Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMERIKSAAN KELEKATAN ASPAL TERHADAP BATUAN

2.1 Maksud
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetapkan prosentase kelekatan aspal
pada batuan tertentu dalam air.

2.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut.
1. Batu-batu putih silikat (SiO3) dengan ukuran tertahan saringan 19 mm dan
lewat saringan 32 mm.
2. Air suling dengan pH 6-7, kira-kira 2000 cm3.
3. Beker glass dengan kapasitas 1000 cm3.
4. Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi sampai (150 ± 5) °C.

2.3 Benda Uji


Benda uji yang digunakan dalam pengujian ini berupa batu silika dengan
persiapan metode penyiapan benda uji sebagai berikut.
1. Batu silikat dengan berat 1000 gram dicuci dengan air suling, kemudian
dikeringkan dengan oven pada suhu 125°C selama 5 jam dan didiamkan
sampai mencapai suhu ruang, kemudian batu-batu tersebut disimpan dalam
tempat yang tertutup. Kemudian setelah itu diambil sebanyak 500 gram batuan
tersebut dan dipanaskan sampai mencapai suhu 40°C.
2. Aspal emulsi atau aspal cair sebanyak 25 gram, kemudian dipanaskan sampai
suhu 40°C.
3. Batu dan 25 gram aspal atau 30 gram ter di campur bila suhu keduanya telah
memenuhi permintaan di atas, waktu percampurannya 5 menit pada suhu 70°C.
2.4 Prosedur Pengujian
Prosedur atau tata cara pengujian kelekatan aspal ini adalah sebagai berikut.
1. Benda uji diletakkan ke dalam beker glass, kemudian ditutup dengan tanpa
tekanan selama 30 menit.
2. Beker glass diisi dengan air suling pada suhu ruang hingga benda uji
terendam semuanya, kemudian beker glass diletakkan kedalam oven dengan
suhu 40°C selama 3 jam.
3. Beker glass yang berada di dalam oven diambil kemudian diperkirakan luas
permukaan batu-batu tadi yang masih dilekati atau diiselimuti aspal atau ter.

2.5 Hasil Pengujian


Pengujian yang dilakukan didapat hasil pengamatan yang terdapat pada
Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 sebagai berikut.

Tabel 2.1 Hasil Pembacaan Suhu dan Waktu Kelekatan Aspal


Pembacaan
Pemanasan Sampel
Suhu Waktu
Pemanasan benda uji
Mulai
Selesai
Didiamkan pada Suhu Ruang
Mulai
Selesai
Diperiksa
Mulai 40 º C 10.50 WIB
SelesaI 40 º C 11.00 WIB

Tabel 2.2 Hasil Pengujian Uji Kelekatan Aspal Terhadap Batuan


Benda Uji % Terselimuti Oleh Aspal
I 61 %
II 64 %
Rata-rata 62,5 %

2.6 Analisis Hasil Pengujian


Pengujian yang dilakukan didapat persentase kelekatan aspal pada batuan
sebesar 61 % untuk sampel I dan 64 % untuk sampel II sehingga persentase rata-
rata 62,5 %. Hasil tersebut dapat kita lihat langsung secara visual.

2.7 Pembahasan
Kelekatan aspal terhadap agregat dipengaruhi oleh sifat aspal maupun
agregat, adapun yang berpengaruh adalah sebagai berikut.
1. Pori-pori dan absorpsi
2. Bentuk dan tekstur permukaan
3. Ukuran butir.
Nilai kelekatan aspal terhadap agregat untuk bahan campuran aspal
minimum 95 % sesuai Bina Marga (PB 0205-76). Dari hasil pengujian yang
dilakukan didapat persentase kelekatan sampel I sebesar 61 %, sampel II sebesar
64 %, dan rata-rata sampel sebesar 62,5 % sehingga tidak memenuhi ketentuan.
Faktor yang mempengaruhi hasil pengujian yang tidak sesuai persyaratan ialah
tekstur batuan, permukaan, dan ukurannya.

2.8 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan didapat persentase kelekatan
sampel I sebesar 61 %, sampel II sebesar 64 %, dan rata-rata sampel sebesar 62,5
%. Hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan standar Bina Marga (PB 0205-
76). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kelekatan aspal terhadap batuan
tidak memenuhi ketentuan. Hal ini kemungkinan disebabkan ketika proses
pencampuran aspal dengan agregat, suhu aspal ataupun suhu agregat tidak
memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Selain itu, hasil pengujin yang tidak
memenuhi persyaratan kemungkinan disebabkan proses pencampuran antara aspal
dengan agregat yang kurang merata sehingga menyebabkan lebih banyak rongga
udara yang terbuka pada benda uji tersebut.

Anda mungkin juga menyukai