Bab Ii Pemeriksaan Kelekatan Aspal Terhadap Batuan
Bab Ii Pemeriksaan Kelekatan Aspal Terhadap Batuan
2.1 Maksud
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetapkan prosentase kelekatan aspal
pada batuan tertentu dalam air.
2.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut.
1. Batu-batu putih silikat (SiO3) dengan ukuran tertahan saringan 19 mm dan
lewat saringan 32 mm.
2. Air suling dengan pH 6-7, kira-kira 2000 cm3.
3. Beker glass dengan kapasitas 1000 cm3.
4. Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi sampai (150 ± 5) °C.
2.7 Pembahasan
Kelekatan aspal terhadap agregat dipengaruhi oleh sifat aspal maupun
agregat, adapun yang berpengaruh adalah sebagai berikut.
1. Pori-pori dan absorpsi
2. Bentuk dan tekstur permukaan
3. Ukuran butir.
Nilai kelekatan aspal terhadap agregat untuk bahan campuran aspal
minimum 95 % sesuai Bina Marga (PB 0205-76). Dari hasil pengujian yang
dilakukan didapat persentase kelekatan sampel I sebesar 61 %, sampel II sebesar
64 %, dan rata-rata sampel sebesar 62,5 % sehingga tidak memenuhi ketentuan.
Faktor yang mempengaruhi hasil pengujian yang tidak sesuai persyaratan ialah
tekstur batuan, permukaan, dan ukurannya.
2.8 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan didapat persentase kelekatan
sampel I sebesar 61 %, sampel II sebesar 64 %, dan rata-rata sampel sebesar 62,5
%. Hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan standar Bina Marga (PB 0205-
76). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kelekatan aspal terhadap batuan
tidak memenuhi ketentuan. Hal ini kemungkinan disebabkan ketika proses
pencampuran aspal dengan agregat, suhu aspal ataupun suhu agregat tidak
memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Selain itu, hasil pengujin yang tidak
memenuhi persyaratan kemungkinan disebabkan proses pencampuran antara aspal
dengan agregat yang kurang merata sehingga menyebabkan lebih banyak rongga
udara yang terbuka pada benda uji tersebut.