Anda di halaman 1dari 3

Akibat Banyak Menunda”

“Tugas ini mudah, bisa dikerjakan besok,” ungkap saya setelah menerima tugas dari guru.

Saya pun sepulang sekolah tak langsung mengerjakan tugas, saya bersih bersihh terlebih dahulu dan mandi setelah mandi saya justru bermain HP hingga magrib

Dan saya makan malam dan setelah makan malam ayah saya mengingatkan saya membuka buku dan mengerjakan PR sampai jam 9

Justru Saya hanya menyiapkan buku untuk di bawa besok ke sekolah

Esok tiba…

Tak seperti ungkapannya tempo hari, saya tak kunjung mengerjakan tugas karena menurutnya pekerjaan rumah yang diberikan guru saya bisa dikerjakan dalam waktu
satu jam.

“Nanti saja sebelum sekolah aku kerjakan, malam ini mau santai-santai main HP.”

Akhirnya esok tiba, saat melihat tugas keringat dingin lalu mengucur di dahi saya

“Sial, tugasnya sulit dan memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.”

Karena waktu sudah mepet, saya memutuskan untuk pergi sekolah dan mengerjakannya di kelas.

Namun saat bel masuk berbunyi, saya tak kunjung menyelesaikan tugasnya.
Sampai akhirnya guru datang dan menyuruh untuk menyerahkan tugas yang dijadikan PR 1 hari lalu.

Berbeda dengan teman-teman, saya tampak pucat karena tugas saya tak selesai.

Saya pun akhirnya dimarahi guru karena saya tidak mengerjakan tugas seperti teman sekelas saya.

Di kemudian hari, saya menjadi siswa yang berbeda karena selalu mengerjakan tugas tepat waktu.
Saya tak ingin kejadian serupa terulang karena menunda-nunda pekerjaan rumah di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai