Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR DAN DEFINISI INDIKATOR HASIL PMI PROVINSI

No
Indikator Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator
Hasil A. 1. 1
PMI Pusat/Prov/Kab/Kota melaksanakan AD/ ART dan PO serta Juklak/Juknis kelembagaan, kepegawaian,
perencanaan, keuangan, dan bagian terkait
1 Provinsi melaksanakan Musyawarah PMI Prov/Kab-Kota yang dapat Untuk mengukur organisasi PMI
tepat waktu. melaksanakan Musyawarah Provinsi 5 Prov/Kab/Kota telah berfungsi dengan
tahun sekali, terhitung dari tahun baik sesuai AD/ART PMI (AD ps. 32, 33;
pelaksanaan Musyawarah terakhir ART ps. 36, 37)

2 Provinsi melaksanakan Musyawarah PMI Prov/Kab-Kota yang dapat Untuk mengukur organisasi PMI
Kerja tepat waktu. melaksanakan Musyawarah Kerja Prov/Kab/Kota telah berfungsi dengan
Kab/Kota setahun sekali, terhitung dari baik sesuai AD/ART PMI (AD ps. 32, 33;
tahun pelaksanaan Musyawarah Kerja ART ps.36, 37)
sesuai ketentuan yang berlaku

3 Provinsi memiliki aturan kepegawaian PMI Prov/Kab-Kota yang telah memiliki Untuk mengukur PMI Prov/Kab-Kota
yang mengacu Juklak/Juknis aturan-aturan kepegawaian yang di SK- memiliki aturan kepegawain yang
Kepegawaian. kan. mengacu pada juklak dan juknis
kepegawaian berdasarkan PO No. 006
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.

4 Provinsi memiliki peraturan daerah PMI Prov/Kab-Kota yang menerbitkan Untuk memastikan PMI Prov/Kab-Kota
yang mengacu kepada PO PMI. peraturan daerah yang mengesahkan telah mengakomodasi dan melaksanakan
implementasi PO PMI sesuai dengan PO PMI
kapasitas dan karakteristik PMI
setempat

Hasil A. 1. 2
UU Ke-Palang Merah-an yang telah disahkan oleh Lembaga Legislatif diimplementasikan di PMI seluruh
tingkatan
Hasil A. 2.1
Sistem Perencanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di PMI Pusat/Prov/Kab/Kota berfungsi
dengan baik
8 Provinsi memiliki rencana kerja dengan PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki Untuk mengetahui persentase PMI
anggaran tahunan rencana kerja dan anggaran tahunan Prov/Kab-Kota dan Pusat yang telah
PMI yang mengacu pada PO No.007 melaksanakan salah satu fungsi
tentang Perencanaan, Pelaporan dan manajemen (perencanaan)
Evaluasi.

9 Provinsi melaporkan hasil evaluasi Laporan kinerja PMI Prov/ kab-kota yang Untuk mengetahui persentase PMI
program tahunan dalam Musyawarah dilaporkan dalam musyawarah kerja Prov/Kab-Kota yang menggunakan hasil
Kerja sesuai panduan Perencanaan, sesuai dengan Panduan Perencanaan, evaluasi untuk merumuskan rencana kerja
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dan tahun berikutnya.
PO No.007
Kerja sesuai panduan Perencanaan, evaluasi untuk merumuskan rencana kerja
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan tahun berikutnya.

No
Indikator Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator

Hasil A. 2.2
PMI Pusat/Prov/Kab/Kota memiliki tatalaksana koordinasi baik secara horizontal maupun vertikal antar sektor
dan tingkatan
11 Provinsi memiliki struktur PMI Prov/Kab-Kota yang telah memiliki Untuk mengetahui persentasePMI
kepengurusan dan Kemarkasan struktur kepengurusan, pembidangan Prov/Kab-Kota yang telah melaksanakan
mengacu pada PO No. 001 dan PO dan pembagian tugas yang jelas dan PO No.001 dan PO No.002
No. 002 dan disahkan melalui SK mengacu pada PO No.001 tentang
kepengurusan PMI dan disahkan oleh
SK PMI Pusat untuk Provi dan SK Prov
untuk Kab-Kota

PMI Prov/Kab-Kota yang telah memiliki


struktur Markas dengan tata hubungan
kerja dan pengelolaan Markas yang
jelas dan mengacu pada PO No.002
tentang Markas Palang Merah Indonesia
dan disahkan oleh SK Pengurus PMI di
masing-masing tingkatan

12 Provinsi melaksanakan rapat pleno PMI Prov/Kab-Kota yang secara aktif Untuk mengetahui persentase tingkat
pengurus setiap bulan. dan efektif melaksanakan rapat aktifitas Pengurus dalam pengelolaan PMI
kepengurusannya minimal satu kali di wilayah kerjanya masing- masing
dalam sebulan untuk membahas topik
kepalangmerahan dan dihadiri oleh
pengurus

13 Provinsi melaksanakan Rakor Unit Markas PMI Prov/Kab-Kota yang secara Untuk mengetahui berfungsinya
kerja/Pegawai setiap bulan efektif melaksanakan monitoring mekanisme kerja dalam kegiatan
(pengawasan dan pengendalian) kemarkasan
terhadap fungsi-fungsi Markasnya
melalui rakor unit terkait minimal satu
kali sebulan dihadiri pengurus

14 Provinsi menerima kunjungan supervisi PMI Provinsi yang menerima kunjungan Untuk mengetahui frekuensi pembinaan
dalam rangka pembinaan dari Pusat supervisi PMI Pusat dalam setahun oleh PMI Pusat terhadap PMI Provinsi
setidaknya 2 kali setahun. (yang dikunjungi)

Hasil A. 2.3
Fungsi-fungsi ke markasan berjalan sesuai Tupoksi, baik aspek administrasi (ketatausahaan, keuangan,
logistik, kepegawaian, dokumentasi dan arsip) untuk mendukung pelayanan di lapangan
16 Provinsi mengirimkan laporan kegiatan PMI Prov/Kab-Kota yang telah Untuk mengetahui sebaran PMI Prov/Kab-
dan keuangannya ke PMI Pusat. melaporkan pengelolaan keuangannya Kota yang telah menerapkan prinsip-
dan mengirimkan ke PMI setingkat di prinsip akuntabilitas dan transparansi
atasnya, setidaknya laporan penerimaan dalam bidang keuangan.
dan pengeluaran

17 Provinsi yang menggunakan rekening PMI Provinsi yang telah mempunyai no Untuk mengetahuipersentase PMI Prov.
a/n PMI rek atas nama PMI untuk menyimpan yang telah menerapkan prinsip-prinsip
dana/ uang milik PMI akuntabilitas dan transparansi
berdasarkan PO No. 005 tentang Tata
Kelola Keuangan PMI.
No
Indikator Uraian Indikator
17 Provinsi yang menggunakan rekening PMI Provinsi yang telah mempunyai no Untuk mengetahuipersentase PMI Prov.
a/n PMI rek atas nama PMI untuk menyimpan
Definisi yang telah menerapkan prinsip-prinsip
Tujuan Indikator
dana/ uang milik PMI akuntabilitas dan transparansi
berdasarkan PO No. 005 tentang Tata
Kelola Keuangan PMI.

18 Provinsi memberikan SK atau Kontrak PMI Prov/Kab-Kota yang telah Untuk mengetahui persentase PMI
Kerja kepada Pegawainya. menerapkan sistem rekrutmen Prov/Kab-Kota yang telah menata
kepegawaian dengan memberikan manajemen kepegawaian sesuai PO
kontrak dan SK kepada pegawai atau No.006
karyawan yang di rekrut

19 Provinsi memiliki pencatatan asset PMI Prov/Kab-Kota dan Pusat yang Untuk mengetahui persentase PMI
sesuai juklak juknis. telah mempunyai data aset baik yang Prov/Kab-Kota dan Pusat yang telah
bergerak maupun yang tidak bergerak menerapkanPMI No.010

20 Provinsi memiliki profil organisasi yang PMI Prov/Kab-Kota yang melaporkan Untuk mengetahui perubahan-
diperbaharui minimal 2 tahun sekali. profil organisasi yang diperbaharui perubahandata organisasi PMI Prov/Kab-
setiap tahun sesuai template Divisi Kota
Kelembagaan dan Humas

Hasil B.1.1
Manajemen pembinaan SDM meningkat mulai dari rekrutmen, pelatihan/orientasi, penugasan,
pengembangan kapasitas serta pengakuan dan penghargaan.
24 Provinsi memiliki database SDM yang PMI Provinsi yang memiliki dan Untuk mengetahui data terkini anggota
diperbaharui setiap tahun memperbaharui data-data Pengurus, Pengurus, Pegawai dan Relawan, dalam
Pegawai dan Relawan yang aktif. arti jumlah, status, jabatan, pengalaman,
pengetahuan, ketrampilan dan informasi
lainnya yang relevan

25 Provinsi memiliki rencana tahunan PMI Provinsi yang memiliki perencanaan Untuk mengetahui PMI Kab/Kota yang
perekrutan pegawai dan relawan perekrutan pegawai dan relawan memiliki dan melaksanakan sistem
sesuai juklak/juknis berdasarkan rencana kerja tahunan. rekrutmen Kepegawaian dan Relawan
berdasarkan PO No. 006 dan PO. No. xxx
(tentang Relawan)

27 Provinsi memiliki rencana PMI Kab/Kota yang memiliki upaya Untuk mengetahui PMI Kab/Kota yang
diklat/pembinaan setiap tahun peningkatan kapasitas sumber daya melaksanakan pembinaan
manusia berdasarkan prioritas Pegawai/Relawan setiap tahunnya.
kebutuhan PMI

28 Provinsi memiliki sistim pengembangan PMI Pusat memiliki pola pembinaan pegawai Untuk mengetahui adanya acuan untuk
karir untuk pegawainya yang berorientasi pada pengembangan karier pengembangan karir dan jabatan pegawai PMI
dan menjadi acuan pembinaan pegawai oleh di semua tingkatan
PMI Prov/Kab/Kota

29 Provinsi memiliki setidaknya 5 pegawai PMI Kab/Kota yang memiliki pegawai Untuk mengetahui tingkat kapasitas dan
Markas. tetap dengan uraian tugas yang jelas keberfungsian pegawai Markas PMI
dan penggajian oleh PMI sesuai dengan Kab/Kota.
ketentuan yang berlaku
No
Indikator Uraian Indikator
29 Definisi
Provinsi memiliki setidaknya 5 pegawai PMI Kab/Kota yang memiliki pegawai Tujuantingkat
Untuk mengetahui Indikator
kapasitas dan
Markas. tetap dengan uraian tugas yang jelas keberfungsian pegawai Markas PMI
dan penggajian oleh PMI sesuai dengan Kab/Kota.
ketentuan yang berlaku

30 Provinsi telah menggaji pegawainya PMI Prov/Kab-Kota yang telah Untuk mengetahui tingkat kemampuan
sesuai standard UMP (Upah Minimum membayar gaji setidaknya memenuhi PMI Prov/Kab/Kota dalam mengupayakan
Provinsi) standard upah minimum setempat kesejahteraan Pegawainya merujuk pada
PO No.006 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian.

31 Provinsi memberikan pengharagaan Penghargaan kepada Untuk mengetahui PMI di semua tingkatan
kepada Pengurus/ Pegawai dan Pengurus/Pegawai dan Relawan dalam dalam memberikan penghargaan kepada
Relawan sesuai ketentuan yang berbagai bentuk atas jasa dan atau pengurus, pegawai, relawan yang telah
berlaku pengabdianya yang telah diberikan memberikan sumbangsihnya kepada PMI.
kepada PMI sesuai dengan ketentuan
yang berlaku

Hasil B.1.2
Kapasitas dan Keterampilan Pengurus, Pegawai, Relawan meningkat sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan
34 Provinsi memiliki pengurus/pegawai PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki Untuk mengetahui tingkat kebutuhan
yang terlatih di bidang kepemimpinan pengurus/pegawai yang terlatih dan Diklat Kepemimpinan dan Manajemen
dan manajemen. terampil dalam bidang kepemimpinan untuk Pengurus/Pegawai PMI
dan manajemen. Untuk mengetahui potensi kemampuan
pegawai di PMI Prov/Kab-Kota untuk
melakukan penjenjangan karir dan jabatan
pegawai
36 Provinsi memiliki Pelatih yang Pelatih PMI yang tersertifikasi adalah Mengetahui jumlah pelatih bersertifikat
tersertifikasi oleh PMI Pusat Pelatih yang telah mengikuti pelatihan PMI Pusat di setiap tingkatan
ToT dan sudah memiliki “jam mengajar”
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
sampai ybs mendapat sertifikat sebagai
pelatih dari PMI Pusat.

37 Pelatih Provinsi dimobilisasi dalam Pelatih PMI yang dimobilisasi pada Mobilisasi pelatih mengindikasikan tingkat
penugasan pelatihan kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh keberhasilan tindak lanjut dari pasca
PMI Pusat/Provinsi/Kab-Kota program Pelatihan Pelatih (ToT)
berdasarkan mekanisme penugasan
pelatih pada buku pedoman pelatihan
PMI.
Frekuensi penugasan Pelatih merupakan
salah satu dasar dalam penilaian untuk
penaikkan jenjang pelatih mengacu pada
petunjuk teknis pelatih PMI.

Hasil B.2.1
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional PMI memenuhi standard sertifikasi Nasional

Hasil B.2.2
Manajemen dan pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik
44 Pelayanan pelatihan kepada pihak PMI Prov/Kab/Kota yang telah memiliki Untuk mengetahui jumlah PMI
eksternal tersedia di Provinsi. kerjasama layanan pelatihan dengan Prov/Kab/Kota yang telah memiliki
pihak Mitra kerjasama layanan pelatihan dengan
pihak Mitra
No
Indikator Uraian Indikator
44 Pelayanan pelatihan kepada pihak Definisi
PMI Prov/Kab/Kota yang telah memiliki Tujuanjumlah
Untuk mengetahui Indikator
PMI
eksternal tersedia di Provinsi. kerjasama layanan pelatihan dengan Prov/Kab/Kota yang telah memiliki
pihak Mitra kerjasama layanan pelatihan dengan
pihak Mitra

Hasil C.1.1
Ketersediaan sarana prasarana pendukung pelayanan rutin Markas meningkat
45 Sarana prasarana dasar operasional Markas adalah bangunan permanen, Untuk memastikan semua kegiatan PMI
Markas tersedia di Provinsi baik milik PMI, hak guna bangunan/ dapat dikelola dengan baik dan teratur.
sewa dengan alat-perlengkapannya
yang digunakan sebagai tempat untuk
mengatur kegiatan kepalang merahan

47 Provinsi memiliki gudang logistik Adalah PMI Provinsi yang memiliki Mengetahui kesiapan PMI Propinsi dalam
fasilitas penampungan barang, baik memberikan dukungan logistic kepada
permanen atau semi permanen, PMI Kab/Kota di wilayah kerjanya
berstatus milik sendiri, hak guna,
ataupun sewa
48 Provinsi memiliki posko Adalah PMI Prov/Kab-Kota yang Untuk mengetahui kapasitas PMI
mengoperasikan unit komunikasi Prov/Kab-Kota dalam memberikan
dengan peralatan komunikasi standard layanan tanggap darurat yang cepat.
(radio komunikasi) dan diawaki oleh Untuk mengetahui dan memastikan
setidaknya 4 orang Relawan, yang keterhubungan antara PMI Pusat – PMI
beroperasi 24 jam. Provinsi dan PMI Kab/Kota

Hasil C.1.2
Manajemen asset serta sarana prasarana pendukung kegiatan operasional dan pelayanan di Markas, Posko,
dan Gudang Regional meningkat
49 Provinsi melaporkan hasil inventarisasi Asset adalah seluruh harta yang yang Mengetahui jumlah asset yang dimiliki
asetnya ke Pusat setiap tahun sesuai bergerak dan tidak bergerak yang oleh PMI di semua tingkatan
pedoman yang ditetapkan. dimiliki oleh PMI yang dilaporkan sesuai
dengan Juklak Asset PMI

50 Provinsi memiliki aturan penggunaan PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki aturan Untuk mengetahui PMI Prov/Kab-Kota
dan pemeliharaan aset yang mengacu penggunaan dan pemeliharaan asset yang telah mengimplementasi PO No. xxx
kepada Juklak/Juknis yang mengacu kepada Juklak Asset PMI tentang pengelolaan asset.

52 Gudang provinsi melaporkan kondisi Gudang/PMI Provinsi yang melaporkan Untuk mengetahui kinerja PMI Provinsi,
stok yang ada sebulan sekali ke PMI pemeliharaan barang (jumlah stok dan khususnya pergudangan dalam mengelola
Pusat. kondisi barang) yang tersimpan pada barang di gudang
gudangnya.

Hasil C.2.1
Ketersediaan infrastruktur IT- Telkom di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota meningkat dan berjalan dengan
sesuai dengan ketentuan yang belaku
54 Provinsi memiliki koneksi internet di PMI Prov/Kab-kota memiliki koneksi Mengetahui ketersedian koneksi internet
markasnya. internet serta perangkat dasar dan perangkat dasar pendukung system
pendukung IT-Telekom sistem yang IT-Telekom di PMI Prov / Kab-Kota dalam
terdiri mendukung keberlangsungan system
• Komputer komunikasi dan informasi internal dan
• Printer eksternal
• Jaringan Komputer
• Koneksi Internet
54 Provinsi memiliki koneksi internet di PMI Prov/Kab-kota memiliki koneksi Mengetahui ketersedian koneksi internet
No markasnya. internet serta perangkat dasar dan perangkat dasar pendukung system
Indikator pendukung IT-Telekom sistemUraian
yang Indikator
IT-Telekom di PMI Prov / Kab-Kota dalam
terdiri mendukung keberlangsungan system
• Komputer komunikasi dan informasi internal dan
Definisi Tujuan Indikator
• Printer eksternal
• Jaringan Komputer
• Koneksi Internet
55 Provinsi memiliki jaringan Radio PMI Provinsi yang memiliki dan • Mengetahui Perangkat Radio
Komunikasi lokal. menggunakan Perangkat Jaringan Komunikasi yang terpasang dan berfungsi
Radio Komunikasi yang terhubungan di PMI Prov, Kab-Kota
dengan radio komuniasi PMI Kab/Kota di • Mengetahui penggunaan perangkat
wilayah kerjanya. Radio Komunikasi

56 Provinsi memiliki Jaringan Radio PMI Provinsi yang memiliki dan • Mengetahui Perangkat Radio
Komunikasi yang terhubung ke Pusat. menggunakan Perangkat Jaringan Komunikasi yang terpasang dan
Radio Komunikasi yang terhubungan berfungsi di PMI Provinsi
dengan radio komuniasi PMI Pusat. • Mengetahui penggunaan perangkat
Radio Komunikasi

Hasil C.2.2
Kinerja IT- Telkom PMI di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota meningkat dalam rangka mendukung sistem
Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Pelayanan PMI
57 Provinsi menggunakan email resmi PMI Kab-Kota yang Mengetahui tingkat keberfungsian sistem
PMI. mengimplementasikan dan mendapat IT-Telekom khusunya surat elektornik s di
manfaat dari IT-Telekom System Pusat, Prov, Kab-Kota
berupa penggunaan e-mail(surat
elektronik) resmi lembaga sebagai
sarana komunikasi dan informasi
internal dan eksternal di PMI semua
tingkatan
58 Provinsi menggunakan SIM PMI untuk Provinsi yang telah menggunakan data-data Untuk mengetahui tingkat efektifitas SIM PMI
mendukung Operasional. yang tersedia pada Sistim Informasi dalam manajemen program-program PMI
Manajemen PMI untuk pengem-bangan Provinsi
kegiatan-kegiatan operasionalnya.

Hasil D. 1.1
Kapasitas dan fungsi unit pelayanan darurat bencana dan kesehatan serta satuan spesialisasi yang
professional di PMI Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota Meningkat
67 Provinsi menindaklanjuti Kasus Restoring Family Link/Pemulihan Untuk memastikan kasus-kasus Restoring
Restoring Family Link (Pemulihan Hubungan Keluarga yang diakibatkan Family Link telah ditindaklanjuti
Hubungan Keluarga). oleh bencana maupun konflik diajukan sebagaimana mestinya
kepada PMI dan dicarikan jalan keluar
penyelesaian hingga kasus dinyatakan
ditutup oleh PMI Kab/Kota atau Provinsi
dan Pusat

68 Provinsi terhubung dengan sistem PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki Untuk mengetahui tingkat keterkaitan PMI
peringatan dini setempat. jaringan komunikasi dengan sistim Prov/Kab-Kota dengan mekanisme
peringatan dini Pemerintah Daerah kesiapsiagaan Pemerintah Daerah
setempat ketika kondisi darurat setempat.
bencana.
Hasil D.1.2
Fungsi sarana prasarana dan perangkat pendukung pelayanan tanggap darurat bencana/wabah meningkat
dan sesuai dengan standar akuntabilitas
69 Provinsi memiliki Posko sesuai PMI Prov/Kab-Kota yang Untuk mengetahui tingkat kapasitas PMI
pedoman operasional. mengoperasikan Posko 24 jam selama Prov/Kab-Kota dalam penyebarluasan
7 hari.dalam menerima dan informasiterkait kebencanaan/wabah dan
menyalurkan informasi tentang pelayanan kepada masyarakat
kebencanaan/wabah dan pelayanan
kepada masyarakat.
No
69 Provinsi memiliki Posko sesuai PMI Prov/Kab-Kota yang Untuk mengetahui tingkat kapasitas PMI
Indikator
pedoman operasional. mengoperasikan Posko 24 jam Uraian
selama Indikator
Prov/Kab-Kota dalam penyebarluasan
7 hari.dalam menerima dan informasiterkait kebencanaan/wabah dan
menyalurkan informasi tentang
Definisi pelayanan kepada
Tujuanmasyarakat
Indikator
kebencanaan/wabah dan pelayanan
kepada masyarakat.
71 Provinsi yang mengupdate laporan Provinsi yang mengirimkan laporan situasi Untuk menunjukkan bahwa PMI Kab/Kota ybs
periodik kejadian bencana sedikitnya bencana, baik besar maupun kecil, secara telah atau tetap memonitor situasi bencana di
3x seminggu/sesuai SOP. periodic. Laporan update ketiga ditandai daerahnya
dengan menyebutkan “laporan akan
dihentikan” (karena bencana tidak
berdampak) atau “laporan akan dilanjutkan”
(karena bencana berdampak)

72 Provinsi memiliki peralatan standard PMI Provinsi yang memiliki peralatan Untuk melihat tingkat kemampuan PMI
pelayanan PB/Kesehatan standard pelayanan PB yang dapat Provinsi dalam mendukung PMI Kab/kota
mendukung kebutuhan operasional Tim dalam memberikan pelayanan kesehatan
respons bencana, yaitu : dalam operasi bencana
• Perlengkapan DU lengkap untuk 500
orang
• Perlengkapan PP (untuk individu atau
tim)
• Perlengkapan evakuasi korban
(ambulans, tandu)
• Perlengkapan keamanan dan
keselamatan kerja (pelampung, masker,
kacamata debu, helmet, sarung tangan,
jas hujan)

• Tenda penampungan sementara +


alat-kelengkapannya

• Tenda Posko + alat kelengkapannya


• Alat-alat lapangan (pacul, sekop, palu,
tali-temali)
• Truk pengangkut (apabila belum
memiliki, dimungkinkan dengan pra-
perjanjian sewa)

• Kendaraan operasional untuk personil

73 Provinsi memiliki alokasi dana PMI Prov/Kab-Kota dan Pusat memiliki Untuk memastikan PMI
kontinjensi. alokasi dana kontinjensi atau siap pakai Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
untuk mendukung operasi respons mememiliki ketersediaan dana dalam
bencana 6 jam pertama operasi respon bencana pada 6 jam
pertama setelah kejadian.

Hasil D.2.1
PMI Kab/Kota memiliki kapasitas dalam memfasilitasi upaya kegiatan PRB dan kesehatan berbasis
masyarakat
Hasil D.3.1
Pelayanan Donor Darah yang aman dan memadai
Hasil D.3.2
Target Pelayanan Sosial yang direncanakan untuk diberikan kepada kelompok rentan tercapai
Hasil E.1.1
No
Indikator Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator
PMI memiliki kapasitas yang memadai di bidang kehumasan serta dilengkapi dengan sarana prasarana
publikasi, dokumentasi, advokasi dan promosi
86 Produk promosi/publikasi diterbitkan Produk promosi/publikasi PMI adalah Untuk mengetahui jumlah dan jenis
oleh Provinsi media promosi/publikasi yang memuat produk promosi/publikasi yang diterbitkan
informasi kegiatan layanan PMI. Produk PMI
promosi/ publikasi dapat berupa event
promotion kit (spanduk, giant banner,
umbul-umbul, roll banner, backdropp),
brosur, poster, multimedia (video), foto,
kalender kit (kalender dan agenda), dan
majalah.

87 Jumlah media massa yang menjadi Media Massa yang menjadi mitra Untuk mengetahui media massa yang
mitra strategis PMI Provinsi strategis PMI adalah media massa membantu mempublikasikan dan
(elektronik dan cetak) yang menjalin mempromosikan kegiatan layanan PMI ke
kerjasama yang erat dalam baik tertuang masyarakat luas
dalam MoU maupun tidak dalam
memberikan informasi kegiatan
pelayanan yang dilakukan oleh PMI.

88 Provinsi memiliki sarana-prasarana Sarana dan prasarana dasar Mengetahui kapasitas dan penunjang
dasar kehumasan kehumasan adalah perlengkapan kinerja kehumasan PMI Kab/Kota
penunjang tugas kehumasan PMI, yaitu
kamera foto, kamera video, alat
perekam, dan perlengkapan
penyelenggaraan acara resmi PMI
(sound system, bendera PMI, pataka,
dan ruangan yang memadai)
Hasil E.1.2
PMI memiliki kapasitas pengembangan sumber daya dalam rangka meningkatkan partisipasi mitra dan
masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program dan pelayanan PMI
89 Provinsi mengimplementasikan Mekanisme Kerjasama adalah sistem Untuk mengukur pemahaman, upaya dan
mekanisme kerjasama sesuai panduan atau aturan yang menjadi pedoman komitmen dari PMI Prov/Kab/Kota dalam
PMI. dalam mengimplementasikan kebijakan mengimplentasikan mekanisme
strategis PMI dalam bermitra dengan kerjasama.
pemangku kepentingan.

91 Pendapatan Provinsi yang berasal dari Pendapatan dalam bentuk uang yang Untuk mengetahui trend kemampuan PMI
upaya penggalangan dana atau unit diperoleh dari berbagai upaya, contoh Prov/Kab/Kota dalam meningkatkan
usaha terus meningkat. (alokasi dana dari Pemerintah lokal, pendapatan dari waktu ke waktu.
dukungan dana dari pihak Swasta/
Lembaga/ Organisasi
Nasional/Internasional juga upaya
pengembangan sumber daya, seperti
pengembangan unit bisnis.

Trend pendapatan tahunan adalah


kecenderungan pendapatan tahunan di
tahun tertentu yang dibandingkan
dengan pendapatan tahunan di tahun
sebelumnya.
Hasil E.2.1
Prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi organisasi PMI dilaksanakan dengan baik
94 Provinsi mengalokasikan minimal 10% PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki Untuk mengetahui kapasitas dana PMI
dari total anggaran untuk kegiatan alokasi dana untuk kegiatan pelayanan Prov/Kab-Kota yang tersedia untuk
pelayanan. (Kab/Kota) dan pembinaan (Prov), mendukung kegiatan pelayanan dan
setidaknya 10% dari total angaran pembinaan.
tahunannya
No
Indikator Uraian Indikator
94 Definisi
Provinsi mengalokasikan minimal 10% PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki Tujuankapasitas
Untuk mengetahui Indikatordana PMI
dari total anggaran untuk kegiatan alokasi dana untuk kegiatan pelayanan Prov/Kab-Kota yang tersedia untuk
pelayanan. (Kab/Kota) dan pembinaan (Prov), mendukung kegiatan pelayanan dan
setidaknya 10% dari total angaran pembinaan.
tahunannya

Hasil F.1.1
Layanan Informasi tentang nilai-nilai kepalangmerahan dan pelayanan serta kinerja PMI meningkat

Hasil F.2.1
Pemahaman pemangku kepentingan terkait, baik eksternal maupun internal terhadap nilai-nilai
kepalangmerahan meningkat
99 Provinsi mendesiminasikan nilai-nilai PMI Prov/Kab-Kota yang melaksanakan Untuk mengetahui intensitas upaya
kepalangmerahan. upaya penyebarluasan nilai-nilai ke-PM- diseminasi nilai-nilai ke-PM-an yang
an seacara umum, baik melalui promosi, dilaksanakan oleh PMI Prov/Kab-Kota
edukasi, informasi, advokasi kepada
masyarakat Hukum, Politik, Akademisi,
Hankam, dan lembaga-lembaga
pendidikan dasar-menengah-tinggi
PMI Provinsi yang memiliki peralatan standard pelayanan
PB yang dapat mendukung kebutuhan operasional Tim
respons bencana, yaitu :
• Perlengkapan DU lengkap untuk 500 orang
• Perlengkapan PP (untuk individu atau tim)
• Perlengkapan evakuasi korban (ambulans, tandu)
• Perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja
(pelampung, masker, kacamata debu, helmet, sarung
tangan, jas hujan) .....
• Tenda penampungan sementara + alat-kelengkapannya
• Tenda Posko + alat kelengkapannya
• Alat-alat lapangan (pacul, sekop, palu, tali-temali)
• Truk pengangkut (apabila belum memiliki, dimungkinkan
dengan pra-perjanjian sewa)
• Kendaraan operasional untuk personil
DAFTAR DAN DEFINISI INDIKATOR HASIL PMI KABUPATEN/KOTA

No Indikator Uraian Indikator


Definisi Tujuan Indikator
Hasil A. 1. 1
PMI Pusat/Prov/Kab/Kota melaksanakan AD/ ART dan PO serta Juklak/Juknis kelembagaan, kepegawaian,
perencanaan, keuangan, dan bagian terkait
1 Kab-Kota melaksanakan PMI Prov/Kab-Kota yang dapat Untuk mengukur organisasi PMI
Musyawarah tepat waktu. melaksanakan Musyawarah Provinsi 5 tahun Prov/Kab/Kota telah berfungsi dengan baik
sekali, terhitung dari tahun pelaksanaan sesuai AD/ART PMI (AD ps. 32, 33; ART
Musyawarah terakhir ps. 36, 37)

2 Kab-Kota melaksanakan PMI Prov/Kab-Kota yang dapat Untuk mengukur organisasi PMI
Musyawarah Kerja tepat waktu. melaksanakan Musyawarah Kerja Kab/Kota Prov/Kab/Kota telah berfungsi dengan baik
setahun sekali, terhitung dari tahun sesuai AD/ART PMI (AD ps. 32, 33; ART
pelaksanaan Musyawarah Kerja sesuai ps.36, 37)
ketentuan yang berlaku

3 Kab/Kota memiliki aturan PMI Prov/Kab-Kota yang telah memiliki Untuk mengukur PMI Prov/Kab-Kota
kepegawaian yang mengacu aturan-aturan kepegawaian yang di SK-kan. memiliki aturan kepegawain yang mengacu
Juklak/Juknis Kepegawaian. pada juklak dan juknis kepegawaian
berdasarkan PO No. 006 tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian.

4 Kab/Kota memiliki peraturan daerah PMI Prov/Kab-Kota yang menerbitkan Untuk memastikan PMI Prov/Kab-Kota
yang mengacu kepada PO PMI. peraturan daerah yang mengesahkan telah mengakomodasi dan melaksanakan
implementasi PO PMI sesuai dengan PO PMI
kapasitas dan karakteristik PMI setempat

Hasil A. 1. 2
UU Ke-Palang Merah-an yang telah disahkan oleh Lembaga Legislatif diimplementasikan di PMI seluruh
tingkatan
Hasil A. 2.1
Sistem Perencanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di PMI Pusat/Prov/Kab/Kota berfungsi
dengan baik
8 Kab/Kota memiliki rencana kerja PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki rencana Untuk mengetahui persentase PMI
dengan anggaran tahunan yang kerja dan anggaran tahunan PMI yang Prov/Kab-Kota dan Pusat yang telah
mengacu pada PO No. 007 mengacu pada PO No.007 tentang melaksanakan salah satu fungsi
Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi. manajemen (perencanaan)

9 Kab/Kota melaporkan hasil evaluasi Laporan kinerja PMI Prov/ kab-kota yang Untuk mengetahui persentase PMI
program tahunan dalam dilaporkan dalam musyawarah kerja sesuai Prov/Kab-Kota yang menggunakan hasil
Musyawarah Kerja sesuai panduan dengan Panduan Perencanaan, Monitoring, evaluasi untuk merumuskan rencana kerja
Perencanaan, Monitoring, Evaluasi Evaluasi dan Pelaporan dan PO No.007 tahun berikutnya.
dan Pelaporan
No Indikator Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator

Hasil A. 2.2
PMI Pusat/Prov/Kab/Kota memiliki tatalaksana koordinasi baik secara horizontal maupun vertikal antar
sektor dan tingkatan
11 Kab/Kota memiliki struktur PMI Prov/Kab-Kota yang telah memiliki Untuk mengetahui persentasePMI
kepengurusan dan Kemarkasan struktur kepengurusan, pembidangan dan Prov/Kab-Kota yang telah melaksanakan
mengacu pada PO No. 001 dan PO pembagian tugas yang jelas dan mengacu PO No.001 dan PO No.002
No. 002 dan disahkan melalui SK pada PO No.001 tentang kepengurusan PMI
dan disahkan oleh SK PMI Pusat untuk
Provinsi dan SK Provinsi untuk Kab-Kota

PMI Prov/Kab-Kota yang telah memiliki


struktur Markas dengan tata hubungan kerja
dan pengelolaan Markas yang jelas dan
mengacu pada PO No.002 tentang Markas
Palang Merah Indonesia dan disahkan oleh
SK Pengurus PMI di masing-masing
tingkatan

12 Kab/Kota melaksanakan rapat pleno PMI Prov/Kab-Kota yang secara aktif dan Untuk mengetahui persentase tingkat
pengurus setiap bulan. efektif melaksanakan rapat aktifitas Pengurus dalam pengelolaan PMI
kepengurusannya minimal satu kali dalam di wilayah kerjanya masing- masing
sebulan untuk membahas topik
kepalangmerahan dan dijadiri oleh pengurus

13 Kab/Kota melaksanakan Rakor Unit Markas PMI Prov/Kab-Kota yang secara Untuk mengetahui berfungsinya
kerja/Pegawai setiap bulan efektif melaksanakan monitoring mekanisme kerja dalam kegiatan
(pengawasan dan pengendalian) terhadap kemarkasan
fungsi-fungsi Markasnya melalui rakor unit
terkait minimal satu kali sebulan dihadiri
pengurus

15 Kab/Kota menerima kunjungan PMI Kab/Kota yang menerima kunjungan Untuk mengetahui frekuensi pembinaan oleh
supervisi dalam rangka pembinaan supervise PMI Provinsi dalam setahun PMI Provinsi terhadap PMI Kab/Kota (yang
dari Provinsi minimal 2 kali setahun dikunjungi)

Hasil A. 2.3
Fungsi-fungsi ke markasan berjalan sesuai Tupoksi, baik aspek administrasi (ketatausahaan, keuangan,
logistik, kepegawaian, dokumentasi dan arsip) untuk mendukung pelayanan di lapangan
16 Kab-Kota mengirimkan laporan PMI Prov/Kab-Kota yang telah melaporkan Untuk mengetahui sebaran PMI Prov/Kab-
kegiatan dan keuangannya ke PMI pengelolaan keuangannya dan mengirimkan Kota yang telah menerapkan prinsip-prinsip
setingkat di atasnya. ke PMI setingkat di atasnya, setidaknya akuntabilitas dan transparansi dalam
laporan penerimaan dan pengeluaran bidang keuangan.

17 Kab-Kota menggunakan rekening PMI Kab/Kota yang telah mempunyai no rek Untuk mengetahuipersentase PMI
a/n PMI untuk menyimpan atas nama PMI untuk menyimpan dana/ Prov/Kab-Kota yang telah menerapkan
dana/uang milik PMI. uang milik PMI prinsip-prinsip akuntabilitas dan
transparansi berdasarkan PO No. 005
tentang Tata Kelola Keuangan PMI.

18 Kab-Kota memberikan SK atau PMI Prov/Kab-Kota yang telah menerapkan Untuk mengetahui persentase PMI
Kontrak Kerja kepada Pegawainya sistem rekrutmen kepegawaian dengan Prov/Kab-Kota yang telah menata
sesuai PO No. 006 memberikan kontrak dan SK kepada manajemen kepegawaian sesuai PO
pegawai atau karyawan yang di rekrut No.006
No
18 Indikator
Kab-Kota memberikan SK atau Uraian Indikator
PMI Prov/Kab-Kota yang telah menerapkan Untuk mengetahui persentase PMI
Kontrak Kerja kepada Pegawainya sistem rekrutmen kepegawaian dengan Prov/Kab-Kota yang telah menata
sesuai PO No. 006 memberikan kontrak dan SK kepada
Definisi manajemenTujuan
kepegawaian sesuai PO
Indikator
pegawai atau karyawan yang di rekrut No.006

19 Kab-Kota memiliki pencatatan asset PMI Prov/Kab-Kota dan Pusat yang telah Untuk mengetahui persentase PMI
sesuai juklak juknis. mempunyai data aset baik yang bergerak Prov/Kab-Kota dan Pusat yang telah
maupun yang tidak bergerak menerapkanPMI No.010

20 Kab-Kota memiliki profil organisasi PMI Prov/Kab-Kota yang melaporkan profil Untuk mengetahui perubahan-
yang diperbaharui minimal 2 tahun organisasi yang diperbaharui setiap tahun perubahandata organisasi PMI Prov/Kab-
sekali. sesuai template Divisi Kelembagaan dan Kota
Humas

Hasil B.1.1
Manajemen pembinaan SDM meningkat mulai dari rekrutmen, pelatihan/orientasi, penugasan, pengembangan
kapasitas serta pengakuan dan penghargaan.
23 Kab/Kota meningkatkan jumlah unit PMI Kab/Kota yang melaporkan/updated Untuk mengetahui perkembangan
PMR jumlah unit PMR di wilayah kerjanya pembinaan PMR, baik dalam arti wadah
pembinaannya dan jumlah anggota PMR.

24 Kab/Kota memiliki database SDM PMI Kab/Kota yang memiliki dan Untuk mengetahui data terkini anggota
yang diperbaharui 1 x 1 thn. memperbaharui data-data Pengurus, Pengurus, Pegawai dan Relawan, dalam
Pegawai dan Relawan yang aktif. arti jumlah, status, jabatan, pengalaman,
pengetahuan, ketrampilan dan informasi
lainnya yang relevan

25 Kab/Kota memiliki rencana tahunan PMI Kab/Kota yang memiliki perencanaan Untuk mengetahui PMI Kab/Kota yang
perekrutan pegawai dan relawan perekrutan pegawai dan relawan memiliki dan melaksanakan sistem
sesuai Juklak/Juknis. berdasarkan rencana kerja tahunan. rekrutmen Kepegawaian dan Relawan
berdasarkan PO No. 006 dan PO. No. xxx
(tentang Relawan)

26 Kab/Kota memiliki Relawan dari PMI Kab/Kota yang memiliki dukungan Untuk mengetahui tingkat dukungan
perusahaan/koorporasi. SDM/Relawan dari sector swasta yang masyarakat, khususnya sector swasta,
bekerja sehar-hari dikantor swasta dan siap terhadap PMI
sewaktu-waktu dimobilisasi

28 Kab/Kota memiliki sistim memiliki pola pembinaan pegawai yang Untuk mengetahui adanya acuan dalam
pengembangan karir untuk berorientasi pada pengembangan karier pengembangan karir dan jabatan pegawai PMI
pegawainya. di PMI Kab/Kota

29 Kab/Kota memiliki setidaknya 3 PMI Kab/Kota yang memiliki pegawai tetap Untuk mengetahui tingkat kapasitas dan
pegawai Markas. dengan uraian tugas yang jelas dan keberfungsian pegawai Markas PMI
penggajian oleh PMI sesuai dengan Kab/Kota.
ketentuan yang berlaku

30 Kab-Kota menggaji pegawainya PMI Prov/Kab-Kota yang telah membayar Untuk mengetahui tingkat kemampuan PMI
sesuai standard UMK (Upah gaji setidaknya memenuhi standard upah Prov/Kab/Kota dalam mengupayakan
Minimum Kabupaten/Kota). minimum setempat kesejahteraan Pegawainya merujuk pada
PO No.006 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian.
No Indikator Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator
31 Kab-Kota memberikan Penghargaan kepada Pengurus/Pegawai Untuk mengetahui PMI di semua tingkatan
pengharagaan kepada Pengurus/ dan Relawan dalam berbagai bentuk atas dalam memberikan penghargaan kepada
Pegawai dan Relawan sesuai jasa dan atau pengabdianya yang telah pengurus, pegawai, relawan yang telah
ketentuan yang berlaku. diberikan kepada PMI sesuai dengan memberikan sumbangsihnya kepada PMI.
ketentuan yang berlaku

32 Kab/Kota yang membentuk forum Wadah yang terdiri dari kelompok unit Untuk mengetahui PMI Kab/Kota yang
relawan relawan (TSR/KSR/PMR) yang bertugas telah mengakomodasi inisiatif-inisiatif
untuk menyalurkan aspirasi relawan secara relawan, dalam proses pengambilan
menyeluruh kebijakan

33 Kab/Kota mengasuransikan PMI Kab/Kota yang mengasuransikan Untuk mengetahui tingkat kemampuan PMI
pegawai dan relawannya pegawai dan relawan untuk bantuan Kab/Kota dalam memenuhi kewajiban
tunjangan kesehatan maupun lainya dengan mengasuransikan pegawai dan relawanya
mendaftarkan pegawai kepada penyedia sesuai dengan PO No. 006 dan PO SDM
asuransi. No. 004 Pasal 21, butir 2 B

Hasil B.1.2
Kapasitas dan Keterampilan Pengurus, Pegawai, Relawan meningkat sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan
34 Kab-Kota memiliki PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki Untuk mengetahui tingkat kebutuhan Diklat
Pengurus/pegawai yang terlatih di pengurus/pegawai yang terlatih dan terampil Kepemimpinan dan Manajemen untuk
bidang kepemimpinan dan dalam bidang kepemimpinan dan Pengurus/Pegawai PMI
manajemen manajemen. Untuk mengetahui potensi kemampuan
pegawai di PMI Prov/Kab-Kota untuk
melakukan penjenjangan karir dan jabatan
pegawai
35 Kab/Kota dengan SDM terlatih PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki sedikitnya Mengetahui ketersediaan
spesialisasi pelayanan dan 2 orang pegawai atau relawan yang terlatih Pegawai/Relawan yang terlatih spesialisasi
ketrampilan prioritas I/II/III spesialisasi prioritas I, yaitu : asesment, prioritas I/II/II pada setiap PMI Prov/Kab-
pertolongan pertama & evakuasi, pemulihan Kota.
hubungan keluarga, komunikasi dan
kehumasan.

PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki sedikitnya


3 orang pegawai/relawan yang terlatih
spesialisasi prioritas II, yaitu : dapur umum,
pelayanan kesehatan, pelayanan ambulans
dan program dukungan psikososial

PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki sedikitnya


3 orang pegawai/relawan yang terlatih
spesialisasi prioritas III (penampungan dan
pengungsian, air dan sanitasi, distribusi dan
relief)
36 Kab/Kota memiliki Pelatih yang Pelatih PMI yang tersertifikasi adalah Mengetahui jumlah pelatih bersertifikat PMI
tersertifikasi oleh PMI Pusat Pelatih yang telah mengikuti pelatihan ToT Pusat di setiap tingkatan
dan sudah memiliki “jam mengajar” sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sampai ybs
mendapat sertifikat sebagai pelatih dari PMI
Pusat.

37 Kab-Kota dimobilisasi dalam Pelatih PMI yang dimobilisasi pada kegiatan Mobilisasi pelatih mengindikasikan tingkat
penugasan pelatihan pelatihan yang dilakukan oleh PMI keberhasilan tindak lanjut dari pasca
Pusat/Provinsi/Kab-Kota berdasarkan program Pelatihan Pelatih (ToT)
mekanisme penugasan pelatih pada buku
pedoman pelatihan PMI.
No Indikator Uraian Indikator

37 Kab-Kota dimobilisasi dalam Definisi pada kegiatan Mobilisasi pelatih


Pelatih PMI yang dimobilisasi Tujuan Indikator tingkat
mengindikasikan
penugasan pelatihan pelatihan yang dilakukan oleh PMI keberhasilan tindak lanjut dari pasca
Pusat/Provinsi/Kab-Kota berdasarkan program Pelatihan Pelatih (ToT)
mekanisme penugasan pelatih pada buku
pedoman pelatihan PMI.
Frekuensi penugasan Pelatih merupakan
salah satu dasar dalam penilaian untuk
penaikkan jenjang pelatih mengacu pada
petunjuk teknis pelatih PMI.

Hasil B.2.1
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional PMI memenuhi standard sertifikasi Nasional
Hasil B.2.2
Manajemen dan pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik
44 Kab/Kota menyediakan layanan PMI Prov/Kab/Kota yang telah memiliki Untuk mengetahui jumlah PMI
pelatihan kepada pihak eksternal. kerjasama layanan pelatihan dengan pihak Prov/Kab/Kota yang telah memiliki
Mitra kerjasama layanan pelatihan dengan pihak
Mitra

Hasil C.1.1
Ketersediaan sarana prasarana pendukung pelayanan rutin Markas meningkat
45 Kab/Kota memiliki sarana prasarana Markas adalah bangunan permanen, baik Untuk memastikan semua kegiatan PMI
dasar operasional Markas. milik PMI, hak guna bangunan/ sewa dengan dapat dikelola dengan baik dan teratur.
alat-perlengkapannya yang digunakan
sebagai tempat untuk mengatur kegiatan
kepalang merahan

48 Kab/Kota yang memiliki Posko Adalah PMI Prov/Kab-Kota yang Untuk mengetahui kapasitas PMI
mengoperasikan unit komunikasi dengan Prov/Kab-Kota dalam memberikan layanan
peralatan komunikasi standard (radio tanggap darurat yang cepat.
komunikasi) dan diawaki oleh setidaknya 4 Untuk mengetahui dan memastikan
orang Relawan, yang beroperasi 24 jam. keterhubungan antara PMI Pusat – PMI
Provinsi dan PMI Kab/Kota

Hasil C.1.2
Manajemen asset serta sarana prasarana pendukung kegiatan operasional dan pelayanan di Markas, Posko,
dan Gudang Regional meningkat
49 Kab/Kota melaporkan hasil Asset adalah seluruh harta yang yang Mengetahui jumlah asset yang dimiliki oleh
inventarisasi asetnya ke Pusat bergerak dan tidak bergerak yang dimiliki PMI di semua tingkatan
setiap tahun sesuai pedoman yang oleh PMI yang dilaporkan sesuai dengan
ditetapkan. Juklak Asset PMI

50 Kab/Kota memiliki aturan PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki aturan Untuk mengetahui PMI Prov/Kab-Kota
penggunaan dan pemeliharaan aset penggunaan dan pemeliharaan asset yang yang telah mengimplementasi PO No. xxx
yang mengacu kepada mengacu kepada Juklak Asset PMI tentang pengelolaan asset.
Juklak/Juknis

Hasil C.2.1
Ketersediaan infrastruktur IT- Telkom di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota meningkat dan berjalan dengan sesuai
dengan ketentuan yang belaku
54 Kab/Kota memiliki koneksi internet PMI Prov/Kab-kota memiliki koneksi internet Mengetahui ketersedian koneksi internet
di markasnya. serta perangkat dasar pendukung IT- dan perangkat dasar pendukung system IT-
Telekom sistem yang terdiri Telekom di PMI Prov / Kab-Kota dalam
• Komputer mendukung keberlangsungan system
• Printer komunikasi dan informasi internal dan
• Jaringan Komputer eksternal
• Koneksi Internet
No Indikator Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator
Hasil C.2.2
Kinerja IT- Telkom PMI di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota meningkat dalam rangka mendukung sistem
Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Pelayanan PMI
57 Kab/Kota menggunakan email resmi PMI Kab-Kota yang mengimplementasikan Mengetahui tingkat keberfungsian sistem
PMI. dan mendapat manfaat dari IT-Telekom IT-Telekom khusunya surat elektornik s di
System berupa penggunaan e-mail(surat Pusat, Prov, Kab-Kota
elektronik) resmi lembaga sebagai sarana
komunikasi dan informasi internal dan
eksternal di PMI semua tingkatan

58 Kab/Kota menggunakan SIM PMI Kab/Kota yang telah menggunakan data-data Untuk mengetahui tingkat efektifitas SIM PMI
untuk mendukung operasional yang tersedia pada Sistim Informasi Manajemen dalam manajemen program-program PMI
PMI untuk pengem-bangan kegiatan-kegiatan Provinsi
operasionalnya.

Hasil D. 1.1
Kapasitas dan fungsi unit pelayanan darurat bencana dan kesehatan serta satuan spesialisasi yang
professional di PMI Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota Meningkat
61 Kab/Kota di wilayah paling rawan PMI Kab/Kota yang telah membentuk Satuan Untuk mengetahui kapasitas kesiapsiagaan
bencana memiliki Tim Satgana. Siaga Bencana (SATGANA) yang terdiri dari, (komponen tanggap darurat) PMI Kab/Kota
dan tidak terbatas pada, 50 orang yang yang berada di wilayah rawan bencana
terlatih ketrampilan tanggap darurat
bencana/wabah, seperti :

 Bantuan Manajemen Operasional


• Kepemimpinan lapangan (1)
• Assessment (2)
• Logistik (2)
• Pengelolaan Posko lapangan/aju (2)
• Pelayanan informasi (2)
• Pelayanan administrasi dan keuangan (2)

 Bantuan dan Pertolongan korban bencana


• Distribusi Bantuanf (2)
• Pelayanan Pertolongan Pertama dasar ,
korban perorangan/massal (2)
• SAR dan evakuasi (2)
• Pelayanan kesehatan, keliling/di
penampungan (2)
• Pelayanan di penampungan
• Bongkar pasang tenda (2)
• Pelayanan dapur umum (2)
• Pelayanan air dan sanitasi
• Restoring Family Link
• Bantuan serba guna/KSR (23

62 Kab/Kota memiliki Tim Pelayanan PMI Kab/Kota yang memiliki Satuan Untuk mengetahui tingkat kapasitas dan
Kesehatan terlatih Pelayanan Kesehatan untuk situasi normal kapabilitas dasar PMI Kab/Kota dalam
non bencana) dan berkesinambungan melaksanakan program maupun kegiatan-
sebagai ), yang terdiri dari, dan tidak terbatas pelayanan kesehatan
pada :
• 1 orang TSR (berlatar belakang Medis)
• 1 orang Pegawai (penanggungjawab
bidang kesehatan)

• 10 orang KSR dengan ketrampilan dasar


Pertolongan Pertama, Pertolongan Keluarga,
Watsan, bekerja dengan masyarakat dll.
PMI Kab/Kota yang memiliki Satuan Untuk mengetahui tingkat kapasitas dan
Pelayanan Kesehatan untuk situasi normal kapabilitas dasar PMI Kab/Kota dalam
non bencana) dan berkesinambungan melaksanakan program maupun kegiatan-
sebagai ), yang terdiri dari, dan tidak terbatas pelayanan kesehatan
pada :
• 1 orang TSR (berlatar belakang Medis)
No Indikator • 1 orang Pegawai (penanggungjawab
Uraian Indikator
bidang kesehatan)
Definisi Tujuan Indikator
66 Kab/Kota memberikan pelayanan • 10 orang KSR dengan ketrampilan dasar
Pertolongan Pertama Pertolongan Pertama, Pertolongan Keluarga,
Watsan, bekerja dengan masyarakat dll.

PMI Kab/Kota yang mensiagakan Pos Untuk mengetahui aktifitas Pos Pelayanan
Pelayanan Pertolongan Pertama sebelum Pertolongan Pertama di PMI Kab/Kota.
dibawa ke Rumah Sakit dan memberikan
Pelayanan di Markas atau ditempat tertentu
(Posko)

67 Kab/Kota menindak lanjuti Kasus Restoring Family Link/Pemulihan Hubungan Untuk memastikan kasus-kasus Restoring
Restoring Family Link (Pemulihan Keluarga yang diakibatkan oleh bencana Family Link telah ditindaklanjuti
Hubungan Keluarga). maupun konflik diajukan kepada PMI dan sebagaimana mestinya
dicarikan jalan keluar penyelesaian hingga
kasus dinyatakan ditutup oleh PMI Kab/Kota
atau Provinsi dan Pusat

68 Kab/Kota terhubung dengan sistem PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki jaringan Untuk mengetahui tingkat keterkaitan PMI
peringatan dini setempat. komunikasi dengan sistim peringatan dini Prov/Kab-Kota dengan mekanisme
Pemerintah Daerah setempat ketika kondisi kesiapsiagaan Pemerintah Daerah
darurat bencana. setempat.

Hasil D.1.2
Fungsi sarana prasarana dan perangkat pendukung pelayanan tanggap darurat bencana/wabah meningkat
dan sesuai dengan standar akuntabilitas
69 Kab/Kota memiliki Posko sesuai PMI Prov/Kab-Kota yang mengoperasikan Untuk mengetahui tingkat kapasitas PMI
pedoman operasional. Posko 24 jam selama 7 hari.dalam Prov/Kab-Kota dalam penyebarluasan
menerima dan menyalurkan informasi informasiterkait kebencanaan/wabah dan
tentang kebencanaan/wabah dan pelayanan pelayanan kepada masyarakat
kepada masyarakat.

70 Kab/Kota (wilayah rawan bencana) PMI Kab/Kota yang melaksanakan tindakan- Untuk mengetahui kemampuan PMI
melaksanakan respon awal dalam tindakan awal respons bencana/wabah Kab/Kota dalam memberikan respons
kurun waktu 6 jam pertama saat dalam waktu 6 jam pertama setelah kejadian bencana secara cepat, tepat sasaran dan
terjadi bencana. bencana, seperti : terkoordinasi baik.
 Mengirim laporan situasi bencana terkini
 Mengirim laporan kegiatan operasi
bencana PMI Kab/Kota :

• Mobilisasi Tim Satgana


• Melaksanakan bantuan/pertolongan darurat
(SAR, Evakuasi, Pertolongan Pertama,
penampungan darurat, distribusi bantuan
darurat)
• Melaksanakan koordinasi
horizontal/vertical, memfungsikan Posko
bencana

71 Kab/Kota mengupdate laporan PMI Kab/Kota yang mengirimkan laporan Untuk menunjukkan bahwa PMI Kab/Kota
secara berkala apabila terjadi situasi terakhir bencana, baik besar maupun yang bersangkutan telah atau akan terus
bencana setidaknya 3 kali kecil, secara periodic. Laporan terkini yang memonitor situasi bencana di daerahnya.
seminggu sesuai SOP ketiga ditandai dengan menyebutkan
“laporan akan dihentikan” (karena bencana
tidak berdampak) atau “laporan akan
dilanjutkan” (karena bencana berdampak)
No Indikator Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator
73 Kab-Kota memiliki alokasi dana PMI Prov/Kab-Kota dan Pusat memiliki Untuk memastikan PMI
kontinjensi alokasi dana kontinjensi atau siap pakai Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota mememiliki
untuk mendukung operasi respons bencana ketersediaan dana dalam operasi respon
6 jam pertama bencana pada 6 jam pertama setelah
kejadian.

Hasil D.2.1
PMI Kab/Kota memiliki kapasitas dalam memfasilitasi upaya kegiatan PRB dan kesehatan berbasis
masyarakat
74 Kab/Kota memiliki KSR/TSR yang PMI Kab/Kota dengan KSR/TSR yang telah Untuk mengetahui ketersediaan personil
telah mengikuti sedikitnya 2 jenis mengikuti setidaknya 2 jenis pelatihan yang memiliki keahlian khusus di PMI
pelatihan spesialisasi program program berbasis masyarakat, seperti : Kab/Kota untuk pengembangan program-
berbasis masyarakat • HVCA program berbasis masyarakat
• PRA (Participatory Rural
Appraisal/Assessment)
• PHAST
• PK
• CBHFA

75 Adanya kegiatan PRB/Kesehatan PMI Kab/Kota yang Untuk mengetahui jangkauan dan sebaran
berbasis masyarakat di membina/mengembangkan program/kegiatan PRB/Kesehatan PMI
Kabupaten/Kota program/kegiatan berbasis masyarakat Kab/Kota yang dijalankan di tingkat
(PB/Kes), dengan criteria tidak terbatas masyarakat
pada:
• Pendidikan dan Pelatihan kepada
masyarakat
• Kerjasama dengan kelompok masyarakat
terlatih
76 Adanya minimal 1 desa binaan PMI Kab/Kota yang Untuk mengetahui peran, partisipasi dan
program PRB dan Kesehatan di membina/mengembangkan keterlibatan PMI Kab/Kota dalam upaya
Kabupaten/Kota program/kegiatan regular pengurangan meningkatkan ketahanan masyarakat
resiko (PB/Kes) setidaknya di 1(satu) terhadap antisiapasi dan dampak
komunitas tertentu, dengan criteria tidak bencana/wabah penyakit
terbatas pada :
• Komunitas binaan ditetapkan dalam
program PMI Kab/Kota (dengan SK atau
dokumen lain yang sederajat)
• Melaksanakan kegiatan-kegiatan mitigasi
non-struktural

• Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang


mengurangi kerentanan masyarakat
(fisik/material, social/organisasi, perilaku)

• Melaksanakan kegiatan2 yang


meningkatkan kapasitas masyarakat
(fisik/material, social/organisasi, perilaku)

77 Kab/Kota memiliki setidaknya satu PMI Kab/Kota yang Untuk mengetahui kemampuan PMI
Sekolah/Universitas binaan yang membina/mengembangkan program/ Kab/kota dalam melakukan pembinaan
siaga bencana. kegiatan siaga bencana di sekolah/kampus, PMR/KSR (inisiatif PRB) di lingkungan
dengan criteria tidak terbatas pada : sekolah/kampus
• Mobilisasi PMR/KSR untuk melakukan
penyuluhan/pelatihan
* pengurangan resiko bencana di lingkungan
sekolah/kampus (untuk Pelatihan PB/PP,
penyuluhan PB/Kes, inisiatif pemeliharaan
77 Kab/Kota memiliki setidaknya satu PMI Kab/Kota yang Untuk mengetahui kemampuan PMI
No Indikator
Sekolah/Universitas binaan yang membina/mengembangkan program/ Uraian Indikator
Kab/kota dalam melakukan pembinaan
siaga bencana. kegiatan siaga bencana di sekolah/kampus, PMR/KSR (inisiatif PRB) di lingkungan
dengan criteria tidak terbatas pada :
Definisi sekolah/kampus
Tujuan Indikator
• Mobilisasi PMR/KSR untuk melakukan
penyuluhan/pelatihan
* pengurangan resiko bencana di lingkungan
sekolah/kampus (untuk Pelatihan PB/PP,
penyuluhan PB/Kes, inisiatif pemeliharaan
lingkungan, promosi sadar bencana)
• Menyelenggarakan simulasi tanggap
darurat di lingkungan sekolah/kampus
(penyelamatan diri, menyiapkan
sekolah/kampus sbg. tempat penampungan
sementara)

Hasil D.3.1
Pelayanan Donor Darah yang aman dan memadai
78 Terlaksannya promosi donor darah PMI Kab/Kota/UDDyang melakukan promosi Untuk mengetahui tingkat kesigapan dan
di Kabupaten/Kota. donor darah, baik secara insidentil maupun partisipasi PMI Kab/Kota dalam
reguler di wilayah kerjanya. meningkatkan kesadaran pendonor
sekaligus menjaring/meningkatkan jumlah
pedonor darah secara sukarela.

80 UDD PMI Kab/Kota dapat UDD PMI Kab/Kota yang mampu Untuk mengetahui kemampuan UDD PMI
memenuhi setidaknya 50%* dari menyediakan kebutuhan darah minimal 50% Kab/Kotadalam menyediakan kebutuhan
kebutuhan darah setempat dari kebutuhan RSUD setempat darah

Hasil D.3.2
Target Pelayanan Sosial yang direncanakan untuk diberikan kepada kelompok rentan tercapai
83 Kab/Kota menyediakan bantuan PMI Kab/Kota yang mampu menyediakan Untuk mengetahui kegiatan PMI Kab/Kota
sosial kepada masyarakat setempat bantuan/pelayanan sosial setidaknya secara yang menjangkau kelompok rentan/kurang
insidental, antara lain, namun tidak terbatas mampu di wilayah kerjanya.
pada :
• Bantuan material
• Khitanan massal
• Pelayanan kesehatan gratis
• Bhakti sosial

84 Kab/Kota menyediakan pelayanan PMI Kab/Kota yang menyelenggarakan Untuk mengetahui PMI Kab/Kota yang
kesehatan sosial (yang terjangkau) pelayanan kesehatan sosial melalui poliklinik memiliki kegiatan pelayanan kesehatan
melalui Poliklinik atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. melalui poliklinik atau fasilitas pelayanan
kesehatan yang tersedia
85 Kab/Kota memberikan pelayanan PMI Kab/Kota yang mengoperasikan Untuk mengetahui kapasitas pelayanan
Ambulans 24 jam pelayanan mobil ambulans secara reguler, mobil ambulans sesuai Juknis pelayanan
dengan kriteria, dan s tidak terbatas pada : mobil ambulans PMI yang dioperasikan
oleh PMI Kab/Kota.
• Memiliki setidaknya 1 buah kendaraan
ambulans dengan perlengkapan standard
• Memiliki awak ambulans terlatih
Pertolongan Pertama setidaknya 9 orang

• Memiliki fasilitas call center dengan jumlah


operator setidaknya 3 orang
• Memiliki sistim rujukan dengan Rumah
Sakit setempat
• Memiliki alokasi anggaran operasional
ambulans
No Indikator Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator
Hasil E.1.1
PMI memiliki kapasitas yang memadai di bidang kehumasan serta dilengkapi dengan sarana prasarana
publikasi, dokumentasi, advokasi dan promosi
86 Produk promosi/publikasi diterbitkan Produk promosi/publikasi PMI adalah media Untuk mengetahui jumlah dan jenis produk
oleh Kab/Kota promosi/publikasi yang memuat informasi promosi/publikasi yang diterbitkan PMI
kegiatan layanan PMI. Produk promosi/
publikasi dapat berupa event promotion kit
(spanduk, giant banner, umbul-umbul, roll
banner, backdropp), brosur, poster,
multimedia (video), foto, kalender kit
(kalender dan agenda), dan majalah.

87 Jumlah media massa yang menjadi Media Massa yang menjadi mitra strategis Untuk mengetahui media massa yang
mitra strategis PMI Kab/Kota PMI adalah media massa (elektronik dan membantu mempublikasikan dan
cetak) yang menjalin kerjasama yang erat mempromosikan kegiatan layanan PMI ke
dalam baik tertuang dalam MoU maupun masyarakat luas
tidak dalam memberikan informasi kegiatan
pelayanan yang dilakukan oleh PMI.

88 Kab/Kota memiliki sarana-prasarana Sarana dan prasarana dasar kehumasan Mengetahui kapasitas dan penunjang
dasar kehumasan adalah perlengkapan penunjang tugas kinerja kehumasan PMI Kab/Kota
kehumasan PMI, yaitu kamera foto, kamera
video, alat perekam, dan perlengkapan
penyelenggaraan acara resmi PMI (sound
system, bendera PMI, pataka, dan ruangan
yang memadai)

Hasil E.1.2
PMI memiliki kapasitas pengembangan sumber daya dalam rangka meningkatkan partisipasi mitra dan
masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program dan pelayanan PMI
89 Kab/Kota mengimplementasikan Mekanisme Kerjasama adalah sistem atau Untuk mengukur pemahaman, upaya dan
mekanisme kerjasama sesuai aturan yang menjadi pedoman dalam komitmen dari PMI Prov/Kab/Kota dalam
panduan PMI. mengimplementasikan kebijakan strategis mengimplentasikan mekanisme kerjasama.
PMI dalam bermitra dengan pemangku
kepentingan.

91 Pendapatan Kab/Kota yang berasal Pendapatan dalam bentuk uang yang Untuk mengetahui trend kemampuan PMI
dari upaya penggalangan dana atau diperoleh dari berbagai upaya, contoh Prov/Kab/Kota dalam meningkatkan
unit usaha terus meningkat. (alokasi dana dari Pemerintah lokal, pendapatan dari waktu ke waktu.
dukungan dana dari pihak Swasta/ Lembaga/
Organisasi Nasional/Internasional juga upaya
pengembangan sumber daya, seperti
pengembangan unit bisnis.

Trend pendapatan tahunan adalah


kecenderungan pendapatan tahunan di
tahun tertentu yang dibandingkan dengan
pendapatan tahunan di tahun sebelumnya.

Hasil E.2.1
Prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi organisasi PMI dilaksanakan dengan baik
No Indikator Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator
94 Kab/kota mengalokasikan minimal PMI Prov/Kab-Kota yang memiliki alokasi Untuk mengetahui kapasitas dana PMI
10% dari total anggaran untuk dana untuk kegiatan pelayanan (Kab/Kota) Prov/Kab-Kota yang tersedia untuk
kegiatan pelayanan. dan pembinaan (Prov), setidaknya 10% dari mendukung kegiatan pelayanan dan
total angaran tahunannya pembinaan.

Hasil F.1.1
Layanan Informasi tentang nilai-nilai kepalangmerahan dan pelayanan serta kinerja PMI meningkat
Hasil F.2.1
Pemahaman pemangku kepentingan terkait, baik eksternal maupun internal terhadap nilai-nilai
kepalangmerahan meningkat
99 Kab/Kota mendesiminasikan nilai- PMI Prov/Kab-Kota yang melaksanakan Untuk mengetahui intensitas upaya
nilai kepalangmerahan upaya penyebarluasan nilai-nilai ke-PM-an diseminasi nilai-nilai ke-PM-an yang
seacara umum, baik melalui promosi, dilaksanakan oleh PMI Prov/Kab-Kota
edukasi, informasi, advokasi kepada
masyarakat Hukum, Politik, Akademisi,
Hankam, dan lembaga-lembaga pendidikan
dasar-menengah-tinggi
PMI Kab/Kota yang telah membentuk Satuan Siaga
Bencana (SATGANA) yang terdiri dari, dan tidak
terbatas pada, 50 orang yang terlatih ketrampilan
tanggap darurat bencana/wabah, seperti :

 Bantuan Manajemen Operasional


• Kepemimpinan lapangan (1)
• Assessment (2)
• Logistik (2)
• Pengelolaan Posko lapangan/aju (2)
• Pelayanan informasi (2)
• Distribusi Bantuanf (2)
 Bantuan dan Pertolongan korban bencana
• Distribusi Bantuanf (2)
• Pelayanan Pertolongan Pertama dasar , korban perorangan/massal (2)

• SAR dan evakuasi (2)


• Pelayanan kesehatan, keliling/di penampungan (2)
• Pelayanan di penampungan
• Bongkar pasang tenda (2)

• Pelayanan dapur umum (2)

• Pelayanan air dan sanitasi

• Restoring Family Link


• Bantuan serba guna/KSR (23

PMI Kab/Kota yang melaksanakan tindakan-tindakan


awal respons bencana/wabah dalam waktu 6 jam
pertama setelah kejadian bencana, seperti :
 Mengirim laporan situasi bencana terkini

 Mengirim laporan kegiatan operasi bencana PMI Kab/Kota :

• Mobilisasi Tim Satgana


• Melaksanakan bantuan/pertolongan darurat (SAR,
Evakuasi, Pertolongan Pertama, penampungan
darurat, distribusi bantuan darurat)
• Melaksanakan koordinasi horizontal/vertical,
memfungsikan Posko bencana
• Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mengurangi kerentanan
masyarakat (fisik/material, social/organisasi, perilaku)
• Melaksanakan kegiatan2 yang meningkatkan kapasitas
masyarakat (fisik/material, social/organisasi, perilaku)
PMI Kab/Kota yang mengoperasikan pelayanan mobil ambulans secara
reguler, dengan kriteria, dan s tidak terbatas pada :
• Memiliki setidaknya 1 buah kendaraan ambulans dengan perlengkapan
standard (?)
• Memiliki awak ambulans terlatih Pertolongan Pertama setidaknya 9 orang
• Memiliki fasilitas call center dengan jumlah operator setidaknya 3 orang
• Memiliki sistim rujukan dengan Rumah Sakit setempat
• Memiliki alokasi anggaran operasional ambulans
PMI Kab/Kota yang mengoperasikan pelayanan mobil ambulans secara
reguler, dengan kriteria, dan s tidak terbatas pada :
• Memiliki setidaknya 1 buah kendaraan ambulans dengan perlengkapan
standard (?)
• Memiliki awak ambulans terlatih Pertolongan Pertama setidaknya 9 orang
• Memiliki fasilitas call center dengan jumlah operator setidaknya 3 orang
• Memiliki sistim rujukan dengan Rumah Sakit setempat
• Memiliki alokasi anggaran operasional ambulans

Anda mungkin juga menyukai