jika umur
aset tidak mungkin lagi ditambah atau aset betul-betul tidak
produktif lagi. Metode kedua yaitu menggabungkan metode
DDBD dengan SLD yang disebut dengan Metode DDBD to
Convertion SLD

DDBD to
Convertion
SLD
Masalahnya, kapan DDBD dikonversikan pada SLD, apakah pada titik A, B, atau C .... ?
Untuk menjawabnya dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu:

a. Metode Pemakaian Thbel di mana kolom tahun awal penggunaan SLD dipandu deng
nilai rasio antara nilai sisa dengan investasi Jika angka rasio yang diperoleh 0 s-d < 0
dipakai kolom ke-2, jika rasionya 0,05 s-d <0,10 dipakai kolom ke-3, jika rasio 0,10 s-
0,12 dipakai kolom ke-4, sedangkan jika rasionya > O,l2 dipakai kolom ke-5. kolom k
menyatakan umur investasi,/aset yang akan didepresiasikan, maka nilai sel yang ber
antara hasil rasio dengan umur aset menyatakan tahun awal penggantian metode DD
ke SLD.
atu aset senilai 900 juta rupiah mempunyai umur depresiasi 5 tahun dengan nilai sisa
rgetkan 30 juta rupiah. Hitung dan tentukan besarnya depresiasi dengan menggunakan metode
BD to convertion SLD.

nyelesaian
estasi (l) : Rp 900 juta
mur = 5 tahun
ai sisa = Rp 30 juta
ka rasio S/l = 30/900 = 0,033
di rasionya berada pada kolom ke-2.
elah dicari pada tabel diketahui tahun perganrian metode (n) = 4,
inya metode berpindah dari DDBD ke SLD pada
un ke-4
Nilai buku pada akhir periode ke-3
dalah:

Dengan demikian, jadwal lengkap depresiasi aset


adalah:

D untuk 2 tahun sisa ( tahun ke-4 dan ke-5):


b. Metode Perhitungan Langsung
Metode perhitungan langsung, di mana masing-masing metode menghitung depresiasi
tahunnya, depresiasi yang rerbesar untuk tahun yang sama dipakai sebagai pilihan. Ha
saja dalam perhirungan SLD tidak memakai rumui 1/N (I-S), tetapi rumus yang dipakai
adalah

di mana:
N-(n-l) = umur aset yang tersisa
BVt-1: nilai buku periode tahun sebelumnya dari metode
DDBD
Langkah perhitungan adalah sebagai berikut.
-Hitung depresiasi dengan merode SLD dan DDBD secara bersamaan.
-Bandingkan nilai SLD dan DDBD unruk masing- masing tahunyang sama.
-Saat nilai SLD > DDBD, maka konversi dilakukan.
UNIT OF PRODUCTION
DEPRECIATION (UPD)
Beberapa jenis aset tidak begitu terpengaruhi oleh variabel
waktu, tetapi lebih banyak ditentukan oleh produktivitas kerjanya, seperti
pesawat terbang, mesin mesin tertentu yang sangat terpengaruh oleh
aktivitas produksinya, dan berbagai aser dalam bentuk deposit alam.
Aset-aset tersebut depresiasinya dihitung tidak selalu merupakan fungsi
waktu, tetapi berdasarkan fungsi produksinya

Dimana
produksi = jumlah produksi pada tahun dimaksud
jumlah produksi = jumlah produksi keseluruhan ( sesuai estimasi)
Suatu mesin ekskavator yang dibeli dengan harga Rp 700 juta digunakan
untuk menambah pasir / kerikl. Berdasarkan spesifikasi ekskavatir
tersebut mampu menambah pasir sebanyak 50.000 m^3 dan setelah itu
masih mempunyai nilai sisa 150 juta rupiah . Jika jadwal kerja
penambangan seperti tabel berikut hitunglah depresisasi tahunan
ekskavator itu.
jadi jadwal pembayaran depresiasi adalah:
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai