DINAS KESEHATAN
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , laporan hasil
kegiatan survei kepuasan pegawai (SKP) Puskesmas Tembuku II telah selesai.
Kami sadari laporan ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan
saran perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaannya dan Semoga
dari hasil tindak lanjut hasil SKP ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan
pelayanan di UPT Puskesmas Tembuku II
Bangli
A. Latar Belakang
Kualitas pelayanan publik telah menjadi salah satu isu penting dalam
penyelenggaraan layanan publik di Indonesia. Perbaikan dan peningkatan
kualitas layanan publik menjadi substansi penting untuk menghilangkan
kesan buruknya pelayanan publik yang selama ini diberikan oleh institusi
penyedia layanan publik. Selama ini pelayanan publik masih diidentikkan
dengan kelambanan, ketidakadilan, dan biaya tinggi. Belum lagi dalam hal
etika pelayanan di mana perilaku aparat penyedia layanan yang kurang
empati dan tanggap dalam memberikan pelayanan yang baik, sehingga
berakibat pada rendahnya kepercayaan atau kepuasan masyarakat
terhadap pemerintah.
Kepuasan pegawai menjadi hal penting dalam sektor jasa, karena jika
organisasi mampu menyediakan lingkungan kerja internal yang unggul,
maka pegawai akan produktif, bertanggung- jawab, puas, dan loyal
kepada organisasi sehingga berdampak pada kemampuan memberikan
pelayanan yang prima kepada pengguna layanan (KPK, 2008). Dengan
kata lain, pegawai yang puas dan bahagia menciptakan pelanggan yang
puas dan loyal (Chi & Gursoy, 2009).
Salah satu unit penyedia layanan publik adalah Puskesmas. Saat ini
tumbuhnya persaingan antar Puskesmas yang semakin ketat dan tajam
menuntut setiap Puskesmas di kabupaten Bangli untuk mempertinggi
daya saingnya dengan berusaha memberikan kepuasan kepada semua
pasiennya. Termasuk bagi Puskesmas Tembuku II perlu terus
melakukan evaluasi terhadap kepuasan pegawainya.
B. Tujuan
Tujuan umum dilakukannya Survey Kepuasan Pegawai (SKP) di
lingkungan Puskesmas Tembuku II ini adalah untuk mengukur tingkat
kepuasan pegawai terhadap kinerja organisasi sehingga tercipta
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berkualitas Puskesmas
Tembuku II.
Selain studi di atas, terdapat pula teori kepuasan kerja yang cukup
sering digunakan yakni teori dua faktor oleh Herzberg (1959). Teori ini
membagi kepuasan kerja ke dalam dua faktor motivasi, yakni faktor
pemuas (motivation factor) yang disebut dengan satisfier atau intrinsic
motivation dan faktor pemelihara (maintenance factor) yang disebut
dengan disatisfier atau extrinsic motivation .
B. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas Tembuku II pada Tahun
2022 sebesar 19944 jiwa. Perbandingan penduduk laki-laki dengan
perempuan (sex ratio) di Puskesmas Tembuku II Tahun 2022 adalah
101.98 %.
C. TINGKAT PENDIDIKAN
Pendidikan adalah salah satu sektor yang mempengaruhi kualitas
sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan
kualitas sumber daya manusia semakin baik. Makin tinggi tingkat
pendidikan maka diharapkan kemampuan untuk hidup sehat juga makin
meningkat. Untuk wilayah kerja Puskesmas Tembuku II, sebagian besar
penduduk masih tamatan sekolah menengah Atas , hanya generasi muda
yang sebagian bisa melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
D. KEADAAN SOSIAL EKONOMI
Seperti juga daerah lainnya di Propinsi Bali mata pencaharian
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tembuku II, sebagian besar adalah
pertanian. Sektor ini telah mampu menghasilkan produk-produk seperti
Jeruk, jagung, kacang-kacangan dan sayur mayur. Pola konsumsi atau
kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan biasanya akan selalu
mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan, selera dan lingkungan.
1. Visi
Visi adalah suatu keadaan atau arah masa depan yang ingin dicapai
oleh sebuah organisasi. Visi tidak bersifat faktual karena memang belum
terwujud dan tidak bersifat statis sehingga harus dipandang sebagai
proses yang dinamis. Puskesmas adalah pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat,
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Adapun Visi dari Puskesmas Tembuku II adalah ” Menjadikan Pusat
Pelayanan Kesehatan Yang profesional, Berkualitas, dan ramah
Untuk tercapainya Kecamatan Tembuku Yang sehat ”
2. Misi
Untuk dapat mewujudkan Visi dimaksud maka ditetapkan Misi
Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Tembuku II sebagai berikut:
a. Menggerakan Pembangunan Kesehatan di Wilayah Kerja
b. Mendorong Kemandirian Hidup sehat Bagi Individu, Keluarga dan
Masyarakat.
c. Memelihara dan meningkatkan Mutu , Pemerataan dan
Keterjangkauan Pelayanan yang di selenggarakan.
3. Tujuan
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat”
4. Tata Nilai
Tata nilai dalam pelaksanaan program di UPT. Puskesmas Tembuku
II yaitu :
a. Berpihak kepada masyarakat
Masyarakat sebagai subyek pelayanan, berhak menentukan jenis
pelayanan kesehatan yang terbaik Masyarakat sebagai obyek
pelayanan wajib diberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
dengan sikap yang sopan dan ramah
b. Bertindak cepat dan tepat
Cepat mengambil keputusan dalam memberikan pelayanan atau
tindakan kesehatan, terhadap kasus/masalah yang bisa bersifat
mendadak (emergency) maupun mendesak (urgency) Tepat dalam
melaksanakan proses pelayanan sesuai protap atau standar
prosedur operasional yang telah ditentukan
c. Menegakkan kedisplinan
Disiplin kerja : menegakkan semangat kerja dalam memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat atau sasaran program
Disiplin administrasi : melakukan pencatatan dan pelaporan hasil
kegiatan pelayanan secara tertib teratur, terarah, terbuka dan
terukur
d. Menunjukkan Tranparansi
Menunjukkan keterbukaan pelayanan, dengan aturan kerja yang
jelas, ringkas dan tuntas sehingga bisa dipahami oleh sasaran
program Menunjukkan keterbukaan anggaran, sesuai dengan tata
hukum dan peraturan yang berlaku dalam lingkup pelayanan
kesehatan
e. Mewujudkan Akuntabilitas
Bertanggung jawab terhadap masyarakat sangat penting sekali
karena menyangkut upaya peningkatan pemberdayaan derajat
kesehatan msyarakat secara holistik Hasil kegiatan pelayanan
diarahkan secara bertanggung jawab terhadap institusi internal
didalam lingkup pelayanan kesehatan dan kepada institusi ekternal
diluar lingkup pelayanan kesehatan
5. Aturan
Aturan yang digunakan dalam pelaksanaan program di UPT.
Puskesmas Tembuku II yaitu :
a. Setiap petugas harus membawa SPT dan menunjukkan SPT pada
sasaran
b. Setiap petugas harus menyampaikan maksud dan tujuan sesuai
dengan SPT
c. Bukti kunjungan harus tertulis
d. Dan aturan lainnya sesuai peraturan kepegawaian
6. Janji Layanan :
“ Melayani Dengan Sepenuh Hati “
7. Budaya
Budaya yang dikedepankan dalam pelaksanaan program di UPT.
Puskesmas Tembuku II yaitu :
a. Budaya disiplin baik itu displin waktu maupun berpakain
b. Budaya kreatif dan inovatif dalam mempercepat pencapaian kinerja
c. Budaya bertanggung jawab terhadap pelayanan yang telah diberikan
kepada masyarakat
d. Budaya terbuka terhadap segala masukan baik masukan teman
maupun masyarakat dalam perencanaan maupun pelaksanaan
program
8. Strategi
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat
b. Mendorong kesadaran dan peran aktif masyarakat untuk
membangun prilaku hidup bersih dan sehat.
c. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia
d. Mendorong kesadaran masyarakat dan peran aktif lintas sektor
dalam menciptakan lingkungan sehat
9. Kebijakan
a. Memberikan prioritas dan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat
b. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang hidup bersih dan
sehat
c. Meningkatkan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan kepada
masyarakat
d. Peningkatan kwalitas dan kwantitas tenaga kesehatan
e. Meningkatkan manajeman dan standar pelayanan kesehatan
masyarakat
f. Mendorong masyarakat dan peran aktif lintas sektor dalam
menciptakan lingkungan sehat dalam pembangunan kesehatan
10. Sasaran
a. Meningkatkan umur harapan hidup
b. Meningkatkan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan
c. Menurunkan angka kematian bayi, balita dan ibu melahirkan
d. Menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada anak
balita
F. INDIKATOR HASIL
Indikator hasil adalah indikator untuk mengukur atau menunjukkan
tingkat pencapaian Kecamatan Sehat dibanding dengan target yang telah
ditetapkan. Indikator hasil ini meliputi:
1. Indikator Derajat Kesehatan Masyarakat yaitu :
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
c. Angka Kematian Ibu Maternal
d. Angka Kesakitan dari Penyakit-penyakit yang Menonjol
e. Persentase Anak Balita yang Bergizi Buruk
f. Persentase Ibu Hamil yang Kurang Energi Kronik (KEK)
g. Persentase Ibu Hamil yang Anemi Gizi Besi (AGB)
h. Persentase Penderita Gondok Akibat Kurang Yodium (GAKY)
i. Prevalensi Penderita GAKY pada Anak Sekolah
j. Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
k. Persentase Wanita Usia Subur (WUS) yang Menderita Anemia
l. Persentase Remaja Putri yang Menderita Anemia
m. Persentase Wanita Pekerja yang Menderita Anemia
n. Persentase Anak Sekolah yang Normal Perbandingan Tinggi dan Berat
badannya
2. Indikator Perilaku Sehat yaitu:
a. Persentase desa melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Strata III dan IV
b. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri
c. Persentase sekolah dan Madrasah yang bebas penyalahgunaan NAPZA
d. Persentase penduduk yang tidak merokok
e. Proporsi penduduk yang menggunakan sarana kesehatan
f. Persentase penduduk yang terlindungi JPKM/Dana Askes lain
3. Indikator Lingkungan Sehat yaitu :
a. Persentase rumah sehat
b. Persentase sekolah dan madrasah sehat
c. Persentase sarana ibadah, pesantren, majelis taklim sehat
d. Persentase tempat-tempat umum (kantor, toko, pasar dan lain-lain)
sehat
e. Persentase keluarga yang memiliki sarana lingkungan sehat jamban,
tempat sampah, pengelolaan air limbah, dan persediaan air bersih.
4. Indikator Pelayanan Kesehatan yaitu:
a. Rasio sarana kesehatan dasar terhadap penduduk
b. Rasio sarana kesehatan rujukan terhadap penduduk
c. Persentase yang ditolong tenaga kesehatan
d. Persentase bayi yang telah diimunisasi lengkap (berdasarkan
cakupan imunisasi campak)
e. Persentase peserta KB terhadap pasangan usia subur (PUS)
Grafik 1
PUSKESMAS
15
13
11 11.54
11.32
9 9.8
7
5
3 4.01
3.47
1
2017 2018 2019 2020 2021 2022
PUSKESMAS 9.8 11.32 11.54 3.47 14.13 4.01
Grafik 2
Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) per 100.000 KH
di Puskesmas Tembuku II Tahun 2017 - 2022
PUSKESMAS
4.25 4.01
3.8
3.75
3.25
2.75
2.25
1.75
1.25
0.75
0.25 0 0 0 0
2017 2018 2019 2020 2021 2022
PUSKESMAS 0 0 3.8 0 0 4.01
K. KEADAAN LINGKUNGAN
Dalam menggambarkan keadaan lingkungan dengan mengacu pada
indikator Indonesia Sehat yang merupakan upaya sektor kesehatan dan
sector terkait akan disajikan indikator sebagai berikut:
1. Rumah Sehat
Dari laporan program yang tergolong rumah memenuhi syarat
kesehatan pada tahun 2022 mencapai 97.46% meningkat dari tahun
2021 yang mencapai 95.%.
2. Sanitasi Tempat –Tempat Umum
Keadaan Sarana TTU Sehat di Puskesmas Tembuku II dilihat dari
keadaan , pasar, Tempat Ibadah, Bale Banjar dan TTU lainnya. Untuk
tahun 2022, pemeliharaan sanitasi TTU yang memenuhi syarat
mencapai 89% menurun dibandingkan Tahun 2021 yang mencapai
100%.
3. Akses Terhadap Air Minum
Kemajuan pembangunan di bidang sanitasi dasar sulit diukur
secara konkrit karena keberhasilan dari program ini tidak hanya dilihat
dari bertambahnya sarana-sarana tersebut oleh masyarakat, namun
dengan melihat angka kesakitan diare yang berkaitan erat dengan
kualitas air yang dugunakan masyarakat maka dampak penggunaan
sarana air bersih dapat diperkiraan. Persentase keluarga yang memiliki
akses terhadap air minum di Puskesmas Tembuku II Tahun 2022
mencapai 97.92% meningkat dari tahun 2021 yang mencapai 97.27%
4. PUS Yang Menjadi Akseptor KB
Keberhasilan program KB dapat dilihat dari pencapaian target KB
baru, cakupan peserta KB aktif dan MKET (Metoda Kontrasepsi Efektif
Terpilih) yang meliputi:
a. Pencapaian Target Peserta KB Baru
Berdasarkan data pada Tahun 2022 pencapaian peserta KB
baru Puskesmas Tembuku II sebesar 3.9 % meningkat dari tahun
2021 yang mencapai 1.9%
L. PERILAKU SEHAT
Perilaku Sehat adalah hal-hal yang dilakukan manusia yang didasari
oleh pengetahuan, sikap dan kemampuan yang berdampak positif atau
negative terhadap kesehatan. Dalam menilai perilaku hidup sehat
masyarakat digunakan indikator:
1. Tatanan Rumah Tangga Ber-PHBS
Tatanan rumah tangga sehat diukur dari indikator persalinan
sehat, ASI ekslusif,menimbang bayi dan balita tiap bulan, mencuci
tangan,memberantas jentik, tidak merokok, aktifitas fisik, diit sayur
dan buah, jamban, air bersih. Tatanan rumah tangga yang
menerapkan PHBS untuk tahun 2022 sebesar 87.1 % meningkat dari
Tahun 2021 yang mencapai 86.7%
2. Posyandu
Jumlah posyandu tahun 2021 sebanyak 28 Posyandu . Klasifikasi
posyandu tahun 2022, dimana dari 28 posyandu, semua posyandu
masih tergolong posyandu purnama.
Tabel I.
Tenaga Kesehatan Puskesmas Tembuku II
Tahun 2022
2. Pembiayaan Kesehatan
Anggaran Pembangunan Kesehatan bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Bangli.
Tabel 2
Jumlah Anggaran Pembangunan Kesehatan Menurut Sumber Pembiayaan
Di Puskesmas Tembuku II Tahun 2022
A. Kepuasan Pelanggan
Pada tingkatan yang lebih luas, untuk mengukur kepuasan
pelanggan telah pula dikembangkan Indeks Kepuasan Pelanggan atau
Customer Satisfaction Index yang selain merupakan ukuran untuk
melihat sampai sejauhmana tingkat kepuasan pelanggan juga
merupakan ukuran yang digunakan untuk melihat kecenderungan
perubahan kepuasan pelanggan dari waktu ke waktu. Indeks Kepuasan
Konsumen (Customer Satisfaction Index) dikembangkan pertama kali oleh
University of Michigan, dengan sebutan American Customer Satisfaction
Index (ACSI) pada tahun 1994, yang kemudian digunakan juga di Eropa
dengan sebutan European Customer Satisfaction Index (ECSI), dan pada
negara-negara tertentu juga dikembangkan indeks kepuasan konsumen
untuk negaranya masing-masing.
A. Metode
Jumlah Unsur SKP, terdapat 5 unsur dan 10 sub unsur maka bobot nilai
rata-rata tertimbang adalah 1/10 atau 0,1. Selanjutnya untuk memperoleh
nilai SKP digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai interval Konversi, Mutu pelayanan dan
Kinerja Pelayanan Sesuai Permenpan –RB No. 14 Tahun 2017
A. Profil Responden
Jumlah keseluruhan pegawai Puskesmas Tembuku II baik yang berstatus
PNS maupun Non PNS mencapai 66 orang. Dan semuanya dipakai responden
yaitu 66 orang . Adapun sebaran sampel dan realisasi capaian dapat terlihat di
Tabel 5.1
Adapun analisis data dari keseluruhan sub unsur tersebut mengadaptasi dari
model analisis Permenpan-RB No. 14 Tahun 2017, sehingga hasil akhirnya
juga akan diperoleh nilai indeks yang dapat dinilai sebagai nilai indeks
kepuasan pegawai.
Tabel 5.2
Dari hasil SKP UPT Puskesmas Tembuku II Tahun 2023 tersebut jika
dikonversi menggunakan interval Permenpan-RB No. 14 Tahun 2017 (Tabel
5.2) maka diperoleh gambaran bahwa persepsi kepuasan pegawai UPT
Puskesmas Tembuku II berada pada kategori Kurang Baik dengan capaian
nilai indeks kepuasan pegawai sebesar 72,92 Nilai Persepsi, Nilai Interval,
Nilai interval Konversi, Mutu pelayanan dan Kinerja Pelayanan Sesuai
Permenpan –RB No. 14 Tahun 2017
Tabel 5.4
C. Analisi SKP Berdasarkan Unsur Kepuasan Pegawai U1- Pekerjaan itu
sendiri (workitself)
Sub Unsur Nilai Sub Unsur Rata- Rata Unsur Persepsi Kepuasan
SU1 2,985
2,93 Kurang Baik
SU2 2,879
2
U2 Imbalan (renumeration)
Sub Unsur Nilai Sub Unsur Rata- Rata Unsur Persepsi Kepuasan
SU3 2,636 2,621 Kurang Baik
SU4 2,606
Pilihan U3 U4 Rata-rata
(%)
Tidak Baik 0,0 0,0 0,0
Kurang Baik 40,91 45,45 43,18
Baik 54,55 48,48 51,52
Sangat Baik 4,55 6,06 5,30
Total 100 100 100%
Persentase
Total 66 66
Responden
Hasil Survei Imbalan di UPT Puskesmas Tembuku II mempunyai kategori
KURANG BAIK, yaitu dengan nilai rata-rata tertimbang 2,621 atau konversi
sebesar 65,525
36