Anda di halaman 1dari 7

TUGAS II

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR POKJAR WONOSARI-GUNUNGKIDUL
UPBJJ YOGYAKARTA

Nama : Ika Fitri Kumala Sari


NIM : 857973793
Mata Kuliah : Pembelajaran Matematika di
SD
Tutor Pemandu : Abdul Aziz Saefudin, M.Pd
1. Berikanlah ilustrasi hasil kali (-4) x( -2) dengan menggunakan model garis bilangan!

Jawaban :

Dengan menggunakan garis bilangan akan ditunjukkan dengan lompatan misalnya seekor
kancil dengan aturan sebagai berikut :
a. Titik awal sebelum bergerak selalu dimulai dengan angka 0 dan kancil menghadap ke
arah positif.

b. Ada bilangan pengali dan bilangan yang dikalikan. Pada soal ini (-4) merupakan
bilangan pengali dan (-2) merupakan bilangan yang dikalikan.

c. Bilangan pengali akan menunjukkan arah lompatan kancil. Jika bernilai positif maka
kancil akan bergerak maju. Jika negatif maka kancil akan bergerak mundur.

d. Bilangan yang dikalikan akan menunjukkan arah kancil menghadap. Jika bernilai
positif maka kancil akan menghadap tetap. Jika negatif maka kancil akan berbalik
arah.

e. Pada contoh soal ini adalah : (-4) x (-2) = …

Penyelesaian :

- Model kancil berdiri di angka 0 dan menghadap ke arah bilangan positif.

- Pada soal bilangan pengalinya negatif yaitu (-4) maka kancil akan melompat
mundur sebanyak 4 kali lompatan.

- Pada soal bilangan yang dikalikan adalah (-2) yang merupakan bilangan negatif
maka arah menghadapnya berbalik (jadi kancil menghadap ke arah bilangan
negatif) dan jarak sekali lompatan adalah 2.

- Jadi kancil akan bergerak mundur 4 kali dengan arah menghadap berbalik dan
jarak setiap lompatan 2.
1 2 3 4

2. Selesaikan soal berikut secara kreatif baik cara menjawabnya maupun jawabannya!
Seekor semut bergerak di atas lantai. Tabel berikut menunjukkan waktu yang diperlukan
semut tersebut untuk berjalan. Kolom bertanda titik-titik merupakan jarak tempuh semut
yang belum dituliskan pada tabel tersebut. (fleksibilitas)
Waktu (menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jarak (cm) 12 24 36 48 60 72 84 … … 120
Pertanyaan:
a. Berapakah bilangan yang berada pada tanda titik-titik di bawah bilangan 8 dan 9?
Tuliskan cara yang Anda gunakan untuk menentukan bilangan tersebut!
b. Tentukan cara lain sebanyak mungkin yang berbeda dan unik untuk menentukan dua
bilangan tersebut.
Jawaban :
a. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan rumus : Un = a + (n-1)b, dimana
Un = suku ke-n
a = suku awal/angka paling awal
b = beda/ selisih
Yang ditanyakan adalah :
Bilangan ke-8 = U8
Bilangan ke-9 = U9
Maka penyelesaiannya adalah :
a = 12
b = U2 – U1 = 24 – 12 = 12
U3 – U2 = 36 – 24 = 12
Sehingga b = 12, kemudian masukkan ke dalam rumus sebagai berikut :
Un = a + (n-1)b
U8 = 12 + (8-1) 12
= 12 + 7.12
= 12 + 84
= 96
U9 = 12 + (9-1) 12
= 12 + 8.12
= 12 + 96
= 108
Jadi bilangan yang berada pada tanda titik-titik di bawah bilangan 8 dan 9 adalah
96 dan 108.
b. Cara I :
Diketahui a = angka ke-
Maka :
a1 = 12
a2 = 12 + 12 = 24
a3 = 12 + 12 + 12 = 36
a4 = 12 + 12 + 12 + 12 = 48
a5 = 12 + 12 + 12 + 12 + 12 = 60
a6 = 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 = 72
a7 = 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 = 84
a8 = 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 = 96
a9 = 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 = 108
a10 = 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 = 120
Jadi bilangan yang berada pada tanda titik-titik di bawah bilangan 8 dan 9 adalah
96 dan 108.

Cara II :
Diketahui Un = suku ke-n
b = beda/selisih, dimana b dapat dicari dengan cara U2 – U1
b = U2 – U1
= 24 – 12 = 12, maka b =12
Sehingga :
U1 = 12
U2 = U1 + b = 12 + 12 = 24
U3 = U2 + b = 24 + 12 = 36
U4 = U3 + b = 36 + 12 = 48
U5 = U4 + b = 48 + 12 = 60
U6 = U5 + b = 60 + 12 = 72
U7 = U6 + b = 72 + 12 = 84
U8 = U7 + b = 84 + 12 = 96
U9 = U8+ b = 96 + 12 = 108
U10 = U9 + b = 108 + 12 = 120
Jadi bilangan yang berada pada tanda titik-titik di bawah bilangan 8 dan 9 adalah
96 dan 108.

Cara III :
Diketahui b = beda/selisih, dimana b dapat dicari dengan cara U2 – U1
b = U2 – U1
= 24 – 12 = 12, maka b =12
Dari soal tersebut dapat diselesaikan dengan Un = b.n
Maka :
U8 = 12.8
= 96
U9 = 12.9
= 108
Jadi bilangan yang berada pada tanda titik-titik di bawah bilangan 8 dan 9 adalah
96 dan 108.

3. Berikanlah contoh cara mengajarkan pembagian pecahan yang berbeda penyebut yaitu
1 1
: dengan menggunakan ilustrasi potongan-potongan karton!
3 4

Jawaban :
- Bentuklah kertas dengan memberi garis sehingga membentuk 3 bagian dan diberi
1
arsiran pada 1 bagian yang melambangkan pecahan , bentuknya menjadi :
3

1
- Karena dibagi dengan maka kertas tadi dibagi atau dilipat menjadi 4 bagian
4
dengan arah atau lipatan yang berbeda dan diberi arsiran dengan warna yang
1
berbeda pada 1 bagian yang berarti melambangkan pecahan , bentuknya
4
menjadi :
- Untuk menentukan hasilnya maka dihitung arsirannya. Untuk pembilangnya kita
hitung arsiran yang pertama. Untuk penyebutnya kita hitung arsiran yang kedua.

Arsiran pertama 1 2 3 4
2
3

Arsiran kedua

pembilang 4 1 1 4
- Maka dapat ditulis = , sehingga hasil dari : =
penyebut 3 3 4 3
4. Sebutkan suatu contoh miskonsep yang terjadi dalam mengajarkan konsep pecahan dan
cara mengatasinya!
Jawaban :
Contoh miskonsepsi konsep pecahan :

Kesulitan siswa saat membandingkan pecahan sering terjadi karena adanya masalah
dengan konsep dasar pecahan. Siswa yang tidak mengerti pecahan bisa mempergunakan
konsep-konsep yang tidak tepat ketika membandingkan pecahan. Miskonsepsi dialami
oleh siswa ialah dalam membandingkan pecahan yang penyebut dan pembilangnya
berbeda, siswa biasanya akan mengalikan langsung antara pembilang dan penyebut
sehingga menghasilkan hasil yang kurang tepat. Selain kesalahan lain dalam
membandingkan nilai pecahan adalah dengan melihat angka mana yang lebih besar atau
kecil pada masing-masing pembilang atau penyebut, saling mengalikan antara penyebut
dengan penyebut atau pembilang dengan pembilang.
Cara mengatasinya :
Syarat utama yang harus dikuasai siswa dalam membandingkan pecahan adalah siswa
harus memiliki kemampuan memahami nilai pecahan. Membandingkan pecahan
biasanya dengan menggunakan tiga tanda yaitu tanda “ < ” yang berarti lebih dari, tanda
“ > ” yang berarti kurang dari, dan tanda “ = ” yang berarti sama dengan.
Membandingkan bilangan pecahan dilakukan dengan cara membandingkan nilai
pecahan.
- Dengan menggunakan benda konkret seperti potongan roti dan potongan kertas.
Digunakan media keping pecahan untuk mempermudah siswa. Cara
membandingkan pecahan pada tahap ini, siswa diminta membandingkan besar
bagian atau keping pecahan pada media yang digunakan. Misalnya siswa
1 1
membandingkan besar keping pecahan dengan keping pecahan .
2 4

1 1
besar keping pecahan besar keping pecahan
2 4
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa besar bagian atau keping pecahan
lebih besar dari bagian atau keping pecahan. Maka dapat disimpulkan bahwa pecahan
setengah lebih dari pecahan seperempat. Jika ditulis menggunakan simbol angka pecahan
1 1
dan tanda pembandingnya menjadi >
2 4

5. Sebutkan contoh-contoh miskonsepsi yang sering terjadi dan cara mengatasinya dalam
mengajarkan konsep bangun ruang!
Jawaban :
Contoh miskonsepsi pada bangun ruang :
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa kerucut mempunyai dua sisi. Sisi pertama adalah
daerah lengkungan tertutup sederhana yang disebut alas. Sisi kedua merupakan daerah
tertutup sederhana yang terjadi karena sebuah titik dihubungkan oleh ruas garis – ruas
garis dengan tiap titik di tepi alasnya.
Pada unsur kerucut yaitu selimut kerucut tepatnya pada bagian garis pelukis kerucut,
siswa beranggapan bahwa rusuk kerucut adalah garis pelukis kerucut. Dalam hal ini,
siswa juga masih terpaku pada konsep yang diajarkan guru saat pembelajaran materi
bangun ruang sisi datar sehingga siswa beranggapan bahwa rusuk kerucut adalah garis
pelukis kerucut.
Cara mengatasinya :
Upaya yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut ;
1. Menggunakan alat peraga saat pembelajaran.
2. Memberikan latihan soal secara berkala.
3. Melakukan remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan.
Selain itu dalam menjelaskan materi bangun ruang sisi lengkung hal pertama yang dapat
dilakukan adalah mengenalkan model kerucut yang ada dalam kehidupan sehari-hari
misalnya alat kukusan atau topi petani. Dengan demikian siswa akan mengeksplorasi,
merasakan dan melihat serta mengobservasi bangun ruang yang ada di sekitar mereka.
Kemudian yang kedua siswa dijelaskan tentang unsur bangun ruang dapat dimulai
dengan titik, garis, bangun datar dan kemudian masuk ke bangun ruang. Selanjutnya
siswa diajak untuk membuat jarring-jaring kerucut.

Anda mungkin juga menyukai