Anda di halaman 1dari 3

AMDAL DALAM PERSPEKTIF TEORI EKOSENTRISME

Oleh: Nvidia Febiola Estiyantara


Pasal 33 ayat (3) UUD NRI 1945 mengamanatkan pengelolaan SDA untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Sejalan dengan itu, Prinsip 1 Deklarasi Rio 1992 menegaskan
dalam pengelolaan SDA yang dimiliki oleh setiap negara wajib memperhatikan No Harm
Principle sebagai prinsip dasar pengelolaan lingkungan yakni adanya kewajiban untuk
menjaga kelestarian lingkungan dan SDA untuk generasi mendatang. Untuk melaksanakan
prinsip tersebut Indonesia menghadirkan regulasi pengelolaan dan perlindungan lingkungan
melalui beberapa regulasi salah satunya UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH). Undang-undang tersebut mengatur segala hal
yang berkaitan dengan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup (Hartami, Najicha,
2023). Regulasi terkait pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup sangat diperlukan,
sebab tanpa adanya regulasi yang mengatur pengelolaan lingkungan tidak akan terkontrol dan
akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Padahal, Indonesia sudah diancam dengan
kerusakan lingkungan seperti halnya deforestasi hutan yang mengancam habitat satwa dan
tumbuhan (Nakita & Najicha, 2022). Dalam UU PPLH diatur mengenai Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) yakni kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Zahroh & Najicha, 2022).
Ketentuan terkait AMDAL diatur dalam Bab V Paragraf 5 Pasal 22 hingga Pasal 33 UU
PPLH terkait dengan jenis-jenis usaha yang wajib memberikan AMDAL, tata cara
mendapatkan AMDAL dan sanksi yang dijatuhkan apabila melanggar. Dalam UU PPLH
ketentuan AMDAL dirubah menjadi izin usaha dan dipermudah untuk mendapatkan AMDAL
dimana tujuannya untuk mempermudah perusahaan-perusahaan untuk membuat AMDAL.
Adanya kewajiban tersebut merupakan perwujudan dari ketentuan dalam Pasal 67 UU PPLH
yang menegaskan kewajiban bagi setiap orang untuk memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup dan mengendalikan kelestarian lingkungan hidup (Wijayanto, Najicha, et
al., 2022).
Berangkat dari teori Ekosentrisme yang di prakarsai oleh Lynn White dimana dalam
menjalankan kewajiban dan tanggung jawab moral, tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup,
akan tetapi juga berlaku terhadap semua realitas ekologis. Sehingga dalam pengelolaan
sumber daya alam harus memperhatikan kelestarian lingkungan (Ayuningutami & Najicha,
2022). Penjagaan akan kelestarian lingkungan tersebut sangat penting dilakukan dikarenakan
lingkungan sangat berpengaruh dalam menjaga stabilitas nasional, karena perubahan yang
buruk dalam lingkungan dapat menjadi ancaman dalam negeri (Saputra & Najicha, 2022).
Dalam hal ini, hadirnya AMDAL untuk menjamin bahwa adanya industri tidak akan
mengganggu kelestarian lingkungan, sebab melalui AMDAL akan diketahui terkait dampak
lingkungan apa saja yang dapat ditimbulkan dari adanya usaha tersebut termasuk sejauh mana
resiko yang dapat mengancam keamanan bagi masyarakat. Dengan diketahuinya dampak
yang akan ditimbulkan dari suatu pengelolaan SDA akan memudahkan untuk pencegahan
dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Langkah tersebut merupakan
keharusan yang ditujukan untuk memenuhi hak atas lingkungan hidup yang sehat bagi
seluruh rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28 H ayat (1) UUD NRI
1945 (Nugroho & Najicha, 2023). Disamping adanya prinsip strict liability bagi perusahaan
atau pihak yang mengakibatkan kerusakan lingkungan yang sudah diatur dalam hukum
positif Indonesia (Fikri, Najicha, et al., 2022). AMDAL termasuk dalam perwujudan dari
Prinsip Kehati-Hatian yang merupakan prinsip dasar pengelolaan lingkungan hidup. Selain
merupakan perwujudan prinsip tersebut, AMDAL juga sebagai upaya mewujudkan
pembangunan berkelanjutan yang di cita-citakan oleh Indonesia. Pembangunan berkelanjutan
Indonesia menekankan pada pembangunan yang mampu menguntungkan secara ekonomi
tetapi juga tidak merusak lingkungan (Najicha, 2022). Hal tersebut disebabkan karena SDA
dan lingkungan hidup merupakan penunjang keberlangsungan kehidupan manusia (Sahala &
Najicha, 2022). Melihat tujuan dari AMDAL menunjukan bahwa AMDAL merupakan
langkah yang tepat untuk mempertahankan pembangunan dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan. Tanpa adanya AMDAL tidak akan ada instrumen yang mampu
mengontrol aktivitas pengelolaan lingkungan untuk kepentingan ekonomi. Sehingga dapat
dikatakan AMDAL merupakan perwujudan dari teori ekosentrisme.

DAFTAR PUSTAKA
Ayuningutami, P. I., & Najicha, F. U. (2022). Regulasi Hukum Terhadap Penerapan Program
Reforma Agraria dalam Lingkup Kehutanan. YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum
dan Hukum Islam, 13(1), 39. https://doi.org/10.21043/yudisia.v13i1.12899
Fikri, M. A. A., Najicha, F. U., Ketut, I. G. A., & Handayani, R. (2022). PENERAPAN
STRICT LIABILITY OLEH PERUSAHAAN DALAM RANGKA KONSERVASI
LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA. Indonesian State Law Review, 5(2).
Hartami, A., Karjoko, L., & Ulfatun Najicha, F. (2023). Optimalisasi Peran Pemerintah
Dalam Kebijakan Penanganan Limbah Medis. PLEDOI (Jurnal Hukum dan
Keadilan), 2(1), 12–19. https://doi.org/10.56721/pledoi.v2i1.168
Najicha, F. U. (2022). Penegakan Hukum Konservasi Lingkungan di Indonesia Dalam
Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan. Journal of Law, 5(1).
Nakita, C., & Najicha, F. U. (2022). PENGARUH DEFORESTASI DAN UPAYA MENJAGA
KELESTARIAN HUTAN DI INDONESIA. Jurnal Ius Civile (Refleksi Penegakan
Hukum dan Keadilan), 6.
Nugroho, A. R., & Najicha, F. U. (2023). PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIA ATAS
LINGKUNGAN HIDUP YANG SEHAT. Jurnal Yustisia, 9(1).
Sahala, A. R., & Najicha, F. U. (2022). Penerapan Asas Pencemar Membayar. Jurnal Hukum
to-ra : Hukum Untuk Mengatur dan Melindungi Masyarakat, 8(2), 209–216.
https://doi.org/10.55809/tora.v8i2.146
Saputra, I. A. A., & Najicha, F. U. (2022). Pengaruh Lingkungan Terhadap Tumbuhnya Jiwa
Nasionalisme. Jurnal Penelitian Ilmu Sosial, 2(1).
Wijayanto, N., Najicha, F. U., Agfianto, T., & Nugroho, A. A. (2022). Environmental
Conservation Based Ecotourism Concept Policy. 15(3).
Zahroh, U. A., & Najicha, F. U. (2022). Problems and Challenges on Environmental Law
Enforcement in Indonesia: AMDAL in the Context of Administrative Law. Tinjauan
Hukum Negara Indonesia, 5(2).

Anda mungkin juga menyukai