Anda di halaman 1dari 7

Contoh 4.

8:

Tempatkanlah angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 dalam lingkaran-lingkaran pada Gambar 4.10, sehingga


jumlah tiga bilangan pada setiap sisi segitiga sama dengan 12.

Pada Kegiatan Belajar 1, contoh soal ini telah diselesaikan dengan cara menduga secara acak.

Sekarang, kita akan menvelesaikannya dengan menduga secara sistematis,

sehingga menjadi lebih cepat.

Langkah 1, memahami soal.

Setiap bilangan harus digunakan untuk mengisi lingkaran, agar jumlah bilangan

pada setiap sisi segitiga sama dengan 12.

Strategi pemecahannya dengan menduga secara sistematis

Langkah 2, merencanakan pemecahan

Menempatkan 1 pada salah satu sudut(pojok segitiga, maka jumlah dua bilangan

pada kaki-kaki sudut itu masing-masing harus 11, selanjutnya memilih bilangan-

bilangan lainnya dan menempatkannya pada lingkaran lainnya. Jika tidak benar,

memilih bilangan lain untuk ditempatkan pada pojok segitiga.

Langkah 3, melaksanakan rencana.

Jika 1 ditempatkan di salah satu pojok, maka jumlah dua bilangan pada kaki-kaki

sudut itu harus 11. Tetapi, hanya 5 + 6 =11 dan jumlah dua bilangan lainnya tidak ada

yang berjumlah l1. Jadi tidak mungkin 1 ditempatkan pada pojok (Gambar 4.11).
:

Jika 2 ditempatkan di salah satu pojok, maka junmlah dua bilangan pada laki-laki

sudut itu harus 10. Tetapi, hanya 4 + 6 =10 dan jumlah dua bilangan lainnya tidak ada

yang berjumlah 10. Jadi tidak mungkin 2 ditempatkan pada pojok (Gambar 4.12).

Jika 3 ditempatkan di salah satu pojok, maka jumlah dua bilangan pada kaki-kaki

sudut itu harus 9. Tetapi, hanya 4 + 5 =9 dan jumlah dua bilangan lainnya, kecuali 3.

tidak ada yang berjumlah 9. Jadi tidak mungkin 3 ditempatkan pada pojok (Gambar

4.13).

Jadi, angka-angka 4, 5 dan 6 harus ada di pojok, sehingga diperoleh 5 +1+6=

4+3+5 =4+3 +5 = 12, seperti pada Gambar 4.14.

Langkah 4, memeriksa kembali

Jumlah bilangan-bilangan pada tiap sisi sama dengan 12. Ternyata strategi

menduga secara sistematis lebih bisa dipertanggung jawabkan penalarannya.

Contoh 4.9: (Strategi penggunaan tabel/daftar yang terorganisir)


Berapakah banyaknya cara menukarkan uang kertas Rp 2.500,00 dengan uang

seratusan, limaratusan, atau seribuan rupiah?

Langkah 1, memahami soal.

Dari soal tersebut dapat dipahami bahwa (i) tak ada ketentuan banyaknya uang

tersedia untuk menukar uang kertas dan (ii) uang seratusan, limaratusan dan seribuan

tidak perlu semua digunakan, misalnya hanya dengan 25 seratusan saja, atau dengan 2

seribuan dan 1 limaratusan.

Langkah 2, menyusun perencanaan.

Untuk menghitung banyaknya cara penukaran yang mungkin, maka perlu disusun

tabel yang berisi kemungkinan penukaran yang terjadi. Agar perhitungan lebih teliti,

maka dapat mempertimbangkan penukaran dengan (i) tanpa uang seribuan, (ii) satu

uang seratusan, dan (11) dua uang seribuan.

Langkah 3, melaksanakan rencana.

Pertama, jika penukaran tanpa menggunakan uang seribuan, maka cara penukaran

tampak seperti Tabel 4.5 (a). Penukaran dengan menggunakan 1 uang seribuan tampak

pada Tabel 4.5 (b) dan penukaran dengan menggunakan 2 uang seribuan tampak pada

Tabel 4.5 (c). Jadi terdapat 6+4+2= 12 cara penukaran uang Rp2.500,00 dengan uang

seribuan, limaratusan, atau seratusan.

Langkah 4, memeriksa kembali.

Tabel 4.5 telah disusun secara sistematis dengan mempertimbangkan banyaknya

seribuan, banyaknya limaratusan yang masing-masing disusun mulai dari nol, sehingga

semua cara penukaran telah masuk dalam tabel


Contoh 4. 10: (Strategi penggunaan penalaran langsung)

Ida menggunakan kalkulatornya untuk mengalikan bilangan-bilangan asli

berturutan. la melakukan perkalian 1 x2x3x4x5 dan n hasilnya 120, terdapat 1 angka nol di

bagian akhir hasilkalinya. la mencoba melakukan perkalian 1x2×3x4x5x6x7x8x9xn

yang hasilnya tampak 3628800, terdapat 2 angka nol di bagian akhir dari hasilkalinya.

la bertanya, berapakah banyaknya angka nol di bagian akhir dari perkalian 100 bilano

asli pertama, yaitu 1x2x3x4x ... x98x99x100 (perkalian semacam disebut 100 faktorial

dan ditulis 100!). Tetapi lda tak dapat melakukan dengan kalkulatornya. Dapatkah And.

membantu Ida?

Langkah 1, memahami soal.

Pada perkalian 1 x 2 x 3 x4 x... x 98 x 99 x 100 (atau 100!) harus ditentukan

banyaknya angka nol pada hasil kalinya.

Langkah 2, menyusun perencanaan.

Perhatikan 1×2×3x4x5 = 1x3x4x(2x5) = 1x3x4x(10) = 120 yang mempunyi

satu faktor 10, sehingga mempunyai satu angka 0 di bagian akhirnya. Hal seperti ini untk

1×2x3x4x5x6x7x8x9x10 = 1x3x4x6x7x8x9x(2x5×10) = 1x3x4x6x7×8x9x(100)

=36.288x100, yang mempunyai dua faktor 10, sehingga mempunyai dua angka 0 di

bagian akhirnya. Jadi banyaknya angka 0 dari 100! sama dengan banyaknya faktor 10

dalam 100!. Karena 10 = 2 x 5, maka kita perlu menentukan banyaknya faktor-faktor 5

dan 2 yang termuat dalam 100!. Hasilkali setiap pasangan 2 dan 5 ini akan menghasilkan

satu 0 di bagian akhirnya.

Langkah 3, melaksanakan rencana.

Banyaknya faktor 5 dalam 100! terdapat pada kelipatan 5, yaitu: 5, 10, 15, 20, 25,

30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, 75, 80, 85, 90, 95 dan 100. Dari bilangan kelipatan

5 tersebut ada bilangan yang memuat dua faktor 5, yaitu: 25, 50, 75 dan 100. Jadi

banyaknya faktor 5 dalam 100! adalah 24. Karena banyaknya faktor 2 dalam 100! lebih

dari 24, maka banyaknya angka 0 dalamn hasil 100! adalah 24.

Langkah 4, memeriksa kembali.

Karena 5 = 125, maka tidak mungkin ada bilangan asli kurang dari 101 yang

mempunyai 3 faktor 5. Banyaknya faktor 2 dalam 100! jelas lebih dari 24, karena
banyaknya bilangan asli genap (saja) yang tidak lebih dari 100 ada 50. Kita dapat

mengembangkan soal ini dengan menanyakan banyaknya angka nol di bagian akhir dari

hasilkali 1000!, hasilkali 100 bilangan asli genap pertama atau hasilkali 100 bilangan

asli gasal pertama.

Contoh 4.11: (Strategi menerapkan rumus yang sesuai)

Marno menyusun batang korek api menjadi bangun-bangun persegi seperti

Gambar 4.15. la memerlukan 67 batang korek api untuk membentuk bangun-bangun

persegi pada suku terakhir dari barisan seperti pada Gambar 4.15. Berapakah banyaknya

batang korek api yang ia perlukan untuk membentuk semua suku dari barisan tersebut?

Langkah 1, memahami soal.

Pada Gambar 4.15, kita mengetahui bahwa barisan persegi-persegi yang dibuat

Marno menggunakan batang korek api berturut-turut 4, 7, 10, 13,.., 67. Karena Marno

menggunakan 67 batang korek api untuk membentuk suku terakhinya. Kita harus

menghitung banyaknya korek api yang digunakan Marno untuk membentuk

suku dari barisan tersebut.

Langkah 2, menyusun perencanaan.

Kita akan mencari banyaknya batang korek api yang digunakan untuk menyusun

semua persegi tersebut, berarti kita harus menjumlah semua suku dari barisan tersebut,

yaitu: 4 +7+ 10 + 13 +... +67. Hal seperti ini, kita pernah menyelesaikannya pada

Contoh 4.4 masalah Gauss, sehingga soal ini dapat diselesaikan seperti menyelesaikan

Contoh 4.4 tersebut. Selain itu, barisan tersebut adalah suatu barisan aritmetika yang
bedanya b=3 dan suku ke n aadalah Un=a+ (n-1)b, dengan a = 4, dan u, =67, sehingga

n dapat dicari.

Langkah 3, melaksanakan rencana.

Banyaknya suku dari barisan itu dicari sebagai berikut.

un=a+(n-1)6

67 = 4 + (n–1)3

n=22

Dengan cara seperti cara Gauss, jumlahan 4 t 7 + 10 + 13 + ... + 67 dicari sebagai

berikut.

Karena banyaknya suku ada 22, maka terdapat 11 pasangan dua suku yang

jumlahnya 71, sehingga 4 + 7 + 10+ 13 +.. . +67= l1 x 71 =781.

Jadi banyaknya batang korek api yang digunakan Marno untuk membentuk barisan tersebut adalah
781 batang.

Langkah 4, memeriksa kembali.

Dengan memperhatikan cara menyelesaikan soal ini, maka kita mudah menentukan

jumlah semua suku suatu barisan aritmetika. Jumlah semua suku suatu barisan aritmeika

disebut deret aritmetika. Jika suku pertamanya a, bedanya b, banyaknya suku n, dan

jumlahnya S,, maka

Sn = ½n{2a+ (n– 1)b} atau

Sn =½n(a + Un)

=½ 22(4 +67)

=781.

Contoh 4.12: (Strategi bekerja mundur)

Dodi dan Mardi bermain NIM. Masing-masing mempunyai satu kotak korek

api. Mereka dapat mengambil 1, 2 atau 3 batang korek apinya dan memasukkannya ke

dalam satu kotak kosong yang disediakan secara bergantian. Yang menang adalah yang

memasukkan batang korek api terakhir, sedemikian hingga banyaknya korek api dalam

kotak 24 batang. Tentukan strategi yang harus dilakukan oleh Dodi, agar ia menang

dalam permainan itu!

Langkah 1, memahami soal.


Masing-masing pemain memilih 1,2, atau 3 batang korek api dan memasukkannya

dalam kotak. Misalnya Mardi mengambil 3 batang dan memasukkannya dalam kotak,

Dodi dapat memilih 1, 2 atau 3 batang untuk dimasukkan ke dalam kotak, sehingga

banyaknya korek api dalam kotak 4, 5, atau 6 batang. Lalu giliran Mardi untuk

memasukkan korek apinya ke dalam kotak dan seterusnya. Siapa yang memasukkan

terakhir agar kotak berisi tepat 24 batang korek api adalah yang menang.

Langkah 2, menyusun perencanaan.

Kita akan menerapkan strategi kerja mundur. Jika dalam kotak telah berisi 21,

22 atau 23 batang, maka agar menang Dodi akan mengambil 3, 2 atau 1 batang dan

memasukkannya dalam kotak. Tetapi, jika dalam kotak telah berisi 20 batang harus

jatuh giliran Mardi untuk memasukkan 1, 2, atau 3 batang ke dalam kotak, sehingga

kotak berisi 2 1, 22 atau 23 batang. Oleh karena itu, Dodi harus mengisi kotak, agar kotak

berisi 20 batang. Untuk mencapai 20 batang tersebut, berarti dalam kotak sudah terisi

17, 18 atau 19 batang setelah diisi oleh Mardi. Sehingga, Dodi harus mengisinya agar

dalam kotak berisi 16 batang. Dengan penalaran seperti ini, maka agar Dodi menang, 1a

harus mengisi ke dalam kotak agar kotak berisi 12, 8, dan 4 batang.

Langkah 3, melaksanakan rencana.

Agar Dodi menang, ia harus mencapai 20 batang dalam kotak, sehingga Mardi tak

akan dapat melengkapinya hingga 24 batang dalam kotak. Untuk ini, ia harus mencapai

4, 8, 12, 16, dan 20 batang dalam kotak. Oleh karena itu, ia memilih sebagai pemain ke

dua. Jika Mardi memilih 1, 2, atau 3, maka Dodi harus memilih 3, 2, atau 1.

Langkah 4, memeriksa kembali.

Jika Mardi selalu memasukkan 1 batang korek api, maka Dodi harus selalu

memasukkan 3 batang korek api, sehingga tepat giliran Dodi terakhir, banyaknya batang

korek api dalam kotak adalah (1 +3) x 6=24 batang. Dodi harus selalu melihat berapa

batang korek api yang dimasukkan Mardi, maka Dodi harus memasukkan sebanyak

batang korek api, agar jumlahnya 4 batang.

Anda mungkin juga menyukai