Kelompok 1 B
ANG APRIANSYAH G1B017004
WATUN CHASANAH G1B018010
HAMMAD DAFFA TISYAHRI PUTRA G1B018032
HAMMAD HAFIDZ G1B019098
WANDA SAIPUTRA G1B019066
INA ASWA NATASYA AMRI G1B019074
MAT EKA PUTRA G1B019086
Pengertian Depresiasi
Depresiasi adalah penyusutan atau penurunan
nilai aset bersamaan dengan berlalunya waktu
Sebuah perusahaan angkutan mempunyai beberapa buah truk dengan harga Rp 180 jutalbuah.
Berdasarkan pengalaman truk-truk yang sama mempunyai umur produktif selama 5 tahun dan
setelah itu truk dapat dijual dengan harga 60 juta. Hitunglah besarnya depresiasi yang harus
dikeluarkan tiap tahun, jumlah depresiasi selama 3 tahun dan nilai buku pada akhir tahun ketiga
tersebut jika metode depresiasi yang diterapkan adalah SLD
Penyelesaian:
nvestasi (l) = RP 120 juta
Nilai sisa (S) = RP 20 iuta
Umuraset = 7 tahun
Untuk mendapatkan nilai buku dan jumlah depresiasi yang telah
dibayarkan setiap periode diperlihatkan pada tabel berikut:
Declining Balance
Depreciation (DBD)
di mana suatu aset dengan nilai 120 juta rupiah, umur 7 tahun, nilai sisa 20 juta
rupiah dan akan dihitung besarnya depresiasi,/tahun, serta nilai buku tiap
tahunnya.
Penyelesaian:
Investasi (I) = Rp 120 juta
Nilai sisa (S) : Rp 20 juta
Umuraset = Ttahun
Double Declining Balanc
Depreciation (DDBD)
i mana suatu aset dengan nilai 120 juta rupiah, umur 7 tahun, nilai sisa 20 juta
upiah dan akan dihitung besarnya depresiasi,/tahun, serta nilai buku tiap
ahunnya.
Penyelesaian:
nvestasi (I) = Rp 120 juta
Nilai sisa (S) : Rp 20 juta
Umuraset = Ttahun
Salah satu persoalan dalam metode DDBD adalah nilai buku pada
periode akhir tidak selalu sama dengan nilai sisa. Terdapat beberap
kemungkinan dari nilai buku akhir periode dibandingkan dengan nila
sisa, yaitu:
F Book valuezn t=n > Nilai sisa
re Book value t=n = Nilai sisa
Er Book value t=n < Nilai sisa
DDBD to
Convertion
SLD
metode pertama tidak selalu dapat dilakukan, terutama jika umur
aset tidak mungkin lagi ditambah atau aset betul-betul tidak
produktif lagi. Metode kedua yaitu menggabungkan metode
DDBD dengan SLD yang disebut dengan Metode DDBD to
Convertion SLD
DDBD to
Convertion
SLD
Masalahnya, kapan DDBD dikonversikan pada SLD, apakah pada titik A, B, atau C .... ?
Untuk menjawabnya dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu:
a. Metode Pemakaian Thbel di mana kolom tahun awal penggunaan SLD dipandu deng
nilai rasio antara nilai sisa dengan investasi Jika angka rasio yang diperoleh 0 s-d < 0
dipakai kolom ke-2, jika rasionya 0,05 s-d <0,10 dipakai kolom ke-3, jika rasio 0,10 s-
0,12 dipakai kolom ke-4, sedangkan jika rasionya > O,l2 dipakai kolom ke-5. kolom k
menyatakan umur investasi,/aset yang akan didepresiasikan, maka nilai sel yang ber
antara hasil rasio dengan umur aset menyatakan tahun awal penggantian metode DD
ke SLD.
atu aset senilai 900 juta rupiah mempunyai umur depresiasi 5 tahun dengan nilai sisa
rgetkan 30 juta rupiah. Hitung dan tentukan besarnya depresiasi dengan menggunakan metode
BD to convertion SLD.
nyelesaian
estasi (l) : Rp 900 juta
mur = 5 tahun
ai sisa = Rp 30 juta
ka rasio S/l = 30/900 = 0,033
di rasionya berada pada kolom ke-2.
elah dicari pada tabel diketahui tahun perganrian metode (n) = 4,
inya metode berpindah dari DDBD ke SLD pada
un ke-4
Nilai buku pada akhir periode ke-3
dalah:
di mana:
N-(n-l) = umur aset yang tersisa
BVt-1: nilai buku periode tahun sebelumnya dari metode
DDBD
Langkah perhitungan adalah sebagai berikut.
-Hitung depresiasi dengan merode SLD dan DDBD secara bersamaan.
-Bandingkan nilai SLD dan DDBD unruk masing- masing tahunyang sama.
-Saat nilai SLD > DDBD, maka konversi dilakukan.
UNIT OF PRODUCTION
DEPRECIATION (UPD)
Beberapa jenis aset tidak begitu terpengaruhi oleh variabel
waktu, tetapi lebih banyak ditentukan oleh produktivitas kerjanya, seperti
pesawat terbang, mesin mesin tertentu yang sangat terpengaruh oleh
aktivitas produksinya, dan berbagai aser dalam bentuk deposit alam.
Aset-aset tersebut depresiasinya dihitung tidak selalu merupakan fungsi
waktu, tetapi berdasarkan fungsi produksinya
Dimana
produksi = jumlah produksi pada tahun dimaksud
jumlah produksi = jumlah produksi keseluruhan ( sesuai estimasi)
Suatu mesin ekskavator yang dibeli dengan harga Rp 700 juta digunakan
untuk menambah pasir / kerikl. Berdasarkan spesifikasi ekskavatir
tersebut mampu menambah pasir sebanyak 50.000 m^3 dan setelah itu
masih mempunyai nilai sisa 150 juta rupiah . Jika jadwal kerja
penambangan seperti tabel berikut hitunglah depresisasi tahunan
ekskavator itu.
jadi jadwal pembayaran depresiasi adalah:
THANK YOU