Anda di halaman 1dari 6

“Bang udah lama nunggunya ?

” Ucap Hangyul yang baru saja sampai di halte bus dekat


kampusnya.

Yang ditanya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

“Nggak kok, saya juga baru nyampe” ucap Seungyoun.

“Jadi mau makan dimana nih bang ?” Tanya Hangyul

“Ada deh, bukan restaurant terkenal. Tapi saya suka banget sama menu makanannya,
langganan saya setiap hari” jawab Seungyoun

Hangyul hanya mengangguk paham, sebenarnya Hangyul ingin mengajak Seungyoun ke


restaurant milik ayahnya. Bahkan Ia sudah merencanakan untuk menyewa restaurant itu agar
Ia bisa makan malam berdua saja dengan Seungyoun, tapi bukankah itu terlalu terburu-buru
jika langsung mengajak ke tempat mahal seperti itu ?

Bus sudah tiba, Seungyoun mengajak Hangyul untuk masuk. Untunglah tidak terlalu ramai
sehingga Seungyoun dan Hangyul masih bisa mendapatkan tempat duduk.

Hangyul juga bingung, Seungyoun mau mengajaknya makan dimana. Hangyul menatap
jalanan yang masih ramai dengan kendaraan dan gemerlap lampu-lampu di jalanan.

Hanya hening yang menemani mereka, tidak banyak percakapan yang terjadi, keduanya
sama-sama menikmati keheningan yang terjadi.

Bagi Hangyul, Seungyoun itu sempurna banget. Seungyoun bukan sosok yang aktif di
berbagai kegiatan kampus, tapi Ia mampu menyihir sekelilingnya untuk selalu terpaku
dengan kharisma yang ada pada dirinya.

Seungyoun hanya aktif di UKM Musik dan Basket, Namun bisa membawa namanya terkenal
hingga ke seluruh penjuru kampus. Seungyoun tuh terlalu baik banget, social butterfly juga.
Jadi tak heran jika banyak yang dekat dengan Seungyoun atau mengidamkan Seungyoun
menjadi seorang tambatan hati, tak terkecuali Hangyul yang sudah menaruh hatinya saat
menjadi mahasiswa baru.

Hangyul ingat sekali saat tidak sengaja bertemu dengan Seungyoun di minimarket dekat
kampusnya, Hangyul selalu turun di minimarket kampus karna tidak ingin orang-orang
melihat mobil orangtuanya yang terlampau mewah itu, jadi Ia selalu menyuruh sopirnya
untuk menurunkannya sedikit lebih jauh dari kampusnya.

Saat itu Hangyul sangat Haus, sehingga memutuskan mampir ke minimarket untuk membeli
minuman, disanalah kali pertama Hangyul bertemu dengan Seungyoun.

Ia melihat Seungyoun yang sedang menenggak minumannya, ntah mengapa Seungyoun


tampak seperti seorang idol yang sedang melakukan syuting iklan minuman di hadapannya.
Hangyul dibuat terperangah karna cara minum Seungyoun yang sangat keren pikirnya.
Mungkin saat itu Hangyul juga menyadari Ia sudah terpikat dengan Seungyoun sejak
pandangan pertama.
Namun rasa cintanya tidak pernah diungkapkannya, Hangyul memilih untuk memperhatikan
Seungyoun dari jauh, tidak berani untuk mengajak berkenalan atau sekedar berbasa basi.
Hangyul terlalu cupu untuk melakukan pendekatan dengan katingnya itu.

Hangyul masih tidak menyangka bisa sedekat ini dengan Seungyoun, duduk berdua di dalam
bus sambil menikmati keheningan bersama. Hangyul bahkan tidak pernah membayangkan
semuanya akan terjadi dengan seindah ini.

“Mikir apa sih, sampe senyam senyum gitu ?” Tanya Seungyoun tiba-tiba.

Hangyul langsung menghentikan pemikirannya dan kembali menyadarkan dirinya.

“Ah nggak bang, tadi diluar ada ..” hangyul berfikir keras untuk mencari alasan yang masuk
akal

“Ada apa ?”

“Nah ada boneka mampang bang, ya ampun lucu banget, makanya gue senyam senyum”
ucap Hangyul dengan tertawa awkward berharap Seungyoun percaya dengan alasan
bodohnya ini.

“Oh, Haha kirain kamu kenapa senyam senyum gitu”

“Hehe iya bang. Gue lagi mikirin aja gimana kalo gue sama temen-temen gue cosplay jdi
boneka mampang, pasti lucu banget HAHA makanya gue senyam senyum gitu.” Ucap
Hangyul sambil kembali tertawa dan memukul pelan Seungyoun.

Seungyoun ikut tersenyum saat melihat Hangyul yang tertawa dengan suara husky khas
miliknya.

Akhirnya mereka turun di halte bus. Tempat ini tidak asing bagi Hangyul, ini kan halte di
dekat rumah Seungyoun.

“Leh tunggu bang, ini bukannya halte dket rumah lo ?”

Seungyoun mengangguk, membenarkan pertanyaan Hangyul.

“Oh tempat makannya di dekat sini ya bang ?”

“Iya gak jauh dari sini. Ayo cepet sebelum tutup” ajak Seungyoun. Hangyul pun berjalan
menyamakan langkah Seungyoun yang sangat cepat itu.

Setelah 10 menit mereka pun akhirnya sampai.

“Ini restaurantnya bang ?” Tanya Hangyul yang heran, karna ini tidak seperti restaurant tapi
ini rumah orang.

Seungyoun hanya terkekeh dan menarik Hangyul untuk masuk. Seungyoun mengetuk pintu
rumah itu perlahan. Pintu pun dibuka oleh seorang wanita paruh bayah dengan senyum yang
terulas pada wajahnya.
Seungyoun langsung memeluk wanita itu dan memberikan kecupan di keningnya.

“Kenalin ini Mama saya” ucap Seungyoun yang memperkenalkan Mamanya kepada
Hangyul.

Hangyul hanya terdiam, tak percaya Jika ternyata dia diajak makan malam bersama keluarga
Seungyoun, kalau tau begini Ia pasti menggunakan baju yang lebih pantas.

Hangyul pun tersenyum kaku dan bersalaman dengan wanita yang di panggil Mama oleh
Seungyoun itu.

“Ini nak Hangyul ya ? Wah ayo masuk-masuk itu Dohyon udah nunggu di meja makan” ajak
Mama Seungyoun. Hangyul pun mengangguk paham.

Sebelum masuk Hangyul mencium aroma tubuhnya untuk memastikan tubuhnya tidak bau.
Untunglah Hangyul selalu membawa parfurm kemanapun Ia pergi. Hangyul langsung
menyemprotkan parfum mahal miliknya ke seluruh tubuhnya.

Saat masuk ke rumah Seungyoun, Hangyul melihat beberapa foto yang terbingkai di ruang
tamunya. Rumah Seungyoun memang tidak sebesar rumah Hangyul, Hanya rumah sederhana
pada umumnya. Tapi Hangyul dapat merasakan kehangatan pada rumah ini.

Hangyul berjalan menuju meja makan, sudah ada bocil yang tersenyum ceria di meja makan
seolah menyambut kedatangan Hangyul.

“Ini Dohyon, adik saya” ucap Seungyoun.

“Hai dohyon” sapa Hangyul sambil tersenyum

“KYAAAA KAK HANGYUL LUCU BANGET” Ucap Dohyon sambil berteriak dan
bertepuk tangan dengan penuh semangat. Suara Dohyon membuat Hangyul kaget karna
terdengar seperti suara lumba-lumba.

“Adek, jangan teriak-teriak kasian Kak Hangyul jadi kaget”

“Sorry Ma, dodot cuma seneng aja” ucap Dohyon.

Dohyon menarik Hangyul untuk duduk disebelahnya. Hangyul menurut dan duduk di
samping Dohyon.

“Maaf ya, tante cuma bisa masak segini aja”

“Ah gapapa tante, ini lebih dari cukup. Harusnya Hangyul yang minta maaf karna udah
ngerepotin tante”

“Kata siapa ngerepotin ? Tante seneng banget tau, apa lagi dodot. Dia sampe tidur siang biar
malem-malem gak cepet ngatuk biar bisa makan malem sama nak Hangyul” ucap Mama
Seungyoun.

Dohyon tersenyum malu, wajahnya sudah memerah karna ucapan mamanya.


Mereka pun menikmati hidangan makan malam tersebut, beberapa kali Mama Seungyoun
melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada Hangyul. Mama Seungyoun juga menceritakan
bagaimana masa kecil Seungyoun dan Dohyon. Hangyul senang karna merasa diterima di
keluarga ini walau mereka baru sekali bertemu.

“Ternyata Kak Hangyul lebih cakep kalo dilihat secara langsung !!” Ucap Dohyon sambil
memandangi wajah Hangyul.

Hangyul hanya tersenyum kaku, jujur saja Ia merasa malu, walau sudah sering mendapatkan
pujian oleh orang-orang tentang ketampanan parasnya, tapi tetap saja Ia masih belum
terbiasa, apa lagi ini dipuji oleh adik Mas Crushnya.

“Muka Kak Hangyul mulus banget, dodot boleh pegang nggak ?” Tanya dodot

Hangyul mengangguk pelan, tangan Dohyon pun bergerak untuk memegan pipi Hangyul
dengan hati-hati.

“Wow !!! Kereen !!!” Dohyon berteriak senang.

“Kak Hangyul ada pacar ?” Tanya Dohyon tiba-tiba

Mata Hangyul membola mendengar pertanyaan Dohyon.

“Heh Heh bocil, sana tidur udah malem. Masih kecil nanya-nanya tentang pacar” ucap
Seungyoun tiba-tiba

“Dih biarin sih bang. Dodot kan cuma mau tau aja” ucap Dohyon sambil menjulurkan
lidahnya untuk mengejek Seungyoun.

“Haha iya gapapa bang. Ah Kak Hangyul belom ada pacar sih, emang kenapa dot ?” Ucap
Hangyul sambil melerai kedua kakak adik yg berseteru ini.

“Nah bagus itu kak !! Kalo gitu Kak Hangyul pacaran sama Bang Seungyoun aja !!! Kasian
tuh jomblo mulu, tampang aja cakep tapi masalah percintaan mah noob bgt !!” Ucap Dohyon
sambil tertawa.

“DODOT !!!” Teriak Seungyoun sambil mengejar Dohyon

Dohyon pun berlari menuju kamarnya sambil menarik Mamanya untuk ikut ke kamar.

“MAMA DODOT TAKUT !! ADA RAKSASA YANG NGEJER DODOT !! IIIIH SEREM
BANGET” dohyon terkekeh puas setelah mengerjai Seungyoun di depan Hangyul.

Seungyoun pun menggelitiki tubuh Dohyon, sampai Dohyon hampir menangis karna ulah
abangnya itu. Setelah puas menjahili Dohyon, seungyoun pun kembali ke meja makan tempat
Hangyul berada.

“Maafin adik saya ya” ucap Seungyoun

“Dih napa minta maaf bang ? Santai aja kali” kekeh Hangyul
“Mulutnya suka gak di rem gitu, asal ceplas ceplos aja” ucap Seungyoun

“Hilih bang, mulut gue juga gitu kok, gapapa gue seneng berarti dohyon nerima gue” ucap
Hangyul

“Oh iya bang udah malem nih, gue mau pulang dulu ya”

“Saya anterin ya” tawar Seungyoun.

Hangyul langsung panik, bingung bagaimana cara menolaknya. Ia takut Seungyoun akan tau
kalo sebenarnya Hangyul berbohong, karna selama ini rumah Hangyul bukan di daerah ini.

“JANGAAAAAAN BANG !!!” Teriak Hangyul. Seungyoun langsung terdiam sambil


menatap bingung

“Eh maksud gue gak usah bang, di deket rumah gue kmaren ada yang dibegal bang. Makanya
gak usah anterin gue”

“Nah justru karna ada yang begal, makanya biar saya yang anterin biar kamu aman”

“NO BANG !!” Ucap Hangyul frustasi

“Aman kok, itu kang begalnya udah kenal sama gue” ucap Hangyul ngasal.

“Maksudnya kamu komplotan sama begalnya ?” Tanya Seungyoun

“ASTAGHA DRAGON BUKAN GITU MAKSUD GUE BANG”

“Tadi katanya kamu kenal sama begalnya”

“Begalnya kenal sama gue, karna gue terkenal karna keberanian gue bang. Jadi mereka takut
sama gue. Nah takutnya kalo lo pulang nganterin gue, ntar malah lo yang dibegal karna lo
pulang sendirian tanpa gue” ucap Hangyul berbohong.

Seungyoun pun mengangguk dan menghantarkan Hangyul kedepan rumahnya.

“Beneran nih ?” Tanya Seungyoun lagi untuk memastikan

“Iya Bang, tenang aja” ucap Hangyul sambil memasang sepatunya.

“Tapi saya gak enak kalo kamu pulang duluan”

“Dienakin aja bang”

“Udah gue pulang dulu ya bang” ucap Hangyul sambil berjalan meninggalkan Seungyoun.

“Hangyul” panggil Seungyoun sekali lagi

Hangyul menatap Seungyoun dengan tatapan malasnya.


“Gue sangat amat yakin pulang sendirian bang, gue juga bukan komplotan begal. Udah ya
mending lo masuk ke rumah aja” ucap Hangyul dengan tatapan jengah

“Saya gak mau ngomong itu” ucap Seungyoun

“Terus mau ngomong apa ?”

“Hati-hati ya” ucap Seungyoun

Hangyul pun jadi salah tingkah dengan ucapan Seungyoun, Hangyul langsung berjalan cepat
meninggalkan rumah Seungyoun.

“Dasar bucin !!! Masa digituin aja langsung lemes sih” ucap Hangyul yang bermonolog
dengan dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai