Anda di halaman 1dari 1

“Apakah kamu terkantuk-kantuk, Moggallana, apakah kamu terkantuk-kantuk?

” – “Ya, Yang
Mulia.” –
1. “Bila demikian, Moggallana, pada pemikiran apapun rasa ngantuk kamu alami, kamu jangan
memberi perhatian pada pemikiran itu dan jangan tinggal pada pemikiran itu. Dengan
melakukan hal itu, rasa ngantukmu mungkin akan hilang.
2. “Tetapi apabila, dengan melakukan begitu rasa ngantukmu belum juga hilang, maka kamu
harus merenungkan kembali Ajaran yang sudah kamu dengar dan pelajari, kamu harus
merenungkan dan menyelidikinya dengan seksama di dalam pikiranmu. Maka, dengan
melakukan hal itu, rasa ngantukmu mungkin akan hilang.
3. “Tetapi apabila, dengan melakukannya rasa ngantukmu belum juga hilang, maka kamu harus
mengulanginya dengan mendetail Ajaran yang sudah kamu dengar dan pelajari. Maka, dengan
melakukan hal itu, rasa ngantukmu mungkin akan hilang.
4. “Tetapi apabila, dengan melakukannya rasa ngantukmu belum juga hilang, maka kamu harus
menarik kedua cuping telingamu dan menggosok tungkai lenganmu dengan tanganmu. Maka,
dengan melakukan hal itu, rasa ngantukmu mungkin akan hilang.
5. “Tetapi apabila, dengan melakukannya rasa ngantukmu belum juga hilang, maka kamu harus
berdiri dari tempat dudukmu, dan setelah membasuh matamu dengan air,
kamu harus melihat sekelilingmu ke segala penjuru dan ke atas melihat bintang-bintang dan
konstelasi-konstelasi. Maka, dengan melakukan hal itu, rasa ngantukmu mungkin akan hilang.
6. “Tetapi apabila, dengan melakukannya rasa ngantukmu belum juga hilang, maka kamu harus
memberikan perhatian pada persepsi cahaya, pada persepsi siang (terang): dari siang sampai
malam, dari malam sampai siang. Demikian dengan pikiran jernihmu dan tidak tertutupi, kamu
harus mengembangkan sebuah pikiran yang penuh dengan
kecermelangan. Maka, dengan melakukan hal itu, rasa ngantukmu mungkin akan hilang.
7. “Tetapi apabila, dengan melakukannya rasa ngantukmu belum juga hilang, maka dengan
indera-indera yang kamu arahkan ke dalam dan pikiranmu yang tidak berkeliaran ke luar, kamu
harus berdiri dan berjalan, menjadi sadar dalam setiap gerakan mondar-mandirmu. Maka,
dengan melakukan hal itu, rasa ngantukmu mungkin akan hilang.
8. “Tetapi apabila, dengan melakukannya rasa ngantukmu belum juga hilang, maka kamu
boleh, dengan penuh sadar dan sepenuhnya waspada, berbaring dengan sikap seperti singa,
menghadap ke arah kananmu, meletakkan kaki di atas Kaki satunya, mempertahankan dalam
pikiranmu pemikiran yang berkembang; dan begitu terjaga, kamu harus segera bangkit dan
berpikir, ‘Aku tidak boleh bermanja di dalam kenyamanan istirahat dan berbaring, di dalam
kenikmatan tidur.’
“Demikianlah, Moggallana, kamu harus melatih pikiranmu
sendiri.” - Anguttara Nikaya VII, 58

Anda mungkin juga menyukai