George Polya mengembangkan pengalamannya dalam pemecahan masalah dalam bukunya
dengan judul: How to Solve It, memberikan proses umum pemecahan masalah dalam empat langkah umum, yaitu: Langkah 1. Memahami masalah Pada langkah ini membaca soal/masalah dan memerinci antara lain, hal-hal: 1. Apakah semua kata yang ada dalam soal telah dimengerti? 2. Katakan isi soal dengan kata-katamu sendiri. 3. Apa saja yang ditentukan dalam soal tersebut. 4. Apa saja yang ditanyakan dalam soal itu.. 5. Informasi apa saja (jika ada) yang kurang atau tidak diperlukan. Langkah 2. Menyusun perencanaan 1. Mencari poola yang sesuai 2. Mencari soal-soal yang mungkin penyelesaian mirip dengan soal tersebut. 3. Menyederhanakan soal untuk keadaan khusus yang diperkirakan dapat menuju pada pemecahan soal. 4. Membuat tabel dari ketentuan-ketentuan dalam soal (jika mungkin). 5. Membuat diagram dari ketentuan-ketentuan dalam soal (jika mungkin). 6. Membuat gambar dari ketentuan-ketentuan dalam soal (jika mungkin). 7. Menggunakan penalaran langsung. 8. Menggunakan penalaran tidaak langsung. 9. Mencari dan menerapkan rumus yang sesuai. 10. Menuliskan persamaan. 11. Membuat dugaan dan memeriksa kebenarannya. 12. Bekerja mundur, dari hasil yang diharapkan menuju pada ketentuan soal. 13. Mengidentifikasi bagian-bagian yang menuju pada penyelesaian keseluruhan. Langkah 3. Melaksanakan rencana 1. Mengimplementasikan strategi yang telah diputuskan pada langkah 2 dan dilanjutkan dengan penyelesaian yang diperlukan atau diperhitungan. 2. Dalam menyelesaikan selalu mejaga ketelitian, baik dalam menulis atau menghitung. 3. Memeriksa setiap langkah pada perencanaan yang telah dipilih. Langkah 4. Melihat/Memeriksa 1. Mencocokkan hasil penyelesaian dengan ketentuan-ketentuan dan yang ditanyakan dalam soal. 2. Mencari apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soal itu. 3. Jika mungkin, mengembangkan soal tersebut menjadi soal yang lebih umum yang mempunyai kemiripan pemecahan atau cara pemecahan yang berlainan. Contoh 4.1: Gambar 4.1 Tempatkanlah angka-angka 1,2,3,4,5 dan 6 dalam lingkaran-lingkaran pada gambar 4.1 sehingga jumlah tiga bilangan pada setiap sisi segitiga sama dengan 12 Langkah 1, memahami soal. Bilangan-bilangan 1,2,3,4,5 dan 6 harus digunakan untuk mengisi lingkaran-lingkaran, sehingga jumlah bilangan pada setiap sisi segitiga sama dengan 12. Langkah 2, merencanakan pemecahan. Secara acak kita mencoba-coba mengisi lingkaran-lingkaran dengan angka-angka 1,2,3,4,5 dan 6. Selanjutnya diperiksa, apakah jumlah bilangan pada setiap sisi segitiga sama dengan 12. Langkah 3, melaksanakan rencana. Mencoba-coba mengisi lingkaran-lingkaran dengan angka-angka 1,2,3,4,5 dan 6. Serta memeriksanya, sehingga diperoleh jumlah bilangan pada setiap sisi segitiga sama dengan 12 seperti tampak pada gambar 4.2. Gambar 4.2
Langkah 4, melihat/memeriksa kembali
Kita periksa ulang jumlah bilangan-bilangan pada setiap sisi segitiga tersebut. Ternyata dengan coba-coba, selain memakan waktu yang relatif lama, muncul pertanyaan, apakah ada cara yang lebih sistematis untuk memperoleh hasil yang lebih cepat. Contoh 4.2 Tentukan tiga suku berikutnya untuk melengkapi polanya. 1,2,4, _ , _, _ . Langkah 1, memahami soal. Terdapat suatu barisan bilangan yang suku ke-1, ke-2, dan ke-3 berturut-turut adalah 1,2 dan 4. Harus dicari 3 suku berurutaan berikutnya. Langka 2, merencanakan pemecahan. Dari ketentuan diperoleh data bahwa suku ke-2 adalah 2 kali suku ke-1, suku ke-3 adalah 2 kali suku ke-2. Tampak bahwa polanya adalah besarnya suatu suku sama dengan 2 kali besar suku tepat sebelumnya. Langkah 3, melaksanakan rencana. Suku ke-4 dama dengan 2 x 4 = 8, suku ke-5 = 2 x 8 = 16 dan suku ke-6 = 2 x 16 = 32, sehingga diperoleh barisan: 1, 2, 4, 8, 16, 32. Langkah 4, melihat memeriksa kembali. Kita periksa kebenaran dari perkalian, mulai dari 1 x 2 = 2, 2 x 2 = 4, 4 x 2 = 8, dan seterusnya. Selanjutnya, kita pikirkan, apakah ada cara yang lain? Misalnya, kita melihat selisih setiap dua suku yang berurutan dari ketentuan, yaitu selisih dua suku pertama adalah 2 – 2 = 1, selisih suku ke-3 dan suku ke-2 adalah 4 – 2 = 2. Tampaknya selisih dua suku berurutan berikutnya bertambah 1, akibatnya selisih suku ke-4 dan ke-3 adalah 3 dan selisih suku ke-5 dan ke-4 adalah 4, sehingga barisan itu adalah 1, 2, 4, 7, 11, 16. Dapat terjadi bahwa dari suatu data dimungkinkan adanya lebih dari satu pola. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa dalam membuat kesimpulan yang salah atau menghasilkan lebih dari satu kesimpulan yang berbeda. Kegiatan Belajar 2 Strategi Pemecahan Masalah Banyak strategi dalam memecahkan soal-soal matematika, di antaranya: 1. Mencari pola dari ketentuan dalam soal. 2. Membuat dugaan jawaban soal dan mengecek kebenarannya. 3. Membuat gambar/diagram/tabel dari ketentuan dalam soal dan melengkapinya untuk memperoleh jawaban soal. 4. Menggunakan suatu variabel dan membentuk model matematika dari ketentuan yang ditanyakan. 5. Membuat daftar yang terorganisasi dari ketentuan dalam soal. 6. Memilih dan menerapkan rumus yang sesuai. 7. Menyelesaikan soal dengan menggunakan penalaran langsung. 8. Bekerja mundur. Contoh 4.7: (strategi pemecahan masalah dengan penyederhanaan lalu mencari pola) Berapakah banyaknya semua persegi (dengan ukuran sama atau berbeda) pada papan catur seperti tergambar pada gambar 4.8? Langkah 1, memahami soal. Sebelumnya, kita harus memahami arti dari persegi. Selain itu, beberapa persegi dengan ukuran sama dan beberapa persegi dengan ukuran yang berbeda. Persegi dengan ukuran berbeda adalah persegi-persegi dengan ukuran 1 x 1, 2 x 2, 3 x 3, ..., dan 8 x 8. Gambar 4.8 (GAMBARNYA DI SCAN) Langkah 2, menyusun perencanaan. Jika kita langsung menghitung banyaknya persegi yang sama atau yang berbeda ukurannya sekaligus akan menemui kesulitan. Oleh karena itu, kita akan melakukan strategi penyederhanaan, yaitu mulai dari gambar persegi ukuran 1 x 1, lalu menghitung banyaknya persegi pada persegi ukuran 2 x 2, menghitung banyaknya persegi pada persegi ukuran 3 x 3, dan seterusnya, sehingga kita mendapat suatu pola untuk menentukan banyaknya semua persegi pada persegi ukuran 8 x 8. Langkah 3, melaksanakan rencana. Dengan strategi penyederhanaan masalah, kita perhatikan gambar 4.9 dan tabel 4.4 berikut ini. Gambar 4.9 (GAMBARNYA DI SCAN) Tabel 4.4 (TABELNYA DI SCAN) Perhatikan bahwa banyaknya persegi pada masing-masing gambar 4.9 (a), (b), (c) dan (d) merupakan jumlah dari kuadrat sempurna. Misalnya banyaknya semua persegi pada gambar 4.9 (d) dengan ukuran 4 x 4 adalah 16 + 9 + 4 + 1 = 4 2 + 32 + 22 + 12 = 30. Jadi banyaknya semua persegi pada gambar 4.8 dengan ukuran 8 x 8 adalah 8 2 + 72 + 62 + 52 + 42 + 32 + 22 + 12 = 204. Langkah 4, memeriksa kembali. Memperhatikan cara menghitung banyaknya persegi pada suatu papan catur dengan strategi penyederhanaan soal, mulai dengan papan catur berukuran 1 x 1, 2 x 2 dan seterusnya merupakan suatu cara yang sistematis sehingga memperoleh pola untuk menentukan banyaknya semua persegi pada papan catur berukuran 8 x 8. Dengan pola ini, kita mudah menentukan banyaknya semua persegi dari papan catur berukuran n x n, yaitu 1 2 + 22 + 32 + ... + n2.