Anda di halaman 1dari 5

This Love

aaaaaa

akuu aaaaaaaaa

embun yang ada dikaca jendela setelah hujan deras mengguyur begitu deras kota ini masih
membekas dengan memberikan efek buram pada kaca itu. Aku berdiri disana di sisi jendela
sebuah kamar yang masih sangat asing bagiku.

Mata ku mentap kosong keluar jendela, kearah taman bunga yang terbentang luas dihalaman
rumah, tak menyadari sedikitpun betapa indah tumbuhan berwarna-warni itu setelah
pertama kali menginjakkan kaki dirumah asing ini.

Aku tidak tau bagaimana dengan gampangnya aku mengucapkan kata “ya” dengan sangat
mudah pada hal hatiku sangat ingin merontah dan meneriakkan kata “Tidak” sekencang-
kencangnya. Bahkan air mata ku tampak sudah habis setelah aku mengeluarkannya terus-
menerus.

Clek.

Semua perhatianku teralihkan saat pintu tiba-tiba terbuka, aku langsung menunjukan
senyuman yang penuh kepalsuan menyadari seoarang wanita paru baya menghampiriku.

“hyeon-si, apa kau baik-baik saja?” tanyanya dengan penuh ketulusan sambil mengelus pucuk
kepala ku dengan lembut.

Mataku berkedip beberpa kali sambil kembali mengangkat bibir membentuk seulas senyum
masam “gwenchana, ahjuma”

Hembusan nafas berat tampak terdengar dari mulut wanita itu, ia mendekat dan duduk
disampingku. “ahjuma sebarnya tidak ingin melakukan ini semua, ahjuma sebenarnya ingin
membantu tanpa mengharapkan balasan apapun dari appa mu, karan ahjuma dan eomma mu
bersahabat sangat dekat sejak kecil”

“anio, keputusan appa memang benar, tidak ada yang salah. Semua bantuan dari ahjuma
harus ada balasannya, aku sama sekali tidak kebratan dengan ini semua, ti-tidak kebratan
saat ayah memutuskan untuk meminta ku ikut dan bekerja sebagai salah satu pelayan
dirumah ahjuma, yang membuatku sedih hanya kenyataan bahwa aku tidak akan bertemu
dengan appa dan ahjuma dalam waktu yang lama” aku berucap penuh ketulusan dan kejujuran
sambil menahan sekuat tenaga air mata ku yang tampak akan kembali tercurah saat itu.

“kau tidak harus bekerja hyeon, kau hanya perlu tinggal disini sesuka mu, melakukan apa
yang kamu mau, ahjuma akan menganggap mu sebagai anak ahjuma sendiri, meskipun
kenyataannya ahjuma sudah mempunyai sepasang putra dan putri sekarang, tapi apa
salahnya jika memiliki 1 an...”

“tidak!! Tugas ku disini bukan untuk menjadi apa yang ahjuma mau, maaf, tapi aku masih
punya eomma dan appa, ahjuma hanya bisa menganggapku sebagai pelayan sama seperti yang
lain, dan aku juga minta maaf sampai saat ini aku belum melaukan tugas ku sebagaimana
mestinya, karna mungkin perasaan ku masih sangat berat untuk jauh dari keluarga ku, tapi
mulai saat ini aku tidak mau mengecawakan appa dan eomma disana, aku akan melaukan
apapun demi mereka”

Ahjuma mendekat mempersempit jarak dan membawa ku kedalam dekapannya “kau anak
yang baik hyeon, ahjuma hanya bisa berdoa agar eomma mu cepat pulih dan sembuh
sakitnya”

Ahjuma berucap dengan suara bergetar, dan aku hanya bisa tersenyum dan mengamini apa
yang dia katakan.

1 minggu berada dikeluarga jung membuat ku mulai melakukan aktivitas ku sebagaimana


mestinya, menjadi seorang pelayan yang membersihkan rumah dan melayani setiap apa yang
dibutuhkan keluarga ini, hanya saja aku hanya melayani ahjuma dan tuan jung. Kedua anak
mereka katanya sedang berada diluar negeri, yang pertama anak perempuan mereka sedang
berlibur disidney dan yang kedua anak laki-laki mereka sedang melakukan pekerjaan di
negara eropa tepatnya kota paris.

“hyeon, kenapa kau masih disini?” bibi hyeri langsung memasuki kamar ku saat aku sedang
merapikan kamar, wanita paru baya itu adalah seorang kepala pelayan dirumah ini, dan
wanita itu yang mengajarkan aku bagaimana melayani seorang majikan dengan baik, ia sangat
ramah dan memiliki sikap keibuan yang membuatku sangat nyaman.

“eoh, memangnya ada apa bibi?” tanyaku bingung.

“yaampun, apa kau tidak tau hari ini Ny.Seon Jung akan pulang, dan sekarang ia sudah dalam
perjalan dari bandara, cepatlah selesaikan tugas mu dan keluar” Setelah melihat anggukan
kepalaku ia bergegas keluar dari kamar.

Ny.Seon? oh! Dia adalah anak pertama dikeluarga jung, aku ingat sekarang bahwa seon
sedang kuliah kedokteran disebuah universitas swasta elit dikorea dan liburan sepertinya
sudah selesai makanya dia pulang hari ini. Dengan gerakan cepat aku merapikan kamar ku
dan langsung keluar dari kamar.

Kepalaku berputar kesana-kemari saat menyadari bahwa dapur benar-benar sepi, aku
melanjutkan langkah dan buru-buru mendekat kearah para pelayan yang sudah berbaris rapi
didepan pintu utama.

“kemana saja kau?” bisik yuri, seorang gadis muda seumuran ku dengan badan gemuk, ia
adalah anak dari bibi hyeri yang juga bekerja sebagai pelayan dirumah ini, selain memiliki
nafsu makan yang tinggi dia juga memiliki selera humor yang tinggi, aku sampai tak tahan
untuk tertawa terbahak-bahak kala mendengar cerita lucunya.

“aku sedang....” belum sempat menyelesaikan ucapan ku sebuah mobil sedan putih berhenti
didepan pintu utama.

Para pelayan merapikan barisan mereka dan menyelidik setiap tampilan seragam pelayan
mereka, seperti seorang prajurit yang tak mau terlihat buruk didepan komandannya.

Seorang wanita muda dengan tinggi semampai turun dari mobil itu, kulitnya sangat putih dan
bersih dia bagaikan seorang model internasional yang memiliki rupa bagai seorang putri
kerajaan. Mata birunya langsung terlihat mempesona saat ia melepaskan kaca matanya.
Mulutku benar-benar menganga saat mengagumi kecantikan Ny.Seon yang aku lihat
sekarang ini.

“selamat datang Ny.Seon Jung” bibi hyeri membungkuk memberi hormat dan diikuti oleh
seluruh pelayan dirumah itu, saking terkagum-kagum aku sampai lupa untuk membungkuk,
beruntung yuri menyadarkan ku dari rasa kagum itu dan menarik tanganku untuk
membungkuk.

“dia sangat cantik” bisik ku ditelinga yeri, yeri hanya merespon dengan anggukan dan
senyuman.

“Thankyou” seon jung tersenyum rama menaggapi ucapan bibi hyeri, ia kemudian melangkah
anggun dan berhenti tepat didepanku yang berdiri paling ujung di barisan para pelayan. Aku
sampai bisa mencium aroma parfum yang sangat wangi dari tubuhnya dan aku yakin itu tidak
muarh. “aku sangat lelah dan butuh beritirahat, aku sudah menghubungi bibi hyeri
sebelumnya untuk menyuruh kalian agar tidak menyiapkan makanan karna aku sudah mampir
di restoran sebelum kesini, jadi tugas kalian sudah selesai, kalian boleh kembali”

Para pelayan kembali membungkuk dan melakah hendak kedapur “Wait!!” kata yang baru saja
diucapkan Seon Jung seakan menghipnotis para pelayan dan berhenti ditempat dimana
mereka berdiri. “tidak, kalian boleh pergi, kecuali Dia” mata semua orang tertuju pada ku
ketika telunjuk ramping itu menujuj kearah ku.

Aku menunduk dan melangkah dengan ragu kearah seon jung, setelah berdiri didepannya aku
membungkuk bermaksud menunjukkan rasa hormat “tidak tidak, kau tidak perlu
melakukkannya” aku langsung berdiri tegak sambil terus menunduk “sepertinya aku baru
melihat mu, apa kau pelayan baru?” tanyanya penuh wibawa.

“N-Ne”

“ehm, sepertiya eomma dan appa membutuhkan para pelayan muda sekarang. ok. Kembalilah”
sebelum aku pergi seon yu sudah lebih dulu meninggalkan ku dan melangkah menuju lantai
kedua.
Suara deruhan nafas lega keluar dari mulut ku dan aku langsung melangkah cepat
meninggalkan tempat itu.

___

"Na..na..na..na.." Suara senandung itu keluar dari mulut hyeon yang sedang menyiram bunga-
bunga dipekarangan rumah. Wajahnya tampak lebih berseri dari sebelum saat pertama kali
menginjakkan kaki dirumah itu. Ia sepertinya sudah mulai menikmati apa yang ia lakukan
dirumah itu, apa lagi para pelayan yang ada dirumah keluarga Jung sangat rama mereka
selalu memberikan banyak pelajaran ketika hyeon sering melakukan kesalahan.

Waktu itu hyeon pernah ingin masuk kesalah satu kamar ia bermaksud untuk membersihkan
kamar itu, tapi baru saja memegang gangang pintu ia sudah lebih dulu dicegat oleh bibi
hyeri. Yang hyeon dengar dari beliau kamar itu adalah kamar dari putra keluarga jung, dan
dia sangat membenci setiap orang yang masuk kekamarnya tanpa izin, dan yang ia
percayakan untuk membersihkan kamarnya adalah bibi hyeri, jadi bibi hyeri satu-satunya
orang yang bisa masuk kekamarnya selain keluarga jung.

"kelihatannya kau sangat suka dengan bunga"

Hyeon menolehkan keplanya sedetik untuk melihat gadis berisi yang sekarang sedang
berdiri berkacak pinggang disampingnya. Ia hanya membalas ucapan temannya itu dengan
gumaman pelan.

"Oya, apa kau sudah pernah melihat Tuan Kyun Jung?"

"Ehm? Kyun jung?"

"Ne, anak kedua keluarga jung"

"Oh, tentu saja, fotonya ada dimana-mana"


"Ani, maksudku secara langsung"

"Tentu saja belum, aku baru berada seminggu lebih disini" ucap hyeon ketika ia melangkah
mematikan keran air yang baru saja dipakainya.

Anda mungkin juga menyukai