Anda di halaman 1dari 31

Return of The Mount Hua -

Chapter 313 Pengenalan Karakter

"Tetua Sekte" (Ketua Sekte)

"Hyun Sang" (Tetua Aula Bela Diri )

"Un Gak" (Anggota departement Obat) *Visual saja


"Un Gum"

"Baek Sang" (Asisten Baek Chun)

“Bop Jeoung” (Pemimpin Sekte Shaolin)


“Lee Song Baek / Isong Baek” (murid sekte ujung selatan
yang mendapat pencerahan)

Namgung Dohui (peserta keluarga namgung)

Ki Mokseung (Tetua Ujung Selatan)


Sima Seung (Tetua Ujung Selatan)

Jin Geumryong
Di mana Pengemis Itu Sekarang?(bagian 3)

Glek, glug, glug.

Suara Anggur dituangkan ke dalam gelas.

"Ayo, minumlah selagi masih dingin!" –seru Hong Dae


Gwang

Hong Dae-gwang mengisi gelas Chung Myung dengan


senyum manis dan meletakkan botolnya.

Chung Myung meneguk alkohol dengan ekspresi agak


aneh.

"Yah betul begitu. Kau peminum yang hebat! Hahahaha!"


–seru Hong Dae Gwang

Hong Dae-gwang tersenyum penuh semangat dan


menatap mata Chung Myung. Dan dia memutar matanya
ke arah sudut.
"Seharusnya aku menggantung pengemis itu disana." –
ucap Chung Myung

Hong Dae-gwang mempertaruhkan segalanya di Gunung


Hua dan Chung Myung.

Dia sangat percaya Sekte Gunung Hua akan menjadi


sekte yang menguasai dunia di masa depan, dia bahkan
bertaruh untuk meninggalkan Cabang Nakyang dan pergi
ke Huayin.

Tapi pengemis sialan itu hampir menghancurkan seluruh


rencananya.

Saat Hong Dae-gwang membuka mata, Jong Pal yang


sedang berlutut di pojokan tersentak. Bagaimanapun,
Hong Dae-gwang menggunakan segala macam kata-kata
umpatan untuk memakinya.

"Orang gila itu." –ucap Hong Dae-gwang


Ada banyak orang yang bisa dia pilih, tetapi kenapa dia
memilih Chung Myung ?

Chung Myung yang hampir pasti bahwa masa depannya


adalah menjadi orang terkuat di dunia. Keberadaannya
sendiri sudah menakutkan, tetapi bukankah seluruh
Gunung Hua tempat dia berada sekarang menunjukkan
pertumbuhan yang luar biasa juga?

Namun karena pengemis yang satu itu, dia hampir


memiliki hubungan dendam dengan Gunung Hua, yang
nantinya akan menjadi sekte nomor satu di dunia.

Namun, Hong Dae-gwang-lah yang mampu menangani


semuanya hingga sebanyak ini. Jika kata itu sampai ke
telinga Pemimpin Sekte, Jong Pal akan diikat pada hari itu
juga dan akan dipersembahkan ke Gunung Hua sebagai
penghormatan.
"Hahaha. Naga dari Gunung Hua. Bukankah kau seorang
pengemis juga dulu? Jadi kau ......." -ucap Hong Dae-
gwang

"Aku masih terlalu muda waktu itu." –ucap Chung Myung

Hong Dae-gwang melemparkan gelas di tangannya ke


arah Jong Pal. Jong Pal tersentak menjauh dari kaca
gelas yang berterbangan.

"Serikat pengemis mengajarimu berkali-kali untuk melihat


dengan benar di mana kau menginjak ketika berjalan
sehingga kau tidak akan mendapat masalah! Kau! Kau!" –
seru Hong Dae-gwang

Kemarahan Hong Dae-gwang yang nyaris membuat


matanya terbalik membuat bahu Jong Pal bergetar.

'Tidak, apa sebetulnya salahku ......?' –batin Jong Pal


Bukankah itu sesuatu yang wajar untuk memukuli seorang
pengemis malas dan tidak melakukan pekerjaannya
dengan benar?

'Tidak. Sejujurnya, aku bahkan tidak ingat tentang apa


yang aku lakukan waktu itu.' –batin Jong Pal

Dia ingat nama Cho Sam dan wajah masa lalunya ketika
dia masih muda secara samar-samar. Tapi dia tidak
begitu ingat siapa orang itu. Ada lebih dari lima pengemis
dengan usia yang sama waktu itu, bagaimana dia bisa
mengingat masing-masing dari mereka?

Tapi dari semua hal, dia dipukuli oleh Jong Pal, dan dari
semua hal, dia sekarang menjadi Chung Myung, Naga
dari Gunung Hua.

Jika keberuntungan memang nyata, pasti ada batasnya.


Tapi keberuntungan yang dia dapat terlalu banyak.
Meski banyak ketidak adilan telah terjadi, dia tidak bisa
protes.

Hong Dae-gwang, seorang pengemis tujuh-simpul dan


salah satu calon Pemimpin Sekte, menatapnya seperti
penuh amarah.

Hong Dae-gwang, yang menggertakkan giginya sambil


menatapnya, menghela nafas dalam-dalam. Kemudian,
dia menatap Chung Myung dengan senyum di wajahnya
lagi.

"Haha. Naga Gunung Hua yang sekarang menjadi


seorang dermawan tidak akan mempermasalahkan masa
lalu, kan?" –ucap Hong Dae-gwang

"Aku hanya seorang pengemis ketika dia memukulku


dulu." –ucap Chung Myung

"……."
Mata Hong Dae-gwang bergetar.

"Jika ... jika kau memikirkannya, bukankah kita adalah


keluarga?" –ucap Hong Dae-gwang

"Hah?" –sontak Chung Myung

"Jika kau dulu tinggal bersama kami di sarang pengemis,


itu berarti Kau adalah anggota Serikat Pengemis, dan
dapat dikatakan bahwa kami adalah keluargamu." –ucap
Hong Dae-gwang

Kemudian Chung Myung menatap Hong Dae-gwang


dengan mata terbelalak.

Tentu saja, Hong Dae-gwang juga menghindari


tatapannya karena dia tahu logika ini tidak masuk akal.

"Hmm, hmm. Bagaimanapun, itu adalah masa lalu, dan


dia pasti banyak merenung hari ini, jadi mari kita minum
dengan dingin dan melepaskannya." –ucap Hong Dae
Gwang

"Heum." –balas Chung Myung

Chung Myung melirik Jong Pal seolah dia tidak


menyukainya.

"Jika aku mengikuti keinginanku, mungkin aku akan meng-


BAMMM kalian!" –gumam Chung Myung

Dengan gumaman pelan, Jong Pal bergidik dan


menundukkan kepalanya.

"Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan keluar


dari sarang itu dan menghancurkan semua pengemis
nanti." -ucap Chung Myung

Kali ini, Hong Dae-gwang tersentak.


Itu karena Hong Dae-gwang tahu betapa kuat, gigih,
kekuatan menghancurkannya, dan betapa kejamnya
orang ini, jadi kata-katanya terdengar begitu serius.

Chung Myung menoleh sedikit dan menatap Gu Chil, yang


mengeras seperti batu.

"Tapi aku akan mengecualikan dia." –ucap Chung Myung

"Hah?" –sontak Gu Chil

"Dia membantuku. Berkat dia, aku bisa datang jauh-jauh


ke Gunung Hua." –ucap Chung Myung

Kabar baik yang tak terduga membuat Hong Dae-gwang


menatap Gu Chil dengan gembira.

"Siapa namamu?" –tanya Hong Dae-gwang

"Gu-Gu-Gu Chil." –ucap Gu Chil terbata-bata


"Gu Chil ya? Ya, ya! Kerjamu bagus sekali!" –ucap Hong
Dae-gwang

Dan dalam situasi tak terduga ini, jiwa Gu Chil hampir


melayang.

Pertama-tama, Hong Dae-gwang bukanlah seseorang


yang akan melihat orang selemah Gu Chil. Dia adalah
eksistensi yang begitu kuat sehingga dia bahkan tidak
perlu bertukar kata sama sekali terhadapnya.

Chung Myung menyeringai pada Gu Chil.

Para anggota Serikat Pengemis, yang telah berkumpul


telah menyadari bahwa situasi ini sudah diluar kendali dari
tangan mereka yang sedang duduk dan makan.

Dan orang-orang yang datang bersamanya sedang duduk


di pojok dan makan dengan santai.
Tapi ...... Gu Chil tidak bisa.

"...Kupikir aku akan sakit perut." –gumam Gu Chil

"Kenapa?" –tanya Chung Myung

"T-Tidak……." –balas Gu Chil

Gu Chil menatap kosong ke arah Chung Myung.

'Apakah ini benar-benar Cho Sam yang dulu kukenal?' –


batin Gu Chil

Bahkan sebelum keluar dari sarang, dia pikir dia agak


aneh, ternyata dia lebih aneh dari sebelumnya.

Kemudian Chung Myung mengambil botol itu dan


menuangkannya ke dalam gelas Gu Chil.

"Hei kau." –panggil Chung Myung


"Ya?" –sahut Gu Chil

Kemudian dia tersenyum dan berbicara dengan suara


yang tenang.

"Apakah kau ingin bergabung dengan Gunung Hua?" –


tanya Chung Myung

"H-Hah?" –sontak Gu Chil

Gu Chil bertanya balik dengan ekspresi kosong di


wajahnya.

"Kau ingin aku datang ke Gunung Hua?" –tanya Gu Chil

"Tidak, apakah kau ingin keluar dari Serikat Pengemis dan


bergabung dengan Gunung Hua?" –balas Chung Myung

"……."
Mendengar jawaban Chung Myung, Gu Chil membeku
dengan mata terbuka lebar.

'Apakah dia benar-benar gila?' –batin Gu Chil

Bagaimana dia bisa mengatakan itu di hadapan Hong


Dae-gwang?

Bukankah mengubah sekte milik seseorang adalah


masalah besar?

Ketika Gu Chil menoleh dengan kaku dan menatap Hong


Dae-gwang, Chung Myung tertawa lagi.

"Tidak ada yang perlu diperhatikan. Tidak akan ada


masalah di Serikat Pengemis hanya karena kau ingin
pindah. Benar kan?" –ucap Chung Myung

"Hah? Tentu saja, tentu saja. Sebaliknya, kita bisa lebih


dekat. Hahahaha." –balas Hong Dae Gwang
Hong Dae-gwang tersenyum cerah dan menganggukkan
kepalanya.

Chung Myung mengangguk dan menambahkan.

"Aku sudah berpikir, tetapi tidak banyak yang bisa aku


lakukan untuk membantumu jika kau masih berada di
Serikat Pengemis. Jadi jika pikiranmu berubah, datanglah
ke Gunung Hua. Maka aku pasti akan membesarkanmu
untuk menjadi seorang master." –ucap Chung Myung

Kata master menembus telinga Gu Chil.

Sungguh usulan yang menggiurkan.

Tapi dia ingat momen saat....

Ekspresi putus asa dari murid-murid Gunung Hua yang


duduk di kiri dan kanan Chung Myung.
'Jangan datang kesini! Jangan datang, brengsek!' –batin
murid gunung hua

'Disini adalah neraka!' –batin murid gunung hua

'menjadi pengemis lebih baik. Seorang pengemis seratus


kali lebih baik!' –batin murid gunung hua

'Apakah kepalamu kuat?' –batin murid gunung hua

Baru setelah Gu Chil terlihat serius, dia ingat apa yang


baru saja didengar Baek Chun.

- Kau keparat! Karena kau, hah! Gunung Hua menjadi


korban sekarang karena ulahmu!

"……."

Dia tidak tahu persis apa yang terjadi, tapi dia pasti bisa
menebak bahwa Gunung Hua bukanlah tempat yang
menyenangkan.
Gu Chil dengan cepat melambaikan tangannya.

"T- Tidak. Aku akan tinggal di Serikat Pengemis." –ucap


Gu Chil

"Kenapa?" –tanya Chung Myung

Chung Myung memiringkan kepalanya seolah dia tidak


mengerti.

"Apakah kau suka hidup sebagai pengemis?" –imbuh


Chung Myung

"…Ya lagipula tidak seburuk itu." –balas Gu Chil

Gu Chil tergagap dan melanjutkan kata-katanya.

"Senang jika aku bisa menjadi seorang master, tapi.... Aku


bangga menjadi salah satu dari Serikat Pengemis.......
Benar, aku bangga akan hal itu. Aku ingin hidup dengan
integritas di Serikat Pengemis." –ucap Gu Chil

Hong Dae-gwang, yang mendengarkan di sebelahnya,


mengangguk senang.

"Hahahaha, temanmu sepertinya lebih memilih Serikat


Pengemis daripada Gunung Hua." –ucap Hong Dae-
gwang

"Aku tidak mengerti. Apa bagusnya menjadi pengemis?" –


ucap Chung Myung

Ketika Chung Myung mengerutkan kening dan


mengungkapkan rasa ingin tahu, Sahyung melontarkan
sepatah kata pun.

"Aku mengerti." –ucap murid gunung hua

"Aku juga." –ucap murid gunung hua


Menjadi pengemis lebih baik." –ucap murid gunung hua

Tatapan murung Chung Myung beralih ke mereka. Semua


orang membuang muka dalam sekejap dan menatap jauh.

"Baiklah!" –seru Hong Dae-gwang

Hong Dae-gwang mulai menyelesaikan situasi.

"Jadi, Naga Gunung Hua sekarang berhutang pada Gu


Chil?" –tanya Hong Dae-gwang

"Ya." –balas Chung Myung

"Jadi kau ingin membantunya, namun kau tidak bisa


karena tempatnya jauh dan dia berada di dalam Serikat
Pengemis. sehingga kau ingin membawanya ke Gunung
Hua?" –tanya Hong Dae-gwang

"Betul sekali." –balas Chung Myung


"Jika begitu. Aku akan membawa orang ini ke Cabang
Huayin." -ucap Hong Dae-gwang

Hong Dae-gwang tertawa terbahak-bahak.

"Karena kau sangat menyukai anak ini, bukankah itu


menyelesaikan masalah, bahkan jika dia bukan murid
Gunung Hua?" -ucap Hong Dae-gwang

"Hmm."

"Jika kau mau, aku bisa mengambilnya sebagai muridku."


-ucap Hong Dae-gwang

"……."

Chung Myung, yang telah mendengarkan, memiringkan


kepalanya.

Sementara itu di dalam batinnya.


'Apa untungnya menjadi muridmu?' –batin Chung Myung

Hong Dae-gwang, yang membaca artinya dari


ekspresinya, dengan cepat mengubah topik pembicaraan.

"Yah, bukankah itu akan memudahkanmu untuk


memanggilnya ke Gunung Hua?" -ucap Hong Dae-gwang

"Oh, benar juga." –ucap Chung Myung

Jika dia sedikit terlambat, dia akan dipermalukan di depan


para pengemis.

Hong Dae-gwang dengan cepat mengakhiri situasi ini


dengan senyuman.

"Hahaha. Ya! Kalau begitu ayo kita lakukan." –ucap Hong


Dae-gwang

Hong Dae-gwang menepuk bahu Gu Chil lagi.


Gu Chil, sementara itu, merasa benar-benar terganggu.

Dia pikir dia bertemu dengan seorang teman lama, tetapi


tiba-tiba, Wang Cho dipukuli, dan sekarang dia pergi ke
Cabang Huayin.

Baginya, yang telah menjadi pengemis dua simpul biasa


sampai beberapa waktu yang lalu, ini benar-benar seperti
keberuntungan Langit dan Bumi.

"B- Bisakah aku benar-benar melakukan itu?" –ucap Gu-


chil

"Tentu saja, itu bukan apa-apa mengingat pencapaianmu


saat ini." –ucap Hong Dae-gwang

"Terimakasih……." –balas Gu Chil

Kemudian Chung Myung mengerutkan kening.


"Apa maksudmu? Ini bukanlah hadiah. Jika kau
mengatakan itu pencapaian, kau seharusnya memberinya
hadiah terpisah." –ucap Chung Myung

"... i- itu benar." –ucap Hong Dae-gwang

"Jangan mencoba menyeka mulutmu, dan beri makan


daging kepada muridmu dengan benar." –ucap Chung
Myung

"Jangan khawatir, aku akan membuatnya makan daging


hingga mereka muak makan daging selama sisa
hidupnya." –ucap Hong Dae-gwang

Hong Dae-gwang tersenyum senang.

'Berkat orang ini, semuanya berjalan lebih baik.' –batin


Hong Dae-gwang

Serikat Pengemis sekarang mengawasi Gunung Hua.


'Gunung Hua pasti akan menjadi sekte yang
mengguncang Kangho.' –batin Hong Dae-gwang

Penting untuk menjaga hubungan baik dengan orang-


orang seperti itu.

Naga Gunung Hua, inti dari Gunung Hua, tampaknya


peduli dengan Gu Chil, jadi akan sangat bermanfaat bagi
Serikat Pengemis jika keduanya bisa disatukan.

Dengan pemikiran itu, rasanya seperti menyembelih


beberapa sapi sekaligus, bukan?

Tapi kata-kata Chung Myung belum berakhir.

"Dan." –ucap Chung Myung

"Ya?" –sahut Gong Dae-gwang

"Tolong bawa dia juga." –ucap Chug Myung


"…dia?" –tanya Gong Dae-gwang

"Dia." –ucap Chung Myung

Chung Myung mengarahkan dagunya ke Jong Pal.

Karena pekerjaannya tampaknya telah selesai dengan


baik, Jong Pal yang sedikit lega, mengriyitikan
ekspresinya agi.

tanya Hong Dae-gwang.

"…Apa ada yang salah dengan dia?" –ucap Hong Dae


Gwang

"Oh, jangan khawatir. Apa menurutmu aku akan


memukulnya lagi ?" –ucap Chung Myung

'Eh.' –batin Hong Dae Gwank


Chung Myung mengangkat bahu saat melihat
ketidakpercayaannya itu.

"Yah, aku hanya mencoba untuk sering bertemu


dengannya. Aku pikir dia memiliki posisi yang bagus, dan
aku pikir dia akan dapat menangani pekerjaanku dengan
cepat mulai sekarang. Aku tidak berpikir akan ada
masalah." –ucap Chung Myung

"……."

"Jadi. Tolong! Tolong bawa dia. Tolong!" –ucap Chung


Myung

Melihat mata melotot Chung Myung, Hong Dae-gwang


tersenyum senang.

'Aku seharusnya tidak pernah memiliki dendam terhadap


orang ini.' –batin Hong Dae-gwak

Sungguh luar biasa bahwa seseorang bisa begitu gigih.


"Jadi mereka berdua datang ke Huayin setelah kompetisi,
kan?" –ucap Chung Myung

"…Aku rasa begitu." –balas Hong Dae Gwak

Chung Myung tersenyum dan menatap Gu Chil.

"Semoga kita sering bertemu." –ucap Chung Myung

"Y-Ya." –batin Gu Chil

"Dan." –ucap Chung Myung

Kepalanya berputar ke satu sisi.

"Mari kita bertemu Wang Cho lebih sering juga." –ucap


Chung Myung sambil tersenyum jahat

"……."
"Baiklah." –ucap Chung Myung

"……."

Ada jalan yang kokoh di depan masa depan Gu Chil.

Dan pada saat yang sama, itu adalah saat ketika neraka
terbentang di masa depan Jong Pal.

Anda mungkin juga menyukai